Anda di halaman 1dari 17

Makalah

Metode dan Teknik Mengajar dalam Islam


Disusun untuk memenuhi Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Sudium Generale

Dosen Pengampu : Yussi Perdana Saputera, S.T., M.T.

Disusun oleh :
Nama : Sandi Fadilah
NIM : 41037002200013
Prodi : Teknik Elektro

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt. atas segala
rahmat dan karunia-Nya yang telah diberikan, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Makalah Metode dan Teknik Mengajar Dalam Islam dengan tepat
waktu. Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah sebagai bagian dari
pelaksanaan Ujian Akhir Semester mata kuliah Studium Generale.
Makalah ini membahas mengenai metode dan Teknik mengajar dalam islam,
dimana akan banyak dibahas bagaimana agar seorang guru atau pengajar dalam
proses mengajar, dapat terlaksana dengan baik serta target dan harapan dari
pengajaran tersebut bisa terlaksana dengan baik terutama mengenai Pendidikan
agama yang sangat penting bagi peserta didik.
Tersusunnya makalah ini tentu bukan kerja keras semata, melainkan juga atas
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu terselesaikannya makalah
ini. Adapun pihak-pihak tersebut antara lain:
1. Allah swt. Yang telah memberikan limpahan karunianya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini.
2. Bapak Yussi Perdana Saputera, S.T., M.T. Selaku dosen pengampu mata
kuliah Stadium Generale.
3. Orang tua, kerabat, sahabat dan pihak-pihak lainnya yang tidak bisa saya
sebutkan satu persatu.
Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat menambah ilmu tentang
Metode dan Teknik mengajar dalam islam. Semoga dapat memberikan manfa’at
bagi pembaca dan pemakalah. Penulis menyadari bahwa laporan Makalah ini belum
dapat dikatakan sempurna, oleh karena itu, penulis dengan sangat terbuka
menerima kritik dan saran yang bersifat membangun. Penulis akan terima dengan
senang hati, agar laporan ini bisa tersusun lebih baik lagi.

Bandung, 11 Januari 2023

Sandi Fadilah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
A. Metode Mengajar Dalam Pendidikan Islam ................................................. 3
1. Pengertian Metode Mengajar Dalam Pendidikan Islam ........................... 3
2. Dasar-dasar Umum Metode Pendidikan Islam ......................................... 4
3. Prinsip-prinsip Metode Pendidikan Islam ................................................ 6
4. Metode-metode Pendidikan Islam ............................................................ 7
B. Teknik Mengajar dalam Pendidikan Islam ................................................ 10
1. Pengertian Teknik Mengajar Dalam Pendidikan Islam .......................... 10
2. Jenis – Jenis Teknik Mengajar ............................................................... 11
3. Dasar – Dasar Memilih Teknik Mengajar .............................................. 11
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 13
A. Kesimpulan ................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Metode dan Teknik pembelajaran merupakan bagian sistem yang tidak terlepas
dari komponen-komponen lain, lalu berinteraksi didalamnya. Setiap guru yang
akan mengajar, idealnya akan membuat perencanaan pelaksanaan pembelajaran
(RPP), dengan menampilkan standar kompetensi dasar alokasi waktu metode
media evaluasi yang tepat. Sehingga membantu guru dalam menyampaikan
materi dalam proses pembelajaran sesuai kondisi psikologi, kemampuan
berfikir, karakter dan perilaku. Pelaksanaan proses pembelajaran, guru kadang
lupa memperhatikan aspek psikologi anak, utamanya tahap perkembangan
kognitif, afektif dan psikomotorik. Proses pembelajaran kadang tidak sesuai
dengan target guru, sehingga apa yang ditangkap peserta didik tidak sesuai
dengan kemampuan dan keinginan dari peserta didiknya.
Metode pembelajaran yang dipilih guru terkadang tidak berdasarkan
perkembangan kognitif peserta didik. Pengajar seharusnya perlu mengetahui
tingkat perkembangan anak agar tujuan yang diinginkan bisa tercapai dengan
baik dan sesuai harapan. Metode atau Teknik apapun hendaknya
memperhatikan kondisi perkembangan kognitif peserta didik, bukan hanya
sekedar melaksanakan rutinitas belaka, tanpa adanya target lebih lanjut tentang
makna dan tujuan metode pembelajaran, hal ini merupakan proses Pendidikan,
sehingga dalam perkembangan kognitif peserta didik mengarah secara dinamis.
Hal ini menyebabkan guru tidak harus bagaimana mengembangkan potensi
yang ada pada peserta didiknya. Wajar bila kelulusam hasil pembelajaran ketika
menghadapi ujian maupun semesteran tidak maksimal. Lembaga Pendidikan
kurang siap dalam menghadapi kenyataan di lapangan akan tantangan
Pendidikan dinamis, proses Pendidikan yang terjadi pada Lembaga Pendidikan
hanya merupakan proses regulasi kelas belaka, misalnya naik kelas atau naik
tingkat madrasah bukan karena mereka telah menguasai apa yang seharusnya
mereka kuasai, tetapi karena regulasinya mengharukan untuk naik kelas atau

1
naik tingkat. Hanya mereka menganggap sudah menguasai materi lewat jalur
tes, yang kebanyakan dari mereka berhasil karena sudah hafal materi yang
diajarkan.
Selanjutnya metode pembelajaran dijabarkan ke dalam Teknik dan gaya
pembelajaran. Dengan demikian, Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai
cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode
secara spesifik.
Apabila antara pendekatan, strategi, metode, Teknik dan bahkan taktik
pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka
terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model
pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang
tergambarkan dari awal sampai akhir yang disajikan khas oleh guru. Dengan
kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan
suatu pendekatan, metode, dan Teknik pembelajaran.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Metode Mengajar Dalam Pendidikan Islam


1. Pengertian Metode Mengajar Dalam Pendidikan Islam
Sebelum lebih jauh kita membahas mengenai pengertian metode pendidikan
Islam, maka kita harus mengetahui pengertian dari setiap kata tersebut. Maka
dengan ini penulis menguraikan menjadi dua kata, yaitu kata metode dan kata
pendidikan Islam.
Metode berasal dari dua perkataan yaitu meta yang artinya adalah melalui dan
hodos yang berarti jalan atau cara. Dapat disimpulkan bahwa metode adalah
suatu jalan atau cara yang dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Adapun istilah
metodologi berasal dari kata metoda dan logi. Logi berasal dari bahasa Yunani
yang memiliki arti akal atau ilmu. Jadi metodologi artinya ilmu tentang jalan
atau cara yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan.
Dalam bahasa Arab kata metode diungkapkan dalam berbagai kata. Terkadang
digunakan kata atthariqah, manhaj, dan alwashilah.Thariqah berarti jalan,
,manhaj berarti sistem, dan washilah berarti perantara atau mediator. Dengan
demikian kata yang paling dekat dengan metode adalah kata thariqah. Karena
sebagaimana dijelaskan pada awal pargraf secara bahasa metode adalah suatu
jalan untuk mencapai suatu tujuan.
Dengan pendekatan kebahasaan tersebut nampak bahwa metode lebih
menunjukkan kepada jalan, dalam arti jalan yang bersifat non fisik. Yaitu jalan
dalam bentuk ide-ide yang mengacu pada cara menghantarkan seseorang untuk
mencapai pada tujuan yang ditentukan.
Sedangkan pendidikan Islam dalam arti sempit, adalah bimbingan yang
dilakukan seseorang yang kmudian disebut pendidik., terhadap orang lain yang
kemudian disebut peserta didik. Terlepas dari apa dan siapa yang membimbing,
yang pasti pendidikan diarahkan untuk mengembangkan manusia dari berbagai
aspek dan dimesnsinya, agar ia berkembang secara maksimal.

3
Dengnan demikian metode tersebut memiliki posisi penting dalam mencapai
tujuan. Metode adalah cara yang paling cepat dan tepat dalam memperoleh
tujuan yang diinginkan. Jika metode dapat dikuasi maka akan memudahkan
jalan dalam mencapai tujuan dalam pendidikan Islam.
2. Dasar-dasar Umum Metode Pendidikan Islam
Metode Pendidikan Islam dalam penerapannya banyak menyangkut
permaslahan individual atau sosial peserta didik dan pendidik itu sendiri
sehingga dalam menggunakan metode seorang pendidik harus memperhatikan
dasar-dasar umum metode pendidikan islam, sebab metode pendidikan itu
hanyalah merupakan sarana atau jalan menuju tujuan pendidikan, sehingga
segala jalan yang ditempuh oleh seorang pendidik haruslah mengacu pada
dasar–dasar metode pendidikan tersebbut. Dalam hal ini tidak bisa terlepas dari
dasar agamis, biologis, psikologis, dan sosiologis.
1. Dasar Agama
Al-Qur’an dan hadits tidak bisa dilepaskan dari pelaksanaan metode pendidikan
Islam. Dalam kedudukannya sebagai dasar ajaranisalam, maka dengan
sendirinya, metode pendidikan islam harus merujuk pada kedua sumber ajaran
tersebut, sehingga segala penggunaan dan pelaksanaan metode pendidikan
islam tidak menyimpang dari tujuan pendidikan itu sendiri. Misalnya dalam
mata pelajaran olahraga, maka seorang pendidik harus mampu menggunakan
metode yang didalamnya terkandung ajaran Al–Qur’an dan Al–Hadits, seperti
masalah pakaian yang islami dan lain–lain praktek olahraga.
2. Dasar Biologis
Dalam memberikan pendididkan dalam pendidikan islam, seseorang pendidik
harus memperhatikan perkemangan biologis anak didik. Perkembangan kondisi
jasmani (bologis) seseorang juga mempunyai pengaruh yang sangat kuat
terhadap dirinya. Sesseorang yang menderita cacat jasmani akan mempunyai
melemahan dan kelebihan yang mungkin tidak dimiliki orang lain normal,
misalnya seseorang yang mempunyai penyakit pada matanya (rabun jauh),
maka ia cenderung duduk dibangku barisan depan (walaupun tidak selamanya
yang duduk didepan itu menderita penyakit pada matanya), karena dia duduk

4
didepan, maka dia tidak dapat bermain-main pada waktu guru memberikan
keterangan materi pelajaran. Sehingga ia memperhatikan seluruh uraian guru.
Karena hal ini berlangsung terus-menerus, maka dia akan mempunyai
pengetahuan lebih dibanding dengan temannya yang lain, apalagi ia termotivasi
dengan kelainan mata tersebut.
Berdasarkan hal, ini maka dapat dikatakan bahwa perkembangan jasmani dan
kondisi jasmani itu sendiri, memegang peranan yang sangat penting dalam
proses pendidikan. Sehingga dalam menggunakan metode pendidikan
seseorang pendidik harus bijaksana dan memperhatikan kondisi biologis peserta
didik.
3. Dasar psikologis
Metode pendidikan baru dapat diterapkan secara efektif, bila didasarkan pada
perkembangan dan kondisi psikologi peserta didik. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa dalam menggunakan metode pendidikan seorang pendidik
disamping memperhatikan kondisi jasmani peserta didik juga perlu
memperhatikan kondisi jiwa atau rohaninya, sebab manusia pada hakikatnya
terdiri dari dua unsur, yaitu jasmani dan rohani, yang kedua-duanya merupakan
satu kesauan yang tak dapat dipisah-pisahkan.
Kondisi psikologis yang menjadi dasar dalam metode pendidikan Islam berupa
sejumlah kekuatan psikologi peserta didik termasuk motivasi, emosi, minat,
sikap, keinginan, kesediaan, bakat dan kecakapan akal (intelektualnya)
sehingga seorang pendidik dituntut untuk mengembangkan potensi psikologis
yang ada pada peserta didik.
4. Dasar Sosiologis
Interaksi yang terjadi antara sesama siswa dan interaksi antara guru dan siswa,
merupakan interaksi timbal balik yang kedua belah pihak akan saling
memberikan dampak positif pada keduanya. Dalam kenyataan secara sosiologis
seorang individu dapat memberikan pengaruh pada lingkungan sosial
masyarakatnya dan begitu pula sebaiknya. Oleh karena itu, guru sebagai
pendidik dalam berinteraksi dengan siswanya hendaklah memberikan tauladan

5
dalam proses sosialisasi dengan pihak lainnya, seperti dikala berhubungan
dengan siswa, sesama guru, karyawan, dan kepala sekolah.
Dari beberapa uraian di atas dapat dikatakan bahwa pelaksanaan metode
pendidikan Islam harus dijalankan atas dasar agama, biologis, psikologis, dan
sosiologis. Dengan keempat dasar tersebut metode pendidikan akan mampu
melaksanakan perannya sebagai jembatan menuju tercapainya tujuan
pendidikan Islam
3. Prinsip-prinsip Metode Pendidikan Islam
Metode pendidikan Islam harus diguankan dengan memperhatikan prinsip-
prinsip yang mampu memberikan pengarahan dan petunjuk tentang
pelaksanaan metode penddikan tersebut sebab dengan prinsip-prinsip ini
diharapkan metode pendidikan Islam dapat berfungsi lebih efektif dan efisien
dan tidak menyimpang dari tujuan semula dari pendidikan Islam. oleh karena
itu, seorang pendidik perlumemperhatikan prinsip-prinsip metode pendidikan,
sehingga para pendidik mampu menerapkan metode yang tepat dan cocok
sesuai dengan kebutuhannya. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut :
a. Prinsip Mempermudah
Metode pendidikan yang digunakan oleh pendidik pada dasarnya adalah
menggunakan suatu cara yang memberikan kemudahan bagi peserta didik untuk
menghayati dan mengamalkan ilmu pengetahuan, keterampilan dan sekaligus
mengidentifikasi dirinya dengan nilai-nilai yang terdapat dalm ilmu
pengetahuan dan ketreampilan tersebut sehingga metode yang digunakan
haruslah mampu membuat peserta didik untuk merasa mudah menguasai ilmu
pengetahuan dan keterampilan itu. Inilah barangkali yang perlu dipahami oleh
seorang pendidik. Pendidik tidak harus menggunakan metode yang muluk-
muluk sementara materi yang disampaikan tidak mampu diserap oleh peserta
didik. Bagaimana peserta didik akan mengaktualisasikan nilai-nilai materi
tersebut, sementara materinya itu sendiri belum dapat dipahami dan dikuasai
oleh peserta didik.

6
b. Berkesinambungan
Berkesinambungan dijadikan sebagai prinsip metode pendidikan Islam, karena
dengan asumsi bahwa pendidikan Islam adalah sebuah proses yang akan
berlangsung terus menerus, sehingga dalam menggunakan metode pendidikan
seorang pendidik perlu memperhatikan kesinambungan pelaksanaan
pemberikan materi. Jangan hanya karena mengejar target kurikulum seorang
pendidik menggunakan metode yang efektif yang pada gilirannya akan
memberikan pengaruh yang negatif pada peserta didik karena peserta didik
merasa dibohongi oleh pedidik.
c. Fleksibel dan Dinamis
Metode pendidikan Islam harus digunakan dengan prinsip fleksibel dan
dinamis, sebab dengan kelenturan dan kedinamisan metode tersebut, pemakaian
metode tidak hanya monoton dan zaklik dengan satu macam metode saja.
Seorang pendidik mampu memilih salah satu dari berbagai alternatif yang
ditawarkan oleh para pakar yang dianggapnya cocok dan prasarana, situasi dan
kondisi lingkungan, serta suasana pada waktu itu. Dan prinsip kedinamisan ini
berkaitan erat dengan prinsip berkesinambungan, karena dalam kesinambungan
tersebut metode pendidikan Islam akan selalu dinamis bila disesuaikan dengan
situasi dan kondisi yang ada.
4. Metode-metode Pendidikan Islam
Para ahli didik Islam telah merumuskan berbagai metode pendidikan Islam telah
merumuskan berbagai metode pendidikan Islam diantaranya :
1. Metode Teladan
Dalam al-Qur’an kata teladan disamakan pada kata Uswah yang kemdian
diberikan sifat dibelakangnya seperti sifat hasanah yang berarti baik. Sehingga
dapat terungkapkan menjadi Uswatun Hasanahyang berarti teladan yang baik.
Kata uswah dalam al-Qur’an diulang sebanyak enam kali dengan mengambil
contoh Rasullullah SAW, Nabi Ibrahim dan kaum yang beriman teguh kepada
Allah.

7
Firman Allah SWT dalam surat al-Ahzab :
‫لقد كان لكم في رسو ل هللا اسوة حسنة‬
“Sesungguhnya dalam diri Rasullullah itu kamu dapat menemukan teladan yang
baik” (Q.S.al-Ahzab:21)
Metode ini dinggap sangat penting karena aspek agama yang trpenting adalah
akhlak yang termasuk dalam kawasan aektif yang terwujud dalam tingkah
laku(behavioral).
Mendidik dengan contoh (keteladanan) adalah satu metode pembelajaran yang
dianggap besar pengaruhnya. Segala yang dicontohkan oleh Rasulullah saw.
dalam kehidupannya, merupakan cerminan kandungan Alquran secara utuh.
Dengan demikian, keteladanan menjadi penting dalam pendidikan, keteladanan
akan menjadi metode yang ampuh dalam membina perkembangan anak didik.
Keteladanan sempurna, adalah keteladanan Rasulullah saw., yang dapat
menjadi acuan bagi pendidik sebagai teladan utama, sehingga diharapkan anak
didik mempunyai figur pendidik yang dapat dijadikan panutan.
2. Metode Nasihat
Al-Qur’an juga menggunakan kalimat-kalimat yang menyentuh hati untuk
mengarahkan manusia kepada ide yang dikehendakinya. Inilah yang kemudian
dikenal nasihat. Tetapi pada setiap nasihat yang disampaikannya ini selalu
dengan teladan dari I pemberi atau penyampai nasihat itu. Ini menunjukkan
bahwa antara satu metode yakni nasihat dengan metode lain yang dalam hal ini
keteladanan bersifat melengkapi.
3. Metode Ceramah
Metode ini merupakan metode yang sering digunakan dalam menyampaikan
atau mengajak orang mengikuti ajaran yang telah ditentukan. Metode ceramah
sering disandingkan dengan katakhutbah. Dalam al-Qur’an sendiri kata tersebut
diulang sembilan kali. Bahkan ada yang berpendapat metode ceramah ini dekat
dengan katatablih,yaitu menyampaikan sesuatu ajaran. Pada hakikatnya kedua
arti tersebut memiliki makna yang sama yakni menyampaikan suatu ajaran.
Pada masa lalu hingga sekarang metode ini masih sering digunakan, bahkan
akan selalu kita jumpai dalam setiap pembelajaran. Akan tetapi bedanya

8
terkadang metode ini di campur dengan metode lain. Karena kekurangan
metode ini adalah jika sang penceramh tidak mampu mewakili atau
menyampaikan ajaran yang semestinya haus disampaikan maka metode ini
berarti kurang efektif. Apalagi tidak semua guru atau pendidik memiliki suara
yang keras dan konsisten, sehingga jika menggunakan metode ceramah saja
maka metode ini seperti hambar.
4. Metode Tanya Jawab
Tanya jawab merupakan salah satu metode yang menggunakan basis anak didik
menjadi pusat pembelajaran. Metode ini bisa dimodif sesuai dengan pelajaran
yang akan disampaikan. Bisa anak didik yang bertanya dan guru yang
menjawab atau bisa anak didik yang menjawab pertanyaan dari gurunya.
Didalam al-Qur’an hal ini juga digunakan oleh Allah agar manusia berfikir.
Pertanyaan-pertanyaan itu mampu memancing stimulus yang ada. Adapun
contoh yang paling jelas dari metode pendidikan Qur’an terdapat didalam surat
Ar-Rahman. Disini Allah SWT mengingatkan kepada kita akan nikmat dan
bukti kekuasaan-Nya, dimulai dari manusia dan kemampuannya dalam
mendidik, hingga sampai kepada matahari, bulan, bintang, pepohonan, buah-
buahan, langit dan bumi.
5. Metode Diskusi
Metode diskusi diperhatikan dalam al-Qur’an dalam mendidik dan mengajar
manusia dengan tujuan lebih memantapkan pengertian dan sikap pengetahuan
mereka terhadap sesuatu masalah. Sama dengan metode diatas metode diskusi
merupakan salah satu metode yang secara tersirat ada dalam al-Qur’an.
Diskusi juga merupakan metode yang langsung melibatkan anak didik untuk
aktif dan kreatif dalam pembelajaran. Diskusi bisa berjalan dengan baik jika
anak didik yang menduskisikan suatu materi itu benar-benar telah menguasai
sebagian dari inti materi tersebut. Akan tetapi jika peserta diskusi yakni anak
didik tidak paham akan hal tersebut maka bisa dipastikan diskusi tersebut tidak
sesuai yang diharapkan dalam pembelajaran.

9
6. Metode perumpamaan
Perumpamaan dilakukan oleh Rasul saw. sebagai satu metode pembelajaran
untuk memberikan pemahaman kepada sahabat, sehingga materi pelajaran
dapat dicerna dengan baik. Matode ini dilakukan dengan cara menyerupakan
sesuatu dengan sesuatu yang lain, mendekatkan sesuatu yang abstrak dengan
yang lebih konkrit. Perumpamaan yang digunakan oleh Rasulullah saw. sebagai
satu metode pembelajaran selalu syarat dengan makna, sehinga benar-benar
dapat membawa sesuatu yang abstrak kepada yang konkrit atau menjadikan
sesuatu yang masih samar dalam makna menjadi sesuatu yang sangat jelas.
7. Metode Pengulangan
Satu proses yang penting dalam pembelajaran adalah pengulangan/latihan atau
praktek yang diulang-ulang. Baik latihan mental dimana seseorang
membayangkan dirinya melakukan perbuatan tertentu maupun latihan motorik
yaitu melakukan perbuatan secara nyata merupakan alat-alat bantu ingatan yang
penting.
B. Teknik Mengajar dalam Pendidikan Islam
1. Pengertian Teknik Mengajar Dalam Pendidikan Islam
teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang
dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan,
penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif
banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan
berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya
terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan
teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas
yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti
teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.
Menurut Gerlach dan Ely teknik adalah jalan, alat, atau media yang digunakan
oleh guru untuk mengarahkan kegiatan peserta didik kearah tujuan yang ingin
dicapai. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, teknik diartikan sebagai metode
atau sistem mengerjakan sesuatu, cara membuat atau melakukan sesuatu yang
berhubungan dengan seni.

10
Dengan demikian, Teknik Pembelajaran adalah perencanaan yang berisi tentang
rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Dari pengertian diatas, ada dua hal yang perlu dicermati, yaitu: pertama, teknik
pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk
penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya dalam
pembelajaran. Kedua, teknik disussun untuk mencapai tujuan tertentu.
Adapun pengertian teknik pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah suatu
teknik yang menjelaskan tentang komponen-komponen umum dari suatu set
bahan pembelajaran pendidikan agama dan prosedur-prosedur yang akan
digunakan bersama-sama dengan bahan-bahan tersebut untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
2. Jenis – Jenis Teknik Mengajar
Berikut adalah jenis-jenis teknik pembelajaran secara umum:
1. Teknik Pembelajaran Ekspoitri
Teknik Pembelajaran ekspoitri adalah teknik pembelajaran yang menekankan
kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada
sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai pelajaran
dengan optimal. Metode pembelajaran yang sering digunakan adalah metode
ceramah.
2. Teknik Pembelajaran Inkuiri
Teknik Pembelajaran inkuiri adalah rangkain kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berpikir secara kritis dan anilitis untuk mencari dan
menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah.
3. Teknik Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan teknik yang menggunakan model
pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan yang memiliki latar
belakang kemampuan, jenis kelamin, rasa tau suku yang berbeda.
3. Dasar – Dasar Memilih Teknik Mengajar
Secara umum ada empat dasar dalam menentukan teknik pembelajaran, yakni:
1. Mengindentifikasikan dan menetapkan kekhususan perubahan perilaku
peserta didik yang diharapkan.

11
2. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan cita-cita dan
pandangan hidup masyarakat.
3. Memilih dan menetapkan metode belajar mengajar yang dianggappaling
tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh pendidik dalam
menunaikan tuganya.
4. Memilih dan menetapkan ukuran keberhasilan kegiatan belaja rmengajar
sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru untuk melakukan evaluasi
(penilaian).
Selain empat dasar diatas, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan juga
sebelum mengembangkan teknik pembelajaran pendidikan agama, yakni:
1. Tujuan pembelajaran umum pendidikan Agama (dapat dilihat pada silabus
atau garis-garis besar program pembelajaran yang diberlakukan)
2. Karakteristik bidang studi pendidikan Agama
3. Karakteristik siswa yang akan mengikutinya (dapat diketahui melalui tes
secara lisan maupun tertulis, angket dan lainnya

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Metode dan teknik pembelajaran merupakan bagian sistem yang tidak
terlepas dari komponen-komponen lain, lalu berinteraksi didalamnya. Salah
satu komponen dalam proses tersebut adalah metode dan teknik pembelajaran,
Sehingga membantu guru dalam menyampaikan materi dalam proses
pembelajaran sesuai kondisi psikologi, kemampuan pikiran, karakter dan
prilaku. Pelaksanaan proses pembelajaran, guru kadang lupa memperhatikan
aspek psikologi anak, utamanya tahap perkembangan kognitif, afektif dan
psikomotorik. Proses pembelajaran kadang tidak sesuai dengan target guru,
sehingga apa yang ditangkap peserta didik tidak sesuai dengan keinginan dan
kemampuan peserta didiknya.
Metode Pendidikan Islam dalam penerapannya banyak menyangkut
permaslahan individual atau sosial peserta didik dan pendidik itu sendiri
sehingga dalam menggunakan metode seorang pendidik harus memperhatikan
dasar-dasar umum metode pendidikan islam, sebab metode pendidikan itu
hanyalah merupakan sarana atau jalan menuju tujuan pendidikan, sehingga
segala jalan yang ditempuh oleh seorang pendidik haruslah mengacu pada
dasar–dasar metode pendidikan tersebbut. Dalam hal ini tidak bisa terlepas dari
dasar agamis, biologis, psikologis, dan sosiologis.
Metode pendidikan Islam harus digunakan dengan memperhatikan prinsip-
prinsip yang mampu memberikan pengarahan dan petunjuk tentang
pelaksanaan metode penddikan tersebut sebab dengan prinsip-prinsip ini
diharapkan metode pendidikan Islam dapat berfungsi lebih efektif dan efisien
dan tidak menyimpang dari tujuan semula dari pendidikan Islam. oleh karena
itu, seorang pendidik perlumemperhatikan prinsip-prinsip metode pendidikan,
sehingga para pendidik mampu menerapkan metode yang tepat dan cocok
sesuai dengan kebutuhannya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, H.M. 1996. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.


Ramayulis, H. 2002. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Kalam Mulia.
An Nahlawi Abdurahman, prinsip-prinsip dan METODE PENDIDIKAN ISLAM
dalam keluarga, sekolah dan di masyarakat, ( bandung : cv. DIPONEGORO,
1996 ),
Uhbiyati Nur, Ilmu Pendidikan Islam (Bandung: CV Pustaka Setia, 1999), cet-
Kedua,
Nata Abudin, Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2005)

14

Anda mungkin juga menyukai