Oleh:
Syaiful Ali Nurdin
PPG DALJAB
i
UIN RADEN MAS SAID SURAKARTA
TAHUN 2023
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrohim
Puji syukur alhamdulillahi robbil’alamin, penulis panjatkan kepada Allah
Swt yang selalu memberikan nikmat, kaunia, taufik, serta hidayah- Nya kepada
penulis sehinggap penulis dapat menyelesaikan tugas PenelitianTindakan Kelas
(PTK) ini dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Materi Menghindari Akhlak
Madzmumah Dan Membiasakan Akhlak Mahmudah Melalui Model
Pembelajaran Problem Based Learning Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2
Karanganyar Tahun Pelajaran 2023/2024
Salawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada nabi agung
Muhammad saw, kepada keluarga, sahabat, serta para pengikutnya yang selalu
setia dan menjadikannya suri tauladan yang mana beliaulah satu-satunya umat
manusia yang dapat mereformasi umat manusia dari zaman kegelapan menuju
zaman terang benerang yakni dengan ajarannya agama Islam.
Penulisan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini pun tidak akan
terselesaikan tanpa bantuan dariberbagai pihak yang telah berkenan membantu
penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Sardiyo, M.Pd selaku Kepala SMA N 2 Karanganyar, yang
telah memberikan ijin dan arahan kepada penulis dalam penyusunan PTK
ini
2. Keluarga Besar SMA Negeri 2 Karanganyar, teman-teman guru,
karyawan dan para siswa yang telah memberikan motivasi dan
membantu memberikan keterangan selama penulis mengadakan
penelitian sehingga selesainya PTK ini.
3. Orang tua dan istri tercinta yang tiada henti memberikan seuntai doa
kepada penulis. Terimakasih untuk segala do’a dan dukungan yang telah
diberikan.
4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telahbanyak
membantu penulis hingga dapat menyelesaikan penyusunan PTK ini.
iii
Penulis sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga
hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penuliskhususnya, serta para pembaca
pada umumnya. Aamiin.
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN .......................................................................... ii
MOTTO.............................................................................................................. iii
ABSTRAK ........................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR ...................................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULLUAN
A. Latar Belakang Masalah ...........................................................................
B. Identifikasi Masalah .................................................................................
C. Batasan Masalah .......................................................................................
D. Rumusan Masalah .....................................................................................
E. Tujuan Penelitian........................................................................................
F. Manfaat Penelitian .....................................................................................
G. Kajian Pustaka Terdahulu .........................................................................
BAB II .LANDASAN TEORI
A. Model Problem Based Learning (PBL) .....................................................
1. Pengertian Problem Based Learning (PBL)..............................................
2. Karakteristik Problem Based Learning (PBL) .........................................
3. Langkah-langkah Problem Based Learning (PBL) ..................................
4. Komponen-komponen Problem Based Learning (PBL)...........................
5. Kelebihan dan Kekurangan Problem Based Learning (PBL) ..................
B. Hasil Belajar ...............................................................................................
1. Pengertian Hasil Belajar ..........................................................................
2. Faktor-faktor yang Mempengarauhi Hasil Belajar.................................
3. Ciri-ciri Tes Hasil Belajar ........................................................................
4. Kriteria Pengukuran Hasil Belajar............................................................
C. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam....................................................
4
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam.......................................................
2. Akhlak Madzmumah dan Akhlal Mahmudah .........................................
D. Penelitian Relevan......................................................................................
E. Hipotesis Tindakan ....................................................................................
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Sifat Penelitian......................................................................
B. Variabel Penelitian ...............................................................................
C. Rancangan Tindakan ...........................................................................
D. Subjek dan Objek Penelitian ...............................................................
E. Kriteria Keberhasilan Tindakan .........................................................
F. Sumber Data..........................................................................................
G. Instrumen Pengumpulan Data .............................................................
H. Teknik Analisa Data .............................................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Siklus I ..................................................................................................
B. Pembahasan ..........................................................................................
C. Siklus II ................................................................................................
D. Pembahasan ..........................................................................................
E. Siklus III ...............................................................................................
F. Pembahasan ..........................................................................................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulam .........................................................................................
B. Saran .....................................................................................................
5
BAB I
PENDAHULUAN
7
didik yang memiliki nilai minimal batas KKM (75) dan dikatakan tuntas
adalah
8
hanya 14 orang atau sebesar 43,75%. Sedangkan peserta didik yang
memiliki nilai dibawah KKM lebih banyak yaitu 22 orang atau sebesar
56,25%. BERDSRAKAN HASIL ANALSIS NILAI ULANGAN HARIAN
TRSEBUT MENUNJUKKAN BLM TERCAPAINYA HASIL BELAJAR
PSRTA DIDIK. HASIL BELAJAR MERUPAKAN HAL PENTNG TUK
MENCAPAI TUJUAN PEMBELAJARAN. SALAH SATU SOLUSI
ALTERNATIF TUK MENGATASI PERMASLAHAN TERSBEUT
ADALAH MODEL PEMBELAJARAN PBL.
Model pembelajaran Problem Base Learning (PBL) adalah
merupakan model pembelajaran yang menyajikan berbagai permasalahan
nyata dalam kehidupan sehari-hari perserta didik (bersifat kontektual)
sehingga merangsang peserta didik untuk belajar (DIBERI SUMBER
RUJUKAN KR ADA TEORI DR PBL). Berdasarkan uraian di atas, maka
perlu dilakukan suatu tindakan berupa penerapan model pembelajaran
Problem Base Learning (PBL) untuk memaksimalkan pemahaman peserta
didik pada materi akhlak madzmumah dan akhlak mahmudah. Oleh karena
itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Peningkatan
Hasil Belajar Materi Menghindari Akhlak Madzmumah Dan Membiasakan
Akhlak Mahmudah Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning
Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Karanganyar Tahun Pelajaran
2023/2024”
B. IDENTIFIKASI MASALAH
10
C. BATASAN MASALAH
Agar Peneliti ini lebih efektif, terarah dan dapat dikaji maka perlu pembatasan masalah.
Dalam penelitian ini difokuskan pada kelas X dan mengambil sampel 1 kelas yang
berjumlah 36 siswa. Dalam model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
menggunakan capaian pembelajaran peserta didik menganalisis manfaat
menghindari akhlak mażmūmah; membuat karya yang mengandung konten
manfaat menghindari sikap mażmūmah; meyakini bahwa akhlak mażmūmah
adalah larangan dan akhlak maḥmūdah adalah perintah agama; serta
membiasakan diri untuk menghindari akhlak mażmūmah dan menampilkan
akhlak maḥmūdah dalam kehidupan sehari-hari.
D. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang masalah sebagaimana telah
dikemukakan di atas, maka penulis dapat menyususn suatu rumusan
masalah yaitu:
1. Bagaimana proses penerapan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) pada pembelajaran pendidikan agama islam dengan
materi akhlak madzmumah dan akhlak mahmudah kelas X di SMA
Negeri 2 Karanganyar ?
2. Bagaimana peningkatan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran
pendidikan agama islam dengan materi akhlak madzmumah dan
akhlak mahmudah kelas X di SMA Negeri 2 Karanganyar dengan
menggunakan model pembelajaran Problem Base Learning (PBL) ?
E. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan penelitian ini berdasarkan rumusan masalah yang ada yaitu:
1. Mengetahui sejauh mana penerapan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) pada pembelajaran pendidikan agama islam
dengan materi akhlak madzmumah dan akhlak mahmudah kelas X di
SMA Negeri 2 Karanganyar
2. Menganalisis peningkatan hasil belajar peserta didik pada
pembelajaran pendidikan agama islam dengan materi akhlak
11
madzmumah dan akhlak mahmudah kelas X di SMA Negeri 2
Karanganyar dengan menggunakan model pembelajaran Problem
Base Learning (PBL)
12
F. MANFAAT PENELITIAN
Dengan penelitian ini hasil yang diharapkan dapat bermanfaat baik
secara teoritis maupun praktis. Secara rinci manfaat penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoretik
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi tambahan
yang bermanfaat bagi penerapan teori dalam pembelajaran Pendidikan
Agama Islam pada materi akhlak madzmumah dan akhlak mahmudah
untuk menambah wawasan keilmuan pendidikan khususnya tentang
penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam
meningkatkan hasil belajar.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi:
a. Bagi Peserta didik
Penelitian ini diharapkan dapat mengatasi kesulitan peserta didik
dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam terutama pada materi
akhlak madzmumah dan akhlak mahmudah serta sebagai motivasi
dalam proses belajar peserta didik
b. Bagi Guru
Sebagai bahan masukan untuk pengembangan kualitas
pembelajaran dan meningkatkan profesionalisme guru dalam
penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
c. Bagi Lembaga Sekolah
Sebagai bahan pertimbangan dalam rangka meningkatkan mutu
belajar peserta didik dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMA
Negeri 2 Karanganyar
d. Bagi Penulis
Dengan melaksanakan PTK, dapat menambah ilmu pengetahuan
tentang model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
sebagai sarana untuk menerapkan pengalaman belajar yang telah di
peroleh.
13
G. KAJIAN PUSTAKA TERDAHULU
1. Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan hasil belajar mata
pelajaran akidah akhlak melalui metode Role Playing pada siswa kelas
X MIA Semester II di Madrasah Aliyah Darul Falah Pringsurat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
Akidah Akhlak materi akhlak terpuji dan akhlak tercela pada siswa
kelas X MIA Madrasah Aliyah Darul Falah Pringsurat Tahun Pelajaran
2017/2018 dengan menggunakan metode Role Playing. Penerapan
metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan
kelas (PTK). Penelitian dilakukan dengan 2 siklus yang setiap
siklusnya terdapat 4 tahapan yaitu perencanaa, pelaksanaan, observasi,
dan refleksi. Subjek penelitian adalah seluruh ssiswa kelas X MIA MA
Darul Falah Pringsurat, sebanyak 18 siswa. Teknik pengumpulan data
dengan menggunakan lembar observasi, soal tes dan dokumentasi.
Berdasarkan analisis hasil tes dan observasi yang sudah dilakukan
peneliti memperoleh kesimpulan bahwa terdapat peningkatan kegiatan
belajar dan aktivitas siswa sehingga hasil belajar siswa meningkat pada
setiap siklusnya. Hasil nilai pra siklus 3 (16,67%)siswa tuntas dengan
nilai rata-rata 59,33%. Siklus I 10 (55,56%) siswa tuntas dengan nilai
rata-rata 72,22%. Siklus II 16 (88,89%) siswa tuntas dengan nilai rata-
rata 81,83%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
dengan menggunakan metode Role Playing dapat meningkatkan hasil
belajar Akidah Akhlak pada siswa kelas X MIA Semseter II MA Darul
Falah Pringsurat tahun pelajaran 2017/2018.
2. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri Asembagus
yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar kimia peserta didik
kelas X.9 SMA Negeri 1 Asembagus semester genap tahun pelajaran
2022/2023 melalui pengunaan model problem based learning.
Penelitian ini dirancang dalam dua siklus, setiap siklus dengan
tahapan; perencanaan, tindakan, pengamatan dan penilaian, dan
refleksi. Hasil penelitian pada siklus-1 aspek pengetahuan sebagai
berikut : (1) nilai terendah 60,00 dan nilai tertinggi 88,00, (2) rata-rata
14
kelas 77,09, dan (3) peserta didik yang tuntas 81,81% dan yang tidak
tuntas 18,18%. Aspek keterampilan sebagai berikut: (1) nilai terendah
66,00 dan nilai tertinggi 88,00, (2) rata-rata kelas 77,03, dan (3)
peserta didik yang tuntas 78,79%, dan yang tidak tuntas 21,21%. Hasil
penelitian pada siklus-2 aspek pengetahuan sebagai berikut : (1) nilai
terendah 64,00 dan nilai tertinggi 92,00, (2) rata-rata kelas 79,06, dan
(3) peserta didik yang tuntas 90,09% dan yang tidak tuntas 9,09%.
Aspek keterampilan sebagai berikut : (1) nilai terendah 69,00 dan nilai
tertinggi 90,00, (2) rata-rata kelas 80,03, dan (3) peserta didik yang
tuntas 90,91% dan yang tidak tuntas 12,12%. Berdasarkan hasil
analisis belajar tersebut, disimpulkan bahwa penggunaan
model problem based learning dapat meningkatkan hasil belajar
belajar kimia peserta didik kelas X.9 SMA Negeri 1 Asembagus
semester genap tahun pelajaran 2022/2023
15
16
BAB II
LANDASAN TEORI
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
a. Ranah kognitif
b. Ranah afektif
c. Ranah psikomotoris.
2. Ciri-ciri tes hasil belajar
a. Valid: Sebuah tes dikatakan telah memiliki validitas, apabilates
tersebut dengan secara tepat, dan benar telah dapat
mengungkapkan atau mengukur yang seharusnya diungkap atau
diukur lewat tes tersebut.
b. Reliabel: Ciri kedua dari tes hasil belajar yang baik adalah
bahwa hasil belajar tersebut telah memiliki reliabilitas atau
bersifat reliabel. Dinyatakan riabel apabila hasil-hasil
pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan tes tersebut
secara berulang kali pada subyek yang sama.
c. Obyektif: Ciri ketiga dari tes hasil belajar yang baik adalah tes
hasil belajar tersebut bersifat obyektif. Bahan pelajaran yang
telah diberikan atau diperintahkan untuk dipelajari oleh peserta
didik itulah yang dijadikan acuan dalam pembuatan atau
penyusunan tes hasil belajar.
d. Praktis: Bersifat praktis mengandung pengertian bahwa tes hasil
belajar tersebut dapat dilaksanakan dengan mudah karena tes itu:
(a) bersifat sederhana (tidak banyak menggunakan peralatan)(b)
lengkap, dalam arti bahwa tes tersebut telah dilengkapi dengan
petunjuk mengenai cara mengerjakannya, kunci jawabannya dan
pedoman skoring serta penentuan nilainya. Bersifat ekonomis
mengandung pengertian bahwa tes hasil belajar tersebut tidak
memakan waktu yang panjang dan tidak memerlukan tenaga dan
biaya yang banyak. berdasarkan hal tersebut, ada ayat Al-qur’an
yang menjelaskan:
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Untuk mencapai prestasi belajar peserta didik sebagaimana yang
23
24
24
25
a) Minat
Minat sangat mempengaruhi proses dan prestasi belajar.
Kalau seseorang tidak berminat untuk mempelajari sesuatu, ia
tidak dapat diharapkan akan berhasil dengan baik dalam
mempelajari hal tersebut. Sebaliknya kalau seseorang
mempelajari sesuatu dengan minat, maka hasil yang diharpkan
akan lebih baik.
b) Kecerdasan
Kecerdasan memegang peranan besar dalam menetukan
berhasil atau tidaknya seseorang mempelajari sesuatu atau
mengikuti sesuatu program pendidikan.
c) Bakat
Bakat merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap
prestasi belajar sesorang. Belajar pada bidang yang sesuai
dengan bakat akan memperbesar kemungkinan berhasilnya
usaha itu.
d) Motivasi
Motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong
sesorang untuk melakukan sesuatu. Jajdi motivasi belajar adalah
kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk belajar.
e) Kemampuan-kemampuan kognitif
Walaupun diakui bahwa tujuan pendidikan yang berarti
juga tujuan belajar melipuri tiga aspek, yaitu aspek kognitif,
aspek afektif, dan aspek psikomotor, namun tidak dapat
diingkari bahwa sampai sekarang pengukuran kognitif masih
diutamakan untuk menentukan keberhasilan belajar seseorang.
Berdasarkan uraian-uraian diatas dapat dismpulkan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat berasal
dari dalam diri peserta didik yaitu kondisi fisiplogis dan kondisi
psikologis maupun dari luar diri peserta didik yaitu faktor
lingkungan dan faktor instrumental.
4. Kriteria Pengukuran Hasil Belajar
25
26
26
27
27
28
B. Ranah Afektif
1. Penerimaan 1. Menunjukan sikap menerima 1. Tes tertulis
2. Menunjukan sikap menolak 2. Tes skala sikap
3. Observasi
28
29
C. Ranah Psikomotorik
1. Keterampilan bergerak 1. Mengkoordinasikan gerak mata, 1. Observasi
dan bertindak tangan, kaki, dan anggota tubuh 2. Tes tindakan
lainnya
29
30
yang dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan belajar dalam peserta didik,
yaitu:
a. Anak didik menguasai bahan pelajaran yang telah dipelajari
b. Anak didik menguasai teknik dan cara mempelajari bahan pelajaran
c. Waktu yang diperlukan untuk menguasai bahan pengajaran relatif
lebih singkat
d. Teknik dan cara belajar yang telah dikuasai dapat dipergunakan untuk
mempelajari bahan pelajaran lain yang serupa
e. Anak didik dapat mempelajari bahan pengajaran lain secara sendiri
f. Timbul motivasi intrinsik (dorongan dari dalam diri anak didik) untuk
belajar lebih lanjut
g. Tumbuh kebiasaan peserta didik untuk selalu mempersiapkan
diri dalam menghadapi kegiatan di sekolah
h. Peserta didik terampil memecahkan masalah yang dihadapi
i. Tumbuh kebiasaan peserta didik untuk selalu mempersiapkan
diri dalam menghadapi kegiatan sekolah
j. Kesediaan peserta didik untuk menerima pandangan orang lain dan
memberikan pendapat atau komentar terhadap gagasan orang lain.
Dengan demikian hasil belajar pendidikan agama islam diukur
melalui beberapa aspek yaitu dari segi kuantitas dalam bentuk hasil atau
nilai yang diperoleh sehingga kemampuan peserta didik yang dimiliki
dari hasil belajarnya itu dapat dijadikan bekal untuk menuju masa
depannya.
Melalui pengukuran prestasi itu dapat ditetapkan bagaimana
kualifikasi prestasi yang dicapai peserta didik baik peseorangan maupun
secara keseluruhan. Ada beberapa alternatif norma pengukuran tingkkat
keberhasilan (prestasi belajar) siswa setelah mengikuti proses belajar
mengajar. Diantara norma-norma pengukuran tersebut ialah:
a. Norma skala angka dari 0 sampai 10
b. Norma skala angka dari 0 sampai 100
Angka terendah yang menyatakan kelulusan atau keberhasilan
belajar (passing grade) skala 0-10 adalah 5,5 atau 6, sedangkan untuk
skala 0-100 adalah 55 atau 60, alhasil pada prinsip nya jika seseorang
siswa
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
D. PENELITIAN RELEVAN
Riset-riset terdahulu menunjukkan berbagai upaya untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi berpakaian sesuai
dengan syariat islam dengan menggunakan berbagai model
pembelajaran salah satunya Saidah (2022) “ Penerapan Model Resitasi
Untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Berpakaian Sesuai Syariat
Islam Siswa Kelas X”. Ada juga yang menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) salah satunya adalah
Karimulla, Mohammad ( 2017). “Upaya Memaksimalkan Pemahaman
Siswa Pada Ketentuan Berpakaian Sesuai Dengan Syariat Islam
Dengan Menerapkan Metode Resitasi Dan Diskusi Pada Siswa Kelas
X. Ips 3 Sman I Tanjung Palas Tahun Pelajaran 2017/2018”.
Penulis bermaksud mengikuti peneliti sebelumnya yaitu
Karimulla, Mohammad (2017) dalam menggunakan model
pembelajaran Problem Base Learning (PBL) karena menurut penulis
salah satu teknik pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran untuk
meningkatkan pemahaman peserta didik adalah menggunakan model
Problem Based Learning (PBL) .
E. HIPOTESIS TINDAKAN
37
38
dalam bekerja sama, aktif dalam bertukar fikiran dengan sesamanya
dalam memahami materi. Pembelajaran pendidikan agama Islam
38
39
39
40
40
41
BAB III
METODE PENELITIAN
3. Kelas – dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi
dalam pengertian yang lebih spesifik. Yang dimaksud dengan istilah kelas
adalah sekelompok peserta didik yang dalam waktu yang sama menerima
pelajaran dari seorang guru.
B. VARIABEL PENELITIAN
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007)
41
42
Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Variabel bebas (independent variabel) atau variabel X adalah
variabel yang dipandang sebagai penyebab munculnya variabel terikat yang
diduga sebagai akibatnya. Sedangkan variabel terikat (dependent variabel)
atau variabel Y adalah variabel (akibat) yang dipradugakan, yang bervariasi
mengikuti perubahan dari variabel-variabel bebas. Umumnya merupakan
kondisi yang ingin kita ungkapkan dan jelaskan (Kerlinger, 1992)
1. Variabel Bebas (Independent) : Model Pembelajatan Problem Based
Learning (PBL) (X)
2. Variabel Terikat (Dependent) : Hasil Belajar peserta didik pada
materi akhlak madzmumah dan akhlak mahmudah (Y)
C. RANCANGAN TINDAKAN
Secara umum, penelitian tindakan kelas (PTK) terdiri atas beberapa
siklus atau pengulangan dari siklus. Setiap setiap siklus terdiri dari empat
langkah, yaitu: (1) perencanaan; (2) pelaksanaan, (3) pengamatan/observasi;
dan (4) refleksi.
Keempat tahapan tersebut merupakan unsur yang membentuk sebuah
siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun. Sehingga bentuk penelitian
tindakan kelas tidak pernah merupakan kegiatan tunggal, tetapi berupa
rangkaian kegiatan yang akan kembali ke bentuk asal, yaitu siklus.
Alur model penelitian tindakan kelas dapat digambarkan sebagai berikut.
42
43
1. Perencanaan (Planing)
a. Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi
dasar yang akan disampaikan kepada peserta didik (menetukan
pokok bahasan, mengembangkan skenario pembelajaran)
b. Membuat Modul Ajar
c. Membuat lembar kerja Peserta Didik (LKPD)
d. Membuat instrument yang digunakan dalam PTK
e. Menyusun alat evaluasi pembelajaran
43
44
F. SUMBER DATA
44
45
45
46
46
47
2. Lembar Observasi
Penilaian observasi disini adalah observasi keterlaksanaannya
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL).
47
48
48
49
Catatan : kita boleh memilih salah satu dari kedua ketentuan tentang
kategori atau kriteria perolehan nilai N-gain score di atas.
49
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Perencanaan
Tahap perencanaan pada siklus I dilakukan dengan membahas
perencanaan pelaksanaan tindakan atau skenario pembelajaran dan
berbagai persiapan pembelajaran di antaranya pembuatan Modul Ajar
untuk kompetensi dasar, melakukan pemahaman tentang Akhlak
madzmumah dan akhlak mahmudah dengan menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL), materi pelajaran, dan
postest, menyiapkan instrument penelitian. Selain itu, juga dilakukan
pengelompokkan siswa yang di bagi menjadi 3 kelompok dengan
masing-masing jumlah kelompok 10-12 orang.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan berdasarkan Modul ajar yang telah disusun
pada perencanaan. Pada pertemuan siklus I ini aspek yang diajarkan
adalah mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan materi yang
akan diajarkan adalah tentang Akhlak madzmumah dan akhlak
mahmudah (ghadab, Mujahadah an-nafs, dan Syaja’ah), dengan
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
50
51
Tabel 4.1
Pembagian Kelompok Proses Pembelajaran
51
52
52
53
3. Observasi
Pada tahap ini dengan melakukan pengamatan keterlaksanaannya
model pembelajaran Probem Based Learning (PBL) dengan lembar
observasi, pengamatan dilakukan oleh teman guru sejawat. Adapun
hasil observasi yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Penyampaian tujuan dan pemberian motivasi
Pada siklus 1 guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu agar
siswa dapat memahami pengertian Akhlak madzmumah dan
akhlak mahmudah (ghadab, Mujahadah an-nafs, dan Syaja’ah),
dan memotivasi siswa betapa pentingnya bagi kita untuk
mempelajari matari tentang pengertian Akhlak madzmumah dan
akhlak mahmudah (ghadab, Mujahadah an-nafs, dan Syaja’ah).
b. Penyajian/informasi
Pada hasil observasi pada siklus I ini dalam penyampaian materi
sudah melakukan model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL), hanya saja masih ada beberapa kekurangan yang harus
diperbaiki pada pembelajaran berikutnya.
53
54
54
55
Tabel 4.2
Hasil Observasi Keterlaksanaannya
Pembelajaran Model Problem
Based Learning (PBL) siklus 1
Penilaian
No Aspek yang dinilai
1 2 3 4
1 Merumuskan Tujuan Pembelajaran
2 Memilih metode yang tepat
3 Memilih media yang tepat
4 Menyusun alat evaluasi/penilaian
5 Membuka pelajaran
6 Memotivasi siswa
7 Menjelaskan materi
8 Penguasaan materi
9 Menuntun peserta didik
dalam mengerjakan LKPD
10 Penguasaan kelas
Penggunaan model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL)
a. Membuat masalah pada LKPD
b. Membentuk peserta didik ke dalam
11
kelompok
c. Mengarahkan peserta
didik dalam diskusi
kelompok
d. Mengarahkan peserta didik agar
dapat memecahkan masalah pada
LPKD
12 Menutup pengajaran
Jumlah 21 20
Skor Total 41
55
Tabel 4.3
Hasil Belajar Siswa Siklus 1
Nilai N-
Post- Sko N-
No Nama Peserta Didik Gain
Pretes Postes Pre r Gain
Score
Idea Score Persen
l
1 Adib Kurniawan 75 85 10 100 0,40 40%
2 Affan Ardiansyah 65 70 5 100 0,14 14%
3 Ahmad Al Muzadhit 79 84 5 100 0,16 16%
4 Alya Navadia 80 85 5 100 0,25 25%
5 Annisa Nur Fadilah 70 73 3 100 0,10 10%
6 Aprillio Bintang P.P 71 80 9 100 0,31 31%
7 Caissa Mastra F.W 74 79 5 100 0,19 19%
8 Deffi Nur Hidayati 81 85 4 100 0,21 21%
9 Desti Nugraheni 70 73 3 100 0,10 10%
10 Elma Reja Prawesti 83 88 5 100 0,29 29%
11 Faidatul Kasanah 68 72 4 100 0,13 13%
12 Fajar Algif Purnama 79 85 6 100 0,28 28%
13 Farel Jalu Anakku 80 86 6 100 0,30 30%
14 Hanif Imansyah 74 81 7 100 0,27 27%
15 Ilham Muhammad Ridwan 80 85 5 100 0,25 25%
16 Khalifia Sheza Azzahra 66 74 8 100 0,24 24%
17 Kristy Mahanani 74 80 6 100 0,23 23%
18 Lysandra Vella Arghiana 60 70 10 100 0,25 25%
19 Methi Saputri 68 74 6 100 0,19 19%
20 Mohammad Dhafa Athallah 60 70 10 100 0,25 25%
21 Muhammad Alnara Raysza 80 87 7 100 0,35 35%
22 Nabila Agustina Zara A 80 86 6 100 0,30 30%
23 Naswa Khairunnisa 67 73 6 100 0,18 18%
24 Nurlita Retno Prabaningrum 72 77 5 100 0,18 18%
25 Priangga Argaseta 85 88 3 100 0,20 20%
26 Rahma Hasna Fauzziyah 72 76 4 100 0,14 14%
27 Raihan Akbar Fadhillah 79 87 8 100 0,38 38%
28 Rendy Nugroho Ardiyanto 71 77 6 100 0,20 20%
29 Rokhan Purboningrum 82 87 5 100 0,28 28%
30 Sefira Astrit Ayu Ulaika 72 82 10 100 0,35 35%
31 Shafrya Nur Febrianty 82 89 6 100 0,33 33%
32 Syahrul Aliya Fattahillah 74 89 15 100 0,57 57%
33 Tasya Aulia Zahra 82 87 5 100 0,28 28%
34 Vindy Antika Sari 72 82 10 100 0,35 35%
35 Wahab Maulana Al Ubaidah 82 89 6 100 0,33 33%
36 Zulaikha Hindun A 74 89 15 100 0,57 57%
56
Berdasarkan data dari hasil post test pada siklus I, terdapat peserta
didik yang mencapai ketuntasan terdapat 27 peserta didik dengan
presentase 75%, sedangakan peserta didik hasil belajarnya belum tuntas
mencapai 9 peserta didik dengan presentase 25%. Sedangkan hasil pretes
peserta didik, terdapat peserta didik yang mencapai ketuntasan terdapat 16
peserta didik dengan presentase 44,4%, sedangkan peserta didik yang
tidak tuntas mencapai 20 peserta didik dengan prentase 55,5%. Dengan
demikian, penerapan Problem Based Learning (PBL) pada siklus I hasil
belajar peserta didik terdapat peningkatan dari sebelum pelaksanaan, yaitu:
siswa yang mencapai ketuntasan pada hasil pretes mencapai 44,4%, dan
ketuntasan pada hasil postest siklus I mencapai 75% terhadap peningkatan
30,6%. Sedangakan peserta didik yang belum mencapai ketuntasan
menurun 30,5%. Dengan demikian, dilihat dari nilai postest setelah
mengikuti pembelajaran dengan penerapan Problem Based Learning
(PBL) menunjukan bahwa siklus I sudah mengalami peningkatan dari
pembelajaran sebelum menggunakan dengan penerapan metode Problem
Based Learning (PBL), namun masih banyak peserta didik yang belum
mengauasai materi pembelajaran dan hasil belajarnya masih di bawah
Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) yang ditentukan.
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, pada siklus II akan dilakukan
perbaikan dengan rencana tindakan sebagai berikut:
1) Mempertahankan kinerja guru yang sudah baik di siklus I untuk
tetap dilakukan pada di siklus II
2) Mengoptimalisasikan proses pembelajaran dengan memahami
kembali langkah- langkah dalam penerapan model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL)
3) Mengatur waktu dan materi yang akan disampaikan
4) Meningkatkan pembimbingan dan pengawasan pada saat peserta
didik melakukan diskusi dalam kelompok
57
Peningkatan hasil belajar dengan menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan mengacu kepada
hasil pengamatan yang telah peneliti lakukan dan mendapat hasil bahwa
terdapat peningkatan terhadap hasil belajar peserta didik pada mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam pada materi Akhlak Madzmumah
dan akhlak mahmudah setelah diterapkannya model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL). Hal ini terbukti dari peningkatan hasil
belajar peserta didik setelah proses belajar mengajar dengan
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL),
meskipun peningkatannya tidak terlalu signifikan. Peningkatan hasil
belajar dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4.4
Peningkatan Hasil Belajar
PRESENTASE
HASIL SISWA PRETES SIKLUS 1 SIKLUS II
Tuntas 44,4% 75% -
Belum Tuntas 55,5% 25% -
PRETEST POSTEST
TUNTASBELUM TUNTAS
Dari data tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa yang
tuntas pada siklus I 75% meningkat 30,6%, dan diperlukan siklus II
sebagai penguatan hasil penelitian yang dilaksanakan.
58
B. SIKLUS II
1. Perencanaan
Sebagaimana pada siklus I sebelum pelaksanaan proses pembelajaran
pada siklus II terlebih dahulu guru mempersiapkan modul ajar,
membuat lembar kerja siswa, menyusun alat evaluasi pembelajaran .
2. Pelaksanaan Tindakan
Pada pertemuan siklus II ini materi yang akan diajarkan adalah
menjelaskan akhlak madzmumah dan akhlak mahmudah
a) Pendahuluan, diawal pembelajaran terlebih dahulu guru memulai
dengan mengucap salam dan siswa menjawab dari guru
dilanjutkan dengan doa pembuka dan memberikan motivasi,
kemudian guru menanyakan kabar dan mengabsen siswa
kemudian guru menanyakan kepada peserta didik siapa yang tidak
hadir. Peserta didik menjawab masuk semua. Kemudian
dilanjutkan dengan guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai pada materi pembelajaran tentang akhlak madzmumah
dan akhlak mahmudah dan menyampaikan kompetensi yang akan
dicapai.
b) Kegiatan inti, dalam kegiatan inti ini di siklus II, guru melanjutkan
dengan menyampaikan dan menjelaskan materi yang akan
diajarkan secara singkat dan peserta didik memperhatikan
penjelasan dari guru. Setelah menjelaskan materi secara singkat
guru langsung memerintahkan kepada peserta didik untuk
membentuk kelompok seperti pada siklus I, dan membagi LKPD
pada masing-masing kelompok sesuai materi yang telah
ditentukan. Sebelum berdiskusi, Peserta didik membaca
permasalahan yang diberikan sesuai materi. Setelah itu peserta didik
bertanya jawab tentang permasalahan tersebut. Setelah itu guru
memperintahkan kepada setiap kelompok untuk mengumpulkan bacaan
dari berbagai sumber, melakukan diskusi kelompok, memahami materi
dan menulis hasil diskusi untuk dilaporkan, setiap kelompok
59
mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dan kelompok lain di
perbolehkan memberikan pendapat atau saran terkait tentang materi
yang di sampaikan
c) Setelah kelompok 1, 2, dan 3 selesai mempresentasikan hasil
diskusi, guru beserta peserta didik melakukan evaluasi dan refleksi
dari hasil pembelajaran, selanjutnya peserta didik diberikan soal
postes melalui google form agar dikerjakan masing- masing,
kemudian guru mengingatkan dan memottivasi kepada peserta
didik agar selalu belajar lebih giat karena sebentar lagi akan di
adakan Penilaian Sumatif. Pertemuan terakhir pada siklus II di
tutup dengan doa penutup secara bersama-sama dan salam.
3. Observasi
Dari hasil observasi pada siklus II diperoleh hasil bahwa proses
belajar mengajar pada siklus II sudah berjalan dengan baik dengan
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
yang telak dilaksanakan lebih baik dan kekurangan-kekurangan pada
siklus I sudah diperbaiki sesuai dengan tahapan penerapan model
Problem Based Learning (PBL).
4. Refleksi
Setelah melaksanakan 2 kali pertemuan ternyata banyak
perubahan. Peserta didik sudah mulai aktif dalam menyampaikan
pendapat, sudah biasa belajar bersama ketika belajar kelompok dan
pada saat diskusi peserta didik sudah tidak malu-malu untuk
menyampaikan submateri yang mereka pegang masing-masing,
meskipun masih perlu diarahkan. Hasil belajar peserta didik sudah
semakin meningkat jauh lebih bagus dibandingkan sebelumnya dan
model pembelajaran ini peserta didik dapat memecahkan masalah
dalam materi, artinya tanpa peserta didik sadari mereka juga belajar
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun tidak
dapat dipungkiri masih ada kekurangan-kekurangan, namun
pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) ini sudah dapat berjalan baik.
60
Hasil catatan lapangan, hasil belajar siswa dengan penerapan
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) siklus II.
Tabel 4.5
Hasil Observasi Keterlaksanaannya
Pembelajaran Model Problem
Based Learning (PBL) siklus II
Penilaian
No Aspek yang dinilai
1 2 3 4
1 Merumuskan Tujuan Pembelajaran
2 Memilih metode yang tepat
3 Memilih media yang tepat
4 Menyusun alat evaluasi/penilaian
5 Membuka pelajaran
6 Memotivasi siswa
7 Menjelaskan materi
8 Penguasaan materi
9 Menuntun peserta didik dalam mengerjakan LKPD
10 Penguasaan kelas
Penggunaan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL)
e. Membuat masalah pada LKPD
f. Membentuk peserta didik ke dalam kelompok
11
g. Mengarahkan peserta didik dalam
diskusi kelompok
h. Mengarahkan peserta didik
agar dapat memecahkan
masalah
pada LPKD
12 Menutup pengajaran
Jumlah 9 36
Skor Total 45
61
Tabel 4.6
Hasil Belajar Peserta Didik Siklus II
Nilai N-
Post- Sko N-
No Nama Peserta Didik Gain
Pretes Postes Pre r Gain
Score
Idea Score Persen
l
1 Adib Kurniawan 75 95 20 100 0,80 80%
2 Affan Ardiansyah 65 74 9 100 0,26 26%
3 Ahmad Al Muzadhit 79 87 8 100 0,38 38%
4 Alya Navadia 80 88 8 100 0,40 40%
5 Annisa Nur Fadilah 70 81 11 100 0,37 37%
6 Aprillio Bintang P.P 71 87 16 100 0,55 55%
7 Caissa Mastra F.W 74 90 16 100 0,61 61%
8 Deffi Nur Hidayati 81 94 13 100 0,68 68%
9 Desti Nugraheni 70 85 15 100 0,50 50%
10 Elma Reja Prawesti 83 92 9 100 0,53 53%
11 Faidatul Kasanah 68 82 22 100 0,69 69%
12 Fajar Algif Purnama 79 92 13 100 0,62 62%
13 Farel Jalu Anakku 80 93 13 100 0,65 65%
14 Hanif Imansyah 74 85 11 100 0,42 42%
15 Ilham Muhammad R 80 90 10 100 0,50 50%
16 Khalifia Sheza Azzahra 66 87 21 100 0,62 62%
17 Kristy Mahanani 74 85 11 100 0,42 42%
18 Lysandra Vella A 60 74 14 100 0,35 35%
19 Methi Saputri 68 80 12 100 0,38 38%
20 Mohammad Dhafa A 60 74 14 100 0,35 35%
21 Muhammad Alnara R 80 90 10 100 0,50 50%
22 Nabila Agustina Zara A 80 91 11 100 0,55 55%
23 Naswa Khairunnisa 67 88 21 100 0,63 63%
24 Nurlita Retno P 72 85 13 100 0,46 46%
25 Priangga Argaseta 85 92 8 100 0,53 53%
26 Rahma Hasna F 72 88 16 100 0,57 57%
27 Raihan Akbar Fadhillah 79 93 14 100 0,67 67%
28 Rendy Nugroho A 71 89 18 100 0,62 62%
29 Rokhan Purboningrum 82 90 8 100 0,44 44%
30 Sefira Astrit Ayu U 72 89 17 100 0,60 60%
31 Shafrya Nur Febrianty 82 92 10 100 0,56 56%
32 Syahrul Aliya F 74 91 17 100 0,65 65%
33 Tasya Aulia Zahra 82 90 8 100 0,44 44%
34 Vindy Antika Sari 72 89 17 100 0,60 60%
35 Wahab Maulana A 82 92 10 100 0,56 56%
36 Zulaikha Hindun A 74 91 17 100 0,65 65%
62
54
Berdasarkan data dari hasil pre test pada siklus I, terdapat peserta
didik yang mencapai ketuntasan terdapat 16 siswa dengan presentase
44,4 %, sedangkan peserta didik yang hasil belajarnya belum tuntas
mencapai 20 siswa dengan presentase 55,5%, sedangkan hasil post
test peserta didik mencapai ketuntasan terdapat 27 siswa dengan
presentase 75%, Sedangkan peserta didik yang belum tuntas
mencapai 9 siswa dengan presentase 25%. Dengan demikian,
penerapan model pembelajaran Problem Based learning (PBL) pada
siklus II hasil belajar siswa terdapat peningkatan sebelum
pelaksanaan, yaitu siswa mencapai ketuntasan dari hasil pretest
mencapai 44,4%, dan ketuntasan dari hasil post test siklus II
mencapai 91,6% terdapat peningkatan 47,22%, sedangkan siswa
yang belum mencapai ketuntasan pada hasil pre test 55,55%, dan
siswa yang belum mencapai ketuntasan pada hasil post test siklus II
mencapai 8,3% terdapat siswa yang belum mencapai ketuntasan
menurun sebesar 47,2%. hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar
dengan menggunakan model pembelajaran Problem based learning
(PBL) pada siklus II sudah mengalami peningkatan dari hasil siklus I,
meskipun masih terdapat beberapa siswa yang belum menguasai
materi pembelajaran sebelumnya dan hasilnya masih dibawah yang
telah ditentukan.
Peningkatan hasil belajar dengan menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan mengacu
kepada hasil pengamatan yang telah peneliti lakukan dan mendapat
hasil bahwa terdapat peningkatan terhadap hasil belajar peserta didik
pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada materi Akhlak
Madzmumah dan akhlak mahmudah setelah diterapkannya model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Hal ini terbukti dari
peningkatan hasil belajar peserta didik setelah proses belajar
mengajar dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL), meskipun peningkatannya tidak terlalu signifikan.
Peningkatan hasil belajar dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
63
Tabel 4.7
PRESENTASE
HASIL SISWA
PRETES SIKLUS 1 SIKLUS II
Tuntas 44,4 % 75% 91,6%
Belum Tuntas 55,5% 25% 8,3%
TUNTASBELUM TUNTAS
Dari data tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa yang
tuntas pada siklus I 75% meningkat 30,6% Siklus II 91,6 %, meningkat
16,6%. Sedangkan hasil yang belum tuntas pada siklus I 25% menurun
30,5%, siklus II 8,3%, menurun 24,7%. Untuk memaksimalkan
penelitian tindakan kelas dengan Kriteria Ketercapaian Tujuan
Pembelajaran (KKTP) yang ditentukan maka perlu dilanjutkan ke siklus
III sebagai tahap penyempurnaan.
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus II, pada siklus III akan
dilakukan perbaikan dengan rencana tindakan sebagai berikut:
1) Mempertahankan kinerja guru yang sudah baik di siklus II
untuk tetap dilakukan pada di siklus III
64
2) Mengoptimalisasikan proses pembelajaran dengan memahami
kembali langkah-langkah dalam penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
3) Mengatur waktu dan materi yang akan disampaikan
4) Meningkatkan pembimbingan dan pengawasan pada saat
peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok
5) Memotivasi peserta didik secara intens kepada peserta didik
yang masih di bawah KKTP
C. SIKLUS III
Penilaian
No Aspek yang dinilai
1 2 3 4
1 Merumuskan Tujuan Pembelajaran
2 Memilih metode yang tepat
3 Memilih media yang tepat
Menyusun alat evaluasi/penilaian
5 Membuka pelajaran
6 Memotivasi siswa
7 Menjelaskan materi
8 Penguasaan materi
9 Menuntun peserta didik dalam mengerjakan LKPD
10 Penguasaan kelas
65
Penggunaan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL)
i. Membuat masalah pada LKPD
j. Membentuk peserta didik ke dalam kelompok
11
k. Mengarahkan peserta didik dalam
diskusi kelompok
l. Mengarahkan peserta didik
agar dapat memecahkan
masalah
pada LPKD
12 Menutup pengajaran
Jumlah 48
Skor Total 48
Nilai N-
Post- Sko N-
No Nama Peserta Didik Gain
Pretes Postes Pre r Gain
Score
Idea Score Persen
l
1 Adib Kurniawan 75 95 20 100 0,80 80%
2 Affan Ardiansyah 65 74 9 100 0,26 26%
3 Ahmad Al Muzadhit 79 87 8 100 0,38 38%
4 Alya Navadia 80 88 8 100 0,40 40%
5 Annisa Nur Fadilah 70 81 11 100 0,37 37%
6 Aprillio Bintang P.P 71 87 16 100 0,55 55%
7 Caissa Mastra F.W 74 90 16 100 0,61 61%
8 Deffi Nur Hidayati 81 94 13 100 0,68 68%
9 Desti Nugraheni 70 85 15 100 0,50 50%
10 Elma Reja Prawesti 83 92 9 100 0,53 53%
11 Faidatul Kasanah 68 82 22 100 0,69 69%
12 Fajar Algif Purnama 79 92 13 100 0,62 62%
13 Farel Jalu Anakku 80 93 13 100 0,65 65%
14 Hanif Imansyah 74 85 11 100 0,42 42%
15 Ilham Muhammad R 80 90 10 100 0,50 50%
16 Khalifia Sheza Azzahra 66 87 21 100 0,62 62%
17 Kristy Mahanani 74 85 11 100 0,42 42%
18 Lysandra Vella A 60 80 20 100 0,50 50%
66
19 Methi Saputri 68 80 12 100 0,38 38%
20 Mohammad Dhafa A 60 80 20 100 0,50 50%
21 Muhammad Alnara R 80 90 10 100 0,50 50%
22 Nabila Agustina Zara A 80 91 11 100 0,55 55%
23 Naswa Khairunnisa 67 88 21 100 0,63 63%
24 Nurlita Retno P 72 85 13 100 0,46 46%
25 Priangga Argaseta 85 92 8 100 0,53 53%
26 Rahma Hasna F 72 88 16 100 0,57 57%
27 Raihan Akbar Fadhillah 79 93 14 100 0,67 67%
28 Rendy Nugroho A 71 89 18 100 0,62 62%
29 Rokhan Purboningrum 82 90 8 100 0,44 44%
30 Sefira Astrit Ayu U 72 89 17 100 0,60 60%
31 Shafrya Nur Febrianty 82 92 10 100 0,56 56%
32 Syahrul Aliya F 74 91 17 100 0,65 65%
33 Tasya Aulia Zahra 82 90 8 100 0,44 44%
34 Vindy Antika Sari 72 89 17 100 0,60 60%
35 Wahab Maulana A 82 92 10 100 0,56 56%
36 Zulaikha Hindun A 74 91 17 100 0,65 65%
Berdasarkan data dari hasil pre test, terdapat peserta didik yang mencapai
ketuntasan terdapat 16 siswa dengan presentase 44,4 %, sedangkan peserta didik
yang hasil belajarnya belum tuntas mencapai 20 siswa dengan presentase 55,5%,
sedangkan hasil post test peserta didik pada siklus III mencapai ketuntasan
terdapat 35 siswa dengan presentase 97,2%, Sedangkan peserta didik yang belum
tuntas mencapai 1 siswa dengan presentase 2,7%.
Tabel 4.10
Peningkatan Hasil Belajar Dengan Menggunakan Model
Problem Based Learning (PBL) Mata Pelajaran Pendidikan
Agama Islam pada materi Akhlak Madzmumah dan akhlak
mahmudah.
PRESENTASE
HASIL SISWA
PRETES SIKLUS 1 SIKLUS II SIKLUS III
Tuntas 44,4 % 75 % 91,6% 97,2 %,
Belum Tuntas 55,5 % 25 % 8,3% 2,7 %
67
GRAFIK PENINGKATAN HASIL BELAJAR
120,00%
100,00%
80,00%
60,00%
40,00%
20,00%
0,00%
TUNTASBELUM TUNTAS
Dari data tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa yang
tuntas pada siklus II 91,6% meningkat 16,6%, Siklus III 97,2%,
meningkat 5,6% dari siklus II. Sedangkan hasil yang belum tuntas pada
siklus II 8,3% menurun 16,7%, siklus III 2,7%, menurun 5,6% dari
siklus II.
Peningkatan hasil belajar dengan menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan mengacu kepada
hasil pengamatan yang telah peneliti lakukan dan mendapat hasil bahwa
terdapat peningkatan terhadap hasil belajar peserta didik pada mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam pada materi Akhlak Madzmumah
dan akhlak mahmudah setelah diterapkannya model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) secara bertahap dari siklus I sampai
siklus III. Berdasraka penelitian menunjukkan bahwa pbl eektif untuk
meningkatkan hasil belajar (Angrella, 2020). Pbl efektif karena ......
(Purwinda, 2020).
68
BAB V
KESIMPULAN DAN
SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan dan hasil analisis data membuktikan
bahwa penerapan model Problem Based Learning (PBL) pada kelas X-
E8 di SMA Negeri 2 Karanganyar dapat disimpulkan sebagai berikut:
Dengan melalui penerapan model Problem Based Learning (PBL)
pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada materi
menghindari akhlak madzmumah dan membiasakan akhlak mahmudah
pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Karanganyar Tahun Pelajaran
2023/2024 dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hasil
belajar peserta didik dari siklus I dari nilai rata-rata post test hasil
belajar peserta didik yang mencapai ketuntasan baru 75% sedangkan
hasil belajar peserta didik yang tidak tuntas mencapai 25% dan pada
siklus II hasil belajar peserta didik yang mencapai ketuntasan 91,6%
sedangkan hasil belajar peserta didik yang belum tuntas 8,3% peneliti
sudah melihat adanya peningkatan pada siklus II. Pada siklus III
sebagai tahap memaksimalkan proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
didapat hasil ketuntasan 97,2% dan yang belum tuntas 2,7%. Maka
dapat disimpulkan adanya peningkatan hasil belajar menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
B. SARAN
1. Bagi Guru
a. Dalam melaksanakan pembelajaran sebaiknya menggunakan
model pembelajaran dan metode pembelajaran yang bervariasi
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
b. Menggunakan pembelajaran dalam berkelompok dapat memberi
kesempatan lebih besar kepada peserta didik agar mereka
mengungkapkan pendapatnya sehingga peserta didik dapat ikut
69
berperan aktif dalam suatu proses pembelajaran.
c. Guru dapat menerapkan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) agar dapat tercipta suasana belajar yang
menyenangkan, tidak membuat peserta didik yang tegang, dan
cepat jauh dalam mengikuti suatu proses pembelajaran
2. Bagi Siswa
a. Siswa perlu meningkatkan motivasi belajarnya terutama dalam
ulet menghadapi kesulitan, bekerja kelompok, mencari dan
memecahkan masalah pada soal-soal, melaksanakan tugas-tugas
yang diberikan guru.
b. Jika ada pertanyaan yang diberikan guru, peserta didik
hendaknya melakukan diskusi dan tukar pendapat atau
informasi kepada teman sekelompoknya agar menghasilkan
suatu jawaban yang benar dari pertanyaan tersebut.
70
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal UNUJA,
https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/trilogi/article/view/6
660
Karimulla, Mohammad ( 2017). Upaya Memaksimalkan Pemahaman
Siswa akhlak mahmudah dan menghindari akhlak
madzmumah. https://suaidinmath.wordpress.com
Kusnandar. 2013. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Perpus UIN Salatiga, http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/4428/
Rahman, Taufiqur. 2018. Aplikasi Model-model Pembrlajaran Dalam
Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:Pilar Nusantara Cetakan 1
Said dan Nasikin HM. 2016. Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti Kelas X. Jakarta : Erlangga
Sugiyono (2019). Statistika untuk Penelitian. Jakarta: Alfabeta
TAJDID:Jurnal Pemikiran Keislaman Dan Kemanusiaan,1(2),243-251.
https://doi.org/https://doi.org/10.52266/tadjid.v1i2.48
71