Anda di halaman 1dari 4

PEMBENTUKAN AKHLAK

Nama : Sardiman
NPM : 210408045
Kelas : Hukum B
MK : AKIDAH DAN AKHLAK
DOSEN : RISVANDI S.Pd.,M.Pd

Jurusan Hukum
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Islam Kuantan Singingi
Tahun ajaran 2022-2023
PEMBENTUKAN AKHLAK

Pembentukan akhlak. sebelum kita kepembahasan itu, saya ingin bertanya kepada para
pembaca, menurut para kalian akhlak itu dapat dijika dapat bentuk atau tidak ? jika dapat
dibentuk apa alasannya dan bagaimana caranya ? dan jika tidak apa pula alasannya dan
bagaimana selanjutnya ?Beberapa berpendapat akhlak itu dibawa manusia sejak lahir atau fitrah
yang sudah ada dalam diri manusia dan dapat juga berupa kata hati atau insting yang selalu
cenderung akan kebenaran,walaupun tanpa dibentuk sehingga akhlak itu akan tumbuh dengan
sendiri. Ada pula yang mengatakan bahwa akhlak adalah hasil dari pendidikan, latihan-latihan,
pembinaan, dan perjuangan keras dengan sungguh-sungguh. Proses yang dilakukan Al-Ghzali
dalam membentuk akhlak yaitu memfokuskan pada upaya pendekatan diri kepada Allah melalui
tujuan belajar ilmu pengetahuan.

Pembinaan akhlak dapat pula ditempuh dengan cara senantiasa menggap diri sebagai
orang yang banyak kekurangannya dari pada kelebihannya. Cara lain yang dapat ditempuh untuk
pembinaan akhlak ini adalah pembiasan yang dilakukan sejak kecil dan berlangsung secara
kontinyu atau terus menerus. Untuk itu al-Ghazali menganjurkan agar akhlak diajarkan yaitu
dengan cara melatih tingkah laku yang mulia. Jika seseorang menghendaki menjadi orang
pemurah maka ia harus membiasakan dirinya untuk melakukan pekerjaan yang sifatnya
pemurah, sehingga dapat menjadi orang yang murah hati dan murah tangan serta dapat mendarah
daging.

Berbicara masalah pentukan akhlak sama dengan berbicara dengan tujuan pendidikan.
Usaha-usaha pembinaan akhlak melalui berbagai lembaga pendidikan dan melalui berbagai
macam program dan metode yang terus dikembangkan. Hal ini menunjukan bahwa akhlak
memang perlu di bina, dan pembinaan ini ternyata membawa hasil berupa terbentuknya pribadi-
pribadi yang berakhlak mulia, taat kepada Allah dan RasulNya, hormat kepada orang tua dan
guru, sayang kepada sesama makhluk ciptaanNya dll. Pembinaan akhlak merupakan perhatian
pertama dalam islam. Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad SAW
yaitu menyempurnakan akhlak yang mulia. Dalam salah satu hadits beliau menegaskan innama
buitstu li utammima makarim al-akhlak yang artinya “ hanya saja aku diutus untuk
meyempurnakan akhlak yang mulia ( HR Ahmad).

Dengan uraian tersebut diatas kita dapat mengatakan bahwa akhlak merupakan hasil
usaha dalam menddik dan melatih dengan sungguh-sungguh potensi rohaniah yang terdapat
dalam diri manusia. Jika program pendidikan dan pembinaan akhlak itu dirancang dengan baik,
sistematik dan diimplementasikan dengan sungguh-sungguh, maka akan menghasilkan anaka-
anak atau orang-orang yang benar akhlaknya. dari sinilah letak peran dan fungsi lembaga
pendidikan.
Faktor yang Memengaruhi Pembentukan Akhlak

Pembentukan akhlak adalah suatu proses dinamis di dalam diri yang terus menerus dilakukan
terhadap sistem fisik dan mental, sehingga terbentuk pola penyesuaian diri yang unik atau khas
pada setiap orang terhadap diri sendiri, orang lain, dan lingkungannya.
Adapun faktor-faktor yang memengaruhi terbentuknya akhlak seseorang, yaitu :
a. Faktor internal

1. Faktor Insting (naluri)

Insting (naluri) adalah pola perilaku yang tidak dipelajari, mekanisme yang dianggap ada sejak
lahir dan juga muncul pada setiap makhluk. Sebagian ahli berpendapat bahwa akhlak tidak perlu
dibentuk karena akhlak adalah insting yang dibawa manusia sejak lahir. Para psikolog juga
menjelaskan bahwa insting (naluri) berfungsi sebagai motivator atau penggerak yang mendorong
lahirnya tingkah laku. Setiap perbuatan manusia lahir dari suatu kehendak yang diperagakan oleh
naluri atau insting.
ADVERTISEMENT

2. Kehendak

Kehendak adalah faktor yang menggerakkan manusia untuk berbuat dengan sungguh sungguh.
Dalam perilaku manusia, kehendaklah yang mendorong manusia untuk berusaha dan bekerja,
tanpa kehendak semua ide, keyakinan, kepercayaan, pengetahuan menjadi pasif dan tidak ada
arti bagi hidupnya. Dari kehendak manusia akan menentukan akan bertingkah laku baik atau
buruk.

3. Faktor keturunan

Faktor keturunan secara langsung atau tidak langsung sangat memengaruhi bentukan sikap dan
tingkah laku seseorang. Sifat-sifat asasi anak merupakan sifat-sifat asasi orang tuanya. Sifat yang
diturunkan oleh orang tua bukanlah sifat yang dimiliki yang tumbuh dengan matang karena
pengaruh lingkungan, adat dan pendidikan, melainkan sifat bawaan sejak lahir.
b. Faktor Eksternal

1. Adat kebiasaan

Adat atau kebiasaan adalah setiap tindakan dan perbuatan seseorang yang dilakukan secara
berulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga menjadi kebiasaan. Perbuatan yang telah
menjadi adat kebiasaan, tidak cukup hanya diulang-ulang saja, tetapi harus disertai kesukaan dan
kecenderungan hati terhadapnya. Jadi, terbentuknya kebiasaan itu, adalah karena adanya
kecenderungan hati yang diiringi perbuatan.
2. Faktor lingkungan

Lingkungan pergaulan sangat besar pengaruhnya terhadap pembentuka akhlak seseorang.


Manusia selalu berhubungan dengan manusia ainnya, itulah sebabnya manusia harus bergaul.
Oleh karena itu, dalam pergaulan akan saling memengaruhi seseorang dalam berpikir dan
bertingkah laku. Jika kondisi lingkungan tidak baik maka tingkah laku seseorang akan cenderung
tidak baik juga.

3. Pendidikan

Pendidikan memiliki andil yang besar pengaruhnya dalam pembentukan akhlak manusia,
berbagai ilmu diperkenankan agar seseorang memahaminya dan dapat melakukan sesuatu
perubahan pada dirinya. Pendidikan adalah usaha mengarahkan potensi hidup manusia yang
berupa kemampuan-kemampuan dasar dan kemampuan belajar sehingga terjadilah perubahan di
dalam kehidupan pribadinya. Jika pendidikan dan pengajaran akhlak yang diberikan kepada anak
itu baik, maka dapat menjadikan anak berperingai baik. Demikian juga sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai