Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

D.A.T (Differential Aptitude Test)


(Makalah Ini Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Asesmen Tes dan Non Tes
Bimbingan Konseling Islam)

Dosen Pengampu
Noffiyanti, S.Sos.,M.A

Di Susun Oleh Kelompok 2 :


Sulistiawati 2141040105
Radika Irawan 2141040097
M.Rahadian Abdillah 2141040104

BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI RADEN INTAN LAMPUNG
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT tuhan semesta alam, berkat rahmat dan hidayahnya
shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada nabi Muhammad SAW yang telah
menuntun umat manusia dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang yakni agama
islam. Dalam proses pembuatan makalah ini, kami menyadari bahwa masih jauh dari
Kesempurna, namun harapan timbul dari lubuk hati yang paling dalam semoga
makalah ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu yang akan datang, untuk itu kritik,
Saran dan koreksi dari pembaca akan penulis terima dengan ikhlas dan lapang dada.

Penulis haturkan terimakasih kepada yang terhormat :


1. Noffiyanti, S.Sos.,M.A Selaku dosen Asesmen Tes dan Non Tes
Bimbingan Konseling Islam Fakultas Dakwah Dan Komunikasi jurusan Bimbingan
dan Konsling Islam UIN Raden Intan Lampung yang telah memberikan kemudahan
sehingga makalah ini dapat Diselesaikan.
2. Rekan-rekan kelas D angkatan 2021 BKI UIN Raden Intam Lampung,
semoga Menjadi pengalaman yang terindah dan silaturahmi kita tetap Terjaga.
Akhirnya semoga bantuan Bapak dan teman-teman yang tulus ikhlas, Mendapatkan
balasan yang setimpal dari Allah SWT.

Bandar Lampung , 09 Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ........................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUANA
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... .2
C. Tujuan Penulisan ......................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Perkembangan DAT....................................................... 3
B. Fungsi DAT ................................................................................ 4
C. Tujuan DAT ................................................................................ 5
D. Subtes-subtes dalam DAT........................................................... 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 14
B. Saran ......................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Differential Aptitude Test / DAT merupakan salah satu tes berbentuk battery test yang
dapat mengukur multibakat. Awal mula terbentuknya tes ini tentu tidak jauh berbeda
dengan tes bakat pada umumnya, yang berakar dari ketidakpuasan terhadap tes
inteligensi, antara lain adanya variasi intraindividual pada individu yang melakukan
tes inteligensi. Tes inteligensi tradisional, baik yang dilakukan secara individu
maupun kelompok, dirancang terutama untuk menghasilkan ukuran global tunggal
dari tingkat perkembangan kognitif individu secara umum seperti IQ. Akan tetapi, IQ
saja dipandang sudah tidak memadai lagi. Para psikolog menyadari bahwa
kemampuan mental tidak hanya terdiri darisatu factor saja, tetapi banyak faktor. Jadi
dibutuhkan tes yang dapat mengukur bermacam-macam faktor ini dan tidak
menghasilkan skor tunggal saja, melainkan beberapa skor sesuai dengan kemampuan
yang diukur. Kemudian perkembangannya mengarah pada penyusunan tes-tes secara
terpisah untuk mengukur beberapa bakat yang dapat diaplikasikan secara luas.

Dorongan kuat kepada pengetesan bakat secara khusus juga diberikan oleh para
psikolog yang terus mengembangkan aktivitas dalam bimbingan karier, seleksi serta
klasifikasi personel industri dan militer. Selain itu, telaah atas organisasi sifat melalui
teknik analisis faktor memberikan dasar teoritis bagi penyusunan kumpulan tes
multibakat. Melalui riset analisis faktor tersebut, berbagai kemampuan yang kurang
mampu diungkap pada tes inteligensi dapat diidentifikasi secara lebih sistematis,
dipilah dan ditetapkan. Selanjutnya, tes-tes dapat diseleksi sedemikian rupa sehingga
masing-masing menggambarkan ukuran yang paling tersedia dari salah satu faktor
atau sifat yang diidentifikasi oleh analisis faktor.

Tes DAT dapat memberikan gambaran tentang keseluruhan bakat seseorang secara
maksimal dan terperinci. Tes DAT banyak digunakan untuk penjurusan di SMU dan
SMK dan akhir-akhir ini seringkali digunakan dalam konseling pendidikan dan
pekerjaan bagi para remaja yang memasuki dunia kerja dan seleksi lamaran kerja.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah sejarah perkembangan D.A.T (Differential aptitude test)?
2. Apakah fungsi dari D.A.T (Differential aptitude test)?
3. Apakah tujuan dari D.A.T (Differential aptitude test)?
4. Apasajakah subtes-subtes dalam D.A.T (Differential aptitude test)?

C. Tujuan Masalah
1. Agar pembaca dapat memahami tentang sejarah perkembangan D.A.T
(Differential aptitude test)
2. Agar pembaca dapat mengetahui apa saja fungsi dari D.A.T (Differential
aptitude test)
3. Agar pembaca dapat mengetahui apa tujuan dari D.A.T (Differential aptitude
test)
4. Agar pembaca dapat mengetahui subtes-subtes D.A.T (Differential aptitude
test)

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Perkembangan D.A.T (Differential Aptitude Test)

D.A.T (Differential Aptitude Test) disusun oleh George K. Bennet, Harold G.


Seashore & Alexander G. Wesman. Pada awalnya dibuat untuk mendapatkan
prosedur ilmiah dalam menilai murid-murid baik sekolah laki-laki dan perempuan
secara intelegensi dan terstandar. Tetapi juga secara luas dipakai dalam dunia
perusahaan. Tes DAT termasuk tes bakat.

Tes ini dikembangkan pada tahun 1947 dengan memadukan prosedur ilmiah
dan prosedur pembakuan yang baik untuk mengungkap kemampuan (ability) pria dan
wanita dan juga para siswa kelas 3 SMP sampai dengan kelas 3 SMU untuk tujuan
bimbingan kependidikan dan bimbingan karir. DAT disusun berdasar konsep yang
menyatakan bahwa kemampuan mental tidak hanya terdiri dari satu faktor saja
melainkan banyak faktor sehingga dibutuhkan suatu tes yang dapat mengukur
bermacam-macam faktor dengan beberapa skor sesuai dengan kemampuan yang
diukur.

Tes DAT ini lalu direvisi beberapa kali pada tahun 1963, 1973, 1981 dan
disusun berdasarkan multiple factors dari teori Thurstone. Pada umumnya tes bakat
dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Tes Spesial Aptitude terfokus pada satu bakat saja. Misal mengukur bakat
dibidang teknik mekanik, bakat pekerjaa tertentu.
b. Bateries test terdiri dari sejumlah tes, dapat diperoleh analisis profil untuk
seseorang individu (intra individu).

DAT (Differential Aptitude Test) merupakan salah satu alat tes bakat yang
umum digunakan untuk mendeteksi bakat siswa. Tes DAT adalah alat tes yang
mampu mengukur bermacam-macam bakat seseorang. Sehingga alat tes DAT ini
termasuk dalam jenis multiple aptitude batteries. Dalam instrumennya, alat tes DAT
memiliki delapan subtes yang terbagi atas kelompok tes verbal dan non-verbal. Subtes
3
DAT yang masuk dalam kelompok verbal adalah penalaran verbal (verbal reasoning),
pemakaian bahasa (language usage) yang terdiri atas mengeja (spelling) dan tata
bahasa (sentences/grammer), tes berhitung/ kemampuan angka (numerical ability) dan
tes cepat teliti (clerical speed and accuracy).1

Lalu untuk subtes DAT yang masuk dalam kelompok non-verbal adalah tes
penalaran abstrak (abstrak reasoning), tes pola / relasi ruang (space relation), dan tes
penalaran mekanik (mechanical reasoning) (Sugiyanto, Haryanto, Kuwato, Nuryoto,
Retnowati, dan Wulan, 1984; “Pelatihan Psikodiagnostika,” 1999). Selain itu, dalam
instrumennya, alat tes DAT ini juga disebut dengan seri multiple bakat. Dalam
pelaksanaannya, alat tes DAT ini dapat disajikan secara keseluruhan (subtes langsung
disajikan dihari yang sama secara berurutan) atau disajikan secara terpisah (dibagi
beberapa hari untuk pengerjaan subtesnya).

Tes IQ dipadang sudah tidak lagi memadai dalam memprediksi/ketepatan


kemampuan seseorang. Hal tersebut di latarbelakangi dengan makin sadarnya para
ahli psikologi bahwa kemampuan mental tidak hanya terdiri dari satu faktor saja.
tetapi banyak faktor. Jadi dibutuhkan tes yang mengukur bermacam-macam faktor ini,
dan tidak menghasilkan skor tunggal saja, tapi juga beberapa skor sesuai dengan
kemampuan yang diukur.

B. Tujuan D.A.T (Differential Aptitude Test)

1. Untuk mendapatkan prosedur penilaian yang ilmiah, terintegrasi dan standard


2. Untuk melakukan prediksi dalam bidang pendidikan dan pekerjaan
3. Untuk pelajaran atau pekerjaan/ profesi yang memerlukan persepsi hubungan antara
benda-benda.
4. Untuk mengungkapkan prestasi belajar pada bidang tertentu agar lebih spesifik
(kemampuan khusus).
Alasan menggunakan DAT :
1. Membantu siswa memiliki pilihan pendidikan dan karir berdasarkan kelebihan
dan kelemahan potensinya

1
Ahmad, P.Y.S., Alya, D. N.,Amida, N.R., Aya, S.A. 2022. Efektifitas Penggunaan Tes DAT Pada Pendidikan
Di Indonesia. Jurnal Flourishing. Vol.2 No.2. Hal.138.
4
2. Membantu siswa memahami kelebihan dan kelema-hannya pada bidang-
bidang tertentu dengan lebih baiK.
3. Memperluas cakrawala atau wawasan siswa dengan menyarankan opsi karier
baru dan yang diperluas yang konsisten dengan kemampuan yang teruji
4. Meningkatkan aspirasi pekerjaan atau mengubah arahnya
5. Memotivasi siswa yang kurang berprestasi dengan mengidentifikasi kekuatan
yang tidak diakui atau. diremehkan
6. Melengkapi data pencapaian yang sudah ada untuk memfasilitasi masuk ke
kursus pendidikan atau magang
7. Untuk pengalaman, beberapa kursus / karier memiliki tes jenis yang serupa.2

C. Fungsi DAT (Differential Aptitude Test)

Tes DAT ini memiliki fungsi kerap digunakan sebagai acuan untuk bimbingan
karir. Namun, tes DAT sendiri termasuk dalam tes bakat sehingga sangat cocok
digunakan sebagai tes mengetahui bakat terpendam milik seseorang. Tes bakat sendiri
dapat diberikan secara keseluruhan sebagai satu seri (menggunakan semua sub tes)
atau diberikan secara terpisah. Untuk versi tes berseri (menggunakan lebih dari 1
subtes atau menggunakan keseluruhannya), disebut sebagai batteries test. Dengan tes
ini, akan diperoleh hasil analisis profil seorang individu (intra individu). Sementara
itu untuk versi terpisahnya (hanya menggunakan 1 subtes tertentu) disebut sebagai
Test Special Aptitude.
DAT termasuk sebagai Test Special Aptitude yang hanya akan fokus di bidang
tertentu saja atau untuk mengukur bakat tertentu secara spesifik. Contohnya,
mengukur bakat seseorang di bidang mekanik. Selain DAT, beberapa tes lainnya yang
juga termasuk sebagai Test Special Aptitude adalah tes : GATB (General Aptitude
Test Battery), IST (Intelligence Structural Test), FACT (Flanagan Aptitude
Classification Test), dan lain sebagainya.3

D. Subtes-subtes D.A.T (Differential Aptitude Test)

2
Dwi Nastiti, Nurfi Laili. Buku Ajar Asesmen Minat Dan Bakat Teori Dan Aplikasi. ( Universitas
Muhammadiah Sidoarjo: Umsida Press), hlm.52

3
Ika SR. Tes Mengetahui Bakat Terpendam : Differential Aptitude Test (DAT). (2022). Diakses pada 12 Okt.
2023 dari https://konselor.id/main/tips/tes-mengetahui-bakat-terpendam-dat.html
5
Difference Aptitude Test (DAT) termasuk dalam jenis test bakat yang bernama
Multi Aptitude Batteries, test bakat ini bertujuan untuk mengukur bermacam – macam
kemampuan, seperti pemahaman, penalaran, kemampuan angka, ruang bidang,
mekanik, kecepatan persepsi, dll. Dan semua nilai tersebut dinyatakan dalam angka.4
DAT memiliki 8 Subtest yang masing – masing memiliki nilainya masing-masing
sehingga dapat digunakan secara terpisah. Untuk seleksi dalam bidang industri
kemungkinan hanya membutuhkan beberapa subtest saja, sedangkan pada bidang
Pendidikan akan lebih baik jika semua subtest digunakan.
Delapan subtest DAT yaitu :

1. Verbal Reasoning (penalaran verbal= VR) akan mengungkapkan bagaimana


baiknya seseorang untuk dapat memahami ide-ide yang diekspresikan secara verbal,
dan dapat berpikir serta menalar dengan kata-kata.
2. Numerical Ability (kemampuan angka=NA) akan mengungkapkan kepada
seseorang bagaimana sebaiknya mereka memahami ide-ide yang diekspresikan dalam
angka-angka, dan bagaimana jelasnya mereka untuk dapat berpikir serta mengadakan
penalaran dengan angka-angka.
3. Abstract Reasoning (penalaran abstrak=AR) dapat mengungkapan bagaimana
sebaiknya seseorang untuk memahami ide-ide yang tidak dinyatakan dengan kata-kata
atau angka-angka, anatara lain diagram, potongan-potongan gambar, serta posisi.
4. Space Relations (tilikan ruang= SR) dapat mengungkapkan bagaimana sebaiknya
seseorang dapat membayangkan, bentuk gambar-gambar dari objek-objek padat
dengan hanya melihat rencana (plant) di atas kertas yang rata-rata, serta bagaimana
sebaiknya seseorang berpikir dalam tiga dimensi.
5. Mechanical Reasoning (penalaran Mekanis= MR) dapat mengungkapkan
bagaimana dengan mudahnya seseorang dapat mengungkap prinsip-prinsip umum
fisika pada saat seseorang melihatnya dalam kejadian sehati-hari, serta pemahaman
seseorang terhadap hukum yang mendasari alat-alat, mesin dan gerakan sederhana.
6. Clerical Speed And Accurancy (ketepatan dan ketelitian klerikal = CSA)
mengukur bagaimana kecepatan dan ketelitian seseorang dalam membandingkan dan
memperhatikan daftar tertulis seperti nama-nama atau angka-angka. Hanya subtes ini
yang menuntut kecepatan kerja dalam DAT.

4
Muhammad Naafi Hardia ,dkk. 2021. Tes Psikologi Differential Aptitude Test Dengan Metode RandomForest
Berbasis Website. e-Proceeding of Engineering. Vol.8, No.6. Hal.12216.
6
7. Language Usage spelling (LU I),dapat mengukur bagaimana baiknya seseorang
untuk mengeja kata-kata umum dalam bahasa indonesia (inggris) sedangkan subtes
tata bahasa (grammar) dapat mengukur bagaimana baiknya seseorang unruk dapat
memahami kesalahan-kesalahan tata bahasa, tanda baca, dan pemakaian kata-kata
dalam kalimat yang mudah.
8. Language Usage Sentence (LU II)dapat mengukur bagaimana baiknya seseorang
unruk dapat memahami kesalahan-kesalahan tata bahasa, tanda baca, dan pemakaian
kata-kata dalam kalimat yang mudah.5

● Verbal Reasoning
a. Pengantar
Tes ini Mengukur : kemampuan berpikir abstrak, generalisasi, konstruktif
dengan memahami konsep verbal. Tes ini penting diberikan kalau kita
berhadapan dengan pekerjaan yang membutuhkan mengkomunikasikan ide
atau memahami materi tertulis. Dengan demikian, pemberian tes ini
diharapkan bisa memperkirakan apakah seseorang akan berhasil bila masuk di
bidang yang harus kuat dalam hal mengkomunikasikan ide atau memahami
materi tertulis, misal : bidang hukum, jurnalistik, pekerja sosial, seni, media,
public relation, periklanan, dsb.6
b. Bentuk
Perbendaharaan kata dalam bentuk analogi sederhana yang didasarkan pada
asosiasi.
Contoh soal :
… adalah untuk malam seperti sarapan adalah untuk …
A. supper… .. pojok
B. lembut… .. breakfast
C. pintu… .. sudut
D. aliran… .. nikmati
E. supper… .. breakfast

5
Tes DAT (Differential Aptitude Test). Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muria Kudus, 2019,
https://bk-fkip.umk.ac.id/index.php?option=com_sppagebuilder&view=page&id=45. Diakses pada 12
Okt.2023

6
Dwi Nastiti, Nurfi Laili. Buku Ajar Asesmen Minat Dan Bakat Teori Dan Aplikasi. ( Universitas
Muhammadiah Sidoarjo: Umsida Press), hlm.53
7
● Tes Berhitung (numerical ability)
a. Pengantar
Disebut juga dengan Arithmatic Computation. Tes ini mengukur :
1. kemampuan berpikir dengan angka
2. penguasaan hubungan numerik
3. memecahkan masalah yang berhubungan dengan konsep numerik,
misal : penjumlahan sederhana Tes ini dibuat untuk :
a) Pelajaran : matematika, fisika, kimia, teknik, ekonomi,
akuntansi, atau sejenisnya.
b) Pekerjaan : asisten laboratorium, keuangan, akuntansi,
perbankan, arsitektur, mesin, dan sejenisnya.
b. Bentuk
Bentuk tes ini berupa cetakan buku yang berukuran setengah kertas folio.
Halaman pertama berisi petunjuk pengerjaan, sementara itu lembar jawabnya
terpisah. Soalnya sekitar 40. Pengerjaannya sendiri diberikan waktu sekitar 30
menit. Tiap jawaban yang salah akan diberi nilai 0 (nol), dan jawaban yang
benar akan diberikan skor 1 (satu).
Pengerjaan hitungan sesuai permintaan soal.
Contoh soal :
Penambahan
30 + 20
A. 8
B. 15
C. 10
D. 25
E. Tak ada satupun yang benar

● Tes Penalaran (abstract reasoning)


a. Pengantar
Tes ini mengukur : Kemampuan penalaran yang bersifat non verbal, yaitu
pengukuran kemampuan memahami adanya hubungan yang logis pada konsep
abstrak. Apakah seseorang memiliki kemampuan yang baik dalam hal
penalaran pada gambar atau desain geometris Tes ini dibuat untuk :
8
Pelajaran atau pekerjaan yang memerlukan kemampuan mempersepsi
hubungan antar benda, seperti :
1) Pelajaran : fisika, kimia, biologi, sejarah, musik, seni, atau sejenisnya
2) Pekerjaan : ahli mesin, dokter, guru, programer komputer, mekanik,
dan sejenisnya

b. Bentuk
Bentuk tesnya kurang lebih sama dengan tes numerik, hanya saja jumlah
soalnya lebih banyak. Mencapai 50 soal. Waktu pengerjaan 25 menit. Masing-
masing soal tes ini berbentuk 4 rangkaian gambar atau desain geometris yang
memiliki urutan, dan testee harus menentukan bagaimana bentuk gambar atau
desain urutan gambar selanjutnya, yaitu gambar ke lima Contoh soal :
soal

Jawaban

● Tes Pola (Space Relation)


a. Pengantar
Tes ini mengukur :
Kemampuan mengenal obyek kongkrit melalui proses penglihatan secara 3
(tiga) dimensi dari pola 2 dimensi, karena kemampuan ini membutuhkan
kemampuan memanipulasi pola atau bentuk secara menta, apakah seseorang
memiliki kreasi untuk menstruktur suatu barang atau bentuk tertentu dengan
perencanaan yang baik Tes ini dibuat untuk :
Prediksi pekerjaan : bidang teknik, arsitektur, seni, desain busana, fotografi,
geometri bidang.
b. Bentuk

9
Untuk edisi tahun 1952 ada sebanyak 40 butir soal. Sementara untuk edisi
tahun 1961, jumlah soalnya 60 butir (Tes Ruang Bidang). Waktu pengerjaan
tes 30 menit. Soal berupa gambar pola 2 dimensi yang harus dibentuk
(dikonstruksikan) menjadi pola 3 dimensi.
Contoh soal :

Testee diminta membentuk pola soal di sebelah kiri menjadi suatu bangun
benda (A, B, C, D, E) di sebelah kanan.

● Tes Pengertian Mekanik (Mechanical Reasoning)


a. Pengantar Tes Pengertian Mekanik mengukur :
Daya penalaran di bidang kerja mekanik dan prinsip fisika Tes ini dibuat
untuk :
Mengetahui kemampuan khusus dalam bidang mekanik, memahami prinsip
dasar mekanik dari mesin
Bidang pekerjaan : tukang kayu, ahli mesin, pemeliharaan mesin, perakit
(asembling), elektronik, dan sejenisnya.
b. Bentuk
Terdiri dari sekitar 68 butir soal. Mengukur aspek penalaran seseorang dalam
bidang kerja mekanis dan prinsip fisika. Waktu pengerjaan sekitar 30 menit.
Soal berupa gambar disertai pertanyaan yang ada hubungannya dengan
gambar Contoh soal :
Testee diminta untuk menen-tukan kearah mana kincir pada soal akan berputar
seandainya air dialirkan. Ke arah A, atau B, atau kalau sembarang jawabannya
C.

10
● Tes Cepat dan Teliti (Perceptual Speed and Accuracy)
a. Pengantar
Tes ini mengukur :
a) Kemampuan seseorang untuk membandingkan dan menandai daftar
yang tertuli secara cepat dan tepat.
b) Respon subyek terhadap tugas-tugas atau peker-jaan yang menyangkut
kecepatan persepsi pada stimulus yang bersifat sederhana.
c) Kecepatan respon terhadap kombinasi huruf dan angka
d) Ingatan yang sifatnya tidak lama

Tes ini penting diberikan untuk : pekerjaan ilmiah atau pekerjaan yang
sifatnya teknis yang membutuhkan “presisi”, selain meramal produktivitas
mengerjakan pekerjaan rutin yang melibatkan masalah persepsi, sehingga
seorang pekerja mampu membandingkan dan memberi tanda-tanda pada daftar
tulisan secara cepat dan tepat.
Pekerjaan clerical, seperti : filling (pengisian file), coding (pemberian kode),
stock room work (pekerjaan ruang persediaan)

b. Bentuk
Setiap soal terdiri dari pasangan huruf-huruf atau angka-huruf, dan salah satu
pasangan tersebut diberi garis bawah. Lembar jawaban terdiri dari pasangan
huruf-huruf atau angka-huruf yang salah satu pasangan sama dengan
pasangan di soal. Ada 2 bagian yang masing-masing terdiri dari 100 butir
soal.
Tugas testee memberi garis bawah pasangan tersebut di lembar jawaban
seperti pasangan bergaris bawah di soal.

Contoh soal : soal jawaban :


1. AB AC AD Ae AF 1. Ab Cd AB CF aE
2. Aa aB Ba BA Bb 2. BA Bb bA ba Aa
3. A7 7A B7 7B AB 3. a7 b7 AB 7a B7 58

● Language Usage : I. Spelling ; II. Sentences


a. Pengantar
11
Tes ini terdiri dari 2 tes :
1) Spelling
Mengetahui perbendaharaan kata yang sering digunakan dalam
kehidupan sehari-hari
2) Sentences Mengukur kemampuan membedakan tata bahasa yang baik
dengan yang jelek, memahami pemberian tanda baca yang tepat dan
penggunaan kata yang tepat dalam bahasa inggris.
Tes ini dibuat untuk : bidang jurnalistik (menulis), mengajar, korespodensi
bisnis.

b. Bentuk
1) Tes spelling, contoh soal :
Kata mana yang tidak dieja dengan benar
A. cycle
B. gurl
C. arrow
D. wrote

2) Tes sentences, contoh soal :


A. Ali & Ibnu / akan memotong / halaman berumput/ akhir minggu
ini
B. Ali & Ibnu / akhir minggu ini / akan memotong / halaman
berumput /
C. Akhir minggu ini /Ali & Ibnu / akan memotong / halaman
berumput
D. Akan memotong / halaman berumput / akhir minggu ini / Ali &
Ibnu

Jawaban :
A B C D E. betul semua

12
13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari ,makalah ini, DAT (Differential Aptitude Test) merupakan
salah satu alat tes bakat yang umum digunakan untuk mendeteksi bakat siswa. Tes
DAT adalah alat tes yang mampu mengukur bermacam-macam bakat seseorang.
Sehingga alat tes DAT ini termasuk dalam jenis multiple aptitude batteries. Dalam
instrumennya, alat tes DAT memiliki delapan subtes yang terbagi atas kelompok tes
verbal dan non-verbal. Subtes DAT yang masuk dalam kelompok verbal adalah
penalaran verbal (verbal reasoning), pemakaian bahasa (language usage) yang terdiri
atas mengeja (spelling) dan tata bahasa (sentences/grammer), tes berhitung/
kemampuan angka (numerical ability) dan tes cepat teliti (clerical speed and
accuracy). Yang masing-masing memiliki soal dan waktu pengerjaan yang berbeda-
beda.
Adapun tujuan DAT adalah untuk mendapatkan prosedur penilaian yang ilmiah,
terintegrasi dan standard. Untuk melakukan prediksi dalam bidang pendidikan dan
pekerjaan. Untuk pelajaran atau pekerjaan/ profesi yang memerlukan persepsi
hubungan antara benda-benda.

B. Saran
Dari hasil penulisan diatas penulis menyadari bahwa masih banyak sekali
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki masalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. Maka
dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam
kesimpulan di atas.

14
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad, N. H., Fairuz, A., Casi, S. 2021. Tes Psikologi Differential


Aptitude Test Dengan Metode RandomForest Berbasis Website. e-Proceeding of
Engineering. Vol.8, No.6

Ahmad, P.Y.S., Alya, D. N.,Amida, N.R., Aya, S.A. 2022. Efektifitas Penggunaan Tes DAT
Pada Pendidikan Di Indonesia. Jurnal Flourishing. Vol.2 No.2

Dwi, N., Nurfi, L. 2020. Buku Ajar Asesmen Minat Dan Bakat Teori Dan Aplikasi.
Umsida Press. Universitas Muhammadiah Sidoarjo

Ika SR. Tes Mengetahui Bakat Terpendam : Differential Aptitude Test (DAT). (2022).
Diakses pada 12 Oktober 2023 dari
https://konselor.id/main/tips/tes-mengetahui-bakat-terpendam-dat.html

Tes DAT (Differential Aptitude Test). Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muria Kudus. (2019). Diakses pada 12 Okt. 2023
https://bk-fkip.umk.ac.id/index.php?option=com_sppagebuilder&view=page&id=45.

15

Anda mungkin juga menyukai