Disusun oleh:
1. Yusuf Setia Budi (22111727)
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Esa karena dengan
limpahan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini sengaja kami susun sebagai wujud dari tanggung jawab
terhadap mata kuliah tafsir
Sholawat dan salam semoga selalu terlimpah curahkan kepada makhluk
yang paling mulia di muka bumi ini dan yang telah membawa syafaat kepada
kami selaku umatnya yakni Nabi Muhammad SAW.
Tujuan disusunnya makalah ini selain untuk memenuhi tugas juga untuk
menambah pengetahuan bagi para pembaca dan sebagai sarana memperdalam
pengetahuan bagi kami selaku penyusun. Adapun isi dari makalah ini yaitu tafsir
surah al fatihah
Kami sadar dalam penyusunan makalah ini masih banyak sekali
kekurangan baik dari materi yang disajikan, kosa – kata yang dituliskan maupun
tata cara penulisan. Oleh karena itu, besar harapan kami agar Bapak/Ibu, Saudara/i
pembaca untuk memberikan kritik dan sarannya .
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Surat Al Fatihah menjadi pembuka dalam Al Quran. Tentu, ada tafsir Surat Al
Fatihah yang perlu dipahami umat Islam Al Fatihah merupakan surat paling agung
dalam Al-Quran. Berdasarkan hadist riwayat Bukhari, Rasulullah mengatakan
bahwa surat yang paling agung dalam Al Quran adalah Al-Fatihah.
Al Fatihah artinya berisi pujian dan doa pada Allah SWT. Dalam Al Fatihah
artinya, terdapat puji-pujian terhadap Allah SWT. Al Fatihah artinya juga
memiliki makna permohonan atau doa dari manusia. Banyak ahli tafsir yang
mengungkapkan bahwa Al Fatihah artinya merupakan ringkasan dari keseluruhan
Al-Qur'an.
Membaca Al-Fatihah Adalah Rukun Shalat Nabi shallallahu „alaihi wa
sallam bersabda yang artinya, “Tidak ada shalat bagi orang yang tidak membaca
Fatihatul Kitab (Al-Fatihah).” (HR. Bukhari dan Muslim dari Ubadah bin Shamit
radhiyallahu „anhu)
Dalam sabda yang lain beliau mengatakan yang artinya, “Barangsiapa
yang shalat tidak membaca Ummul Qur‟an (surat Al-Fatihah) maka shalatnya
pincang (khidaaj).” (HR. Muslim)
B. Rumusan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Arti Surat Alfatihah
َّح ِين ِ ْبِس ِْن هللاِ الزَّح
ِ ون الز
1. “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.”
ِّين
ِ َها ِل ِل َيىْ ِم الد
5. “Hanya kepada-Mu lah Kami beribadah dan hanya kepada-Mu lah Kami
meminta pertolongan.”
اه ِدنَــــا الصِّ َزاطَ ال ُوستَقِي َن
7. “Bukan jalannya orang-orang yang dimurkai dan bukan pula jalan orang-orang
yang tersesat.”
2
B. Tafsir Surat Alfatihah
Ayat 1
Ayat 2
3
batin. Inilah bentuk tarbiyah umum yang meliputi seluruh makhluk, yang baik
maupun yang jahat. Adapun tarbiyah yang khusus hanya diberikan Allah kepada
para Nabi dan pengikut-pengikut mereka. Di samping tarbiyah yang umum itu
Allah juga memberikan kepada mereka tarbiyah yang khusus yaitu dengan
membimbing keimanan mereka dan menyempurnakannya. Selain itu, Allah juga
menolong mereka dengan menyingkirkan segala macam penghalang dan
rintangan yang akan menjauhkan mereka dari kebaikan dan kebahagiaan mereka
yang abadi. Allah memberikan kepada mereka berbagai kemudahan dan menjaga
mereka dari hal-hal yang dibenci oleh syariat.
Dari sini kita mengetahui betapa besar kebutuhan alam semesta ini kepada
Rabbul „alamiin karena hanya Dialah yang menguasai itu semua. Allah satu-
satunya pengatur, pemberi hidayah dan Allah lah Yang Maha kaya. Oleh sebab itu
semua makhluk yang ada di langit dan di bumi ini meminta kepada-Nya. Mereka
semua meminta kepada-Nya, baik dengan ucapan lisannya maupun dengan
ekspresi dirinya. Kepada-Nya lah mereka mengadu dan meminta tolong di saat-
saat genting yang mereka alami
Ayat 3
Ayat 4
Dia, Allah adalah pemilik hari dunia dan akhirat. Kata Dia kepada hari
akhirat disebabkan di sana tidak ada siapapun selain Allah Subhanahu Wata'ala
yang mengklaim akhirat sebagai miliknya dan tiada seorangpun yang dapat
berbicara melainkan atas izin Nya.
4
Ayat 5
Ayat 6
5
kita kembali tersadar bahwa Islam yang kita peluk selama ini merupakan anugerah
nikmat dari Allah ta‟ala. Dan untuk bisa menjalani Islam dengan baik maka kita
pun sangat membutuhkan sosok teladan yang bisa dijadikan panutan
Ayat 7
Penggalan "Bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan)
mereka yang sesat" Hal ini merupakan orang-orang yang mengingkari perintah
Allah dan ajaran para RasulNya. Mereka yang tidak memiliki pengetahuan dan
mengikuti kesesatan, mereka itu adalah orang-orang yang tidak mendapatkan
petunjuk Allah Subhanahu Wata'ala. Orang yang dimurkai adalah orang yang
sudah mengetahui kebenaran akan tetapi tidak mau mengamalkannya. Contohnya
adalah kaum Yahudi dan semacamnya. Sedangkan orang yang tersesat adalah
orang yang tidak mengamalkan kebenaran gara-gara kebodohan dan kesesatan
mereka. Contohnya adalah orang-orang Nasrani dan semacamnya. Sehingga di
dalam ayat ini tersimpan motivasi dan dorongan kepada kita supaya menempuh
jalan kaum yang shalih. Ayat ini juga memperingatkan kepada kita untuk
menjauhi jalan yang ditempuh oleh orang-orang yang sesat dan menyimpang
6
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
B. Saran
7
DAFTAR PUSTAKA
https://kumparan.com/berita-terkini/tafsir-surat-al-fatihah-ayat-1-7-
1vHeeAELJ1u/full
Sumber: https://muslim.or.id/67-tafsir-surat-al-fatihah.html