1
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai selesai.Dalam kesempatan yang berbahagia ini, kami ingin
menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang setinggi-tingginya atas kesempatan dan
kepercayaan yang telah diberikan kepada kami dalam menyusun makalah ini. Makalah ini
kami beri judul "kebobrokan karakter di sekolah dan perguruan tinggi " sebagai upaya kami
untuk menggali, mengkaji, dan menyajikan informasi terkini seputar praktik pelaporan dan
pemanfaatan hasil penilaian dalam berbagai konteks.
Dalam makalah ini, kami akan membahas berbagai aspek yang terkait dengan
pelaporan hasil penilaian, mulai dari metode pelaporan yang efektif hingga strategi
pemanfaatan hasil penilaian dalam pengambilan keputusan. Kami juga akan mengulas
berbagai studi kasus dan penelitian terbaru yang menggambarkan praktik terbaik dalam
pelaporan dan pemanfaatan hasil penilaian.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak akan menjadi sempurna tanpa
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan kontribusi, dukungan, dan bimbingan dalam proses
penyusunan makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan inspirasi kepada pembaca serta
membantu meningkatkan pemahaman dan praktik terkait dengan pelaporan dan pemanfaatan
hasil penilaian. Semoga makalah ini dapat menjadi sumber referensi yang berguna dan
memberikan kontribusi positif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan praktik di
berbagai bidang.Akhir kata, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini di masa yang akan datang. Terima
kasih atas perhatian dan kerjasamanya.
Hormat kami
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.4
B. Rumusan Masalah........................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................6
A. Kesimpulan.....................................................................................................................17
B.Saran ..............................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................19
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
B. Rumusan Masalah
3. Apa solusi untuk mengatasi kebobrokan karakter di sekolah dan perguruan tinggi?
C. Tujuan masalah
2. Untuk mengetahui dampak negatif kebobrokan karakter di sekolah dan perguruan tinggi
3. Untuk mengetahui solusi yang tepat untuk mengatasi kebobrokan karakter di sekolah dan
perguruan tinggi.
5
BAB II
PEMBAHASAN
1. Faktor Internal
Terdapat banyak hal yang mempengaruhi faktor internal ini, diantaranya adalah sebagai
berikut.
Insting adalah suatu sifat yang dapat menumbuhkan perbuatan yang menyampaikan
pada tujuan dengan berpikir terlebih dahulu ke arah tujuan itu dan tidak didahului latihan
perbuatan (Amin, 1995:7). Setiap perbuatan manusia lahir dari suatu kehendak yang
digerakkan oleh naluri (insting). Naluri merupakan tabiat yang dibawa sejak lahir yang
merupakan suatu pembawaan yang asli. Para ahli psikologi membagi insting manusia sebagai
pendorong tingkah laku ke dalam beberapa bagian diantaranya naluri makan, naluri berjodoh,
naluri keibu-bapakan, naluri berjuang dan naluri ber-Tuhan (Ya’kub, 1993:58). Pengaruh
naluri pada diri seseorang sangat tergantung pada penyalurannya. Naluri dapat
menjerumuskan manusia kepada kehinaan (degradasi), tetapi dapat juga mengangkat kepada
derajat yang tinggi (mulia), jika naluri disalurkan kepada hal yang baik dengan tuntutan
kebenaran.
Salah satu faktor penting dalam tingkah laku manusia adalah kebiasaan, karena sikap
dan perilaku yang menjadi akhlak (karakter) sangat erat sekali dengan kebiasaan, yang
dimaksud dengan kebiasaan adalah perbuatan yang selalu diulang-ulang sehingga mudah
untuk dikerjakan. Faktor kebiasaan ini memegang peranan yang sangat penting dalam
6
membentuk dan membina akhlak (karakter). Sehubungan kebiasaan merupakan perbuatan
yang diulang-ulang sehingga mudah untuk dikerjakan maka hendaknya manusia memaksakan
diri untuk mengulang-ulang perbuatan yang baik sehingga menjadi kebiasaan dan
terbentuklah akhlak (karakter) yang baik padanya.
Kemauan ialah kemauan untuk melangsungkan segala ide dan segala yang dimaksud,
walau disertai dengan berbagai rintangan dan kesukaran-kesukaran, namun sekali-kali tidak
mau tunduk kepada rintangan-rintangan tersebut. Salah satu kekurangan yang berlindung
dibalik tingkah laku adalah kehendak atau kemauan keras (azam). Itulah yang menggerakkan
dan merupakan kekuatan yang mendorong manusia dengan sungguh-sungguh untuk
berperilaku (berakhlak), sebab dari kehendak itulah menjelma suatu niat yang baik dan buruk
dan tanpa kemauan pula semua ide, keyakinan kepercayaan pengetahuan menjadi pasif tak
akan ada artinya atau pengaruhnya bagi kehidupan.
e. Keturunan
1) Sifat jasmaniyah, yakni kekuatan dan kelemahan otot-otot dan urat sarap orang tua yang
dapat diwariskan kepada anaknya.
7
2) Sifat ruhaniyah, yakni lemah dan kuatnya suatu naluri dapat diturunkan pula oleh orang
tua yang kelak mempengaruhi perilaku anak cucunya.
2. Faktor Eksternal
Selain faktor internal (yang bersifat dari dalam) yang dapat mempengaruhi karakter
terdapat juga faktor eksternal (yang bersifat dari luar) diantaranya adalah sebagai berikut.
a. Pendidikan
Betapa pentingnya faktor pendidikan itu, karena naluri yang terdapat pada seseorang
dapat dibangun dengan baik dan terarah. Oleh karena itu, pendidikan agama perlu
dimanifestasikan melalui berbagai media baik pendidikan formal di sekolah, pendidikan
informal di lingkungan keluarga, dan pendidikan non formal yang ada pada masyarakat.
b. Lingkungan
Lingkungan (milie) adalah suatu yang melingkungi suatu tubuh yang hidup, seperti
tumbuh-tumbuhan, keadaan tanah, udara, dan pergaulan. Manusia hidup selalu berhubungan
dengan manusia lainnya atau juga dengan alam sekitar. Itulah sebabnya manusia harus
bergaul dan dalam pergaulannya itu saling mempengaruhi pikiran, sifat dan tingkah laku.
Adapun lingkungan dibagi ke dalam dua bagian, yaitu:
8
Seseorang yang hidup dalam lingkungan yang baik secara langsung atau tidak
langsung dapat membentuk kepribadiannya menjadi baik, begitu pula sebaliknya seseorang
yang hidup dalam lingkungan kurang mendukung dalam pembentukan akhlaknya maka
setidaknya dia akan terpengaruh lingkungan tersebut (Gunawan, 2014).
BAB III
PENUTUP
9
A. Kesimpulan
Penilaian merupakan bagian yang tidak terpisah dari program pembelajaran. Penilaian
kelas pada dasarnya merupakan rangkaian kegiatan pendidik yang terkait dengan
pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar siswa selama
mengikuti proses pembelajaran. Salah satu fungsi dari adanya penilaian adalah untuk
mengontrol pendidikan dalam lingkup sekolah tentang gambaran kemajuan perkembangan
proses dan hasil belajar peserta didik.
Hasil penilaian yang dibuat oleh guru pada bidang studi yang diajarkannya tidak
hanya berguna bagi dirinya dan peserta didiknya, tetapi juga harus dimanfaatkan oleh semua
staf sekolah, seperti kepala sekolah, wali kelas, guru pembimbing, dan juga kepada rekan-
rekan guru, serta orang tua/ wali peserta didik dalam rangka meningkatkan kualitas
pendidikan di sekolah yang bersangkutan.
B. Saran
Penulis memberikan sejumlah saran terkait pelaporan dan pemanfaatan hasil penilaian
antara lain:
10
a. Bagi guru
Sebagai guru kita harus memanfaatkan data hasil penilaian semaksimal mungkin
agar dapat mengakibatkan dampak positif terhadap hasil belajar peserta didik.
Dengan hasil belajar yang baik tentunya kita akan merasa bangga sebagai pendidik
yang mampu menggembleng peserta didik menjadi individu yang berpengetahuan
dan berpandangan baik pula, karena indikator keberhasilan seorang guru adalah
prestasi peserta didiknya.
b. Bagi peserta didik calon guru
Bagi calon guru harus bisa memahami cara pelaporan dan pemanfaatan data hasil
penilaian agar hasil penilaian tersebut dapat difungsikan untuk kemajuan kualitas
pendidikan di lembaga pendidikan tempat kita bekerja nantinya.
c. Bagi peserta didik
Sebagai peserta didik kita harus bisa memanfaatkan hasil penilaian berupa perbaikan
kesulitan-kesulitan yang kita hadapai dalam pembelajaran agar prestasi atau hasil
belajar kita senantiasa meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
11
Mulyadi. 2010. Evaluasi Pendidikan. Malang: UIN-Maliki Press (Anggota IKAPI) Sudjiono,
Anas. 2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo
Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
12