Dosen Pengampu:
Oleh:
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM TARBIYATUT THOLABAH
(IAI TABAH)
KRANJI PACIRAN LAMONGAN
NOVEMBER 2022
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ........................................................................................... 10
B. Saran ..................................................................................................... 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Malas, mudah putus asa, acuh tak acuh dan sikap menentang guru merupakan
bagian dari masalah belajar siswa. Masalah tersebut kecenderungan tidak semua
siswa dapat menyelesaikan dengan sendirinya. Guru turut berperan membantu
memecahkan masalah yang dihadapi siswa, peran guru sangat diperlukan oleh
peserta didik, maka diagnosis bertujuan untuk mengetahui dimana letak kesulitan
belajar yang di hadapi oleh siswa serta untuk mencari pemecahannya.
Jika kesulitan belajar siswa tersebut dibiarkan, maka tujuan pembelajaran tidak
akan tercapai dengan baik. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, siswa memerlukan
bantuan, baik dalam mencerna bahan pengajaran maupun dalam mengatasi
hambatan-hambatan lain. Kesulitan belajar siswa harus dapat diketahui dan dapat
diatasi sedini mungkin, sehingga tujuan instruksional dapat tercapai dengan baik.
Maka perlu dilakukan diagnosis dari pelaksanaan diagnosis ini membantu siswa
untuk memperoleh hasil belajar yang optimal.
Karena itu dalam makalah ini penulis akan menjelaskan tentang kesulitan dan
gangguan dalam belajar, mulai dari pengertian hingga bagaimana cara mengatasi
hal tersebut.
B. Rumusan Masalah
A. Bagaimana Pengertian Kesulitan Belajar. ?
B. Bagaimana Karakter Kesulitan Belajar. ?
C. Bagaimana Klasifikasi Kesulitan Belajar. ?
D. Bagaimana Cara Menentukan Kesulitan Belajar. ?
E. Bagaimana Diagnosis Kesulitan Belajar. ?
F. Bagaimana Bimbingan Belajar. ?
G. Bagaimana Model Pembelajaran. ?
H. Bagaimana Cara Mengatasi Kesulitan Belajar.?
I.
1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Kesulitan Belajar.
2. Untuk Mengetahui Karakter Kesulitan Belajar.
3. Untuk Mengetahui Klasifikasi Kesulitan Belajar.
4. Untuk Mengetahui Cara Menentukan Kesulitan Belajar.
5. Untuk Mengetahui Diagnosis Kesulitan Belajar.
6. Untuk Mengetahui Bimbingan Belajar.
7. Untuk Mengetahui Model Pembelajaran.
8. Untuk Mengetahui Cara Mengatasi Kesulitan Belajar.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Andi Thahir, Psikologi Belajar, (Lampung, UIN Raden Intan, 2014), 204.
2
Afi Parnawi, Psikologi Belajar, (Yogyakarta, Deepublish, 2019), 96.
3
Afi Parnawi, Psikologi Belajar, 98-101.
3
D. Impulsif yaitiu bertindak tanpa dipikir terlebih dahulu.
E. Sering melanggar aturan yang ada.
F. Menolak bersekolah.4
4
Syarifan Nurjan, Psikologi Belajar, (Ponorogo, WADW GROUP, 2015) 182-183.
5
Andi Thahir, Psikologi Belajar, 207-211.
4
E. Diagnosis Kesulitan Belajar.
6
Andi Thahir, Psikologi Belajar, 215.
7
Puji Sumarsono, dkk, Belajar dan Pembelajaran Di Era Milenial, (Malang, Universitas
Muhammadiyah Malang, 2020), 120.
8
Mahasiswa Pascasarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Diagnosis Kesulitan Belajar Siswa Dalam
Pembelajaran Aktif Di Sekolah, Jurnal Edukasi, Vol,02.No,01, 2016. 33-34.
9
Syarifan Nurjan, Psikologi Belajar, 219-220.
5
c. Keputusan mengenai faktor utama yang menjadi sumber penyebab kesulitan
belajar anak didik. 10
F. Bimbingan Belajar.
1. Identifikasi kasus
Merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan
layanan bimbingan belajar.
2. Identifikasi Masalah
Langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis, karakteristik
kesulitan atau masalah yang dihadapi siswa.
3. Remedial atau referal (Alih Tangan Kasus)
Jika jenis dan sifat serta sumber permasalahannya masih berkaitan
dengan sistem pembelajaran dan masih masih berada dalam kesanggupan
dan kemampuan guru atau guru pembimbing, pemberian bantuan
bimbingan dapat dilakukan oleh guru atau guru pembimbing itu sendiri.
Namun, jika permasalahannya menyangkut aspek-aspek kepribadian yang
lebih mendalam dan lebih luas maka selayaknya tugas guru atau guru
pembimbing sebatas hanya membuat rekomendasi kepada ahli yang lebih
kompeten.
4. Evaluasi dan Follow Up
Evaluasi atas usaha pemecahan masalah seyogyanya dilakukan
evaluasi dan tindak lanjut, untuk melihat seberapa pengaruh tindakan
bantuan (treatment) yang telah diberikan terhadap pemecahan masalah
yang dihadapi siswa. 12
10
Afi Parnawi, Psikologi Belajar, 105.
11
Andi Thahir, Psikologi Belajar, 220.
12
Andi Thahir, Psikologi Belajar, 221-222.
6
G. Model Pembelajaran.
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan
sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas.
Fungsi model pembelajaran adalah sebagai pedoman bagi pedoman bagi para
guru dalam melaksanakan pembelajaran. 13
Secara garis besar, langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam rangka usaha
mengatasi kesulitan belajar anak didik, dapat dilakukan dengan melalui enam
tahap, yaitu pengumpulan data, pengolahan data, diagnostik, pragnosis, treatment,
dan evaluasi.
1. Pengumpulan Data
Usaha yang dapat dilakukan dalam usaha pengumpulan data bisa melalui
kegiatan sebagai berikut: Kunjungan rumah, Case study, Case history, Daftar
pribadi, Meneliti pekerjaan anak, Meneliti tugas kelompok, Melaksanakan tes,
baik tes IQ maupun tes prestasi.
2. Pengolahan data
Data yang telah terkumpul tidak akan ada artinya jika tidak diolah secara
cermat. Factor-faktor penyebab kesulitan belajar anak didik jelas tidak dapat
diketahui, karena data yang terkumpul itu masih mentah, belum dianalisis
dengan saksama
13
Darmadi, Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran, (Yogyakarta, deepublish, 2017),
42.
7
3. Diagnosis
4. Pragnosis
5. Treatment
6. Evaluasi
8
item soal yang diberikan dalam jumlah tertentu dan dalam materi tertentu
melalui alat evaluasi berupa tes prestasi belajar atau achievement test. 14
14
Afi Parnawi, Psikologi Belajar, 103-107.
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesulitan belajar adalah suatu kondisi dimana kompetensi atau prestasi yang
dicapai tidak sesuai dengan kriteria standar yang telah ditetapkan.
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan
sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas.
Fungsi model pembelajaran adalah sebagai pedoman bagi pedoman bagi para
guru dalam melaksanakan pembelajaran.
10
pengumpulan data, pengolahan data, diagnostik, pragnosis, treatment, dan
evaluasi.
B. SARAN
Penulis menyarankan untuk para pembaca, agar mempelajari lebih dalam lagi
mengenai Kesulitan dan Gangguan Dalam Belajar, dengan banyak membaca buku
juga melakukan diskusi dengan teman atau dosen, karena penulis menyadari
bahwa masih ada banyak kekurangan dimakalah ini, semoga dengan adanya
makalah ini bisa membantu para pembaca untuk memahami apa itu Kesulitan dan
Gangguan Dalam Belajar.
11
DAFTAR PUSTAKA
Sumarsono Puji, dkk. 2020. Belajar dan Pembelajaran Di Era Milenial Malang:
Universitas Muhammadiyah Malang.
12