Disusun Oleh :
Kelompok 1
1. MaulanaPangestu (222021006)
2.. Reza Oktavia (2220210070)
Dosen Pengampu :
PALEMBANG 2023/2024
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT yang telah memberikan kita taufik dan
hidayah dalam Iman dan Islam. Puji syukur Alhamdulillah kita haturkan atas
rahmat Allah SWT, sehingga makalah yang berjudul “SEJARAH DAN
PERKEMBANGAN BAHASA INFONESIA” ini bisa
terselesaikan.
Sholawat dan salam tak lupa pula di sanjungkan kepada nabi besar kita
nabi Muhammad Saw. Yang kita tunggu-tunggu syafaatnya di yaumul akhir
kelak. Semoga atas pembuatan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
penulis maupun pembaca, sehingga memberikan pengetahuan untuk ke depanya,
tidak lupa juga kami ucapkan Terimakasih atas referensi buku-buku yang telah
terbit sebagai landasan materi kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan
dengan baik. Kami juga mohon maaf atas kekurangan penulisan maupun
perkataan yang kurang berkenan, atas ini juga kami ingin meminta saran agar
makalah selanjutnya dapat terselesaikan lebih baik lagi. Sekian Terima kasih.
Kelompok 1
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................1
DAFTAR ISI..........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................3
A. Latar Belakang.......................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.................................................................................................3
C. Tujuan Masalah.....................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................5
A. HAKIKAT KESULITAN BELAJAR...................................................................5
1. Pengertian kesulitan belajar.............................................................................5
2. Klasifikasi Kesulitan Belajar...........................................................................6
3. Jenis-jenis kesulitan belajar.............................................................................7
4. Ciri-ciri kesulitan belajar.................................................................................8
B. BENTUK-BENTUK KESULITAN BELAJAR..................................................9
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN
BELAJAR...........................................................................................................10
D. PELAYANAAN PENGAJARAN REMIDIAL BAGI ANAK
BERKESULITAN BELAJAR............................................................................12
E. HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN LUAR BIASA DENGAN
PENDIDIKAN PADA UMUMNYA..................................................................12
BAB III PENUTUP..............................................................................................14
A. KESIMPULAN...................................................................................................14
B. SARAN...............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15
2
BAB I
(PENDAHULUAN)
A. Latar belakang
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang Sangat dasar
dalam setiap penyelenggaraan dan bertingkat pendidikan. Ini berarti bahwa
berhasil atau gagal nya tujuan pendidikan itu amat ketergantungan pada proses
belajar yang dialami siswa, baik ketika berada dilingkungan sekolah maupun
dirumah atau keluarga sendiri. Pada masa sekarang ini banyak sekali anak-anak
mengalami kesulitan dalam belajar. Hal tersebut tidak hanya dialami oleh siswa-
siswa yang berkemampuan kurang saja selain itu, siswa yang berkemampuan rata-
rata juga mengalami kesulitan dalam belajar. Sedangkan yang nama kesulitan itu
merupakan kondisi belajar yang ditandai oleh hambatan- hambatan tertentu untuk
mencapai kesuksesan. Belajar ini tidak selalu disebabkan oleh faktor internal dan
eksteral. Dengan demikian, IQ yang tinggi belum tentu mendapat Jaminan
keberhasilan belajar, karena dalam rangka definisi kesulitan belajar pertama kali
dikemukakan oleh itu Serikat Kantor dari pendidikan (USOE) pada tahun 1977,
yang hampir identik dengan definisi yang dikeluarkan oleh Nasional Penasihat
Komite pada Cacat Anak-anak tahun 1967 (MulyonoAbdurrahman,1995: 9-10).
definisi tersebut berbunyi: belajar khusus adalah suatu gangguan dalam satu
ataunlebih dari proses psikologis dasar yang mencakup pemahaman dan
penggunaan bahasa, ujaran atau tulisan. Gangguan tersebut mungkin dapat
dilakukan dalam bentuk kesulitan berpikir, berbicara, membaca, menulis,
mengeja, atau berhitung. Batasan tersebut mencakup kondisi- kondisi seperti
gangguan persepsi, luka pada otak, disleksia, dan afasia perkembangan.
B. Rumusan Masalah
3
C. Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
Kesulitan belajar adalah keadaan dimana peserta didik tidak dapat belajar
sebagaimana mestinya yang disebabkan oleh hambatan atau gangguan tertentu
dalam proses pembelajaran sehingga peserta didik tidak dapat mencapai hasil
belajar yang diharapkan.
Kesulitan belajar secara khusus adalah suatu gangguan dalam satu atau
lebih dari proses sikologi dasar yang mencakup pemahaman dan penggunaan
bahasa ujaran atau tulisan. Gangguan tersebut mungkin menampakkan diri dalam
bentuk kesulitan mendengarkan, berfikir, berbicara, membaca, mengeja, atau
berhitung. Pada kenyataanya, dalam proses belajar mengajar masih di jumpai
bahwa peserta didik mengalami kesulitan belajar.
5
jeleknya nilai yang diperoleh peserta didik dari suatu mata pelajaran bisa jadi
karena ketidaksukaan peserta didik kepada gururnya atau cara guru mengajar. Bila
nilai perolehan peserta didik umumnya atau semuanya jelek, ini besar
kemungkinan karena rendahnya kemampuan peserta didik tersebut.
6
3. Jenis-Jenis Kesulitan Belajar
a. Learning Disorder
(Gangguan belajar) adalah keadaan dimana proses belajar seseorang
terganggu karena timbulnya respon yang bertentangan. Dengan demikian,
hasil belajar yang dicapai akan lebih rendah dari potensi yang dimiliki.
b. Learning Disabilities
(ketidakmampuan belajar) adalah ketidakmampuan seseorang yang
mengacu kepada gejala dimana seseorang tidak mampu belajar
(menghindari belajar) sehingga hasil belajarnya dibawah potensi
intelektualnya.
c. Learning disfunction
(ketidakfungsian belajar) adalah menunjukkan gejala dimana proses
belajar tidak berfungsi dengan baik meskipun pada dasarnya tidak ada
tanda-tanda subnormalitas mental, gangguan alat indera atau gangguan
psikologis lainnya.
d. Under Achiever
adalah mengacu pada seseorang yang memiliki tingkat potensi intelektual
diatas normal, tetapi prestasi belajarnya tergolong rendah.
e. Slow Learner
(Pelajar lambat) adalah seseorang yang lambat dalam proses belajarnya
sehingga membutuhkan waktu dibandingkan seseorang yang lain yang
memiliki taraf potensi intelektual yang sama
7
4. Ciri-ciri kesulitan belajar
Siswa sering mengalami gejala atau ciri-ciri yang dapat ditemukan saat
mereka mengalami hambatan dalam proses belajarnya. Gejala yang muncul tidak
jarang menimbulkan keadaan yang berbeda ditimbang biasanya sehingga
terkadang orang lain menganggapnya bahwa sedang malas dalam belajar.
Gejala yang muncul biasanya nampak dan dapat diamati melalui tingkah
lakunya. Namun jika ditelaah, dibalik gejala yang muncul menandakan bahwa
sebenarnya siswa sedang mengalami kesulitan dalam belajar. Berikut
dikemukakan ciri-ciri tingkah laku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan
belajar menurut Mulyadi (2010) antara lain, yaitu:
8
pelajaran, tidak tertib dalam kegiatan belajar mengajar, mengasingkan diri,
tidak mau bekerjsama dan sebagainya.
f. Menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung,
mudah tersinggung, pemarah, kurang gembira dalam menghadapi nilai
rendah tidak menunjukkan perasaan sedih dan menyesal dan sebagainya.
a. Peserta didik tidak dapat menguasai materi pelajaran sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan.
b. Peserta didik memperoleh peringkat hasil belajar yang rendah
dibandingkan dengan peserta didik lainnya dalam satu kelompok.
c. Peserta didik tidak dapat mencapai prestasi belajar sesuai dengan
kemampuan yang dimilikinya.
d. Peserta didik tidak dapat menunjukkan kepribadian yang baik, seperti
kurang sopan, membandel, dan tidak dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungan.
9
menyelesaikannya. Kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada
umumnya disebabkan karena siswa tidak mengetahui apa yang diketahui, dan apa
yang ditanyakan, tidak dapat mengubah kalimat soal ke dalam kalimat matematika
atau sebaliknya.
1. Faktor Internal
10
Yang dimaksud dengan faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri
peserta didik. Faktor ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu faktor kejiwaan dan
faktor kejasmanian.
a. Faktor kejiwaan :
1) Minat terhadap mata pelajaran kurang
2) Motif belajar rendah
3) Rasa percaya diri kurang
4) Disiplin pribadi rendah
5) Sering meremehkan persoalan
6) Sering mengalami konflik psikis
7) Integritas kepribadian lemah.
b. Faktor Kejasmanian:
1) Keadaan fisik lemah (mudah terserang penyakit)
2) Adanya penyakit yang sulit atau tidak dapat disembuhkan
3) Adanya gangguan pada fungsi indera
4) Kelelahan secara fisik.
2. Faktor Eksternal
Yang dimaksud dengan faktor eksternal adalah faktor yang berada atau
berasal dari luar peserta didik. Faktor ini dapat dibedakan menjadi dua : faktor
instrumental dan faktor lingkungan.
a. Faktor instrumental
b.Faktor lingkungan
11
1) Disintegrasi atau disharmonisasi keluarga.
2) Lingkungan sosial sekolah yang tidak kondusif.
3) Teman-teman bergaul yang tidak baik.
4) Lokasi kampus yang tidak atau kurang cocok untuk pendidikan.
D. LAYANAN PENGAJARAN REMIDIAL BAGI ANAK
BERKESULITAN BELAJAR
12
pendidikan pada umumnya. Jika kadang-kadang diperlukan pelayanan yang
terpaksa memisahkan anak luar biasa dari anak-anak lain pada umumnya,
hendaknya dipandang sebagai hanya untuk keperluan pembelajaran (instruction)
dan bukan untuk keperluan pendidikan (education). Ini berarti, bahwa pemisahan
anak luar biasa dari anak lain pada umumnya hendaknya hanya dipandang untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan belajar yang terprogram,
terkontrol, dan terukur; atau yang secara ringkas disebut pembelajaran atau tujuan
instruksional khusus (instructional objectives).
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesulitan belajar adalah keadaan dimana peserta didik tidak dapat belajar
sebagaimana mestinya yang disebabkan oleh hambatan atau gangguan tertentu
dalam proses pembelajaran sehingga peserta didik tidak dapat mencapai hasil
belajar yang diharapkan, faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar
individu dapat berupa faktor internal, yaitu yang berasal dari dalam diri yang
bersangkutan, dan faktor eksternal, adalah faktor yang berasal dari luar diri yang
bersangkutan.
B. SARAN
14
DAFTAR PUSTAKA
15