Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH BIMBINGAN KONSELING

“Pemahaman Diri”

TONI OEMATAN
X/Tata Busana

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KRISTEN SO’E

2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan atas segala rahmatNya sehingga makalah tentang
“Pemahaman Diri” ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa saya mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Saya sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

So’e, 4 September 2023

PENULIS

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................1
C. Tujuan............................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pemahaman Diri..........................................................................................2
B. Tujuan Pemahaman Diri................................................................................................3
C. Ciri-ciri Siswa yang Memahami Dirinya.......................................................................4
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemahaman Diri Siswa.........................................6

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan....................................................................................................................9
B. Saran..............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................10

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemahaman diri yang objektif akan membuat seseorang mengerti akan dirinya,
termasuk kelemahan dan kelebihan yang dimiliki serta bisa bersikap positif dalam
menanggapi kelemahan dan kelebihan yang ada. Menurut Loekmono (dalam Kartono,
1985) tujuan mengenal dan memahami diri sendiri bukannya untuk membuat orang
menjadi kecewa setelah mengetahui bagaimana kepribadian dirinya, tetapi diharapakan
agar setelah mengenal dan memahami dirinya sendiri seseorang dapat menerima
kenyataan yang ada lalu berusaha dengan yang ada pada dirinya untuk mengembangkan
pribadinya agar sehat dan memiliki karakteristik yang positif. Dan menghargai diri
sendiri dan orang lain, tidak lepas dari kehidupan kita di dunia ini,dimana-mana kita
menemukan makna menghargai. Menghargai teman bermain, menghargai guru-guru di
sekolah, menghargai orang lain walaupun tidak di kenal, yang paling utama adalah
menghargai orang tua. Kita harus belajar saling menghargai satu sama lain, memberikan
nilai baik pada karya-karya orang lain, bagaimana perkataan atau sikap kita terhadap
orang lain, tidak dapat diulang kembali.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaiamana Pengertian Pemahaman Diri?
2. Bagaimana Tujuan Pemahaman Diri?
3. Apa saja Ciri-ciri Siswa yang Memahami Dirinya?
4. Apa saja Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemahaman Diri Siswa?

C. Tujuan
Untuk mendeskripsikan tentang Pengertian Pemahaman Diri, Tujuan Pemahaman Diri,
Ciri-ciri Siswa yang Memahami Dirinya dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pemahaman Diri Siswa

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pemahaman Diri

Pemahaman diri banyak diperbincangkan oleh banyak orang dan setiap orang
mengartikan pemahaman diri menurut cara pandang mereka masing-masing. Maslow
menyebutnya personal meaning yang dimuat Kira pada yahoo answer menggambarkan bahwa
meaning dialami dari aktualisasi diri, individu yang termotivasi untuk mengetahui alasan atau
maksud dari keberadaan dirinya.Ia juga mengatakan bahwa setiap individu memiliki dorongan
untuk memenuhi kebutuhannya dari yang sederhana sampai kebutuhan yang kompleks.
Aktualisasi diri adalah pencapaian suatu potensi terbesar dalam diri, menjadi yang terbaik yang
dapat dilakukannya, dan mencapai tujuan hidup dirinya. Selalin itu Baumeister mengatakan
bahwa meaning mengandung beberapa bagian kepercayaan yang saling berhubungan antara
benda, kejadian dan hubungan. Baumeister menekankan bahwa meaning pada akhirnya
memberikan arahan, intensi pada setiap individu, di mana perilaku menjadi memiliki tujuan ,
daripada hanya berperilaku berdasarkan insting atau impuls.
Menurut Hartono (2010: 209) pemahaman diri siswa SMA adalah pengenalan secara
mendalam atas potensi-potensi dirinya yang mencakup ranah minat, abilitas, kepribadian, nilai
dan sikap yang mana pengenalan siswa atas pribadinya sendiri mencakup dua sisi yaitu
pengenalan siswa atas keunggulannya dan pengenalan siswa atas kekurangannya sendiri.
Kekuatan merupakan seperangkat kemampuan yang dimiliki siswa baik yang bersifat potensial
maupun aktual.Kekuatan siswa menggambarkan keunggulan, kehebatan pribadi siswa, sedang
kekurangan siswa adalah sejumlah keterbatasan yang dimiliki siswa.Kekurangan siswa
menggambarkan ketidak mampuan siswa yang menjadi hambatan siswa dalam meraih cita-cita.
Dalam modul layanan informasi tentang pemahaman diri yang disusun oleh tim konselor
RSMABI Jawa Tengah pada workshop penyusunan modul RSMABI Jawa Tengah tanggal 6 s/d
9 Nopember 2009 menggambarkan bahwa pengelan terhadap diri sendiri merupakan kemampuan
seseorang dalam mengeksplorasi potensi diri sendiri yang terdiri dari potensi fisik dan potensi
psikis. Potensi psikis yaitu kelebihan pada anggota badan, panca indera beserta kekuatan/
kualitasnya, sedangkan potensi psikis yaitu seluruh kemampuaqn dan kekuatan yang dimiliki
seseorang yang berkaitan dengan kemampuan kejiwaan antara lain : intelektual(IQ), bakat,
minat, dan sifat, ciri-ciri kepribadian.
Sumber lain, dalam materi kuliah perencanaaan karier yang susun di Universitas Negeri
Malang (UM) jurusan Bimbingan Konseling dan Psikologi menyatakan tujuan materi
pemahaman diri adalah membantu siswa mengeksplorasi kemampuan/ bakat, miatnya, nilai-nilai
kepribadian dan kemampuan emosioalnya dalam rangka memahami diri dalam kaitannya dengan
memasuki dunia kerja.

B. Tujuan Pemahaman Diri

Pemahaman diri merupakan aspek penting bagi siswa SMA. Siswa yang memahamai diri lebih
memiliki peluang yang besar dalam meraih cita-cita dari pada siswa yang belum mengenal
dengan baik akan diri mereka sendiri, karena mereka yang memahami diri telah memahi
kemampun, minat, kepribadian, dan nilai termasuk kelebihan dan kekurangan yang ada dalam
diri mereka sehingga mereka memiliki arah dan tujuan hidup yang realistis dimana mereka
memilliki cita-cita yang sesuai dengan potensi diri.
Menurut Muhamat Farid (http://tizarrahmawan.wordpress.com) ketika seseorang
mengetahui kondisi dan gambaran tentang dirinya maka dia akan dapat menjalani hidupnya
dengan nyaman dan juga memiliki rasa percaya diri yang kuat karena sudah memiliki pandangan
diri yang jelas. Dalam materi kuliah yang disusun di Universitas Negeri Malang dengan materi
pemahaman diri ditujukan agar siswa mampu mempersiapkan diri dalam memasuki dunia kerja,
sehingga dapat mencapai kesuksesan dalam karier.
Pemahaman diri atau disebut knowing yourself oleh Levinson, Ohler, Caswell dan
Kiewra merupakan aspek penting dalam pengambilan keputusan ( dalam Hartono, 2010: 61)
selanjutnya kemampuan siswa dalam pengambilan keputusan karier merupakan wujud nyata dari
kematangan perkembangan karier siswa. Sedangkan kematanngan karier menurut Super ( dalam
Hartono, 2010: 63) memilki enam dimensi, yaitu; (1) dimensi membuat pilihan karier, (2)
dimensi kompetensi khusus tentang mencari informasi karier dan keterampilan-keterampilan
membuat perencanaan karier, (3) dimensi konsistensi pilihan-pilihan, (4) dimensi pengenbangan
konsep diri, (5) dimensi kebebasan membuaat keputusan karier, dan (6) dimensi konsistensi
membuat pilihan yang realistis berdasarkan tujuan pribadi.
C. Ciri-ciri Siswa yang Memahami Dirinya
Siswa SMA merupakan usia dimana seseorang mencapai kematangan kariernya. Kematangan
karier bagi siswa terbukti bila mereka mampu mengambil keputusan karier secara mandiri,
dimana kemandirian itu tidak pernah terlepas dari pengaruh pemahaman diri siswa.
Menurut Bastaman (dalamhttp://rumahbelajarpsikologi.com) menjelaskan dalam diri
seseorang yang memahami diri terjadi meningkatnya kesadaran atas buruknya kondisi diri pada
saat ini dan keinginan kuat untuk melakukan perubahan kearah kondisi yang lebih baik.
Almond (dalam http://rumahbelajarpsikologi.com) mereka yang memahami diri yaitu;
(1). Orang yang percaya bahwa hidupnya bermakna , secara positif pasti meyakini konsep-
konsep tertentu, seperti humanistik, religiusitas, atau idiosyncratic yang berhubungan dengan
makna kehidupan, (2). Konsep meaning yang mereka yakini, memunculkan kekonsistensian
mereka untuk mencapai arah dan tujuan hidup mereka, (3). Orang yang percaya bahwa hidup
mereka bermakna , entah hidup mereka sudah bermakna atau mereka yang masih berusaha
mencapai tujuan hidupnya, (4). Dalam proses mencapai tujuan hidup yang mereka buat, dalam
diri seseorang , akan muncul perasaan signifikan pada diri mereka sendiri dan rasa bangga
terhadap kehidupan mereka.
Dalam sumber yang sama dijelaskan juga bahwa percaya diri terkait dengan (1) self-concept
yaitu bagaiman Anda menyimpulkan diri anda secara keseluruhan, bagaimana Anda melihat
potret diri Anda secara keseluruhan, bagaimana Anda mengkonsepsikan diri anda secara
keseluruhan, (2). Self-esteem: sejauh mana Anda punya perasaan positif terhadap diri Anda,
sejauhmana Anda punya sesuatu yang Anda rasakan bernilai atau berharga dari diri Anda, sejauh
mana Anda meyakini adanya sesuatu yang bernilai, bermartabat atau berharga di dalam diri
Anda, (3). Self- efficacy: sejauh mana Anda punya keyakinan atas kapasitas yang Anda miliki
untuk bisa menjalankan tugas atau menangani persoalan dengan hasil yang bagus (to succeed).
Ini yang disebut dengan general Self-efficacy atau sejauhmana Anda meyakini kapasitas anda di
bidang anda dalam menangani urusan tertentu.Ini yang disebut dengan specific self-efficacy,
(4).Self-confidence; sejauhmana Anda punya keyakinan terhadap penilaian Anda atas
kemampuan Anda dan sejauh mana Anda bisa merasakan adanya “kepantasan” untuk berhasil.
Self confidence itu adalah kombinasi dari self esteem dan self-efficacy.
Rahmat Arif Gunawan menjelaskan dalam blognya
http://www.primagamasunterjaya.com bahwa sebuah perjuangan besar yang harus dilalui
seseorang dalam kehidupan adalah memahami diri, dengan memahami seseorang akan mampu
mencapi kesuksesan. Menurutnya pemahaman diri bias dicapai dengan jalan berfikir positif dan
memiliki kebiasaan yang efektif.
Dari uraian-uraian diatas penulis dapat menyimpulkan siswa yang memahami diri
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a) Percaya diri
Dalam kamus istilah Bimbingan dan konseling yang ditulis Thantaway
(http://belajarpsikologi.com) percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis diri
seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan
sesuatu tindakan.
Menurut Hakim (http://eprints.uny.ac.id) rasa percaya diri yaitu suatu keyakinan
seseorang terhadap segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut
membuatnya merasa mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya.
Jadi, dapat dikatakan bahwa seseorang yang memiliki kepercayaan diri akan optimis di
dalam melakukan semua aktivitasnya, dan mempunyai tujuan yang realistik, artinya
individu tersebut akan membuat tujuan hidup yang mampu untuk dilakukan, sehingga apa
yang direncanakan akan dilakukan dengan keyakinan akan berhasil atau akan mencapai
tujuan yang telah ditetapkannya.
Hakim juga mengemukakan cirri individu yang percaya diri sebagai berikut:
o Selalu bersikap tenang di dalam mengerjakan segala sesuatu;
o Mempunyai potensi dan kemampuan yang memadai;
o Mampu menetralisasi ketegangan yang muncul di dalam berbagai situasi.
o Mampu menyesuaikan diri dan berkomunikasi di berbagai situasi;
o Memiliki kondisi mental dan fisik yang cukup menunjang penampilannya;
o Memiliki kecerdasan yang cukup;
o Memiliki tingkat pendidikan formal yang cukup;
o Memiliki keahlian atau keterampilan lain yang menunjang kehidupannya,
misalnya ketrampilan berbahasa asing;
o Memiliki kemampuan bersosialisasi;
o Memiliki latar belakang pendidikan keluarga yang baik;
o Memiliki pengalaman hidup yang menempa mentalnya menjadi kuat dan tahan di
dalam menghadapi berbagai cobaan hidup;
o Selalu bereaksi positif di dalam menghadapi berbagai masalah, misalnya dengan
tetap tegar, sabar, dan tabah dalam menghadapi persoalan hidup.
b) Befikir positif, dengan cirri sebagai berikut:
o melihat masalah sebagai tantangan
o menikmati hidupnya
o pikiran terbuka untuk menerima saran dan ide
o mengenyahkan pikiran negatif segeraa setelah melintas di pikiran
o mensyukuri apa yang dimilikinya, bukan berkeluh kesah.
o tidak mendengarkan gosip dan isu yang tidak tentu
o Tidak banyak “excuse”, langsung action.
o Menggunakan bahasa positif, optimis.
o Menggunakan bahasa tubuh yang positif
o peduli pada citra diri sendiri
c) Memiliki kebiasaan yang efektif, dengan cirri sebagai berikut:
o Menjadi proaktif
o Merujuk pada tujuan akhir
o Mendahulukan yang utama
o Berpikir dan bertindak menang-menang
o Berusaha mengerti terlebih dahulu baru dimengerti
o Mewujudkan sinergi
o Melakukan evaluasi

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemahaman Diri Siswa

Pemahaman diri (minat, abilitas, kepribadian, nilai-nilai dan sikap, kelebihan dan
kekurangan) di pengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal.Faktor internal yang turut
mempengaruhi pemahaman diri ditentukan oleh diri terbuka dan tertutup.Kepribadian yang
terbuka berkonstribusi positif terhadap pemahaman diri, sedangkan kepribadian yang tertutup
adalah faktor penghambat dalam pemahaman diri. Faktor eksternal (lingkungan) yang
mempengaruhi pemahaman diri antara lain, lingkungan keluarga, teman sebaya, dan sekolahPada
kesempatan ini penulis lebih menekan pada pengaruh lingkungan sekolah terhadap pemahaman
diri siswa terletak pada peran kepala sekolah, sataf administrasi, guru mata pelajaran, dan peran
konselor sekolah dalam melaksanakan program bimbingan dan konseling. Program bimbingan
yang dilaksanakan oleh konselor sekolah mencakup empat bidang antara lain; bimbingan pribadi,
bimbingan sosial, bimbingan karier, dan bimbingan belajar. Untuk mewujudkan tujuan
bimbingan di sekolah, konselor perlu melaksanakan berbagai kegiatan layanan bantuan dimana
salah satunya adalah layanan informasiyaitu:

1) Aspek Fisik, seluruh anggota badan individu termasuk bagian-bagiannya. Artinya


individu harus mengenali dan memahami kondisi jasmaniahnya dengan segala
potensinya. Apakah kondisi jasmani semua sehat ?Apakah kondisi jasmaniahnya normal
dan sebagainya.Hal ini penting agar individu mampu mengambil keputusan dengan tepat
dan mampu menyikapi hidup ini dengan benar.
2) Aspek Psikis, adalah yang berhubungan dengan kondisi kejiwaan individu.Bagaimana
kecerdasannya, bagaimana emosinya.Sehingga individu mampu menyikapi pilihan-
pilihan karir dan masa depan juga mampu menempatkan dirinya dalam berhubungan
dengan orang lain
3) Aspek Minat. Minat adalah rasa tertarik yang kuat terhadap obyek tertentu. Hal ini
penting untuk dipahami individu,karena dengan adanya minat yang kuat terhadap obyek
pilihan maka prestasi, keberhasilan yang diharapkan mudah tercapai demikian juga
sebaliknya. Oleh karena itu perlu penanaman minat terhadap diri individu terhadap
berbagai obyek positif,sehingga timbul rasa menyenangi dengan motivasi tinggi.
4) Aspek Bakat. Bakat adalah kemampuan yang dibawa oleh seseorang sejak lahir dan
bersifat menurun ( genetik ). Pentingnya individu memahami bakat ini adalah agar
individu mampu mengembangkan dirinya secara optimal. Bakat akan cepat berkembang
dengan baik apabila ditunjang dengan sarana dan prasarana. Oleh karena itu peran semua
masyarakat untuk memberi wadah penyaluran bakat-bakat terpendam positif sehingga
memunculkan putra-putri berbakan di tanah air kita.
5) Aspek Cita-cita.Cita-cita adalah gambaran diri yang ada pada diri seseorang.Ada yang
menyebut “Potret Diri” seseorang. Artinya apabila individu mengatakan dengan lisan,
misalnya : “Cita-cita saya ingin menjadi TNI/POLRI”. Individu harus memahami apakah
dirinya sudah memiliki potret diri menjadi seorang TNI/POLRI. Sudah tergambarkah
secara keseluruhan dalam diri individu kriteria , syarat-syarat dan sebagainya yang
mutlak harus dipenuhi untuk bisa menjadi anggota TNI/POLRI. Hal ini penting untuk
dipahami dengan cermat gambaran dirinya,sehingga ia benar-benar mampu dan dapat
memilih karir sesuai dengan cita-citanya.
6) Aspek Kebutuhan-kebutuhan Pokok. Hal ini penting juga untuk dipahami oleh
individu,kebutuhan-kebutuhan pokok seperti apa yang diinginkan dalam menjalani
kehidupan ini. Apakah hidup ini hanya untuk makan atau makan untuk hidup.Apakah
individu hanya menginginkan kebutuhan jasmani saja, atau individu disamping perlu
kebutuhan-kebutuhan untuk jasmani,juga memerlukan kebutuhan bathin, dan sebagainya.
Misalnya : makan,minum,keamanan, kasih sayang, rekreasi,aktualisasi diri,sosialisasi,dan
sebagainya. Oleh karena itu individu perlu menentukan kebutuhan-kebutuhan pokok
seperti apa yang diinginkan dalam hidup ini.
7) Aspek Gaya Hidup. Gaya hidup yang diinginkan oleh masing-masing orang berbeda
antara satu dengan lainnya.Ada yang ingin bergaya hidup elite, ada yang ingin bergaya
hidup biasa-biasa saja atau bergaya hidup sederhana. Oleh karena itu gaya hidup atau
“life style”,ini perlu dipahami dengan benar. Individu hendaknya menyesuaikan dengan
kemampuannya,sehingga dalam menyikapi hidup ini tidak diperbudak oleh hawa
nafsunya.Ketrampilan, kerja keras, pengalaman dan sebagainya akan mempermudah
untuk memutuskan gaya hidup seseorang.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Mengenal diri merupakan salah satu ciri khas manusia, sebagai makhluk
istimewa, terutama karena memiliki akal budi dan kehendak bebas. —Mengenal diri:
suatu keberhasilan memahami hal-hal yang penting tentang diri sendiri dan orang lain,
yang membantu dalam usaha membangun sikap baik dan positif, mau menerima dan
mengembangkan diri sendiri dan orang lain. Utamanya: mengenal kepribadian, watak dan
temperamen, bakat dan potensi, serta dapat memetakan diri sendiri perihal kekuatan dan
kelemahan.
Penerimaan diri merupakan sikap positif terhadap dirinya sendiri, ia dapat
menerima keadaan dirinya secara tenang, dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
Mereka bebas dari rasa bersalah, rasa malu, dan rendah diri karena keterbatasan diri serta
kebebasan dari kecemasan akan adanya penilaian dari orang lain terhadap keadaan
dirinya.
Menghargai adalah suatu sikap menghormati dan menjaga diri sendiri, tidak
membiarkannya terlantar dan menjadi beban orang lain, serta tidak membiarkannya,
diperalat atau dimanipulasi oleh orang lain.

B. Saran
Dengan di susunnya makalah ini mengharapkan kepada semua pembaca agar
dapat menelaah dan memahami apa yang telah tertulis dalam makalah ini sehingga
sedikit banyak bisa menambah pengetahuan pembaca mengenai mengenal, menerima
dam menghargai diri sendiri dan orang lain. Di samping itu kami juga mengharapkan
saran dan kritik dari para pembaca sehingga kami  bisa menjadi lebih baik pada makalah
asuhan keperawatan kami dikemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA

http://konselorkece.blogspot.com/2015/04/pemahaman-diri.html#

Anda mungkin juga menyukai