Anda di halaman 1dari 15

KESULITAN DAN GANGGUAN DALAM BELAJAR

Makalah ini dibuat untuk memenuhi

Salah satu mata kuliah Psikologi Pembelajaran Semester Ganjil 2022/2023

Dosen Pengampu:

Akhmad Syah Roni Amanullah,S.Sos.,M.Pd.

Oleh:

Dita Fithrotun Nisa’

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM TARBIYATUT THOLABAH
(IAI TABAH)
KRANJI PACIRAN LAMONGAN
NOVEMBER 2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, yang senantiasa memberikan rahmat


dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis mampu merampungkan salah
satu tugas yang berbentuk makalah sebagai salah satu persyaratan untuk
menempuh mata kuliah Psikologi Pembelajaran
Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan tentang Kesulitan dan Gangguan
Dalam Belajar. Terselesaikannya makalah ini tidak lepas dari sumbangsih para
orang-orang terdekat penulis, karena itu dengan tulus penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Dosen pengampu mata kuliah Materi Psikologi Pembelajaran IAI TABAH
Kranji Paciran Lamongan yang telah membimbing kami dalam menjelaskan
gambaran tentang materi makalah yang kami tulis.
2. Para pegawai perpustakaan IAI TABAH Kranji Paciran Lamongan yang telah
memberikan kami kesempatan untuk berkunjung di perpustakaan sebagai
daftar buku rujukan.
3. Teman-teman program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah semester
III yang telah membantu kami dalam menjalankan kegiatan diskusi tentang
makalah ini.
Segala upaya telah dilakukan untuk menyempurnakan makalah ini, namun
tidak mustahil dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Hal
itu dikarenakan kelemahan dan keterbatasan kemampuan penulis semata.
Saran dan kritik yang konstruktif tetap kami harapkan dari peserta diskusi
yang budiman. Akhirnya semoga makalah ini membawa manfaat tidak hanya bagi
penulis, namun juga bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

Lamongan, 28 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................. 1
C. Tujuan Masalah ..................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kesulitan Belajar.................................................................. 3


B. Karakter Kesulitan Belajar..................................................................... 3
C. Klasifikasi Kesulitan Belajar ................................................................. 4
D. Cara Menentukan Kesulitan Belajar....................................................... 4
E. Diagnosis Kesulitan Belajar ................................................................... 5
F. Bimbingan Belajar ................................................................................. 6
G. Model Pembelajaran .............................................................................. 7
H. Cara Mengatasi Kesulitan Belajar .......................................................... 7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................... 10
B. Saran ..................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Malas, mudah putus asa, acuh tak acuh dan sikap menentang guru merupakan
bagian dari masalah belajar siswa. Masalah tersebut kecenderungan tidak semua
siswa dapat menyelesaikan dengan sendirinya. Guru turut berperan membantu
memecahkan masalah yang dihadapi siswa, peran guru sangat diperlukan oleh
peserta didik, maka diagnosis bertujuan untuk mengetahui dimana letak kesulitan
belajar yang di hadapi oleh siswa serta untuk mencari pemecahannya.

Jika kesulitan belajar siswa tersebut dibiarkan, maka tujuan pembelajaran tidak
akan tercapai dengan baik. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, siswa memerlukan
bantuan, baik dalam mencerna bahan pengajaran maupun dalam mengatasi
hambatan-hambatan lain. Kesulitan belajar siswa harus dapat diketahui dan dapat
diatasi sedini mungkin, sehingga tujuan instruksional dapat tercapai dengan baik.
Maka perlu dilakukan diagnosis dari pelaksanaan diagnosis ini membantu siswa
untuk memperoleh hasil belajar yang optimal.

Karena itu dalam makalah ini penulis akan menjelaskan tentang kesulitan dan
gangguan dalam belajar, mulai dari pengertian hingga bagaimana cara mengatasi
hal tersebut.

B. Rumusan Masalah
A. Bagaimana Pengertian Kesulitan Belajar. ?
B. Bagaimana Karakter Kesulitan Belajar. ?
C. Bagaimana Klasifikasi Kesulitan Belajar. ?
D. Bagaimana Cara Menentukan Kesulitan Belajar. ?
E. Bagaimana Diagnosis Kesulitan Belajar. ?
F. Bagaimana Bimbingan Belajar. ?
G. Bagaimana Model Pembelajaran. ?
H. Bagaimana Cara Mengatasi Kesulitan Belajar.?
I.

1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Kesulitan Belajar.
2. Untuk Mengetahui Karakter Kesulitan Belajar.
3. Untuk Mengetahui Klasifikasi Kesulitan Belajar.
4. Untuk Mengetahui Cara Menentukan Kesulitan Belajar.
5. Untuk Mengetahui Diagnosis Kesulitan Belajar.
6. Untuk Mengetahui Bimbingan Belajar.
7. Untuk Mengetahui Model Pembelajaran.
8. Untuk Mengetahui Cara Mengatasi Kesulitan Belajar.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kesulitan Belajar.


Secara harfiah kesulitan belajar merupakan terjemahan dari Bahasa Inggris
“Learning Disability” yang berarti ketidakmampuan belajar. Kata disability
diterjemahkan “kesulitan” untuk memberikan kesan optimis bahwa anak
sebenarnya masih mampu untuk belajar 1 Kesulitan belajar adalah suatu kondisi
dimana kompetensi atau prestasi yang dicapai tidak sesuai dengan kriteria standar
yang telah ditetapkan.2

Banyak para ahli yang mengemukakan kondisi kesulitan belajar memiliki


beberapa faktor utama, yaitu:
1. Faktor intern (dari dalam diri manusia itu sendiri)
a. Labilnya emosi dan sikap
b. Terganggunya alat-alat indra
c. Sakit
d. Tidak adanya bakat dan minat
e. Kurangnya motivasi
2. Faktor ekstern (yang berasal dari luar)
a. Faktor Orang Tua
b. Faktor Sekolah
c. Faktor Lingkungan Sosial3

B. Karakteristik Kesulitan Belajar.


Ciri-ciri atau karakteristik perilaku peserta didik yang mengalami Learning
Disability adalah:
A. Daya ingatinya terbatas.
B. Sering melaikukan kesalahan yang konsisten.
C. Sulit dalam mempelajari keterampilan baru.

1
Andi Thahir, Psikologi Belajar, (Lampung, UIN Raden Intan, 2014), 204.
2
Afi Parnawi, Psikologi Belajar, (Yogyakarta, Deepublish, 2019), 96.
3
Afi Parnawi, Psikologi Belajar, 98-101.

3
D. Impulsif yaitiu bertindak tanpa dipikir terlebih dahulu.
E. Sering melanggar aturan yang ada.
F. Menolak bersekolah.4

C. Klasifikasi Kesulitan Belajar.

Kesulitan belajar atau Learning Disability di klasifikasikan menjadi:

1. Kesulitan Belajar Perkembangan (Praakademik)

Kesulitan yang bersifat perkembangan meliputi:

1) Gangguan Perkembangan Motorik (Gerak)


2) Gangguan Perkembangan Sensorik (Penginderaan)
3) Gangguan Perkembangan Perseptual (Pemahaman atau apa yang
diinderai)
4) Gangguan Perkembangan Perilaku
2. Kesulitan Belajar Akademik

Kesulitan Belajar akademik terdiri atas:

1) Disleksia (Kesulitan Membaca)


2) Disgrafia (Kesulitan Menulis)
3) Diskalkulia (Kesulitan Berhitung)5

D. Cara Menentukan Kesulitan Belajar.


Terdapat empat ukuran yang dapat menentukan kegagalan atau kemajuan
belajar siswa :
(1) tujuan pendidikan
(2) kedudukan dalam kelompok
(3) tingkat pencapaian hasil belajar dibandinngkan dengan potensi
(4) kepribadian6

4
Syarifan Nurjan, Psikologi Belajar, (Ponorogo, WADW GROUP, 2015) 182-183.
5
Andi Thahir, Psikologi Belajar, 207-211.

4
E. Diagnosis Kesulitan Belajar.

Istilah diagnosis umumnya dikenal dalam dunia kedokteran dan kesehatan


yang berarti penentuan suatu penyakit dengan memeriksa gejala pasien. 7
Diagnosis kesulitan belajar adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh guru
untuk menemukan kesulitan belajar, menetapkan jenis kesulitan, sifat kesulitan
belajar, dan juga mempelajari faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar
serta cara menetapkan dan kemungkinan mengatasinya baik secara kuratif
(penyembuhan), maupun secara preventif (pencegahan) berdasarkan data dan
informasi yang ada. 8

langkah-langkah atau prosedur diagnosis kesulitan belajar adalah:

a. Melakukan observasi kelas untuk melihat perilaku menyimpang


siswa/siswi ketika mengikuti pelajaran.
b. Memeriksa penglihatan dan pendengaran siswa/siswi khususnya yang
diduga mengalami kesulitan belajar.
c. Mewawancarai orangtua atau wali siswa/siswi untuk mengetahui hal ihwal
keluarga yang mungkin menimbulkan kesulitan belajar.
d. Memberikan tes diagnostik bidang kecakapan tertentu untuk mengetahui
hakikat kesulitan belajar yang dialami siswa/siswi.
e. Memberikan tes kemampuan intelegensi (IQ) khususnya kepada
siswa/siswi yang diduga mengalami kesulitan belajar.9

Diagnosis dapat berupa hal-hal sebagai berikut:


a. Keputusan mengenai jenis kesulitan belajar anak didik yaitu berat dan
ringannya tingkat kesulitan yang dirasakan anak didik.
b. Keputusan mengenai faktor-faktor yang ikut menjadi sumber penyebab
kesulitan belajar anak didik.

6
Andi Thahir, Psikologi Belajar, 215.
7
Puji Sumarsono, dkk, Belajar dan Pembelajaran Di Era Milenial, (Malang, Universitas
Muhammadiyah Malang, 2020), 120.
8
Mahasiswa Pascasarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Diagnosis Kesulitan Belajar Siswa Dalam
Pembelajaran Aktif Di Sekolah, Jurnal Edukasi, Vol,02.No,01, 2016. 33-34.
9
Syarifan Nurjan, Psikologi Belajar, 219-220.

5
c. Keputusan mengenai faktor utama yang menjadi sumber penyebab kesulitan
belajar anak didik. 10

F. Bimbingan Belajar.

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang


mengalami kesulitan dalam belajarnya. Secara umum, prosedur bimbingan belajar
dapat ditempuh melalui langkahlangkah sebagai berikut:11

1. Identifikasi kasus
Merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan
layanan bimbingan belajar.
2. Identifikasi Masalah
Langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis, karakteristik
kesulitan atau masalah yang dihadapi siswa.
3. Remedial atau referal (Alih Tangan Kasus)
Jika jenis dan sifat serta sumber permasalahannya masih berkaitan
dengan sistem pembelajaran dan masih masih berada dalam kesanggupan
dan kemampuan guru atau guru pembimbing, pemberian bantuan
bimbingan dapat dilakukan oleh guru atau guru pembimbing itu sendiri.
Namun, jika permasalahannya menyangkut aspek-aspek kepribadian yang
lebih mendalam dan lebih luas maka selayaknya tugas guru atau guru
pembimbing sebatas hanya membuat rekomendasi kepada ahli yang lebih
kompeten.
4. Evaluasi dan Follow Up
Evaluasi atas usaha pemecahan masalah seyogyanya dilakukan
evaluasi dan tindak lanjut, untuk melihat seberapa pengaruh tindakan
bantuan (treatment) yang telah diberikan terhadap pemecahan masalah
yang dihadapi siswa. 12

10
Afi Parnawi, Psikologi Belajar, 105.
11
Andi Thahir, Psikologi Belajar, 220.
12
Andi Thahir, Psikologi Belajar, 221-222.

6
G. Model Pembelajaran.

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan
sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas.

Fungsi model pembelajaran adalah sebagai pedoman bagi pedoman bagi para
guru dalam melaksanakan pembelajaran. 13

H. Cara Mengatasi Kesulitan Belajar.

Usaha Mengatasi Kesulitan Belajar Dalam rangka usaha mengatasi kesulitan


belajar tidak bisa dipisahkan dengan kegiatan mencari faktor-faktor yang diduga
sebagai penyebabnya. Karena itu, mencari sumber-sumber penyebab utama dan
sumber-sumber penyebab penyerta lainnya mutlak dilakukan secara akurat, efektif
dan efisien.

Secara garis besar, langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam rangka usaha
mengatasi kesulitan belajar anak didik, dapat dilakukan dengan melalui enam
tahap, yaitu pengumpulan data, pengolahan data, diagnostik, pragnosis, treatment,
dan evaluasi.

1. Pengumpulan Data

Usaha yang dapat dilakukan dalam usaha pengumpulan data bisa melalui
kegiatan sebagai berikut: Kunjungan rumah, Case study, Case history, Daftar
pribadi, Meneliti pekerjaan anak, Meneliti tugas kelompok, Melaksanakan tes,
baik tes IQ maupun tes prestasi.

2. Pengolahan data

Data yang telah terkumpul tidak akan ada artinya jika tidak diolah secara
cermat. Factor-faktor penyebab kesulitan belajar anak didik jelas tidak dapat
diketahui, karena data yang terkumpul itu masih mentah, belum dianalisis
dengan saksama

13
Darmadi, Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran, (Yogyakarta, deepublish, 2017),
42.

7
3. Diagnosis

Diagnosis adalah keputusan (penentuan) mengenai hasil dari pengolahan


data. Tentu saja keputusan yang diambil itu setelah dilakukan analisis terhadap
data yang diolah itu.

4. Pragnosis

Keputusan yang diambil berdasarkan hasil diagnosis dilakukan kegiatan


penyusunan program dan penetapan ramalan mengenai bantuan yang harus
diberikan kepada anak untuk membantunya keluar dari kesulitan belajar.
Dalam penyusunan program bantuan terhadap anak didik yang berkesulitan
belajar dapat diajukan pertanyaan-pertanyaan dengan menggunakan rumus 5W
+ 1H.

5. Treatment

Treatment adalah perlakuan. Perlakuan di sini dimaksudkan adalah bantuan


kepada anak didik yang mengalami kesulitan belajar sesuai dengan program
yang telah disusun pada tahap prognosis. Bentuk treatment yang mungkin
dapat diberikan adalah: Melalui bimbingan belajar individual, bimbingan
belajar kelompok, remedial teaching untuk mata pelajaran tertentu, bimbingan
orang tua di rumah, Pemberian bimbingan pribadi untuk mengatasi
masalahmasalah psikologis, mengenai cara belajar yang baik secara umum, dan
juga mengenai cara belajar yang baik sesuai dengan karakteristik setiap mata
pelajaran.

6. Evaluasi

Evaluasi di sini dimaksudkan untuk mengetahui apakah treatment yang telah


diberikan berhasil dengan baik. Artinya ada kemajuan, yaitu anak dapat
dibantu keluar dari lingkaran masalah kesulitan belajar atau gagal sama sekali.
Kemungkinan gagal atau berhasil treatment yang telah diberikan kepada anak,
dapat diketahui sampai sejauh mana kebenaran jawaban anak terhadap item-

8
item soal yang diberikan dalam jumlah tertentu dan dalam materi tertentu
melalui alat evaluasi berupa tes prestasi belajar atau achievement test. 14

14
Afi Parnawi, Psikologi Belajar, 103-107.

9
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kesulitan belajar adalah suatu kondisi dimana kompetensi atau prestasi yang
dicapai tidak sesuai dengan kriteria standar yang telah ditetapkan.

Ciri-ciri atau karakteristik perilaku peserta didik yang mengalami Learning


Disability adalah: Daya ingatinya terbatas, sering melaikukan kesalahan yang
konsisten.
Kesulitan belajar atau Learning Disability di klasifikasikan menjadi: a.
Kesulitan Belajar Perkembangan (Praakademik) b. Kesulitan Belajar Akademik

Terdapat empat ukuran yang dapat menentukan kegagalan atau kemajuan


belajar siswa :
(1) tujuan pendidikan
(2) kedudukan dalam kelompok
(3) tingkat pencapaian hasil belajar dibandinngkan dengan potensi
(4) kepribadian
Diagnosis kesulitan belajar adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh guru
untuk menemukan kesulitan belajar.

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang


mengalami kesulitan dalam belajarnya.

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan
sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas.

Fungsi model pembelajaran adalah sebagai pedoman bagi pedoman bagi para
guru dalam melaksanakan pembelajaran.

langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam rangka usaha mengatasi kesulitan


belajar anak didik, dapat dilakukan dengan melalui enam tahap, yaitu

10
pengumpulan data, pengolahan data, diagnostik, pragnosis, treatment, dan
evaluasi.

B. SARAN

Penulis menyarankan untuk para pembaca, agar mempelajari lebih dalam lagi
mengenai Kesulitan dan Gangguan Dalam Belajar, dengan banyak membaca buku
juga melakukan diskusi dengan teman atau dosen, karena penulis menyadari
bahwa masih ada banyak kekurangan dimakalah ini, semoga dengan adanya
makalah ini bisa membantu para pembaca untuk memahami apa itu Kesulitan dan
Gangguan Dalam Belajar.

11
DAFTAR PUSTAKA

Darmadi. 2017 Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran. Yogyakarta:


Deepublish.

Mahasiswa Pascasarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh. 2016. Diagnosis Kesulitan


Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Aktif Di Sekolah. Jurnal Edukasi. Vol.02.
No.01.

Nurjan Syarifan. 2015. Psikologi Belajar. Ponorogo: WADW GROUP.

Parnawi Afi. 2019. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Deepublish.

Sumarsono Puji, dkk. 2020. Belajar dan Pembelajaran Di Era Milenial Malang:
Universitas Muhammadiyah Malang.

Thahir Andi. 2014. Psikologi Belajar. Lampung: UIN Raden Intan.

12

Anda mungkin juga menyukai