Disusun Oleh :
1. Ayi Haedar Saputra (2186130030)
2. Cecep Supriadi (2186130050)
3. Dicky Zulfarisi (2186130036)
4. Muhammad Abdillah (2186130054)
5. Risma Solehah (2186130042)
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita
kesehatan dan kesempatan dalam rangka menyelesaikan kewajiban kami sebagai
mahasiswa, yakni dalam bentuk tugas yang diberikan oleh Bapak dosen dalam rangka
menambah ilmu pengetahuan dan wawasan kami.
Yang kedua shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi
besar Muhammad saw, sahabat beserta keluarganya karena dengan perjuangan beliau
kita bisa berkumpul di tempat yang mulia ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna,
baik dari penyusunan, bahasan, maupun penulisannya. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen mata
kuliah guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di
masa yang akan datang.
COVER................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 2
D. Batasan Masalah................................................................................. 2
BAB II LANDASAN TEORI
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................... 12
B. Saran.................................................................................................. 12
DAFTAR RUJUKAN........................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat penting
dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa
berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses
belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada dalam sekolah maupun dilingkungan
rumah (keluarga).
Pada sekarang ini banyak sekali anak-anak mengalami kesulitan dalam belajar.
Hal tersebut tidak hanya dia;ami oleh siswa-siswa yang berkemampuan kurang saja.
Hal tersebut juga dialami oleh siswa-siswa yang berkemampuan tinggi. Selain itu,
siswa yang berkemampuan rata-rata juga mengalami kesulita dalam belajar. Sedang
yang namanya kesulitan belajar itu merupakan kondisi proses belajar yang ditandai
tidak selalu disebabkan oleh intelegensi yang rendah akan tetapi juga disebabkan oleh
factor-faktor non-integensi.
Maka dari itu kami tertarik membahas masalah kesulitan belajar ini karena disaat
sekarang ini banyak anak atau siswa yang banyak mengalami masalah kesulitan
belajar. Kami berharap dengan adanya makalah ini kami semua bisa mengetahui
mengenai faktor dan hal yang dapat dilakukan untuk menghilangkan rasa kesulitan
belajar.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
D. Batasan Masalah
Makalah ini hanya membahas tentang “definisi kesulitan belajar, faktor penyebab
kesulitan belajar”.
BAB II
LANDASAN TEORI
menyebabkan seorang siswa tidak dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik
terlambat atau bahkan tidak dapatmencapai tujuan belajar dengan baik sesuai dengan
yang diharapkan. Pada dasarnya, kesulitan belajar yang dialami siswa tidak selalu
demikian, kesulitan belajar dapat disebabkan juga oleh banyak factor seperti faktor-
faktor fisiologis, psikologis, sarana dan prasarana dalam belajar dan pembelajaran
1. Faktor internal
Faktor internal yang dapat menyebabkan kesulitan belajar bagi siswa antara lain,
a. Faktor Fisiologis
Faktor fisiologis yang dapat menyebabkan kesulitan belajar pada siswa seperti
kondisi siswa yang sedang sakit, kurang sehat, adanya kelemahan atau cacat tubuh.
b. Faktor Psikologis
Faktor psikologis siswa yang dapat menyebabkan kesulitan belajar meliputi tingkat
inteligensia pada umumnya yang rendah, bakat terhadap mata pelajaran yang rendah,
2. Faktor eksternal, yang dapat menyebabkan kesulitan belajar bagi siswa dapat
lingkungan sosial dan alam.Sedangkan menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono
faktor eksternal yang menjadi penyebab kesulitan belajar pada siswa yaitu :
a. Faktor Nonsosial
Faktor nonsosial yang dapat menyebabkan kesulitan belajar pada siswa dapat berupa
peralatan belajar atau media belajar yang kurang baik atau bahkan kurang lengkap,
kondisi ruang belajar yang kurang layak dan waktu pelaksanaan proses pembelajaran
Kelompok faktor nonsosial lainnya dapat berupa keadaan udara, suhu, cuaca, waktu
(pagi,siang, atapun malam). Semua faktor-faktor yang telah disebutkan di atas harus
kita atur sedemikian rupa sehingga dapat membantu (menggunakan) prose belajar
secara maksimal. Letak sekolah atau tempat belajar misalnya harus meenuhi syarat-
syarat seperti di temoat yang tidak terlalu dekat dengan kebisingan, demikian juga
b. Faktor Sosial
Yang dimaksud dengan faktor-faktor sosial di sini adalah faktor manusia (sesama
manusia).[3]
Faktor sosial yang juga dapat menyebabkan munculnya permasalahan belajar pada
siswa seperti faktor keluarga, sekolah ,teman bermain, dan lingkungan masyarakat.[4]
sebuah proses yang dilakukan oleh guru untuk menentukan masalah atau ketidak
mampuan siswa dalambelajar yang dilakukan dengan cara meneliti berbagai latar
dan dapat dipelajari. Namun demikian, yang perlu dipahami, kegiatan diagnosis
yang menyebabkan seorang siswa mengalami kesulitan belajar, namun juga sampai
pada penentuan kemungkinan bantuan yang dapat diberikan baik oleh guru ataupun
pihak lain yang dianggap mampu. Oleh sebab itu, kegiatan diagnosis kesulitan belajar
merupakan suatu proses dan upaya untuk memahami jenis dan karakteristik serta latar
proses untuk melakukan identifikasi kesulitan belajar pada siswa dalam upaya
jenis tertentu yang dialamai siswa. Prosedur seperti ini dikenal sebagai “diagnostik”
kesulitan belajar. Banyak langkah diagnostic yang dapat ditempuh guru, antara lain
yang cukup terkenal adalah prosedur Weener and Senf (1982) sebagaimana yang
mengikuti pelajaran.
kesulitan.
3. Mewawancari orang tua atau wali siswa untuk mengetahui hal ihwal keluarga yang
Banyak alternatif yang dapat diambil guru dalam mengatasi kesulitan belajar
siswanya. Akan tetapi, akan tetapi sebelum pilihan tertentu diambil, guru sangat
berikut :
perbaikan.
perbaikan).
Data dan informasi yang diperoleh guru melalui diagnostik kesulitan belajar tadi
perlu dianalisis sedemikan rupa, sehingga kesulitan khusus yang dialami siswa yang
istilah yang menunjuk kata yang memiliki dua makna atau lebih. Kata “turun”
umpamanya, dapat dipakai dalam berbagai frase seperti turun harga, turun tangan,
dan sebagainya. Contoh sebaliknya, kata “naik” yang juga dapat diapaki dalam
banyak frase seperti : naik daun,naik darah, naik banding, dan seterusnya.
b. Bidang kecakapan bermasalah yang dapat ditangani oleh guru dengan bantuan
orang tua.
c. Bidang kecakapan bermasalah yang tidak dapat ditangani baik oleh guru maupun
orangtua.
Kembali ke soal Badu, ternyata dari hasil diagnosis diketahi bahwa ia belum
mengandung elemen polisemi. Akibatnya sebuah kata yang arti aslinya “X” dalam
sebuah konteks kalimat dia pahami sebagai “X” juga dalam konteks kalimat lain.
Pada prinsipnya, program pengajaran remedial itu lebih cepat dilaksanakan tentu
saja akan lebih baik. Tempat penyelenggaraannya bisa dimana saja, asal tempat itu
ruang BP tersebut.
alternatif kiat pemecahan masalah kesulitan belajar siswa, guru sangat dianjurkan
tertentu yang dianggap sesuai sebagai alternatif lain atau pendukung cara
a. Andaikankamu sudah mempunyai cara belajar yang baik, artinya dengan caramu
itu kamu dapat belajar dengan mudah. Misalnya “Pak, saya belajar dengan membaca
sekali saja sudah jelas, mudah mengerti”, “Pak, dengan baca sekali, dengan dengar
uraian, dan buat skema-skema, mudah sekali masuk”, dan sebagainya maka cara itu
b. Bagi yang sulit belajar, manakah cara belajar yang baik? Selain sudah dijelaskan
sebelumnya, coba dengarkan cara yang biasa beberapa orang lakukan ini!
1) Dengan membaca keseluruhan dala satu bab atau mencoret yang penting.
2) Jika belum jelas, baca lagi dengan menulis pokok-pokoknya pada catatan.
Uraian di atas akan mempunyai arti jika kita mau membuktikannya dengan
BAB III
PEMBAHASAN
Setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda antara satu dengan yang
lainnya. Hal tersebut sangat wajar mengingat mereka juga berasal dari keluarga dan
lingkungan yang berbeda pula.Dalam hal belajar misalnya, setiap siswa juga
mempunyai tingkatan dan kemampuan belajar yang berbeda pula. Bisa jadi cara
belajar mereka pun tidak sama satu dengan yang lain. Adanya perbedaan kemampuan
belajar tersebut mengakibat antara satu siswa dengan siswa yang lain kadang terjadi
kesenjangan yang cukup besar. Maksudnya disatu sisi ada siswa yang sangat cerdas
dan di sisi lain ada siswa yang kurang pandai. Bagi siswa yang cerdas tentu membuat
bangga gurunya, akan tetapi siswa yang rendah prestasi belajarnya menjadi
permasalahan tersendiri bagi guru dan juga siswa itu sendiri. Nah, dalam proses
memiliki nilai hasil belajar terendah di kelasnya. Nilai rendah tersebut tidak hanya
untuk satu atau dua mata pelajaran saja, tetapi hampir semua mata pelajaran. Dalam
proses kegiatan belajar mengajar Doni terlihat sulit sekali menerima materi pelajaran.
Selain itu Doni juga tidak bisa fokus terhadap pelajaran. Ia lebih suka bermain dan
mengganggu konsentrasi siswa lain. Sayangnya Doni tidak lantas diam dan fokus
pada pelajaran hingga jam pelajaran selesai. Beberapa menit kemudian ia kembali
mengganggu temannya dan tidak fokus pada pelajaran. Pekerjaan Rumah (PR) yang
Permasalahan Doni di atas tentu menjadi kekhawatiran guru dan juga orang
tua. Oleh karena itu guru sebagai orang tua kedua dan juga dianggap lebih kompeten
tertentu sebagai upaya untuk memberi solusi atas permasalahan yang menimpa Doni
tersebut.
1. Memanggil Doni dan berbicara empat mata perihal segala sesuatu yang terkait
dengan masalahnya.
maupunmasa depan.
Maksudnya jika Doni belum memahami suatu materi, guru harus dengan sabar
7. Mengajak peran serta orang tua untuk ikut membantu dan mengawasi Doni dalam
BAB IV
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
1. Kesulitan belajar merupakan sebuah permasalahan yang menyebabkan seorang
siswa tidak dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik seperti siswa lain pada
tidak dapatmencapai tujuan belajar dengan baik sesuai dengan yang diharapkan.
2. Faktor penyebab kesulitan belajar yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
dilakukan oleh guru untuk menentukan masalah atau ketidak mampuan siswa
dalambelajar yang dilakukan dengan cara meneliti berbagai latar belakang faktor
dipelajari.
B. Saran
1. Hendaknya makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber pembelajaran
bagi pembaca.Dan makalah ini bisa bermanfaat bagi banyak pihak, utamanya bagi
2. Untuk pendidik diharapkan dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman bagi
anak didiknya dan dapat menciptakan cara belajar yang mampu membuat peserta
didik bersemangat dalam belajar sehingga dapat memahami pelajaran sesuai dengan
tujuan yang diinginkan. Hendaknya pendidik bekerja sama dengan orang tua atau
wali siswa dalam meningkatkan prestasi belajar dan mengurangi faktor-faktor
3. Untuk peserta didik sebaiknya tetap menerapkan sikap disiplin dan tepat waktu
dalam belajar. Pelajari hal-hal yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan, tak perlu
sungkan untuk bertanya pada guru jika memang ada hal yang belum dimengerti.
BAB V
DAFTAR RUJUKAN
http://aridlowi.blogspot.com/2012/06/contoh-kasus-cara-menangani-anak.html d
[2]Ibid…, hlm.264.
Persada,2004, hlm.233.
[7]Ibid... , hlm.173.
2010, hlm.152.
[9]http://aridlowi.blogspot.com/2012/06/contoh-kasus-cara-menangani-anak.html