Makalah ini disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah “Mikro
Konseling”
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat-Nya karena
telahmemberikan kami kesempatan untuk menyelesaikan makalah berjudul “Konsep Dasar
Penguatan dalam Mikro Konseling”.
Makalah “Konsep dasar penguatan ” disusun guna memenuhi tugas dosen pada Mikro
Konseling di Universitas Syiah Kuala Selain itu, kami berharap semoga makalah ini dapat
membantu menambah wawasan pembaca mengenai Mikro konseling tentang Konsep dasar
mengidentifikasi perasaan emosi dalam mikro konseling, yang kami susun berdasarkan sumber
literatur.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi
penyusunan,bahasa, ataupun penulisannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun,khususnya dari dosen mata kuliah Mikro Konseling guna
menjadi acuan dari bekal pengalaman bagi kami.
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah........................................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.....................................................................................................................2
2.1 Definisi Penguatan.........................................................................................................2
2.2 Jenis-jenis Penguatan.....................................................................................................4
BAB III......................................................................................................................................
PENUTUP.................................................................................................................................
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................
3.2 Saran.................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................
iii
1.1 Latar Belakang BAB I
PENDAHULUAN
Dengan mikro konseling, maka calon konselor dilatih untuk dapat menjalankan
profesinya di kemudian hari sebagai konselor yang profesional. Keterampilan memberikan
penguatan dibutuhkan oleh konselor atau guru BK karena dengan memberikan penguaan
penguatan positif dapat membuat konseli atau klien merasa nyaman dan proses konseling
dikatakan efektif.
1.3 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Rencana klien yang semula dalam angan-angan yang kemudian diungkapkan dalam
sebuah pernyataan yang positif, maka konselor memberikan peguatan terhadap apa-apa
2
yang akan dilakukan atau rencan positif yang akan dilakukan klien. Misalnya
Klien :“Baru saya sadari bahwa selama ini saya kurang perhatian terhadap
keluarga, dan mulai sekarang dan seterusnya saya akan lebih memperhatikan waktu untuk
mereka.”
Konselor :“Itulah yang dibutuhkan dari keluargamu, apa bila anda melakukannya,
pasti keluarga anda akan menerima keberadaanmu.”
b. Posdiksi Penguatan
Konselor berusaha memberikan penguatan terhadap tingkah laku yang pernah dilakukan
klien dan terlihat hasilnya. Maksudnya klien yang memberikan pernyataan tentang hasil
yang telah dilakukannya berupa tingkah laku positif. Misalnya.
Klien :“setelah saya meninggalkan perbuatan itu, dorongan untuk melakukan itu
muncul kembali dan saya berusaha memotivasi diri untuk tidak melakukannya dan sampai
saat ini saya tidak melakukan perbuatan tersebut”.
Konselor :“Baik sekali, dengan berusaha keras melakukan motivasi anda berhasil
meninggalkan perbuatan negative tersebut.”
c. Penguatan Faktual
Klien :Saya baru saja dikhiati oleh teman saya, selama ini saya telah memberikan
apa yang diinginkannya dan selalu memperhatikan dia dengan penuh perhatian dan kasih
saying. Tiba-tiba sekarang saya ditinggal begitu saja tanpa sebab dan alas an yang dapat
saya terima.
Konselor :“Memang berat mengalami masalah seperti ini, dan merupakan suatu
resiko dalam persahabatan antara lawan jenis. Tapi itu kenyataan yang diterima. Lebih baik
saat ini ia meninggalkan daripada nanti, apabila telah terjalin suatu ikatan.
3
Adapun Jenis-jenis Penguatan menurut Moch Uzer Usman yaitu:
a) Penguatan verbal. Biasanya diungkapkan atau diutarakan dengan menggunakan kata-
kata persetujuan, pujian, penghargaan, dan sebagainya. Misal: bagus, bagus sekali, betul
b) Penguatan non verbal.
1) Penguatan gerak isyarat, misal: anggukan atau gelengan
kepala, senyuman, acungan jempol, kerut kening, wajah kesal, wajah ceria, sorot mata yang
sejuk bersahabat atau tajam memandang.
2) Penguatan dengan sentuhan. Misal: menepuk-nepuk bahu atau pundak siswa, berjabat
tangan, mengangkat tangan siswa yang menang dalam pertandingan.
3) Penguatan berupa simbol atau benda. Seperti komentar tertulis dikertas seperti quotes yang
diberikan kepada konseli
4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Dari hasil makalah yang singkat ini mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua.
Segala yang baik datangnya dari Allah swt, dan yang buruk datangnya dari kami. Kami sadar
bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, masih banyak kesalahan dariberbagai sisi, jadi
kami harapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk memperbaiki makalah
selanjutnya
5
DAFTAR PUSTAKA
Corey, Gerald. (E. Koeswara. Penerjemah) 1988. Teori Praktek dan konseling dan Psikotrapi.
Bandung : PT. Refika Aditama