Makalah
Disusun untuk memenuhi
Tugas Mata Kuliah Psikologi Belajar
Dosen Pengampu:
ANGGITA OKTAVIANA PUTRI, S.Si.M.Pd
NIDN:2101109104
Disusun Oleh:
Virdausi Putri Nuzula
NPM. (22208401461041)
Muhammad Anwar
NPM. (22208401461022)
Novi Aminah
NPM. (22208401461017)
Assalamualaikum Wr.Wb
Alhamdulillah. Puji syukur kehadirat Allah Swt senantiasa kita panjatkan. Atas
karunia-Nya berupa nikmat iman dan kesehatan ini. Pada akhirnya kami dapat menyelesaikan
makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah psikologi belajar. Tidak lupa shalawat serta
salam tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad Saw berserta keluarga para sahabat
dan pengikutnya.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Penulis
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
3.2 Saran..........................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang proses mental dan perilaku.
Perilaku dari manusia, berikut pula perilaku dari peserta didik atau siswa akan mudah
difahami apabila kita memahami proses mentalnya. Proses mental inilah yang sering disebut
dengan gejala-gejala jiwa. Mengingat pentingnya pemahaman tentang proses mental atau
gejala jiwa dalam belajar, kita sebagai pendidik sudah semestinya memahami dan
menerapkan pemahaman tentang proses mental terhadap perserta didik kita. Kita juga perlu
untuk memahami aktivitas dan proses mental atau gejala jiwa manusia termasuk peserta didik
khususnya dalam proses pembelajaran.
Dalam dunia pendidikan terdapat berbagai macam gejala-gejala psikologis yang dapat
menghambat proses belajar-mengajar baik bagi pendidik maupun peserta didik. Dengan
adanya hambatan dalam proses belajar-mengajar tersebut, tentu dalam proses pengajaran
tidak akan mampu mencapai tujuan yang ditargetkan. Oleh karenanya, hendaknya sebagai
calon pendidik mampu memahami hal-hal yang dibutuhkan dalam dunia pendidikan agar
mampu selaras dan akhirnya mencapai tujuan yang ditargetkan, yakni peserta didik mampu
menguasai materi yang telah disampaikan oleh pendidik.
Salah satu gejala yang terjadi dalam dunia pendidikan adalah gejala dari segi
psikologis antara pendidik dan peserta didiknya. Keselarasan psikologis dan saling
memahami atau connecting antara pendidik juga peserta didik sangat memengaruhi hasil dari
pembelajaran. Karena sebagai seorang pendidik, jika mampu mengapreasiasikan materi yang
disampaikan dengan cara yang menarik sehingga mampu menarik dan memotivasi minat
peserta didiknya, pasti tujuan pembelajaran akan lebih efektif dan sesuai dengan terget yang
diinginkan. Sebaliknya, jika antara pendidik juga peserta didik tidak saling memahami dan
unconneted antara satu dengan lainnya, maka tujuan pendidikan tidak akan tercapai. Oleh
karenanya, disini kami akan membahas mengenai bagaimana pentingnya mengetahui keadaan
psikologis peserta didik dalam dunia pendidikan agar mampu mencapai tujuan yang telah
ditargetkan.
1
2
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Oleh sebab itu, seorang guru harus memerhatikan dan merespons kebutuhan masing-
masing dari siswa. Menurut Suryosubroto (2002: 84), ketidakmampuan guru melihat dan
memerhatikan perbedaan-perbedaan individu dalam kelas selama proses pembelajaran
banyak membawa kegagalan dalam proses pembelajaran. Hal tersebut berdampak pada
proses pembelajaran yang tidak dapat membina dan menghasilkan tenaga manusia (SDM)
yang efektif. Perbedaan individu merupakan sebuah kenyataan tentang adanya perbedaan-
perbedaan pada setiap siswa. Perbedaan-perbedaan tersebut meliputi fisik maupun psikologis
dengan berbagai macam variasi dan jenis yang akan memengaruhi proses belajar dan
pembelajaran. Hasilnya, keberhasilan maupun kegagalan proses pembelajaran akan terlihat
dalam bentuk prestasi belajar dan perilaku siswa sebagai hasil belajar.
Perbedaan bahwa perbedaan antara satu individu dengan individu yang lainnya yang
muncul pada individu kembar identik, menunjukkan merupakan sebuah keniscayaan. Banyak
pihak berpendapat tentang penyebab munculnya perbedaan-perbedaan pada setiap diri
manusia. Namun demikian, secara umum faktor-faktor yang memengaruhi dan menyebabkan
munculnya perbedaan individu adalah faktor bawaan dan faktor lingkungan.
3
4
1. Faktor Bawaan
Faktor bawaan atau disebut faktor keturunan merupakan faktor biologis yang
diwariskan melalui mekanisme genetika dari generasi ke generasi. Menurut Wasty Soemanto
(2006: 82), faktor bawaan atau hereditas merupakan proses pewarisan atau pemindahan
faktor-faktor biologis sebagai karakteristik individu dari pihak orangtuanya. Faktor bawaan
ditentukan oleh kromosom yang dibawa dari ibu melalui sel telur/ovum dan dari bapak
melalui spermatozoa.
Salah satu jenis kromosomnya adalah kromosom sex sebagai pembawa sifat gen atau
turunan yang bertanggung jawab menentukan karakteristik fisik keturunan apakah laki-laki
atau perempuan. Gen inilah yang membawa ciri bawaan dari orangtua untuk diturunkan pada
anaknya. Masing-masing gen membawa potensi ciri bawaan mental dan fisik yang berbeda-
beda.
Menurut Sri Rumini dkk. (2006:43), setiap jenis makhluk hidup yang sama memiliki
bentuk dan jumlah kromosom yang sama dan bila spesiesnya berbeda maka berbeda pula
jumlah dan bentuk kromosomnya. Sedangkan menurut Zimbardo & Gerig dalam Sugihartono
dkk. (2007: 30), penyatuan antara sel sperma dan sel telur hanya menghasilkan satu di antara
miliaran kemungkinan kombinasi gen tersebut. Perbedaan- perbedaan gen inilah yang
menyebabkan alasan mengapa muncul perbedaan fisik, psikologis, sifat, dan perilaku dengan
orang lain bahkan dengan saudara sendiri.
2. Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan salah satu faktor yang banyak menentukan perbedaan pada
setiap individu. Menurut Wasry Soemanto (2006: 84), faktor lingkungan adalah segala
sesuatu yang berada di luar seorang individu, baik yang bersifat fisiologis, psikologis,
maupun sosio-kulutral yang dapat memengaruhi atau membentuk kepribadian seorang
individu. Menurut Sukirin dalam Sri Rumini dkk. (2006:43), lingkungan dalam arti luas
berupa lingkungan statis seperti tempat tinggal dan alam, serta lingkungan dinamis, yaitu
lingkungan sosial kemasyarakatan. Artinya, perkembangan kepribadian siswa merupakan
sebuah proses yang sangat kompleks dan dipengaruhi faktor-faktor tertentu yang bersifat fisik
maupun psikologis.
Faktor lingkungan yang kompleks dan terus berkembang akan memengaruhi proses
terbentuknya perbedaan individu mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, teman bermain,
4
dan lingkungan sosial- kultural yang lebih luas. Namun demikian, dalam lingkup kajian
psikologi
5
1. Lingkungan Alam atau Lingkungan yang Statis Lingkungan alam yang statis
berpengaruh pada fisik dan psikologis individu. Misalnya saja, orang yang tinggal
di daerah pegunungan berbeda dengan yang tinggal di daerah ngarai atau
perkotaan yang cenderung datar. Perbedaan tersebut akan berdampak pada
perbedaan kondisi fisik, bentuk tubuh, warna kulit, kesehatan, dan sebagainya.
Secara psikologis, perbedaan lingkungan alam pedesaan dan perkotaan akan
terlihat dalam pola pergaulan dan sosialisasi masyarakatnya.
2. Lingkungan Sosial atau Lingkungan yang Dinamis Hampir sama dengan
lingkungan alam, faktor lingkungan sosial juga akan sangat memengaruhi
perkembangan dan pertumbuhan perbedaan individu. Bahkan, lingkungan sosial
memberikan kontribusi yang lebih besar dibandingkan lingkungan alam dalam
membentuk perbedaan individu secara psikologis. Beberapa kondisi dan faktor
yang memengaruhi munculnya perbedaan individu yang termasuk dalam faktor
lingkungan dinamis, yaitu status sosial ekonomi keluarga, pola asuh orangtua,
budaya masyarakat setempat, dan urutan kelahiran.
1. Kecerdasan (intelligence),
2. Bakat (aptitude)
3. Keadaan jasmaniah (physical fitness),
4. Penyesuaian sosial dan emosional (social and emotional adjustment).
5. Latar belakang keluarga (home background),
6
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Saya sebagai penulis dari makalah Psikologi Belajar tersebut di atas sangat
menyadadari bahwa makalah tersebut masih memiliki banyak kekurangan dan jauh
dari kata sempurna.
Oleh karena itu, penulis juga sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca
makalah Psikologi Belajar yang sudah dibuat.
7
7
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Irham dan Novan Ardy Wiyani. (2013). Psikologi Pendidikan: Teori dan
Aplikasinya dalam Proses Pembelajaran, Cetakan I. Yogyakarta: Ar-Ruzz.