Guru Pembimbing
SITI FATONAH
Disusun Oleh:
12 MIPA 04
MA MA’HAD AL-ZAYTUN
Assalamualaikum WR WB...,
Puji syukur saya panjatkan kehdirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Penerapan Tafaqquh Fii Al Diin
Dalam Kehidupan Sehari-hari”. Penulisan makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata
apelajaran Tafaqquh Fii Al Diin.
Dalam penulisan makalah ini saya merasa masih banyak memiliki kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki. Untuk itu,
Kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Dalam penulisna makalah ini saya selaku penulis menyampaikan uacapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
khususnya kepada usth. Siti Fatonah yang telah memberikan bimbingan dan petunjuk kepada
saya untuk menyelesaikan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN...............................................................................................
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................
1.3 Tujuan Penelitian.....................................................................................................
1.4 Manfaat Penelitian...................................................................................................
1.4.1 Manfaat Keilmuan..........................................................................................
1.4.2 Manfaat Bagi Peneliti.....................................................................................
Akhlak merupakan perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari yang telah melekat
pada diri seseorang. Dalam hal ini akhlak juga meliputi sopan santun dan etika dalam
kehidupan. Dan di Indonesia sendiri hampir setiap daerah selalu menekankan seseorang untuk
memiliki akhlak yang baik kepada orang terdekat maupun orang-orang baru.
Kata akhlak sendiri berasal dari bahasa Arab jama' dari bentuk mufradatnya "khuluqun" yang
berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku dan tabiat. Sedangkan menurut istilah ialah
pengetahuan yang menjelaskan mengenai baik dan buruk atau benar dan salah, mengatur
pergaulan manusia, dan menentukan tujuan akhir dari usaha dan pekerjaannya .
Pentingnya peranan akhlak dalam masyarakat Indonesia pun sedikit banyak dapat terlihat
dari corak pendidikannya. Selama ini masyarakat terkenal mengajarkan dan menanamkan
nilai-nilai akhlak dan etika yang baik.
1. Mengetahui sejauh mana kemampuan santri dalam tahfidz dan qiro’ah di kehidupan
sehari-hari
2. Mengetahui pentingnya akhlak dalam kehidupan sehari-hari.
3. Meningkatkan kesadaran agar mudah melaksanakan akhlak dalam kehidupan sehari-
hari.
1.4. MANFAAT PENELITIAN
Adalah mempererat relasi dan silaturahim antara sesame teman sekelas. Selain itu
dengan di susunya karya tulis ilmiah ini bisa menerapkan media yang sesuai dengan materi
pembelajraan tentang akhlak. Penelitian juga bisa menemukan, mengukur dan
membandingkan kemampuan tiap-tiap santri di kelas tersebut
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Akhlak
Pengertian akhlak secara etimologis (bahasa) adalah jamak dari khuluq yang berarti
budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Berakar dari kata khalaqa yang berarti
menciptakan. Seakar dengan kata khaliq (pencipta), makhluk (yang diciptakan) dan khalq
(penciptaan).
Pengertian akhlak Menurut Imam Al Ghozali adalah sebuah kondisi mental yang
tertanam kuat dalam jiwa seseorang, yang darinya lalu muncul perbuatan dengan mudah,
tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
Menurut Ibnu Maskawaih akhlak adalah keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya
untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan pemikiran terlebih dahulu.
a) Akhlak terpuji
Akhlak terpuji ialah perbuatan terpuji berdasarkan pandangan akal dan syariat Islam.
Akhlak terpuji ini ialah sifat Rasulullah SAW. Dan jenis-jenis akhlak terpuji antara lain:
1. Sabar dan bertahan terhadap gangguan, yakni menahan diri terhadap apa yang dibenci
dengan keridhaan dan kerelaan hati.
2. Bertawakal kepada Allah SWT dalam segala hal, yakni berbuat dan berharap dengan
diserati hati yang tenang.
3. Percaya diri.
4. Mencintai dan berbuat kebaikan.
5. Bersikap adil dan sedang-sedang saja.
6. Bersikap tenang dan tidak tergesa-gesa.
7. Mengasihi dan menyayangi diri sendiri, keluarga, orang lain, dan makhluknya.
8. Menyukai dan mewujudkan kebenaran, yakni benar dalam tutur kata, pergaulan
sehari-hari, cita-cita atau keinginan, dalam janji dan penampilan.
9. Twadhu, yakni bersikap merendah, tidak sombong dan tidak merasa paling hebat.
10. Ikhlas.
11. Raji, rapi, giat, santun, dan istiqomah.
b) Akhlak tercela
Akhlak tercela ialah perbuatan tercela menurut pandangan akal dan syariat Islam.
Akhlak tercela ini bukan sifat Rasulullah SAW. Jenis-jenis akhlak tercela antara lain:
1. Zhalim, yaitu aniaya terhadap diri sendiri, saudara, orang lain, makhluk Allah SWT,
yang lebih-lebih terhadap Allah SWT, Rasul-Nya dan syariat-Nya.
2. Dengki, yaitu berharap agar nikmat yang didapatkan orang lain itu musnah dan
kemudian nikmat itu beralih kepada diri sendiri.
3. Nohong atau menipu, yaitu memperlihat kebaikan pada luarnya saja, dengan tujuan
ingin menjatuhkan atau merugikan orang lain.
4. Riya, yaitu berbuat kebaikan atau beribadah bukan karena ikhlas, ridha atau karena
Allah SWT semata, melainkan karena manusia, karena inging dipuji atau mencari
popularitas belaka.
5. Ujub, yaitu membangga-banggakan sesuatu baik dalam hal ilmu, harta, kekuatan,
kehormatan, atau ibadah.
6. Hasud, yaitu iri hati, tidak senang orang lain mendapatkan nikmat.
7. Sum’ah, yaitu sikap sorang muslim yang membicarakan atau memberitahukan amal
salehnya yang sebelumnya tidak diketahui kepada manusia lain agar dirinya
mendapatkan kedudukan/mengharapakan keuntungan materi.
8. Namimah, yaitu menukil atau memindahkan ucapan seseorang kepada orang lain
dengan tujuan merusak hubungan persaudaraan diantara keduannya.
9. Ghibah, yaitu menggunjing keburukan atau aib orang lain.
10. Panjang tangan, seperti korupsi dan usil.
11. Tidak berdaya, malas dan menunda-nunda waktu.
12. Bakhil atau kikir, dendam, marah dan benci.
2.2 HIPOTESIS
Adanya pengaruh akhlak terpuji atau akhlak tercela terhadap kemampuan qiro’ah dan
tahfidz santri 12 MIPA 4.
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode yang saya gunakan ialah metode pengamatan terhadap akhlak dalam kehidupan
sehari-hari kepada objek penelitian yaitu santri kelas 12 MIPA 4. Saya juga melakukan
pengamatan serta wawancara untuk mengetahui sejauh mana kualitas qiro’ah dan tahfidz dari
santri tersebut. Lalu saya bandingkan antara akhlak dan juga hasil kualitas qiro’ah dan tahfidz
dari santri kelas 12 MIPA 04
Metode yang saya gunakan ialah metode pengamatan terhadap akhlak dalam
kehidupan sehari-hari kepada objek penelitian yaitu santri kelas 12 MIPA 4, yaitu dengan
mengamati perilaku atau aktivitas apa yang dilakukan oleh objek penelitian yaitu Santri kelas
12 MIPA 4, lalu. Saya juga melakukan pengamatan serta wawancara untuk mengetahui sejauh
mana kualitas qiro’ah dan tahfidz dari santri tersebut, dengan cara mendengarkan santri
tersebut saat melantunkan ayat-ayat Al-Qur’an atau Qiro’ah serta mengamati Tajwid dan
Fashohah. Dan saya melakukan wawancara terhadap santri objek pengamatan tentang jumlah
hafalan yang telah di capai atau di hafal.
Lalu saya bandingkan antara akhlak dan juga hasil kualitas qiro’ah serta tahfidz dari
santri kelas 12 MIPA 4. Yang saya tuliskan dalam makalah ini.
Pengamatan dilakukan kepada santri kelas 12 MIPA 4 yaitu pada perilaku keseharian atau
akhlak santri tersebut, dan mengamati bacaan yang di lantunkan oleh santri tersebut.
HASIL PENELITIAN
3 Farhan B 29 DAN 30
5 Fathan zidni B 30
14 Hadi alfian B 1
1. Fakhrezia ahmad
A. Akhlak terpuji: Membantu teman,ramah,sopan dan santun kepada semua orang.
B.Akhlak tercela: menyontek, berbohong.
Karena kurang paham tentang pelajaran yang ada
Jarang mendapat edukasi
C.Solusi: lebih keras dalam belajar dan selalu mendekatkan diri kepada allah
3. Farhan
A. Akhlak terpuji: peduli terhadap temanya,setia kawan, suka berbagi terhdap teman.
B.Akhlak tercela: menyontek, sering berkata kasar,mudah marah.
Kurangnya edukasi dalam hidup
Pergaulan bebas
C.Solusi: Selalu mendekatkan diri kepada allah, sering sering mendengarkan ceramah
dari berbagai sumber dan lebih keras dalam mengontrol emosi
4. Farhan Miftah
A. Akhlak terpuji: Sering berbagi makanan kepada anak kelas,tidak pelit,
B.Akhlak tercela:Jarang mengerjakan tugas, dan tidak peka terhadap lingkunganya.
Karena kurang paham terhadap pelajaran yang ada
Jarang mendapat edukasi
Dan terlalu sering melanggar insyitoh yaumiyah
C.Solusi: lebih mendekatkan diri kepada allah, berusaha untuk mengikuti aturan yang
ada dan selalu bahagia dalam berbagai situasi.
5. Fathan zidni
A. Akhlak terpuji: sering menghapus papan tulis,mengajari teman nya yang belum
paham
B.Akhlak tercela: suka asik sendiri.
Kurangnya edukasi dalam hidup
Kurangnya perhatian dari teman
C.Solusi: Lebih mendekatkan diri kepada allah dan tanamkan mindset untuk berusaha
menjadi lebih baik hari demi hari.
BAB IV
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Jadi, akhlak itu sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, dimanapun kita berada pasti
tak luput budi pekerti luhur terhadap masyarakat atau sahabat kita sejawat. Terkadang
memang sulit untuk mempraktekan akhlak ini bukan hanya sekedar teori belaka untuk
mendapatkan nilai terbaik. Sejati akhlak itu perlu untuk diwujudkan untuk kebaikan kita
dan orang lain.
Kita bicara pada aspek kelas yang telah saya teliti dan amati bahwa anak kelas saya
masih banyak sekali sulit untuk menerapkan akhlak terpuji dalam luar pembelajaran dan
dalam pembelajaran. Sebenarnya akhlak terpuji ini dapat membawa apa yang kita
inginkan. Sesuai yang dikatakan Allah dalam Q.S. Al Hadid: 21, bahwasanya apa yang
kamu inginkan ya usaha, ingin kaya kerja keras karena Allah mengkhedaki hambanya yang
berusaha.
Sama seperti hal di kelas kita perlu menerapkannya betapa pentingnya bagi diri kita dan
memberikan banyak manfaat banyak bagi sahabat-sahabat kita. Karena apabila akhlak kita
buruk boro-boro megang Al qur’an apalagi hafalan.
Padahalkan kita di pesantren seharusnya bisa menghafal begitu banyak ayat-ayat Allah
bahkan khatam dan tak usah diragukan soal akhlak jika kita santri yang dapat menerapkan
akhlak terpuji. Begitu pentingnya akhlak dalam mendidik tahfidz dan hafalan kita yang
gigih pantang menyerah untuk meraih kesuksesan. Begitu pentingnya akhlak dalam
membentuk karakter santri yang berhati qur’ani.
“Orang yang memiliki hafalan al-qur’an yang banyak,memiliki kepribadian yang baik di
bandingkan orang yang memiliki hafalan al-qur’an sedikkit”.
5.2 SARAN DAN KISAH TELADAN
Di sebuah sudut jalan ada seorang pengemis buta yang setiap harinya selalu mengumpat
Rasulullah SAW. Ia berkata kepada setiap orang yang mendekatinya, “Wahai saudaraku,
jangan dekati Muhammad. Dia itu orang gila, pembohong, tukang sihir. Apabila kalian
mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya!”
Tiada hal lain yang dilakukan si buta setiap hari, kecuali menengadahkan tangan dan
mengumpat meneriakkan kata-kata itu berulang kali. Namun demikian, setiap hari di
waktu pagi selalu ada seorang pria yang mendatangi pengemis itu dengan
membawakannya makanan. Dan, tanpa berucap sepatah kata pun, pria itu selalu
menyuapkan makanan yang dibawanya kepada pengemis buta itu.
Suatu ketika, pria yang biasanya datang memberinya makan tidak lagi datang kepadanya.
Pengemis buta itu semakin hari semakin lapar dan bertanya-tanya dalam dirinya apa yang
terjadi terhadap pria itu. Sampai suatu pagi ada seorang pria yang mendatanginya dan
memberinya makan.
Namun, ketika pria itu mulai menyuapinya, si pengemis buta itu marah sambil
menghardik, “Siapakah kamu? Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku!”
“Sebab, apabila dia datang kepadaku, tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah
mulut ini mengunyah,” jawab pengemis buta itu lagi.
Mendengar jawaban si pengemis buta itu, pria tadi tidak dapat menahan air matanya. Dia
menangis sambil berkata kepada pengemis itu. “Aku memang bukan orang yang biasa
datang kepadamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya. Namaku Abu Bakar. Orang
mulia yang biasa memberimu makan itu telah meninggal dunia. Dia adalah Muhammad
SAW.”
Pengemis buta itu terkejut. Tubuhnya bergetar. Tidak ada kata-kata yang keluar dari
mulutnya. Hanya air mata yang mengalir di pipinya. Deras, seolah tak terbendung,
mengenang “Manusia Mulia” yang selalu dimakinya setiap hari. Subhanallah, sungguh
keikhlasan dan kesabaran Rasulullah tiada tara.
Pada umumnya semua orang bisa sabar dan ikhlas saat diuji Allah dengan hal yang
menyenangkan, tapi saat diuji dengan berbagai macam kesulitan, seperti kehilangan
sesuatu atau musibah, maka kebanyakan merasa begitu sulit. Kisah Nabi
Muhammad SAW dalam menyebarkan ajaran Allah SWT bukanlah sebuah perjuangan
yang mudah. Sebaliknya, itu merupakan perjuangan berat yang kemungkinan besar tidak
akan mampu ditempuh oleh orang-orang atau bahkan nabi-nabi selain Muhammad.
Beliau harus berhadapan dengan orang-orang yang luar biasa liciknya, kejam, dan
penguasa yang zalim. Diterpa berbagai hinaan, cacian, makian, fitnah, sumpah serapah,
dan ejekan pun harus diterimanya. Luar biasanya, semua itu Rasul lalui dengan penuh
kesabaran dan keikhlasan. Seolah dia tidak merasakan beban dan perjuangan yang sangat
berat itu.
Ikhlas dan sabar merupakan dua kata yang mudah diucapkan, tetapi sulit dijalankan. Maka,
apabila keduanya dijalankan bersamaan, Allah pasti akan menggantinya dengan kebaikan
yang jauh lebih baik dari apa yang kita inginkan. Ikhlas menerima semua pemberian dari
Allah dan bersabar bila semua pemberian dari-Nya diambil kembali.
Karena, sesungguhnya semua pemberian dari-Nya tidaklah kekal. Marilah kita ikhlas dan
sabar dalam segala keadaan, yakinlah bahwa janji Allah pasti benar. Percayalah, ikhlas
dan sabar akan membuahkan kebahagian hidup.
Jadi, kita hidup harus banyak memberikan manfaat bagi orang lain. Karena hidup
itu bagi saya hanya sekali dan saya melakukannya seolah saya akan meninggal besok
hari. Tidak ada kebahagian selain dirimu yang mencuptakannya perbanyaklah amal
ibadah karena sekecil apapun perbuatan yang kamu lakukan pasti ada balasan bagi
yang melakukannya.
Jika kita ingin sukses maka kita harus berusaha, karena hidup itu kita berlomba-
lomba menggapai banyak yang dinginkan manusia. Tapi ingat setiap apapun yang
kamu lakukan Allah maha mengetahui segala sesuatu yang kamu kerjakan .
NO NAMA MOTTO HIDUP
1 Fakhrezia ahmad Jadilah diri sendiri
2 Fakhry indra ilyasa Sayangilah diri sendiri
3 Farhan Jadilah orang yang
bermanfaat
4 Farhan miftah The good always with
me
5 Fathan zidni Jadilah orang yang
bersyukur
6 Fatih ardiansyah Jangalah bersedih
Allah besama kita
7 Fatwa hilsi mubtadi’I Di puji tak terbang,
dihina tak tumbang
8 Fiko mahmudin ais Pecayalah terhadap
diri sendiri
9 Fikri yansyah akbar Jangan pernah takut
untuk memulai
10 Fiqri ahmad sofian Siapa yang berjalan di
jalanya pasti akan
selamat
11 Firza rizki As tsaani Siapa yang bersabar
pasti akan beruntung
12 Ghifari almahmudsyah Jadilah pribadi yang
lebih baik
13 Gibran alfarizi Kejarlah mimpi
setinggi langit
14 Hadi alfian Di setiap kesulitan
pasti ada kemudahan
15 Hanif rijal amanullah Man jadda wa jadda