Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

Metodologi Pendidikan Agama Islam

Tentang

Metode Ceramah, Tanya Jawab, dan Diskusi

Oleh Kelompok VI :

IRSYAD ABDULLAH 2014010086

ZAKIA SALSABILA 2014010089

RESY APRILLA 2014010092

Dosen Pengampu:

Dr. Muhammad Kosim, MA

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (III PAI-C )

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

IMAM BONJOL PADANG

2021 M/1443 H
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu‟alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta‟ala atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah yang membahas “Metode Ceramah, Tanya Jawab, dan
Diskusi” dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Serta shalawat beriringkan salam
senantiasa selalu terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW yang telah mengajarkan dan
mengarahkan kita kepada hal-hal baik.

Pemakalah juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Muhammad Kosim, MA


sebagai dosen mata kuliah Metodologi Pendidikan Agama Islam yang telah membimbing
kami dalam perkuliahan ini dan memberikan bekal ilmu yang sangat berguna bagi kami.

Pemakalah menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini masih terdapat
kekurangannya. Oleh karena itu, pemakalah sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca untuk penulisan makalah yang lebih baik di masa yang
akan datang. Pemakalah juga berharap semoga apapun yang kami sampaikan di dalam
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, Aamiin yaa Robbal „Alamiin.

Padang, 17 Desember 2021

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i


DAFTAR ISI ............................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1


A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
C. Tujuan .................................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 3


A. Metode Ceramah ................................................................................................ 3
1. Pengertian .................................................................................................................... 3
2. Contoh penerapan dalam Alquran/Sunnah .................................................................. 3
3. Langkah-langkah ......................................................................................................... 4
4. Kelebihan dan kekurangan .......................................................................................... 5
5. Desain dan skenario pembelajaran dalam PAI ................................................ 6
B. Metode Tanya Jawab ......................................................................................... 8
1. Pengertian ........................................................................................................ 8
2. Contoh penerapan dalam Alquran/Sunnah ...................................................... 9
3. Langkah-langkah ....................................................................................................... 10
4. Kelebihan dan kekurangan ........................................................................................ 11
5. Desain dan skenario pembelajaran dalam PAI .............................................. 11
C. Metode Diskusi .................................................................................................. 14
1. Pengertian .................................................................................................................. 14
2. Contoh penerapan dalam Alquran/Sunnah ................................................................ 14
3. Langkah-langkah ....................................................................................................... 15
4. Kelebihan dan kekurangan ........................................................................................ 16
5. Desain dan skenario pembelajaran dalam PAI .............................................. 17

BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 21


A. Kesimpulan ....................................................................................................... 21
B. Saran .................................................................................................................. 22

ii
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 23

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap siswa memiliki perbedaan cara belajar antara yang satu dengan lainnya dalam
aspek fisik, pola berpikir, dan cara merespon atau mempelajari sesuatu yang baru. Dalam
konteks belajar, setiap siswa memiliki kelebihan dan kekurangan dalam menyerap pelajaran.
Oleh sebab itu dalam dunia pendidikan dikenal berbagai bentuk metode untuk dapat
memahami tuntutan perbedaan individual tersebut yang disebut dengan metode
pembelajaran.1
Metode pembelajaran merupakan cara atau langkah dan tahapan yang ditetapkan secara
sistematis oleh guru dalam mencapai tujuan pembelajaran. Metode digunakan untuk
merealisasikan strategi yang telah ditetapkan.2 Dalam penggunaan metode mengajar, maka
guru diharapkan memilih dan menerapkan metode sesuai dengan kematangan murid, lebih
dari itu guru juga harus mengetahui kelebihan dan kelemahan dari metode mengajar yang ia
gunakan dalam pembelajaran. Hal ini bertujuan agar lebih berhati-hati dan berpikir apakah
metode ini sesuai atau tidak dengan materi yang diajarkan.
Metode yang dapat digunakan dalam Pendidikan Agama Islam sangat banyak sekali
diantaranya metode diskusi, metode Tanya jawab, metode demonstrasi, metode latihan,
metode pemberian tugas, metode eksperimen, metode ceramah, dan sebagainya. Namun,
dalam makalah ini hanya akan membahas metode ceramah, Tanya jawab, dan diskusi.

B. Tujuan
1. Untuk bisa memahami pengertian dan contoh penerapan metode ceramah dalam
Alquran/Sunnah, serta untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah, kelebihan dan
kekurangan, desain dan skenario pembelajaran dalam PAI dari metode ceramah.
2. Untuk bisa memahami pengertian dan contoh penerapan metode Tanya jawab dalam
Alquran/Sunnah, serta untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah, kelebihan dan
kekurangan, desain dan skenario pembelajaran dalam PAI dari metode Tanya jawab.

1
Helmiati, Model Pembelajaran, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2012), hal 57.
2
Mukhammad Bakhruddin, dkk, Strategi Belajar Mengajar (Konsep Dasar dan Implementasinya), ( Jawa
Timur: Agrapana Media, 2021), hal. 67.

1
3. Untuk bisa memahami pengertian dan contoh penerapan metode diskusi dalam
Alquran/Sunnah, serta untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah, kelebihan dan
kekurangan, desain dan skenario pembelajaran dalam PAI dari metode diskusi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Metode Ceramah
1. Pengertian
Metode ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan. Metode ceramah
merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mengimplementasikan strategi
pembelajaran ekspositori. Metode ceramah merupakan metode yang sampai saat ini sering
digunakan oleh setiap guru atau instruktur.3 Metode Ceramah adalah metode mengajar
dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sekelompok
pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.4 Metode ceramah yaitu sebuah
metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada
sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif.5
Metode ini disebut sebagai komunikasi satu arah dan cocok digunakan dalam
menyampaikan atau menjelaskan pembelajaran dengan jumlah siswa yang banyak. Metode
ini menyenangkan bagi siswa dengan gaya belajar auditori yang senang mendengar
sehingga dapat memaksimalkan dirinya dalam menyerap materi.6
Dari pengertian diatas dapat pemakalah simpulkan, bahwa metode ceramah
merupakan proses penyampaian pesan atau informasi dengan jalan mengekslarasi atau
menuturkan materi secara lisan. Metode ini cocok digunakan apabila jumlah peserta didik
cukup banyak, untuk perkenalan mata pelajaran baru, peserta didik dapat menerima
penjelasan dengan kata-kata, diselingi dengan gambar dan alat visual dan lainnya.

2. Contoh Penerapan dalam Al-Qur’an atau Sunnah


Metode ceramah sering disandingkan dengan kata khutbah, dalam al-Qur‟an sendiri
kata tersebut diulang sembilan kali. Bahkan ada yang berpendapat metode ceramah ini dekat

3
Mulyono dan Ismail suwardi wekker, Strategi Pembelajaran Di Abad Digital, (Yogyakarta: Gawe Buku,
2018), hal. 61.
4
Helmiati, Model Pembelajaran, (Sleman Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2012), hlm 60.
5
Ajat sudrajat dan Eneng Hernawati, Modul Konsep Metodologi Pembelajaran, (Pusdiklat Tenaga Teknis
Pendidikan Dan Keagamaan Kementrian RI, 2020), hal. 18.
6
Mukhammad Bakhruddin, dkk, Strategi Belajar Mengajar (Konsep Dasar dan Implementasinya), (Jawa
Timur: CV Agrapana Media, 2021), hal.75.

3
dengan kata tablih, yaitu menyampaikan sesuatu ajaran. Pada hakikatnya kedua arti tersebut
memiliki makna yang sama yakni menyampaikan suatu ajaran. Pada masa lalu hingga
sekarang metode ini selalu kita jumpai dalam setiap pembelajaran. Akan tetapi bedanya
terkadang metode ini di campur dengan metode lain. Dalam sebuah Hadist Nabi SAW
bersabda yang artinya :

“Sampaikanlah apa yang datang dariku walaupun satu ayat, dan ceritakanlah apa
yang kamu dengar dari Bani Isra’il, dan hal itu tidak ada Salahnya, dan barang siapa
berdusta atas namaku maka bersiap-siaplah untuk menempati tempatnya dineraka”.
(HR. Bukhori).

Hal ini juga berkenaan dengan firman Allah SWT :

َ ‫اِوَّ ۤب ا َ ْوزَ ْل ٰىهُ قُ ْزءٰ وًب‬


َ‫ع َزبِيًّب لَّعَلَّ ُك ْم ج َ ْع ِقلُ ْىن‬

َ‫ص ِب َم ۤب ا َ ْو َح ْيى َۤب اِلَيْكَ ٰهذَا ْالقُ ْز ٰا نَ ۖ َواِ ْن ُك ْىثَ ِم ْه قَ ْب ِل ٖه لَ ِمهَ ْال ٰغ ِف ِليْه‬ َ َ‫ضهَ ْالق‬
ِ ‫ص‬ َ ْ‫علَيْكَ اَح‬ ُّ ُ‫وَحْ ُه وَق‬
َ ‫ص‬

“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar


kamu memahaminya. Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan
mewahyukan Al Quran ini kepadamu, dan Sesungguhnya kamu sebelum (kami
mewahyukan) nya adalah Termasuk orang-orang yang belum mengetahui”.(Q.S.
Yusuf/12:2-3)
Ayat di atas menerangkan, bahwa Tuhan menurunkan Al-Qur‟an dengan memakai
bahasa Arab kepada Nabi Muhammad SAW. Dan Nabi menyampaikan kepada para sahabat
dengan jalan cerita dan ceramah. Metode ceramah masih merupakan metode mengajar yang
dominan dipakai, khususnya di sekolah-sekolah tradisional.

3. Kelebihan dan Kekurangan


Djamarah dalam sulaiman, menjelaskan kelebihan dan kekurangan metode ceramaah
sebagai berikut:
a. Kelebihan metode ceramah
1) Guru akan lebih mudah dalam mengontrol keadaaan kelas
2) Pelaksanaannya mudah, karena tidak memerlukan alat peraga
3) Dapat diikuti peserta didik dalam jumlah besar.
4) Guru dapat menyajikan materi pelajaran yang luas

4
b. Kekurangan metode ceramah
1) Dapat mengakibatkan terjadinya verbalisme dalam pembelajaran.
2) Merugikan peserta didik yang lebih tanggap dari sisi visual dan menguntungkan
peserta didik yang lebih tanggap auditifnya
3) Monoton dan membosankan
4) Sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa sudah mengerti apa yang
dijelaskan atau belum.
5) Peserta didik menjadi pasif ( tidak aktif). 7
Meskipun metode ceramah memiliki kelemahan namun metode ini tetap diperlukan
dan dipandang efektif dalam kondisi tertentu. Oleh karena itu guru membutuhkan strategi
dalam metode ini, seperti membangkitkan minat peserta didik terlebih dahulu,
memaksimalkan pengertian dan ingatan, mengikutsertakan peserta didik selama ceramah,
dan memberi penguatan terhadap apa yang telah disampaikan.

4. Langkah-langkah
Menurut Miftahun Nikmah yang dikutip dari Suryosubroto, langkah-langkah yang
dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Terlebih dahulu harus diketahui dengan jelas dan dirumuskan sekhusus-khususnya
menegnai tujuan pembicaraan atau hal yang hendak dipelajari oleh murid-murid.
b. Bahan ceramah kemudian disusun sedemikian rupa, sehingga:
1) Dapat dimengerti peserta didik dengan jelas, maksudnya setiap pengertian dapat
menghubungkan antara guru dengan murid-murid pendengarannya.
2) Mampu menarik perhatian dan minat peserta didik.
3) Menunjukkan kepada peserta didik bahwa bahan pelajaran yang mereka peroleh
berguna bagi penghidupan mereka.
c. Menanam pengertian yang jelas dimulai dengan suatu ikhtisar ringkas tentang pokok-
pokok yang akan diuraikan.
d. Kemudian menyusul bagian utama penguraian dan penjelasan pokok-pokok tersebut.
e. Pada akhirnya di simpulkan kembali pokok-pokok penting yang telah di bicarakan itu.
ceramah dapat dilengkapi dengan gambar-gambar, powerpoint, demonstrasi dan

7
Sulaiman, Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Kajian Teori dan Aplikasi Pembelajaran
PAI, (Banda Aceh : Yayasan PeNA, 2017), hal. 168-169.

5
sebagainya sehingga dapat membantu siswa dalam mendengarkan dan memahami apa
yang disampaikan. 8

Ketika guru menggunakan metode ceramah untuk proses pembelajaran, sering kali
terjadi dalam implementasinya guru tidak menguasai benar-benar apa saja metode
langkah-langkahnya, guru hanya menyampaikan sesuai dengan bakat dan kemampuan
yang mereka miliki. Hal ini sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran, baik itu
ketika guru menerangkan hingga siswa yang menerima materi yang guru terangkan.

Dengan guru mengetahui dan menguasai langkah-langkah dalam menggunakan


metode ceramah, sehingga tidak ada kesulitan yang dialami guru selama proses
pembelajaran. Namun perlu diketahui juga bahwa untuk menggunakan metode ceramah
secara murni itu sukar, maka dalam pelaksanaannya perlu menaruh perhatian untuk
mengkombinasikan dengan metode-metode pembelajaran lain sehingga proses belajar
mengajar yang dilaksanakan dapat berlangsung dengan intensif.

5. Desain dan Skenario Pembelajaran PAI


a. Desain Metode Ceramah
Desain di bawah ini dapat dipakai sebagai petunjuk bagi guru pendidikan agama
Islam menggunakan metode ceramah dalam mengajarkan materi yang berkaitan dengan
bidang studi pendidikan agama Islam, yaitu:
1) Menyampaikan Tujuan Pembelajaran
Pada tahap ini guru menyampaikan tujuan pembelajaran melalui metode ceramah
secara tegas dan jelas. Peserta didik harus diperhatikan oleh guru pendidikan agama
Islam, apakah telah memperhatikan dan menangkap pembicaraan dengan baik, bila
tidak maka harus diulang kembali penyampaian tujuan itu.
2) Menyesuaikan Ketepatan Metode
Ketepatan metode ceramah ini merupakan bagian penting di saat berlangsungnya
pembelajaran dengan memperhatikan kondisi peserta didik. Pada langkah kedua inilah
situasi penting untuk menggiring peserta didik mengkuti dan memperhatikan
pembelajaran yang dilangsungkan.
3) Mengelola Perhatian dan Kondisi Peserta didik

8
Miftahun Nikmah, Skiripsi “Penggunaan Metode Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab dalam Meningkatkan Minat
Belajar Akidah Akhlak MTs Imam Al Ghozali Panjerejo Rejotangan Tulungagung” (Tulungagung : IAIN
Tulungagung, 2018), hal. 15-16.

6
Tahap ini sudah masuk tahap pendahuluan yang sudah harus dikuasai secara maksimal
oleh guru pendidikan agama Islam. Pada tahap ini, guru pendidikan agama Islam perlu
melakukan pengelolaan perhatian peserta didik dalam mengikuti pelajaran agama
Islam. Sebab, tantangan terbesar dalam pembelajaran dengan metode ceramah adalah
menjaga perhatian peserta didik.
4) Presentasi Materi
Pada siklus ini sudah masuk tahap inti, seorang guru pendidikan agama Islam secara
bertahap menyajikan materi pendidikan agama Islam sesuai dengan sub-sub atau
topik-topik bahasan.
5) Memberikan Konklusi
Konklusi merupakan kesimpulan materi pembelajaran yang diajarkan oleh guru
pendidikan agama Islam. Guru pendidikan agama Islam mengemukakan resume atau
pokok-pokok pikiran (main points) secara konklusif.
6) Melakukan Evaluasi
Untuk mendapatkan umpan balik (feed back) dari peserta didik, guru pendidikan
agama Islam dapat menggunakan beberapa teknik antara lain dengan jalan bertanya
kepada peserta didik dan menunjuk beberapa dari mereka secara acak (random) untuk
menjawabnya; atau memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya dan
dimintakan kepada peserta didik lain untuk menjawabnya atau oleh guru pendidikan
agama Islam itu sendiri (bila dianggap perlu).9

Dari desain pembelajaran diatas dapat diketahui bahawa metode ceramah merupakan
cara mengajar yang paling tradisional dan tidak asing lagi dan telah lama dijalankan dalam
sejarah pendidikan. Cara ini kadang membosankan, maka dalam pelaksanaannya
memerlukan ketrampilan tertentu, agar penyajiannya tidak membosankan dan dapat
menarik perhatian siswa.

b. Skenario Metode Ceramah


KD Sikap Spritual : 1.11. menjalankan puasa wajib dan sunah sebagai perintah agama.
KD Sikap Sosial : 2.11. menunjukkan perilaku empati sebagai implementasi puasa
wajib dan sunah.
KD Pengetahuan : 3.11. memahami tata cara puasa wajib dan sunah.
KD Keterampilan :4.11. menyajikan hikmah pelaksanaan puasa wajib dan puasa sunah.

9
Syahraini Tambak "Metode Ceramah: Konsep dan Aplikasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam",
Jurnal Tarbiyah, Vol. 21, No. 2,Juli-Desember 2014.

7
(Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018)

Kelas : VIII (Delapan)


Metode : Ceramah
Model : Pembelajaran Langsung

Langkah-langkah Pembelajaran pada PAI


1. Kegiatan Awal (Guru masuk kelas sambil mengucapkan salam, kemudian
mengkondisikan siswa. Ketua kelas menyiapakan untuk berdoa, guru menjelaskan
materi pembelajaran yang akan di pelajari, yaitu tentang Puasa, lalu guru menerangkan
tentang tujuan dan kompetensi yang akan di capai dalam pembelajaran pembelajaran
kepada siswa ).
2. Kegiatan Inti (Guru menayangkan video pembelajaran mengenai Puasa melalui layar
LCD, siswa diminta mengemukakan pendapatnya mengenai pemahaman video tentang
puasa yang telah ditayangkan, lalu guru menjelaskan materi dengan media PPT
mengenai Puasa, memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa berdasarkan materi
yang telah dijelaskan, guru menegaskan kembali jawaban-jawaban atas pertanyaan
yang dijawab siswa).
3. Kegiatan Penutup (guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran, memberikan
tugas dan berdoa setelah pelajaran selesai).

B. Metode Tanya Jawab


1. Pengertian
Metode tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya
komunikasi langsung yang bersifat two-way traffic sebab pada saat yang sama terjadi dialog
antara guru dan peserta didik. Guru bertanya peserta didik menjawab atau peserta didik
bertanya guru menjawab.10 Metode tanya jawab adalah suatu cara penyampaian
pelajaran oleh guru dengan jalan mengajukan pertanyaan dan murid
menjawab.11
Metode ini disebut juga sebagai metode pengajaran dua arah karena dalam
menyampaikan suatu informasi ada interaksi antara guru dan siswa. Setelah

10
Mulyono dan Ismail suwardi wekker, Strategi Pembelajaran Di Abad Digital, (Yogyakarta: Gawe Buku,
2018), hal. 77.
11
Helmiati, Model Pembelajaran, (Sleman Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2012), hal 69.

8
menyampaikan materi guru mengajukan pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui apakah
siswa mengerti atau memahami materi yang telah disampaikan. Sebaliknya guru juga bisa
bertanya sebelum memulai pelajaran agar dapat mengetahui tingkat pemahaman siswa
terhadap materi yang akan diajarkan sehingga dapat dijadikan titik tolak atau titik start
menyampaikan materi ajarnya.12
Jadi, metode tanya jawab merupakan suatu teknik penyampaian materi atau bahan
pelajaran dengan menggunakan pertanyaan sebagai stimulasi dan jawaban-jawabannya
sebagai pengarahan aktivitas belajar. Pertanyaan dapat diajukan oleh guru atau siswa,
artinya guru bertanya dan siswa menjawab dan sebaliknya, ataupun siswa bertanya dan
siswa lain menjawab.

2. Contoh Penerapan dalam Al-Qur’an atau Sunnah

Contoh Penerapan dalam Al-Qur‟an metode tanya jawab terdapat pada QS. al-Baqarah
ayat 189.

ُ ‫ْش ْال ِب ُّز ِبب َ ْن ج َأْجُىا ْالبُي ُْىتَ ِم ْه‬


‫ظ ُه ْى ِرهَب‬ َ ‫ِي َم َىا قِيْثُ ِللىَّب ِس َوا ْل َح ّجِ ۖ َولَي‬ َ ‫ع ِه ْاْلَ هِلَّ ِة ۖ قُ ْل ه‬ َ َ‫يَضْــئَلُ ْىوَك‬
‫َو ٰلـ ِك َّه ْال ِب َّز َم ِه اج َّ ٰقى ۖ َوأْجُىا ْالبُي ُْىتَ ِم ْه اَب َْىا ِب َهب ۖ َوا جَّقُىا ه‬
َ‫ّٰللاَ لَ َعلَّ ُک ْم ج ُ ْف ِل ُح ْىن‬
“Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang bulan sabit. Katakanlah, Itu adalah
(penunjuk) waktu bagi manusia dan (ibadah) haji. Dan bukanlah suatu kebajikan memasuki
rumah dari belakangnya, tetapi kebajikan adalah (kebajikan) orang yang bertakwa.
Masukilah rumah-rumah dari pintu-pintunya dan bertakwalah kepada Allah agar kamu
beruntung.”(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 189)
Pada ayat tersebut terdapat tiga keterangan, yaitu tentang pertanyaan sahabat tentang
hilal beserta jawabannya, keterangan tentang memasuki rumah melalui pintunya, dan
perintah bertakwa kepada Allah. Dari keterangan tersebut jika dihubungkan dengan metode
pendidikan, maka ayat tersebut menjelaskan tentang metode Tanya jawab, sebagaimana
para sahabat bertanya keada Rasulullah, sehingga mereka mendapatkan penjelasan sesuai
dengan maksud pertanyaan mereka dan sesuai dengan keadaan mereka.13
Tentang metode tersebut juga senada dengan sebuah hadits Nabi Muhammad saw yang
diriwayatkan oleh Ahmad Bukhari yang artinya :

12
Mukhammad Bakhruddin, dkk, Strategi Belajar Mengajar (Konsep Dasar dan Implementasinya), ( Jawa
Timur: Agrapana Media, 2021), hal. 79.
13
M. Syaifullah, “Metode Pendidikan Dalam al-qur’an (Kajian Tafsir Tematik)”, DINAMIKA : Jurnal Kajian
Pendidikan dan Keislaman, 2(1), 2017, hal. 120-121.

9
“Dari Abu Hurairah ra, Ia berkata seseorang laki-laki datang pada Rasulullah SAW,
kemudian ia bertanya, wahai Rasulullah siapa orang yang paling berhak aku hormati?
Beliau menjawab: Ibumu, ia berkata, kemudian siapa? Beliau menjawab: Ibumu, ia berkata,
kemudian siapa? Beliau menjawab: kemudian bapakmu, kemudian saudara terdekatmu.”
(HR. Bukhari :5626)

Menurut Ahmad Syaifulloh yang dikutip dari Badru ad-Din al-„Aini al-Hanafi, hadits
di atas menerangkan tentang seorang sahabat bertanya kepada rasulullah tentang masalah
sillaturahim dan adab. Kata “rajul” dalam hadits tersebut yang dimaksud adalah mu‟awiyah
bin Khayidah.14

Dari keterangan tersebut baik dari al-Quran maupun hadits di atas, dapat diketahui
bahwa Nabi Muhammad saw juga menggunakan metode tanya jawab dalam memperikan
pengetahuan kepada para sahabat dan hasilnya juga para sahabat mampu untuk memahami
dari keterangan yang diberikan oleh Nabi.

3. Kelebihan dan Kekurangan


Metode tanya jawab mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan metode
lainnya. Kelebihan metode tanya jawab terletak pada :
a. Suasana kelas akan menjadi lebih hidup karena murid-murid berpikir aktif.
b. Metode ini sangat positif untuk melatih anak untuk berani mengemukakan pendapat
secara lisan dan teratur.
c. Siswa yang biasanya malas memperhatikan dan mendengarkan guru menjadi lebih
hati-hati dan sungguh-sungguh mengikuti pelajaran.
d. Walaupun metode ini akan menyebabkan pelajaran berjalan agak lambat tetapi guru
dapat melakukan kontrol terhadap pemahaman murid.

Sedangkan Kekurangan metode ini adalah :

a. Apabila terjadi perbedaan pendapat/jawaban maka akan terjadi perdebatan sengit


sehingga memakan waktu banyak untuk menyelesaikan,
b. Terkadang murid mengalahkan pendapat guru.
c. Kemungkinan timbul penyimpangan dari pokok persoalan.

14
Ibid., hal. 124

10
d. Memakan waktu yang lama untuk merangkum bahan pelajaran.15
Dari kelebihan dan kekurangan diatas dapat kita ketahui bahwa, metode tanya jawab
memang dapat menjadi sebuah metode yang menarik dalam pembelajaran, karena peserta
didik akan menjadi aktif dengan memberikan pertanyaan atau memberikan jawaban
tentang apa yang mereka ketahui. Sehingga pengetahuan yang mereka dapat lebih bisa
tertanam dalam pikiran mereka dan mereka akan terbiasa dalam menjawab soal-soal ketika
dilaksanakan ujian. Tentunya metode ini dapat dikembangkan sesuai dengan kondisi
peserta didik masing-masing.

4. Langkah-langkah
Menurut Fathony yang dikutip dari J.J. Hasibuan, langkah-langkah mempersiapkan
metode tanya jawab, yaitu :
a. Rumuskan tujuan khusus yang ingin dicapai dengan jelas,
b. Cari alasan mengapa menggunakan metode tanya jawab,
c. Susun dan rumuskan pertanyaan-pertanyaan dengan jelas, singkat, dengan
menggunakan bahasa yang mudah dipahami,
d. Tetapkan kemungkinan jawaban utnuk menjaga agar tidak menyimpang dari pokok
permasalahan.16

Berdasarkan langkah-langkah yang di atas, maka tindakan guru dalam menggunakan


metode tanya jawab harus dipersiapkan secermat mungkin. Dalam metode tanya jawab,
guru dan peserta didik sama-sama aktif. Namun demikian, keaktifan peserta patut
mendapat perhatian yang sungguh-sungguh sehingga hal itu tidak harus banyak tergantung
pada keaktifan guru. Oleh karena itu , guru tidak hanya dituntut untuk menguasai teknik-
teknik bertanya dan jenis-jenis pertanyaan, tetapi juga semangat tinggi dalam membangun
situasi yang kondusif dalam tanya jawab.

5. Desain dan Skenario Pembelajaran PAI


a. Desain Metode Tanya Jawab

Desain metode tanya jawab dalam pendidikan agama islam adalah sebagai berikut:

15
Helmiati, Model Pembelajaran, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2012), hal 69-70.
16
Fathony, “Pengaruh Metode Tanya Jawab terhadap Hasil Belajar Siswa Di SMK Negeri 1 Peranap
Kabupaten Indragiri Hulu”, Jurnal Pendidikan Tambusai, 3(1), 2019, hal. 93.

11
1) Langkah pertama, tentukan tujuan pembelajaran metode tanya jawab melalui analisis
indikator. Pada tahap ini seorang guru pendidikan agama islam harus terlebih dahulu
menentukan tujuan pembelajaran yang akan dicapai melalui metode tanya jawab.
Tujuan pembelajaran ini searah dengan hasil analisis terhadap indikator pembelajaran
yang telah ditentukan.
2) Langkah kedua, mengelola perhatian peserta didik. Setelah peserta didik diberikan
apa yang menjadi tujuan dari metode tanya jawab yang disesuaikan dengan indikator
pembelajaran, maka selanjutnya guru PAI harus sampai pada proses pengelolaan
perhatian peserta didik.
3) Langkah ketiga, distribusi materi. Guru pendidikan agama islam harus
mendistribusikan bahan ajar pendidikan agama islam berupa hand out atau lainnya
pada peserta didik. Distribusi materi bukanlah membagi-bagi materi pada peserta
didik dalam beberapa kelompok, akan tetapi materi itu diberikan pada peserta didik
pada bentuk kelompok.
4) Langkah keempat, menggali pemahaman peserta didik. Mintalah peserta didik
mengutarakan apa yang dipahami dan yang belum dipahami. Disini seorang guru
pendidikan agama islam harus dapat menggali keberanian peserta didik untuk
mengutarakan sesuatu yang dipahami dan yang belum dipahami terkait dengan
materi yang akan diajarkan.
5) Langkah kelima, mengajukan pertanyaan. Mengajukan pertanyaan ini merupakan inti
dari langkah penggunaan metode tanya jawab. Guru pandidikan agama Islam
mengajukan pertanyaan kepada seluruh peserta didik terkait dengan materi yang telah
mereka baca sesuai dengan indikator pembelajaran.
6) Langkah keenam, Membuat kesimpulan bersama. Kesimpulan dalam setiap
pembelajaran sangatlah dibutuhkan dan oleh karena itu kesimpulan harus dibuat
secara bersama-sama.
7) Langkah ketujuh, Mengadakan evaluasi. Setelah diadakan kesimpulan, maka
selanjutnya adalah mengadakan evaluasi terhadap penguasaan materi peserta didik
dan juga keberhasilan penggunaan metode tanya jawab yang dilaksanakan. 17

Berdasarkan desain pembelajaran metode tanya jawab di atas maka sudah


seharusnya guru harus mempersiapkan metode tanya jawab secermat mungkin dalam

17
M. Yusuf Ahmad, Syahraini Tambak, Nia Constantiani" Hubungan Metode Tanya Jawab dengan Minat
Belajar Peserta Didik Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam " Jurnal Al-Thariqoh Vol 2, No. 1, Juni 2017.

12
bentuk rencana pengajaran yang detail, karena metode ini akan dapat merangsang minat
dan motivasi siswa dalam belajar.

b. Skenario Metode Tanya Jawab

KD Sikap Spritual : 1.3. beriman kepada kitab-kitab suci yang diturunkan Allah Swt.

KD Sikap Sosial : 2.3. menunjukkan perilaku toleran sebagai implementasi beriman


kepada kitab-kitab Allah Swt.

KD Pengetahuan : 3.3. memahami makna beriman kepada Kitab-kitab Allah Swt.

KD Keterampilan :4.3. menyajikan dalil naqli tentang beriman kepada Kitab-kitab


Allah Swt.

(Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018)

Kelas : VIII (Delapan)

Metode : Tanya Jawab

Model : Pembelajaran Langsung

Langkah-langkah Pembelajaran pada PAI


1. Kegiatan Awal (Guru masuk kelas sambil mengucapkan salam, kemudian
mengkondisikan siswa. Ketua kelas menyiapakan untuk berdoa, guru menjelaskan
materi pembelajaran yang akan di pelajari, yaitu tentang Iman kepada Kitab-kitab
Allah, Menyebutkan alasan penggunaan metode tanya jawab, mempersiapkan
pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran khusus, dan
Menyimpulkan jawaban siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran khusus. ).
2. Kegiatan Inti (Memberi kesempatan pada siswa untuk menjawab pertanyaan yang
relevan dan sifatnya pengembangan atau pengayaa, Memberi kesempatan kepada
siswa untuk bertanya pada hal-hal yang belum dipahami, Memberi pertanyaan atau
kesempatan kepada siswa untuk bertanya pada hal-hal yang sifatnya pengembangan
atau pengayaan).
3. Kegiatan Penutup (guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran, memberikan
tugas dan berdoa setelah pelajaran selesai).

13
C. Metode Diskusi
1. Pengertian
Diskusi adalah suatu proses pertemuan dua atau lebih individu yang berinteraksi
secara verbal dan saling berhadapan muka mengenai tujuan atau sasaran yang sudah tertentu
melalui cara tukar-menukar informasi, mempertahankan pendapat, atau pemecahan
masalah. Metode disksusi merupakan salah satu metode yang diturunkan dari strategi
pembelajaran partisipatif.18 Metode diskusi adalah suatu cara mengajar yang
dicirikan oleh suatu keterkaitan pada suatu topik atau pokok pernyataan atau
masalah dimana para peserta diskusi berusaha untuk mencapai suatu keputusan
atau pendapat yang disepakati bersama maupun pemecahan terhadap suatu
masalah dengan mengemukakan sejumlah data dan argumentasi.19
Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa, metode diskusi
merupakan cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberikan
kesempatan kepada para siswa untuk melakukan perbincangan tentang suatu
topic pembelajaran guna mengumpulkan dan mengemukakan pendapat dan ide-
ide atau sebagai tempat pertukaran pendapat dan pikiran, membuat kesimpulan
atau menyusun berbagai alternatif pemecahan masalah.
Dalam prakteknya ada beberapa model dari diskusi diantaranya :
a. Diskusi Formal: Para siswa diberi kesempatan melakukan diskusi seperti yang
biasanya dilakukan di lembaga lembaga formal seperti di lembaga pemerintahan.
b. Diskusi non-Formal: dilakukan dalam upaya menjalin keakraban seluruh siswa dengan
guru. Dilaksanakan dengan lebih “santai” aturan tidak seketat pada organisasi formal.
c. Diskusi Panel: Siswa dibagi ke dalam dua jenis anggota. Ini dilakukan apabila peserta
kelompok banyak, yang tampil di depan menyampaikan materi mewakili kelompoknya
disebut anggota aktif sementara anggota lainnya yang tidak ikut tampil di depan kelas
disebut anggota tidak aktif atau sebagai pendengar. Begitu juga sebaliknya dilakukan
bergantian.20

2. Contoh Penerapan dalam Al-Qur’an atau Sunnah


Penerapan metode ini terdapat dalam QS. Nahl ayat 125 .

18
Mulyono dan Ismail suwardi wekker, Strategi Pembelajaran Di Abad Digital, (Yogyakarta: Gawe Buku,
2018), hal. 68.
19
Helmiati, Model Pembelajaran, (Sleman Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2012), hal. 65-66.
20
Mukhammad Bakhruddin, dkk, Strategi Belajar Mengajar (Konsep Dasar dan Implementasinya), ( Jawa
Timur: Agrapana Media, 2021), hal.78.

14
‫ض ُه ۖ ا َِّن َربَّكَ ُه َى ا َ ْعلَ ُم‬ َ ‫ضىَ ِة َو َجب د ِْل ُه ْم ِبب لَّحِ ْي ه‬
َ ْ‫ِي اَح‬ َ ‫ظ ِة ْال َح‬
َ ‫ص ِب ْي ِل َر ِبّكَ ِبب ْل ِح ْك َم ِة َوا ْل َم ْى ِع‬ َ ‫ع ا ِٰلى‬
ُ ‫ا ُ ْد‬
َ‫ص ِب ْي ِل ٖه َو ُه َى ا َ ْعلَ ُم ِبب ْل ُم ْهح َ ِديْه‬
َ ‫ع ْه‬ َ ‫ِب َم ْه‬
َ ‫ض َّل‬

“Serulah( manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik,
dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu,
Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui siapa yang mendapat petunjuk”. (QS .An-Nahl 16: Ayat 125)

Hal ini diketahui dari kata ‫ض ُه‬ َ ‫( َو َجب د ِْل ُه ْم ِبب لَّحِ ْي ه‬bantahlah mereka dengan
َ ْ‫ِي اَح‬
bantahan yang paling baik) atau dengan kata lain berdiskusilah dengan mereka melalui cara
yang terbaik. Hal ini dapat menjadi inspirasi untuk melalukan pendidikan melalui metode
diskusi. Menurut Ahmad Syaifulloh yang dikutip dari Quraish Shihab, kata jâdilhum
terambil dari kata jidâl yang bermakna diskusi atau bukti-bukti yang mematahkan alasan
atau dalih mitra diskusi dan menjadikannya tidak dapat bertahan, baik yang dipaparkan itu
diterima oleh semua orang maupun hanya mitra bicara. Selanjutnya, jadil juga adalah
perdebatan dengan cara yang terbaik yaitu dengan logika dan retorika yang halus, lepas dari
kekerasan dan umpatan. 21
Jadi dalam ayat tersebut dapat dipahami bahwa metode mujadalah atau diskusi dapat
menjadi sebuah metode pendidikan yang tepat untuk mendapatkan kebenaran melalui
hujjah-hujjah atau argument-argument yang disampaikan dengan etika yang baik tidak
merasa paling benar atau arogan, guru lebih mudah untuk mengarahkan peerta didik, begitu
pula peserta didik dapat lebih active dalam kegiatan belajar mengajar.

3. Kelebihan dan Kekurangan


Adapun kelebihan dan kekurangan metode ini ialah sebagai berikut.
a. Kelebihan penerapan metode diskusi
1) Menyadarkan peserta didik bahwa suatu permasalahan dapat dipecahkan dengan
berbagai jalan.
2) Menyadarkan peserta didik bahwa dengan berdiskusi mereka dapat saling
mengemukakan pendapat sehingga dapat diperoleh keputusan yang lebih baik.

21
M. Syaifullah, “Metode Pendidikan Dalam al-qur’an (Kajian Tafsir Tematik)”, DINAMIKA : Jurnal Kajian
Pendidikan dan Keislaman, 2(1), 2017, hal. 136.

15
3) Membantu dan membiasakan peserta didik belajar menilai logika, bukti, dan
argumentasi (hujjah), baik pendapatnya sendiri maupun pendapat orang lain.
Sedangkan Kekurangan metode diskusil, ialah :
1) Hanya dapat dipakai dalam kelompok kecil.
2) Peserta didik tidak mendapatkan informasi yang banyak, hanya terbatas pada materi
diskusi.
3) Lebih disukai dan dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.
4) Biasanya orang menghendaki pendekatan lebih formal.22
Meskipun metode ini hanya dapat dipakai dalam kelompok kecil, namun metode
diskusi merupakan salah satu metode yang melibatkan partisipan peserta didik, serta
sangat relevan digunakan dalam pembelajaran PAI untuk melatih kecakapan berpikir.

4. Langkah-langkah
Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam menggunakan metode diskusi
adalah:
a. Persiapan/perencanaan diskusi:
1) Tujuan dikusi harus jelas, agar pengarahan diskusi lebih terjamin.
2) Peserta diskusi harus memenuhi persyaratan tertentu, dan jumlahnya disesuaikan
dengan sifat diskusi itu sendiri.
3) Penentuan dan perumusan masalah yang akan didiskusikan harus jelas.
4) Waktu dan tempat diskusi harus tepat, sehingga tidak akan berlarut-larut.
b. Pelaksanaan diskusi:
1) Membuat struktur kelompok (pimpinan, sekretaris, anggota).
2) Membagi-bagi tugas dalam diskusi.
3) Merangsang seluruh peserta untuk berpartisipasi.
4) Mencatat ide-ide /saran-saran yang penting.
5) Menghargai setiap pendapat yang diajukan peserta.
6) Menciptakan situasi yang menyenangkan.
c. Tindak lanjut diskusi:
1) Membuat hasil-hasil/kesimpulan dari diskusi.
2) Membacakan kembali hasilnya untuk diadakan koreksi seperlunya.

22
Sulaiman, Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Kajian Teori dan Aplikasi Pembelajaran
PAI, (Banda Aceh: Yayasan PeNA, 2017), hal. 175.

16
3) Membuat penilaian terhadap pelaksanaan diskusi tersebut untuk dijadikan bahan
pertimbangan dan perbaikan pada diskusi-diskusi yang akan datang.
d. Berhasil tidaknya diskusi banyak tergantung pada faktor:
1) Kepandaian dan kelincahan pimpinan diskusi.
2) Jelas tidaknya masalah dan tujuan yang disrumuskan.
3) Partisipasi dari setiap anggota.
4) Terciptanya situasi yang merangsang jalanya diskusi.
5) Mengusahakan masalahnya supaya cukup problematik dan merangsang siswa
berfikir. Biasanya masalah tersebut dirumuskan dalam bentuk pertanyaan pikiran. 23

Dari langkah-langkah tersebut dapat kita simpulkan bahwa dalam langkah-langkah


metode diskusi ini guru harus mempersiapkan segala hal yang berhubungan dengan diskusi
mulai dari tujuan dari diskusi, perumusan masalah yang akan didiskusikan, bagaimana
pelaksanaannya agar menyenangkan dan peserta didik aktif dalam diskusi, hingga membuat
kesimpulan dari diskusi. Dalam diskusi guru harus mampu mempertahankan kelangsungan,
kelancaran dan efektivitas diskusi agar diskusi berjalan dengan efektif dan efisien.

5. Desain dan Skenario Pembelajaran PAI


a. Desain Metode Diskusi
Ada tujuh siklus desain metode diskusi sebagai panduan bagi guru pendidikan
agama Islam dalam menjalankan metode diskusi pada setiap pembelajaran PAI yang
dilangsungkan, yaitu:
1) Pertama, merumuskan tujuan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi.
Tujuan pembelajaran ini sering juga disebut merumuskan tujuan diskusi dan dapat
diperhatikan oleh guru pendidikan agama Islam dalam standar kompetensi,
kompetensi dasar dan terkhusus dalam indikator pembelajaran.
2) Kedua, menentukan mekanisme dan tata tertib diskusi. Langkah ini sangatlah penting
diperhatikan guru pendidikan agama Islam bila ingin sukses dalam menggunakan
metode diskusi. Mekanisme dan tata tertib diskusi harus ditentukan pada awal
pembelajaran agar proses pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung
dengan tertib dan nyaman hingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Di sini guru

23
Muhamad Afandi dkk, Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah, (Semarang: UNISSULA PRESS, 2013),
hal. 114-115.

17
pendidikan agama Islam harus membuat mekanisme dan tata tertib metode diskusi
secara tertulis ataupun lisan.
3) Ketiga, merumuskan masalah atau topik yang akan didiskusikan. Untuk keberhasilan
diskusi, maka masalah atau topik yang harus mempermasalahkan topik-topik yang
memang memerlukan pemikiran diskusi antara pihak-pihak yang terlibat. Topik
diskusi hendaknya merupakan hal-hal yang menarik minat dan perhatian peserta
didik atau urgen.
4) Keempat, mengatur kelompok-kelompok diskusi. Kelompok diskusi dalam
pembelajaran dengan metode diskusi menjadi nilai pembeda dengan yang lainnya
dan hal ini harus diperhatikan dan diatur oleh guru PAI. Mengatur kelompok-
kelompok diskusi dilakukan setelah masalah atau topik yang akan dibahas telah
dibagikan. Maka diperlukan pengaturan kelompok dan hal itu menuntut untuk
diperhatikan secara intensif disusun dengan baik. Guru PAI harus secara detail
menentukan siapa saja yang akan menempati suatu kelompok dan kelompok lainnya.
5) Kelima, melaksanakan diskusi. Setiap anggota diskusi hendaknya tahu persis apa
yang akan didiskusikan dan bagaimana cara berdiskusi. Diskusi harus berjalan dalam
suasana bebas, setiap anggota tahu bahwa mereka mempunyai hak bicara yang sama.
Pada siklus ini, seorang guru pendidikan agama Islam memiliki peran penting dalam
proses berlangsungnya pembelajaran dengan metode diskusi.
6) Keenam, menyimpulkan hasil diskusi. Pada siklus ini guru pendidikan agama Islam
bersama dengan peserta didik menyimpulkan hasil diskusi. Tahap ini dilakukan
setelah presentasi kelompok telah selesai dilangsungkan oleh suatu kelompok
tertentu. Guru pendidikan agama Islam harus dapat menyimpulkan hasil diskusi yang
telah dilangsungkan untuk memberikan penguatan terhadap hasil diskusi. Di samping
itu juga adalah untuk menyesuaikan hasil diskusi yang telah dilakukan dengan tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
7) Ketujuh, melakukan evaluasi. Guru pendidikan agama Islam harus mampu
melakukan evaluasi sebagai upaya memberikan umpan balik terhadap hasil diskusi
yang telah dilaksanakan. Evaluasi diperlukan untuk mengetahui tingkat pemahaman
dan penguasaan peserta didik terhadap materi yang diajarkan melalui metode diskusi
tersebut. Di samping itu juga evaluasi diperlukan untuk memberikan umpan balik

18
bagi guru terhadap efektifitas dan tingkat keberhasilan penggunaan metode yang
dilangsungkan. 24

Dari desain pembelajaran metode diskusi dapat kita ketahui bahwa Guru harus
memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas agar dia bisa memimpin sebuah diskusi
secara kreatif. Selain itu sebagai pemimpin diskusi, guru pendidikan agama Islam
berperan untuk mempertahankan kelangsungan, kelancaran dan efektivitas diskusi, dan
guru pendidikan agama Islam sebagai pemimpin diskusi memegang peranan menentukan.

b. Skenario Metode Diskusi

KD Sikap Spiritual : 1.13 Menghayati perjuangan dan kepribadian al-Khulafa al-


Rasyidun sebagai penerus perjuangan Nabi Muhammad saw. dalam
menegakkan risalah Allah Swt.
KD Sikap Sosial : 2.13 Meneladani perilaku terpuji al-Khulafa al-Rasyidun
KD Pengetahuan : 3.13 Memahami sejarah perjuangan dan kepribadian al-Khulafa
al-Rasyidun
KD Keterampilan : 4.13 Menyajikan strategi perjuangan dan kepribadian al-Khulafa
al-Rasyidun
(Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018)

Kelas : VII
Metode : Diskusi
Model : PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan).

Langkah-langkah Pembelajaran pada PAI


1. Kegiatan Awal (Guru membuka Pembelajaran dengan salam dan menyapa peserta
didik, memeriksa dan mengatur kondisi kelas sebelum memulai pembelajaran,
mengajak peserta didik untuk berdoa sebelum memulai pembelajaran, mengecek
kehadiran peserta didik dan meyakinkan siswa memahami tujuan yang akan dicapai,
yakni memahami tentang materi yang akan dipelajari).

24
Syahraini Tambak"Metode Diskusi Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam",
https://journal.uir.ac.id/index.php/alhikmah/article/download/1444/928, 2 Oktober 2021.

19
2. Kegiatan Inti (Membagi kelompok diskusi beserta materi masing-masing kelompok,
memberi pengarahan ke siswa sebelum diskusi dilaksanakan, melaksanakan diskusi
sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan, dan guru memberikan kesempatan
yang sama kepada setiap peserta diskusi untuk mengeluarkan)
3. Kegiatan Penutup (Mengomentari jalan dan hasil diskusi peserta didik serta
memberikan umpan balik, meminta kesimpulan pembahasan materi dari setiap
kelompok, membuat pokok-pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai dengan
hasil diskusi, memberikan tugas kepada peserta didik untuk pertemuan berikutnya,
meminta umpan balik kepada siswa tentang metode yang digunakan).

20
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Metode ceramah merupakan proses penyampaian pesan atau informasi dengan jalan
mengekslarasi atau menuturkan materi secara lisan. Metode ini cocok digunakan apabila
jumlah peserta didik cukup banyak, untuk perkenalan mata pelajaran baru, peserta didik dapat
menerima penjelasan dengan kata-kata, diselingi dengan gambar dan alat visual dan lainnya.
Penerapan metode ini terdapat pada QS. Yusuf/12:2-3 yang menerangkan bahwa, Tuhan
menurunkan Al-Qur‟an dengan memakai bahasa Arab kepada Nabi Muhammad SAW. Dan
Nabi menyampaikan kepada para sahabat dengan jalan cerita dan ceramah. Metode ceramah
juga masih merupakan metode mengajar yang dominan dipakai, khususnya di sekolah-
sekolah tradisional, meskipun memiliki kelemahan namun metode ini tetap diperlukan dan
dipandang efektif dalam kondisi tertentu, oleh karena itu guru membutuhkan strategi dalam
metode ini.
Metode tanya jawab merupakan suatu teknik penyampaian materi atau bahan pelajaran
dengan menggunakan pertanyaan sebagai stimulasi dan jawaban-jawabannya sebagai
pengarahan aktivitas belajar. Pertanyaan dapat diajukan oleh guru atau siswa, artinya guru
bertanya dan siswa menjawab dan sebaliknya, ataupun siswa bertanya dan siswa lain
menjawab. Contoh Penerapan dalam Al-Qur‟an metode tanya jawab terdapat pada QS. al-
Baqarah ayat 189 dan hadits Nabi Muhammad saw yang diriwayatkan oleh Ahmad Bukhari.
Dari al-Quran maupun hadits tersebut, dapat diketahui bahwa Nabi Muhammad saw juga
menggunakan metode tanya jawab dalam memberikan pengetahuan kepada para sahabat dan
hasilnya juga para sahabat mampu untuk memahami dari keterangan yang diberikan oleh
Nabi. Metode tanya jawab juga dapat menjadi sebuah metode yang menarik dalam
pembelajaran, karena peserta didik akan menjadi aktif dengan memberikan pertanyaan atau
memberikan jawaban tentang apa yang mereka ketahui.
Metode diskusi merupakan cara penyajian bahan pelajaran dimana guru
memberikan kesempatan kepada para siswa untuk melakukan perbincangan
tentang suatu topik pembelajaran guna mengumpulkan dan mengemukakan
pendapat dan ide-ide atau sebagai tempat pertukaran pendapat dan pikiran,
membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan masalah.
Penerapan metode ini terdapat dalam QS. Nahl ayat 125, ayat ini menerangkan bahwa
metode diskusi dapat menjadi sebuah metode pendidikan yang tepat untuk mendapatkan

21
kebenaran melalui hujjah-hujjah atau argument-argument yang disampaikan dengan etika
yang baik. Meskipun metode ini hanya dapat dipakai dalam kelompok kecil, namun metode
diskusi merupakan salah satu metode yang melibatkan partisipan peserta didik, serta sangat
relevan digunakan dalam pembelajaran PAI untuk melatih kecakapan berpikir.
Selain metode-metode diatas setiap metode dalam pembelajaran memiliki kelebihan
dan kekurangannya, oleh karena itu guru perlu memilih dan menentukan metode apa yang
cocok digunakan pada pembelajaran PAI, sehingga prose pembelajaran dapat berjalan dengan
efektif, efesien, dan sesuai tujuan. .

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwasanya isi maupun cara penulisan
makalah masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
masukan baik berupa saran dan kritik dari teman- teman serta arahan dari bapak dosen
pengampu demi kesempurnaan makalah ini.

22
DAFTAR PUSTAKA

Afandi, Muhamad dkk, 2013. Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah. Semarang:
UNISSULA PRESS.

Ahmad, M. Yusuf dkk. 2017. Hubungan Metode Tanya Jawab dengan Minat Belajar Peserta
Didik Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jurnal Al-Thariqoh. 2(1).

Bakhruddin, Mukhammad dkk. 2021.Strategi Belajar Mengajar (Konsep Dasar dan


Implementasinya). Jawa Timur: CV Agrapana Media.

Fathony. 2019. Pengaruh Metode Tanya Jawab terhadap Hasil Belajar Siswa Di SMK
Negeri 1 Peranap Kabupaten Indragiri Hulu. Jurnal Pendidikan Tambusai. 3(1) : 88-
98.

Helmiati. 2012. Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Mulyono, Ismail suwardi Wekker. 2018. Strategi Pembelajaran Di Abad Digital.


Yogyakarta: Gawe Buku.

Nikmah, Miftahun. 2011. Penggunaan Metode Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab dalam
Meningkatkan Minat Belajar Akidah Akhlak MTs Imam Al Ghozali Panjerejo
Rejotangan Tulungagung.

Sudrajat, Ajat, Eneng Hernawati. 2020. Modul Konsep Metodologi Pembelajaran. Pusdiklat
Tenaga Teknis Pendidikan Dan Keagamaan Kementrian RI.

Sulaiman. 2017. Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Kajian Teori dan
Aplikasi Pembelajaran PAI. Banda Aceh: Yayasan PeNA.

Syaifullah, M. 2017. Metode Pendidikan Dalam al-qur‟an (Kajian Tafsir Tematik).


DINAMIKA : Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman. 2(1).

Tambak, Syahraini. 2014. Metode Ceramah: Konsep dan Aplikasi Dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam. Jurnal Tarbiyah. 21(2) .

23
Tambak, Syahraini. Metode Diskusi Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
https://journal.uir.ac.id/index.php/alhikmah/article/download/1444/928, 2 Oktober
2021.

24
Keterangan Makalah

1. Gambar Sumber Referensi

25
2. Pembagian Tugas
a. Irsyad Abdullah (2014010086) : Membuat makalah materi 1 dan 2 (pengertian dan
contoh penerapan dalam Alquran/Sunnah), membuat video penjelasan materi Metode
Ceramah, dan mengedit video.
b. Zakia Salsabila (2014010089) : Membuat makalah materi 3 dan 4 (langkah-langkah
serta kelebihan dan kekurangan), membuat video penjelasan materi Metode Tanya
Jawab, dan mengedit makalah.
c. Resy Aprilla (2014010092) : Membuat makalah materi 5 (desain dan skenario
pembelajaran dalam PAI), membuat video penjelasan materi Metode diskusi, dan
membuat PPT.

26

Anda mungkin juga menyukai