Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN

TIPE-TIPE DAN KESULITAN BELAJAR


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan

Dosen Pengampu : Rosidin,M.Pd.I

Disusun oleh :

1. M. Fajrul Falah (22111929)


2. Aniq Maulaya (22111760)
3. Bachtiar Raga Satria (22111738)
4. Miladianur (22111941)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI ISLAM KENDAL

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugrah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah Psikologi Pendidikan tentang “Tipe-
tipe dan Kesulitan Belajar” ini tepat pada waktu yang telah direncanakan sebelumnya.

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini selain untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan oleh dosen pengajar, juga untuk lebih memperluas pengetahuan para
mahasiswa khususnya bagi Penulis.

Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun makalah ini dengan baik, namun
Penulis pun menyadari bahwa kami memiliki adanya keterbatasan kami sebagai manusia
biasa. Oleh karena itu jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik
penulisan, maupun dari isi, maka kami memohon maaf serta kritik dan saran dari dosen
pengajar bahkan semua pembaca sangat diharapkan oleh kami untuk dapat menyempurnakan
makalah ini terlebih juga dalam pengetahuan kita bersama.

Kendal, 10 September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

Judul

Kata Pengantar ................................................................................................................ i

Daftar isi ......................................................................................................................... ii

Bab 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah...................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah............................................................................................... 1
C. Tujuan Pembahasan Masalah.............................................................................. 1

Bab 2 PEMBAHASAN

A. Definisi Kesulitan Belajar ...................................................................................2


B. Tipe-tipe Kesulitan Belajar .................................................................................2
C. Penyebab Kesulitan Belajar ................................................................................3
D. Usaha Untuk Mengatasi Kesulitan Belajar .........................................................4

Bab 3 PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................................................... 6
B. Saran................................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat
fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. ini berarti
bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada
proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada dalam sekolah maupun di
lingkungan rumah atau keluarga sendiri.
Pada masa sekarang ini banyak sekali anak-anak mengalami kesulitan dalam
belajar. Hal tersebut tidak hanya dialami oleh siswa-siswa yang berkemampuan
kurang saja. Hal tersebut juga dialami oleh siswa-siswa yang berkemampuan tinggi.
Selain itu, siswa yang berkemampuan rata-rata juga mengalami kesulitan dalam
belajar. Sedang yang namanya kesulitan belajar itu merupakan kondisi proses belajar
yang ditandai oleh hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai kesuksesan

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi dari kesulitan belajar?
2. Apa saja tipe-tipe belajar?
3. Apa penyebab dari kesulitan belajar?
4. Apa usaha yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan belajar?

C. TUJUAN PERUMUSAN MASALAH


1. Dapat mengetahui definisi dari kesulitan belajar
2. Dapat mengetahui tipe-tipe kesulitan belajar
3. Dapat mengetahui penyebab kesulitan belajar
4. Dapat mengetahui usaha yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan belajar

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI KESULITAN BELAJAR


Kesulitan belajar adalah suatu kondisi dimana anak didik tidak dapat belajar secara
wajar, disebabkan adanya ancaman, hambatan ataupun gangguan dalam belajar.
Kesulitan belajar merupakan suatu konsep multidisiplin yang digunakan di lapangan
ilmu pendidikan, psikologi, maupun ilmu kedokteran. Konsep ini diadopsi secara luas oleh
berbagai disiplin ilmu dalam upaya memahami dan mendalami kesulitan belajar bagi
perkembangan ilmu mereka.
Dari definisi diatas, maka disini penulis dapat menarik suatu kesimpulan tentang
kesulitan belajar. Kesulitan belajar yaitu suatu kondisi dimana IQ Peserta didik tidak mampu
mengatasi atau tidak mampunya peserta didik dalam menelaah materi yang disampaikan oleh
guru sehingga membuat hambatan belajar, gangguan dalam belajarnya.

B. TIPE-TIPE BELAJAR
Ada beberapa tipe-tipe belajar diantaranya adalah sebagai berikut seperti dibawah ini:
a. Belajar Abstrak
Belajar abstrak adalah belajar yang menggunakan cara-cara berfikir abstrak.
Tujuannya adalah untuk memperoleh pemahaman dan pemecahan masalah-masalah
yang tidak nyata.
b. Belajar Keterampilan
Belajar keterampilan adalah belajar dengan menggunakan gerakan-gerakan
motorik yaitu yang berhubungan dengan urat-urat saraf otak manusia.
c. Belajar Sosial
Belajar sosial adalah belajar memahami masalah-masalah dan teknik-tekhik untuk
memecahkan masalah tersebut. Tujuanya untuk menguasai pemahaman dan kecakapan
dalam memecahkan masalah.
d. Belajar pemecahan masalah
Belajar memecahkan masalah adalah belajar menggunakan metode-metode ilmiah
atau berpikir secara sistematis, logis, teratur, dan teliti. Tujuanya untuk memecahkan
masalah secara rasional, lugas, dan tuntas.

2
e. Belajar rasional
Belajar rasional adalah belajar dengan menggunakan kemampuan berpikir secara
logis dan rasional (sesuai dengan akal sehat). Tujuanya untuk memperoleh aneka ragam
kecakapan menggunakan prinsip-prinsip dan konsep-konsep.

C. PENYEBAB KESULITAN BELAJAR


Ada beberapa faktor-faktor intern penyebab kesulitan belajar diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Yang bersifat kognitif (ranah cipta), antara lain seperti rendahnya kapasitas
intelektual/intelegensi anak didik
2. Yang bersifat afektif (ranah rasa), antara lain seperti labilnya emosi dan sikap
3. Yang bersifat psikomotor (ranah karsa), antara lain seperti tergangguya alat-alat indra
penglihatan dan pendengaran (mata dan telinga).

Sedangkan faktor ekstern anak didik meliputi semua situasi dan kondisi lingkungan
sekitar yang tidak mendukung aktivitas belajar anak didik. Faktor lingkungan ini meliputi:
1. Lingkungan keluarga, contohnya ketidak harmonisan hubungan antara ayah dengan
ibu, dan rendahnya kehidupan ekonomi keluarga.
2. Lingkungan perkampungan/ masyarakat, contohnya wilayah perkampungan kumuh
(slum area) dan teman sepermainan (peer group) yang nakal.
3. Lingkungan sekolah, contohnya kondisi dan letak gedung sekolah yang buruk seperti
dekat pasar, kondisi guru serta alat-alat belajar yang berkualitas rendah.

Selain faktor-faktor yang bersifat umum diatas, ada pula faktor-faktor lain yang
bersifat menimbulkan kesulitan belajar anak didik. Faktor-faktor ini dipandang sebagai
faktor khusus. Misalnya sindrom psikologis berupa learning disability (ketidak mampuan
belajar). Sindrom (syndrome) berarti suatu gejala yang muncul sebagai indikator adanya
keabnormalan psikis yang menimbulkan kesulitan belajar anak didik.
Sindrom itu misalnya disleksia (dyslexia), yaitu ketidak mampuan belajar membaca,
disgrafia (disgraphia), yaitu ketidak mampuan belajar menulis, diskalkulia (dyscalculia),
yaitu ketidak mampuan belajar matematika.
Anak didik yang memiliki sindrom-sindrom di atas secara umum sebenarnya
memiliki IQ yang normal dan bahkan diantaranya adanya yang memiliki kecerdasan diatas

3
rata-rata. Oleh karena itu, kesulitan belajar anak didik yang menderita sindrom-sindrom tadi
mungkin hanya disebabkan oleh adanya gangguan ringan pada otak (minimal).

D. USAHA MENGATASI KESULITAN BELAJAR


Mengatasi kesulitan belajar, tidak dapat dipisahkan dari faktor-faktor kesulitan belajar
sebagaimana diuraikan diatas. Karena itu, mencari sumber penyebab utama dan sumber-
sumber penyebab peserta lainnya adalah menjadi mutlak adanya dalam rangka mengatasi
kesulitan belajar.
Secara garis besar, langkah-langkah yang diperlukan ditempuh dalam rangka mengatasi
kesulitan belajar dapat dilakukan melalui enam tahap diantaranya adalah sebagai berikut:
 Pengumpulan data
 Pengolahan data
 Diagnosis
 Prognasis
 Treatment/perlakuan
 Evaluasi.
Adapun agar pemahaman kita tentang mengatasi kesulitan belajar, maka akan diperjelas
dari keenam langkah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan data
Untuk menentukan sumber penyebab kesulitan belajar, diperlukan banyak informasi.
Untuk memperoleh informasi tersebut, maka perlu diadakan suatu pengamatan langsung
yang disebut dengan pengumpulan data.
2. Pengolahan data
Data yang telah terkumpul dari kegiatan tahap pertama tersebut, tidak ada artinya jika
tidak diadakan pengolahan secara cermat. Semua data harus diolah dan dikaji untuk
mengetahui secara pasti sebab-sebab kesulitan belajar yang dialami oleh anak.
3. Diagnosis
Diagonosis adalah keputusan (penentuan) mengenai hasil dari pengolahan data.
Dalam rangka diagnosis ini biasanya diperlukan berbagai tenaga ahli seperti dokter,
psikolog, psikiater, orang tua anak dan guru kelas.

4
4. Prognosis
Prognosis artinya ramalan. Apa yang telah ditetapkan dalam tahap diagnosis, akan
menjadi dasar utama dalam menyusun dan menetapkan ramalan mengenai bantuan apa
yang harus diberikan kepadanya untuk membantu mengatasi masalahnya.
5. Treatment (Perlakuan)
Perlakuan disini maksudnya adalah pemberian bantuan kepada anak yang
bersangkutan (yang mengalami kesulitan belajar) sesuai dengan program yang telah
disusun pada tahap prognosis tersebut. Bentuk treatment yang mungkin dapat diberikan
adalah Melalui bimbingan belajar kelompok, melalui bimbingan belajar individual,
melalui pengajaran remidial dalam beberapa bidang studi, pemberian bimbingan pribadi
untuk mengatasi masalah-masalah psikologis dan melalui bimbingan orang tua, dan
pengatasan kasus sampingan yang mungkin ada.
6. Evaluasi
Evaluasi disini dimaksudkan untuk mengetahui, apakah treatment yang telah
diberikan tersebut berhasil dengan baik, artinya ada kemajuan atau bahkan gagal sama
sekali. Kalau ternyata treatment yang diterapkan tersebut tidak berhasil maka perlu ada
pengecekan kembali kebelakang faktor-faktor apa yang mungkin menjadi penyebab
kegagalan treatment tersebut. Adapun alat yang digunakan dalam evaluasi ini dapat
berupa tes prestasi belajar.

5
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Kesulitan belajar yaitu suatu kondisi dimana IQ Peserta didik tidak mampu
mengatasi atau tidak mampunya peserta didik dalam menelaah materi yang
disampaikan oleh guru sehingga membuat hambatan belajar, gangguan dalam
belajarnya.
2. Ada beberapa tipe-tipe belajar diantaranya adalah Belajar Abstrak, Keterampilan,
sosial, Pemecahan maalah, dan, Rasional.
3. Faktor-faktor intern penyebab kesulitan belajar diantaranya adalah yang bersifat
kognitif (ranah cipta), antara lain seperti rendahnya kapasitas
intelektual/intelegensi anak didik, Yang bersifat afektif (ranah rasa), antara lain
seperti labilnya emosi dan sikap, Yang bersifat psikomotor (ranah karsa), antara
lain seperti tergangguya alat-alat indra penglihatan dan pendengaran (mata dan
telinga).
4. Faktor Ekstern penyebab kesulitanbelajar yaitu Lingkungan keluarga, contohnya
ketidak harmonisan hubungan antara ayah dengan ibu, dan rendahnya kehidupan
ekonomi keluarga, Lingkungan perkampungan/ masyarakat, contohnya wilayah
perkampungan kumuh (slum area) dan teman sepermainan (peer group) yang
nakal, Lingkungan sekolah, contohnya kondisi dan letak gedung sekolah yang
buruk seperti dekat pasar, kondisi guru serta alat-alat belajar yang berkualitas
rendah.

B. SARAN
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca, khususnya untuk penyusun.
Dan penyusun menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan sarannya agar
makalah yang kami susun kedepannya jauh lebih baik lagi

6
DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono. 2008. Psikologi Belajar: Edisi Revisi, Jakarta: Rineka
Cipta

Muhammad Dalyono, 2012. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta

Muhibbin Syah, 1999. Psikologi Belajar, Jakarta: Rajawali Press

Syaiful Bahri Djamarah, 2011. Psikologi Belajar, Edisi Revisi Jakarta: Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai