DISUSUN OLEH
FITRIANI BUTAR BUTAR 21520159
GRUP MA4
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji Syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia nya.
Sehingga makalah laporan Mini Riset ini dapat kami selesaikan. Makalah ini merupakan syarat
untuk melengkapi tugas Mata Kuliah “Bahasa Indonesia” dari Ibu Yohana Hutabarat, S,.PD.M.Pd.
Keberhasilan makalah ini tidak lain juga disertai referensi-referensi serta bantuan dari
pihak-pihak yang bersangkutan. Makalah Mini Riset ini pun mungkin masih memiliki kekurangan
dan kesalahan, baik dalam penyampaian materi atau dalam penyusunan makalah ini. Penyusunan
makalah ini juga dimaksudkan untuk menambah wawasan mahasiswa mengenai materi ini.
Sehingga kritik dan saran yang membangun yang sangat saya harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Akhirnya kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
KATA PENGANTAR...............................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………..1
A. Latar Belakang Masalah……………………………………….……….…………...1
B.Rumusan Masalah………………………………………….………….….........1
C. Tujuan Pembahasan Masalah……………………………………………….…1
D. Batasan Masalah………………………………………………………………1
BAB II LANDASAN TEORI…………………………………………………………2
A. Definisi Kesulitan Belajar……………………………………………………..2
B. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar……………………………………………3
C. Diagnosa Kesulitan Belajar…………………………………….……………...3
D. Intervensi (Permasalahan Masalah) Kesulitan Belajar………………………...5
BAB III METODE PENELITIAN……………………………………………………7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………………………9
BAB V PENUTUP……………………………………………………………………..12
A. Kesimpulan……………………………………………………………………12
B. Saran…………………………………………………………………………...12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat penting dalam
setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya
pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik
ketika ia berada dalam sekolah maupun dilingkungan rumah (keluarga). Pada sekarang ini banyak
sekali anak-anak mengalami kesulitan dalam belajar. Hal tersebut tidak hanya dialami oleh siswa-
siswa yang berkemampuan kurang saja. Hal tersebut juga dialami oleh siswa-siswa yang
berkemampuan tinggi.Selain itu, siswa yang berkemampuan rata-rata juga mengalami kesulitan
dalam belajar. Sedang yang namanya kesulitan belajar itu merupakan kondisi proses belajar yang
ditandai oleh hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai kesuksesan. Kesulitan belajar ini tidak
selalu disebabkan oleh intelegensi yang rendah akan tetapi juga disebabkan oleh faktor-faktor non-
intelegensi. Maka dari itu saya tertarik membahas masalah kesulitan belajar ini karena disaat
sekarang ini banyak anak atau siswa yang banyak mengalami masalah kesulitan belajar. Saya
berharap dengan adanya makalah ini kami semua bisa mengetahui mengenai faktor dan hal yang
dapat dilakukan untuk menghilangkan rasa kesulitan belajar.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
D. Batasan Masalah
Makalah ini hanya membahas tentang “definisi kesulitan belajar, faktor penyebab kesulitan
belajar, diagnosa kesulitan belajar, intervensi (pemecahan masalah) kesulitan belajar”.
BAB II
LANDASAN TEORI
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kesulitan belajar pada siswa dapat dikelompokkan
menjadi faktor internal dan faktor eksternal.
1. Faktor internal
Faktor internal yang dapat menyebabkan kesulitan belajar bagi siswa antara lain, kemampuan
intelektual, perasaan dan kepercayaan diri, motivasi, kematangan untuk belajar, usia, jenis
kelamin, kebiasaan belajar, kemampuan mengingat , serta kemampuan mengindra seperti melihat,
mendengarkan, membau dan merasakan. Sedangkan menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono
faktor internal yang menjadi penyebab kesulitan belajar pada siswa yaitu : a. Faktor Fisiologis
Faktor fisiologis yang dapat menyebabkan kesulitan belajar pada siswa seperti kondisi siswa
yang sedang sakit, kurang sehat, adanya kelemahan atau cacat tubuh. b. Faktor Psikologis
Faktor psikologis siswa yang dapat menyebabkan kesulitan belajar meliputi tingkat intelegensi
pada umumnya yang rendah, bakat terhadap mata pelajaran yang rendah, minat belajar dan
motivasi yang kurang.
2. Faktor eksternal, yang dapat menyebabkan kesulitan belajar bagi siswa dapat berupa guru,
kualitas pembelajaran, instrumen dan fasilitas pembelajaran, serta lingkungan sosial dan
alam.Sedangkan menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono faktor eksternal yang menjadi
penyebab kesulitan belajar pada siswa yaitu : a. Faktor Nonsosial
Faktor non sosial yang dapat menyebabkan kesulitan belajar pada siswa dapat berupa peralatan
belajar atau media belajar yang kurang baik atau bahkan kurang lengkap, kondisi ruang belajar
yang kurang layak dan waktu pelaksanaan proses pembelajaran yang kurang disiplin. Kelompok
faktor non sosial lainnya dapat berupa keadaan udara, suhu, cuaca, waktu (pagi,siang, ataupun
malam). Semua faktor-faktor yang telah disebutkan di atas harus kita atur sedemikian rupa
sehingga dapat membantu (menggunakan) prose belajar secara maksimal.Letak sekolah atau
tempat belajar misalnya harus memenuhi syarat-syarat seperti di tempat yang tidak terlalu dekat
dengan kebisingan, demikian juga dengan alat-alat pelajaran serta bangunannya. b. Faktor Sosial
Yang dimaksud dengan faktor-faktor sosial di sini adalah faktor manusia (sesama manusia).
Faktor sosial yang juga dapat menyebabkan munculnya permasalahan belajar pada siswa seperti
faktor keluarga, sekolah ,teman bermain, dan lingkungan masyarakat.
Banyak alternatif yang dapat diambil guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswanya.
Akan tetapi, akan tetapi sebelum pilihan tertentu diambil, guru sangat diharapkan untuk terlebih
dahulu melakukan beberapa langkah penting sebagai berikut :
1. Menganalisis hasil diagnosis, yakni menelaah bagian-bagian masalah yang
benarmengenai kesulitan belajar yang dihadapi siswa.
2. Mengidentifikasi dan menentukan bidang kecakapan tertentu yang
memerlukanperbaikan.
3. Menyusun program perbaikan, khususnya program remedial teaching
(pengajaranperbaikan).
Setelah langkah-langkah di atas selesai, barulah guru melaksanakan langkah selanjutnya, yakni
melaksanakan program perbaikan.
1. Analisis Hasil Diagnosis
Data dan informasi yang diperoleh guru melalui diagnostik kesulitan belajar tadi perlu dianalisis
sedemikian rupa, sehingga kesulitan khusus yang dialami siswa yang berprestasi rendah itu dapat
diketahui secara pasti.Contoh : Badu mengalami kesulitan khusus dalam memahami konsep kata
“polisemi”. Polisemi ialah sebuah istilah yang menunjuk kata yang memiliki dua makna atau
lebih.Kata “turun” umpamanya, dapat dipakai dalam berbagai frase seperti turun harga, turun
tangan, dan sebagainya. Contoh sebaliknya, kata “naik” yang juga dapat dipakai dalam banyak
frase seperti : naik daun,naik darah, naik banding, dan seterusnya.
2. Menentukan Kecakapan Bidang Bermasalah
Berdasarkan hasil analisis tadi, guru diharapkan dapat menentukan bidang kecakapan tertentu yang
dianggap bermasalah dan memerlukan perbaikan. Bidang-bidang kecakapan ini dapat
dikategorikan menjadi tiga macam :
a. Bidang kecakapan bermasalah yang dapat ditangani oleh guru sendiri.
b. Bidang kecakapan bermasalah yang dapat ditangani oleh guru dengan bantuan orang tua.
c. Bidang kecakapan bermasalah yang tidak dapat ditangani baik oleh guru maupun orangtua.
Kembali ke soal Badu, ternyata dari hasil diagnosis diketahui bahwa ia belum memiliki kecakapan
memahami konteks kalimat, khususnya kalimat-kalimat yang mengandung elemen polisemi.
Akibatnya sebuah kata yang arti aslinya “X” dalam sebuah konteks kalimat dia pahami sebagai
“X” juga dalam konteks kalimat lain.
3. Menyusun Program Perbaikan
e) Apabila mempelajari ilmu pasti (aljabar-ukur), banyak-banyaklah berlatih mengerjakansoal
dan membuktikan dalil-dalilnya.
f) Segera tanyakan ke guru apabila menghadapi kesukaran-kesukaran.
Uraian di atas akan mempunyai arti jika kita mau membuktikannya dengan kehendak kita,
memiliki kemauan kuat untuk melaksanakannya, berdisiplin/menaati dan menepati rencana yang
sudah ditentukan untuk belajar, gemar membaca buku, jangan suka menganggur kerjakan
apapun yang berguna.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Saya melakukan riset secara online dengan menyebar kuesioner dalam google form kepada
beberapa mahasiswa dari beberapa universitas berbeda dan prodi yang berbeda terkait dengan
masalah kesulitan belajar, khususnya bagaimana cara mereka sebagai calon guru untuk
mengatasi masalah kesulitan belajar yang terjadi pada siswa.
1.Vivin Juliandra Waruwu
Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia
2.Dina Ulva Jelita Rumahorbo
Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia
3.Putri Margaretha Lubis
Pendidikan bahasa inggris
4.Dewi Tasya
Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia
5.Siti Adila Putri Kurnia
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
6.Nysa Maydina Siahaan
Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia
7.Rosa Ramayani Purba
Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia
8.Ayudia Helmi
Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia
9.Mega Rebeca Gita
Pendidikan Bahasa Dan sastra Indonesia
10.Elmika Sipayung
Pendidikan tata busana
11.Nidarman Halawa
Pendidikan bahasa inggris
12.Kristin P turnip.
Pendidikan bahasa dan sastra Indonesia
13.Ebby tari Laila
Pendidikan sejarah
14.Utami dhea Armalia
Pendidikan agama islam
15.Windy Glorya Panjaitan
Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia
Pembahasan :
Soal No 1
Dalam jawaban pertanyaan ini sangat beragam, namun dapat saya simpulkan bahwa timbulnya
masalah kesulitan belajar itu disebabkan oleh 2 faktor, yaitu dari diri guru sendiri dan dari siswa,
dalam hal ini kedua-duanya harus saling intropeksi , dan saling mendukung agar terhindar dari
masalah belajar.
Soal No 2
Berdasarkan jawaban dari pertanyaan ini dapat disimpulkan bahwa cara guru mencegah agar
masalah kesulitan belajar tidak terjadi adalah, guru dan murid harus menciptakan kolaborasi
yang baik, guru harus memahami karakteristik peserta didik, dan peserta didik kemukakan
pembelajaran seperti apa yang dapat memudahkannya untuk mengerti, guru tidak lupa untuk
menyiapkan segala langkah-langkah dalam belajar, dan memperbaiki diri agar dapat disenangi
peserta didik.
Soal No 3
Masalah yang dominan timbul pada peserta didik dominan dari internal dan eksternal, atau
seimbang, berdasarkan jawaban atas pertanyaan ini hampir 98% menjawab seimbang, karena
dari dalam diri juga banyak dari luar juga besar permasalahan yang timbul.
Soal No 4
Berdasarkan pertanyaan ini faktor internal yang sering menimbulkan masalah pada siswa adalah
minat dan motivasi, 98% menjawab itu, karena minat dan motivasi sangat penting apabila minat
tidak ada maka kesulitan belajar akan terjadi di tambah tidak ada motivasi yang didapatkan..
Soal No 5
Berdasarkan pertanyaan ini dapat disimpulkan bahwa sebagai calon guru harus mampu membuat
peserta didik nyaman dan senang belajar, tidak lupa untuk memotivasi, menjadi guru yang
cerdas tidak hanya kerja keras, mampu membantu siswa menumbuhkan bakat dan minat nya.
Soal No 6
Saran calon guru untuk guru yang sedang berusaha menyelesaikan permasalah pembelajaran
siswanya, tetap semangat dan pantang menyerah, jadilah guru yang cerdas, buatlah peserta
didik nyaman dan senang belajar, rubah yang buruk jadikan lebih baik, ciptakan suasana kelas
yang menyenangkan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Hendaknya makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber pembelajaran
bagipembaca.Dan makalah ini bisa bermanfaat bagi banyak pihak, utamanya bagi
penyusun dan pembaca
2. Untuk pendidik diharapkan dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman bagi
anakdidiknya dan dapat menciptakan cara belajar yang mampu membuat peserta didik
bersemangat dalam belajar sehingga dapat memahami pelajaran sesuai dengan tujuan
yang diinginkan. Hendaknya pendidik bekerja sama dengan orang tua atau wali siswa
dalam meningkatkan prestasi belajar dan mengurangi faktor-faktor penyebab kesulitan
belajar.
3. Untuk peserta didik sebaiknya tetap menerapkan sikap disiplin dan tepat waktu
dalambelajar. Pelajari hal-hal yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan, tak perlu
sungkan untuk bertanya pada guru jika memang ada hal yang belum dimengerti