Di susun oleh:
1 Rahmanda Nur aditya putra (210101205)
2. M Panji Saputra : (210101012)
3. Dewi wulandari : ( 210101018)
4. Khoerotun nikmah 21010185
5. Yusuf Muhammad S (210101143)
6. Bayu Indra Pradana (210101079)
Ilmu,2014 )
utama yang harusdipegang oleh seorang pendidik adalah bahwa setiap proses yang harus
dilakukan mengacu pada kepentingan anak didiknya.
Dalam pandangan yang sudah diakui kebenarannya mengatakan, bahwa setiap metode
mempunyai sifat masing-masing, baik mengenai kebaikan-kebaikannya maupun menetapkan
mengenai kelemahan-kelemahannya. Guru akan lebih mudah menyalakannya metode yang
paling serasi untuk situasi dan kondisi yang khusus dihadapinya, jika memahami sifat-sifat
masing-masing metode tersebut.Metode-metode pembelajaran ada yang bersifat terbatas
kepada siswa (Murid terpusat ) dan ada yang mengingat kepada peserta didik (berpusat pada
guru ). Berikut ini akan diuraikan beberapa metode yang sering digunakan oleh pendidik di
antaranya:
1.Metode Ceramah
Metode ceramah atau menurut Ramayulis adalah suatu cara penyajian atau
penambahan informasi melalui penerangan dan penuturan secara lisan oleh pendidik terhadap
peserta didiknya.7 Sedangkan metode ceramah menurut Nurhamiyah dan Muhammad jauhar 8
adalah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk
mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif besar.
Metode Keuntungan ceramah
A. Suasanakelas menjadi tenang
B. Tidak membutuhkan tenaga yang banyak dan dapat menguraikan banyak bahan dalam
waktu yang singkat.
C. .Fleksibel dalam penggunaan waktu dan bahan. Jika waktu sedikit maka dapat
membicarakan pokok-pokok permasalahannya saja dan jika materi sedikit dan waktu
yang banyak maka dapat menguraikan permasalahan dengan detail.
Kelemahan metode ceramah
A. Interaksi cenderung mengarah ke pendidik.
B. Pendidik tidak dapat mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didiknya
terhadap permasalahan
C. Cenderung kurang memberikan kesempatan peserta didik dalam mengembangkan
kemampuannya dalam berpendapat.
167.
Secara khusus terdapat beberapa definisi yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli
mengenai metode demonstrasi. Menurut Saiful (2005) metode demonstrasi adalah
petunjuk dengan proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada
penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh
peserta didik secara nyata. Pendapat yang lain, menurut Muhibbin (2003), metode
demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian,
aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui
penggunaan media pembelajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi
yang sedang disajikan
Dalam arti lain, metode demonstrasi merupakan serangkaian proses pembelajaran
yang disampaikan oleh seorang instruktur atau guru yang meliputi menunjukkan serta
memperlihatkan suatu proses tertentu sehingga siswa dapat secara langsung
memahami secara mendalam materi yang disampaikan oleh instruktur atau guru.
Dalam metode demonstrasi diperlukan keterampilan atau teknik tertentu yang perlu
dikuasai oleh guru sehingga materi yang akan disampaikan dapat diserap serta
ditangkap oleh siswa dengan baik. Selain itu, dengan menggunakan metode
demonstrasi maka proses belajar siswa menjadi lebih terarah dan hasil pembelajaran
lebih berkesan dan melekat dalam diri siswa.
Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh
guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekadar memerhatikan,
tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret. Dalam strategi
pembelajaran, demonstrasi dapat digunakan untuk mendukung keberhasilan strategi
pembelajaran ekspositori dan inkuiri. Hal ini dikarenakan kedua metode tersebut
merupakan metode pembelajaran yang memerlukan teknik khusus dalam
penerapannya yang dapat dikombinasikan dengan metode demonstrasi supaya
semakin efektif dan menunjang keberhasilan kedua metode tersebut.
Setiap metode pembelajaran pasti memiliki suatu landasan atau pedoman dasar yang
menjadi titik berkembangnya suatu metode yang biasa disebut dengan konsep.
Terdapat beberapa konsep dasar yang digunakan sebagai acuan di gunakannya metode
demonstrasi dalam kegiatan pembelajaran. Beberapa konsep dasar tersebut
diantaranya dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Pembelajaran ini digunakan khusus pada materi yang memerlukan peragaan
mediaatau eksperimen.
2. Metode penyajian pelajaran dilakukan dengan cara memperagakan dan
mempertunjukkan kepada peserta didik tentang satu proses, situasi atau benda
tertentu, baik sebenarnya atau sekedar tiruan.
3. Demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru.
4. Peran peserta didik hanya sekedar memperhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat
menyajikan bahan pelajaran lebih konkret.
5. Selain konsep di atas, alasan terpenting para pendidik atau guru menggunakan
metode ini bertujuan agar siswa mampu memahami tentang cara mengatur atau
menyusun sesuatu. Misalnya menggunakan kompor untuk mendidihkan air.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Langkah Pembukaan
Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan,
diantaranya:
• Mengatur tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat
memerhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan.
• Mengemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa.
• Mengemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa, misalnya
siswa ditugaskan untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting dari
pelaksanaan demonstrasi.
b. Langkah Pelaksanaan Demonstrasi
• Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk
berpikir, misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan yang mengandung teka-teki
sehingga mendorong siswa untuk tertarik memerhatikan demonstrasi.
• Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang
menegangkan.
• Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan
memerhatikan reaksi seluruh siswa.
• Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut
sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.
c. Langkah Mengakhiri DemonstrasiApabila demonstrasi telah selesai dilakukan,
proses pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada
kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan
pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan apakah siswa memahami proses
demonstrasi itu atau tidak. Selain memberikan tugas yang relevan, ada baiknya guru
dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang jalannya proses demonstrasi itu untuk
perbaikan selanjutnya
diartikan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, undian dengan sesuatu yang
diundi(lotre). Sedangkan dalam Ensiklopedi Indonesia disebutkan bahwa lotre itu bera
sal dariBahasa Belanda “loterij” yang artinya undian berhadiah, nasib, peruntungan.
Dalam BahasaInggris juga terdapat kata “lottery” yang berarti undian. Maksud lotere
menurut IbrahimHusen adalah salah satu cara untuk menghimpun dana yang
dipergunakan untuk proyek kemanusiaan dan kegiatan
sosial.Sementara itu, dalam Ensiklopedi Hukum Islam dijelaskan bahwa undian (qur’
ah)merupakan upaya memilih sebagian pilihan (alternatif) dari keseluruhan pilihan
yang tersediadengan cara sedemikian rupa sehingga setiap pilihan yang tersedia itu
memiliki kemungkinan(probabilitas) yang sama besarnya untuk terpilih. Undian
merupakan upaya paling mampumenjauhkan unsur keberpihakan dalam memilih dan
dapat dilakukan untuk maksud-maksudyang jauh sama sekali dari perjudian.Mengacu
pada pengertian di atas, kata undian itu sinonim dengan pengertian lotre,
dimana dalam lotre ada unsur spekulatif (untung-
untungan mengadu nasib). Namun, dimasyarakat kata undian dan lotre pengertiannya
dibedakan, sehingga hukumnya pun
berbeda.Kalau dalam undian tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Oleh karena itu u
ndianhukumnya boleh, seperti undian kuis berhadiah sebuah produk di televisi.
Sedangkan dalamlotre ada pihak yang dirugikan. Oleh karena itu hukumnya haram.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Metode pembelajaran merupakan Langkah Langkah strategis yang cepat dan
tepat yang di tentukan dan di tetapkan dalam bantuan bahan pelajaran untuk mencapai
suatu tujuan belajar metode metode pembelajaran ada yang bersifat terbatas kepada
siswa ( berpusat pada siswa ) dan ada yang ingat kepada peserta didik ( berpusat pada
guru )
Adapun metode metode yang kerap kali di gunakan oleh sorang pendidik
diantaranya metode ceramah , metode diskusi , metode demosntrasi ,metode lotre
sikap metode ini memiliki sifat masing masing baik mengenai kebaik kebaikanya
maipun menetap mengenai kelemah kelemahanya .
DAFTAR PUSTAKA
M. Syarif Sumantri,Strategi Pembelajaran,(Jakarta: Rajawali Pers, 2015),
Jamal MakmurAsmani,7 Tips Aplikasi PAKEM,(Yogyakarta: DIVA Press, 2011),
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam,(Jakarta: Kalam Mulia, 2011)
Syaiful Sagala,Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2011),
Basrudin M Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam,(Jakarta: Ciputat Press,
2004),
Syahraini Tamban, Metode Ilmiah dan Inovatif Pendidikan Agama
Islam,(Yogyakarta: Graha Ilmu,2014 )
Ramayulis,Metodologi Pendidikan Agama Islam,(Jakarta: Kalam Mulia, 2012),
Nur Hamiyah & Muhammad Jauhar,Strategi Belajar Mengajar di Kelas,(Jakarta:
Prestasi Pustaka,2014
Abdul Rahman Saleh, PendidikanAgamadanPembangunanWatakBangsa, (Jakarta:
Raja GrafindoPersada, 2005),.
Nur Hamiyah & Muhammad Jauhar,Strategi Belajar Mengajar di Kelas,(Jakarta:
Prestasi Pustaka, 2014),