Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBENTUKAN AKHLAK

Dosen Pengampu : Dr. Sahri, MA

Disusun oleh :

Najwa Muflihah ( 12202033 )

Agustina Anggraini ( 12202034 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI PONTIANAK

TAHUN AJARAN 2023

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama allah swt yang maha pengasih lagi maha penyayang. Puja puji syukur kita atas
kehadirat allah swt atas semua karunianya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah sesuai pada
waktunya. Dan tidak lupa pula shalawat serta salam kami curahkan kepada nabi muhammad saw,
Adapun makalah kami yang berjudul “faktor faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak”
diharapkan dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun pembaca. Namun tidak lepas dari itu semua,
kami menyampaikan bahwasannya makalah kami ini masih banyak kekurangan sehingga kami selaku
penulisnsangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat mengembangkan perbaikan pada makalah
kami untuk kedepannya. Semoga makalah yang telah kami susun ini senantiasa bermanfaat bagi kita
semua.

Pontianak, 28 Maret 2023

Kelompok

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………………………………………….....2

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………………………………… 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah………………………………………………………………………………………………………………4


B. Rumusan masalah………………………………………………………………………………………………………………………5
C. Tujuan masalah………………………………………………………………………………………………………………………… 5

BAB II

PEMBAHASAN

1. Faktor faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak……………………………………………………………6

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan……………………………………………………………………………………………………………………………………...........9

Daftar Pustaka………………………………………………………………………………………………………………………………………..9

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Akhlak menjadi dasar dari pelaksanaan tasawuf, sehingga dalam prakteknya tasawuf mementingkan
akhlak. Hubungan akhlak dan tasawuf tidak bisa dipisahkan karena kesucian hati akan membentuk
akhlak yang baik pula. Kata akhlak berasal dari Bahasa Arab yang diambil dari bentuk jamak dari kata
Khuluk, yang bermakna budi pekerti, dan tingkah laku.Pemaknaan kata khuluk tersebut mengalami
persamaan di dalam Kamus Al-Munjid yang berarti budi pekerti, perangai tingkah laku atau tabi’at.
Adapun secara terminologinya, akhlak didefinisikan sebagai sistem nilai yang mengatur pola sikap dan
tindakan manusia di muka bumi. Sistem nilai yang dimaksud adalah ajaran Islam, dengan al-Qur’an dan
Sunnah Rasul sebagai sumber nilainya serta ijtihad sebagai metode berfikir Islami. Pola sikap dan
tindakan yang dimaksud mencakup pola-pola hubungan dengan Allah, sesama manusia (termasuk
dirinya sendiri), dan dengan alam. Akhlak bagi al-Ghazali ialah suatu sifat yang tertanam dalam diri
manusia dan bisa bernilai baik atau bernilai buruk. 1

Akhlak dapat mencerminkan kepribadian sekaligus dapat menggambarkan karakter yang apabila
mengandung kebaikan disebut akhlak baik atau akhlak mulia, dan yang mengandung keburukan disebut
akhlak buruk atau akhlak tercela. Akhlak ini senantiasa dibina demi mempertahankan citra diri dan
keluarga serta masyarakat sekitarnya.

Banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak. Makalah ini akan sedikit
membahas tentang berapa pengetahuan tentang konsep pembentukan akhlak baik ruang lingkup atau -
pun faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak. Semoga dengan makalah ini kita bisa lebih
dapat memahami dan mengetahui faktor faktor yang dapat memengaruhi pembentukan akhlak.
1
Nur Hasan, “Elemen-Elemen Psikologi Islami Dalam Pembentukan Akhlak,” Spiritualita 3, no. 1 (2019): 105–24,
https://doi.org/10.30762/spr.v3i1.1516.

4
B. Rumusan Masalah

1. Apa saja faktor faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak?

C. Tujuan

1. Mengetahui apa saja faktor faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak

2. Memahami dengan jelas faktor faktor pembentukan akhlak

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Faktor faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak


1. Insting (naluri).

Insting (naluri) adalah suatu tabiat yang dibawa manusia sejak lahir. Para psikolog
menjelaskan bahwa insting berfungsi sebagai motivator penggerak yang mendorong lahirnya
tingkah laku. Naluri manusia itu merupakan paket yang secara fitrah sudah ada dan tanpa perlu
dipelajari terlebih dahulu.2

Pembawaan dasar manusia akan muncul yang disebut tabiat ini. Diantaranya adalah tabiat
rububiyah,yaitu bentuk naluri atau fitrah bertuhan,naluri manusia bertuhan merupakan
penciptaan Allah dalam arti bahwa setiap orang tidak dapat menghindari dari naluri beragama.
Sehingga fitrah beragama manusia akan selalu melekat dalam diri manusia untuk selama
lamanya meskipun banyak yang mengabaikannya atau bahkan mengingkarinya.

Sementara itu tingkat manusia dalam menerima tatanan moral atau akhlak tentu ada
perbedaan antara individu satu dengan lainnya. Bila tabiat tabiat ini diabaikan dan tidak
disiplinkan juga tidak dikoreksi, maka dia bakal tumbuh dan berkembang mengikuti tabiatnya
maka selama hidupnya kondisi tersebut tidak akan berubah. Mereka berbuat menurut apa yang
dianggap cocok menurut selera alamiahnya seperti pemarah,jahat,tamak,dll. Oleh sebab itu
disini diperlukan pendidikan.

2. Kebiasaaan

Pastinya dalam jiwa setiap manusia berbeda-beda. Sama halnya dengan akhlak pastinya
manusia memiliki akhlak baik maupun akhlak yang kurang baik. Perbuatan seseorang bisa
berawal dari kebiasaan. Kebiasaan tersebut yang membuat seseorang selalu melakukan
perbuatan yang diulang-ulang sehingga membuatnya terbiasa melakukan perbuatan tersebut,
entah itu melakukan hal yang bersifat positif maupun negatif 3. Dan karna inilah kebiasaan
menjadi faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak seseorang.

3. Keinginan

2
Mohammad Adnan, “Mengenal Pola Asuh Orang Tua Dalam Pembentukan Akhlak Anak,” CENDEKIA : Jurnal Studi
Keislaman 5, no. 2 (2020), https://doi.org/10.37348/cendekia.v5i2.80.
3
Riza. et.al. Faishol, “Peran Guru Pendidikan Agama Islam Sebagai Motivator Dalam Membentuk Akhlak Siswa Di
MTs An-Najahiyyah,” Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (JPPKn) 6, no. 1 (2021): 43–51.

6
Keinginan ataupun kemauan keras juga bisa membentuk akhlak siswa misalnya bagaimana
seseorang ingin menjadi orang pintar pasti dengan keinginan atau kemauan keras .Ia akan selalu
belajar dan berusaha supaya menjadi pintar. Dari faktor tersebut yang mendorong seseorang
untuk melakukan sebuah perbuatan sesuai dengan kehendaknya karena keinginan atau
kemauaan keras timbul dari diri seseorang itu sendiri. Jika seseorang mempunyai kemauan keras
pastinya ia tidak ada henti-hentinya untuk selalu berusaha agar apa yang diinginkan bisa
tercapai. Dari situlah bisa dilihat munculnya akhlak seseorang.

4. Pendidikan
Pendidikan memiliki andil yang amat besar pengaruhnya terhadap pembentukan akhlak
seseorang, berbagai ilmu diperkenankan agar seseorang memahaminya dan dapat melakukan
sesuatu perubahan pada dirinya. Pendidikan adalah usaha membimbing mengarahkan potensi
hidup manusia yang berupa kemampuan-kemampuan dasar dan kemampuan belajar sehingga
terjadilah perubahan di dalam kehidupan pribadinya sehingga makhluk individual dan sosial
serta hubungannya dengan alam sekitar di mana ia berada.
Dengan demikian sangat strategis sekali di kalangan pendidikan dijadikan pusat perubahan
perilaku yang kurang baik untuk diarahkan ke perilaku yang lebih baik, meskipun pendidikan
tentang pembentukan akhlak ini tidak hanya bisa didapatkan di bangku sekolah atau bangku
perkuliahan saja, akan tetapi pendidikan akhlak juga bisa didapatkan pada pendidikan formal
lainnya.
Pendidikan turut mematangkan kepribadian seseorang sehingga tingkah lakunya sesuai
dengan pendidikan yang diterimanya. Betapa pentingnya faktor pendidikan ini karena naluri
yang terdapat pada seseorang dapat dibangun dengan baik dan terarah. 4

5. Lingkungan
Lingkungan merupakan suatu yang melindungi tubuh yang hidup dalam konteks akhlak ini
tentunya adalah manusia. Lingkungan manusia yang merupakan faktor yang mempengaruhi dan
menentukan tingkah laku umat. Lingkungan alam ini dapat mematahkan dan mematangkannya
bakat yang ada pada seseorang. Jika kondisi lingkungan tidak baik maka hal itu merupakan
perintang dalam mematangkan bakat seseorang. 5
Secara umum lingkungan itu dapat dikategorikan kepada dua macam yaitu lingkungan
geografis atau alam dan lingkungan sosial lingkungan alam yang melindungi manusia merupakan
faktor yang mempengaruhi dan menentukan tingkah laku seseorang. Lingkungan rohani sosial
pergaulan sangat besar pengaruhnya bagi manusia dalam proses pembentukan akhlaknya.
Manusia hidup berhubungan dengan manusia lainnya itulah sebabnya manusia harus bergaul.
Oleh karena itu dalam pergaulan akan saling mempengaruhi dalam pikiran, sifat, dan tingkah
laku. Lingkungan pergaulan ini dapat dibagi kepada beberapa kategori antara lain:

4
Arief Wibowo, “Berbagai Hal Yang Dapat Mempengaruhi Akhlak,” Suhuf, 2016,
http://journals.ums.ac.id/index.php/suhuf/article/view/3319/2158.
5
Wibowo.

7
-Lingkungan rumah tangga, akhlak orang tua di rumah dapat pula mempengaruhi akhlak
anaknya. Keluarga adalah institusi pendidikan yang pertama dan utama bagi anak. Pada
institusi keluarga ini seorang anak mengalami apa yang disebut sebagai pengasuhan.
Keberhasilan seorang anak dalam melewati tugas-tugas pertumbuhan dan perkembangannya
sangat bergantung pada pola pengasuhan yang diberikan di dalam keluarga.

-Lingkungan sekolah , lingkungan sekolah juga berperan penting dalam pembentukan akhlak
siswa. Akhlak anak sekolah dapat terbentuk dan terbina menurut pendidikan yang diberikan
oleh guru-guru di sekolahnya. Contohnya adanya kegiatan keagamaan di sekolah seperti sholat
dhuha, sholat dzuhur berjamaah. Dan kegiatan bersih-bersih di hari jumat yang biasa disebut
dengan Ro’an. Guru juga menjadi suri tauladan yang baik bagi siswanya, bukan hanya di dalam
sekolah melainkan juga di luar sekolah. Guru juga harus tetap berperilaku seperti halnya seorang
guru, dikarenakan dapat dijadikan panutan oleh siswa untuk membentuk akhlak siswa yang
baik.6

-Lingkungan pekerjaan, suasana pekerjaan dapat mempengaruhi perkembangan pikiran, sikap,


sifat, dan kelakuan seseorang.

-Lingkungan organisasi،anggota atau jamaah suatu kelompok organisasi akan memperoleh


aspirasi cita-cita yang digariskan oleh organisasi itu.

-Lingkungan kehidupan ekonomi, masalah pokok dalam kehidupan orang banyak, maka
hubungan ekonomi juga turut mempengaruhi pikiran dan sifat seseorang.

-Lingkungan pergaulan yang bersifat umum dan misalnya jika seseorang bergaul dengan orang
yang ketagihan obat bius atau narkoba maka lama-kelamaan juga bisa mempengaruhi
akhlaknya.

6
Faishol, “Peran Guru Pendidikan Agama Islam Sebagai Motivator Dalam Membentuk Akhlak Siswa Di MTs An-
Najahiyyah.”

8
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Akhlak dapat mencerminkan kepribadian sekaligus dapat menggambarkan karakter seseorang. Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak yaitu: faktor insting atau naluri, faktor
kebiasaan, faktor keinginan, faktor pendidikan, dan faktor lingkungan.Lingkungan juga terbagi dalam
beberapa kategori yaitu lingkungan rumah tangga, lingkungan sekolah, lingkungan pekerjaan,
lingkungan organisasi, lingkungan kehidupan ekonomi, dan lingkungan pergaulan yang bersifat umum.

Berbagai faktor pembentuk akhlak, sebagaimana disebutkan perlu dipahami dan dilatih secara
sungguh-sungguh, sebagaimana karakter adalah laksana otot yang perlu dilatih secara rutin agar tetap
berkembang sehat dan kuat.

DAFTAR PUSTAKA

Adnan, Mohammad. “Mengenal Pola Asuh Orang Tua Dalam Pembentukan Akhlak Anak.” CENDEKIA :
Jurnal Studi Keislaman 5, no. 2 (2020). https://doi.org/10.37348/cendekia.v5i2.80.

Faishol, Riza. et.al. “Peran Guru Pendidikan Agama Islam Sebagai Motivator Dalam Membentuk Akhlak
Siswa Di MTs An-Najahiyyah.” Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (JPPKn) 6,
no. 1 (2021): 43–51.

Hasan, Nur. “Elemen-Elemen Psikologi Islami Dalam Pembentukan Akhlak.” Spiritualita 3, no. 1 (2019):
105–24. https://doi.org/10.30762/spr.v3i1.1516.

Wibowo, Arief. “Berbagai Hal Yang Dapat Mempengaruhi Akhlak.” Suhuf, 2016.
http://journals.ums.ac.id/index.php/suhuf/article/view/3319/2158.

A. Akhlak menjadi dasar


dari

9
B. pelaksanaan tasawuf,
sehingga dalam prakteknya
tasawuf mementingkan
akhlak. Hubungan
C. akhlak dan tasawuf
tidak bisa terpisashkan
karena kesucian hati akan
membentuk
D. akhlakjyang baik pula
E. Akhlak menjadi dasar
dari
F. pelaksanaan tasawuf,
sehingga dalam prakteknya
tasawuf mementingkan
akhlak. Hubungan
10
G. akhlak dan tasawuf
tidak bisa terpisashkan
karena kesucian hati akan
membentuk
H. akhlakjyang baik pula
I. Akhlak menjadi dasar
dari
J. pelaksanaan tasawuf,
sehingga dalam prakteknya
tasawuf mementingkan
akhlak. Hubungan
K. akhlak dan tasawuf
tidak bisa terpisashkan
karena kesucian hati akan
membentuk
11
L. akhlakjyang baik pula
M. Akhlak menjadi dasar
dari
N. pelaksanaan tasawuf,
sehingga dalam prakteknya
tasawuf mementingkan
akhlak. Hubungan
O. akhlak dan tasawuf
tidak bisa terpisashkan
karena kesucian hati akan
membentuk
P. akhlakjyang baik pula
Q. Akhlak menjadi dasar
dari

12
R. pelaksanaan tasawuf,
sehingga dalam prakteknya
tasawuf mementingkan
akhlak. Hubungan
S. akhlak dan tasawuf
tidak bisa terpisashkan
karena kesucian hati akan
membentuk
T. akhlakjyang baik pula

13

Anda mungkin juga menyukai