Disusun Oleh :
G3A021074
Provokasi
(ancaman atau kebutuhan yang tidak terpenuhi)
Stress
Cemas
Marah
Marah berkepanjangan
Depresi Agresi
Pohon masalah
Resiko mencederai orang lain/lingkungan
Perilaku kekerasan
H. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko mencederai orang lain berhubunagan dengan perilaku kekerasan
2. Perilaku kekerasan berhubungan dengan harga diri rendah
3. Klien dapat 1. Klien dapat mengungkapkan 3.1.1 Anjurkan klien mengungkapkan apa yang dialami dan
mengidentifikasi tanda perasaan saat marah atau dirasakannya saat jengkel atau marah
dan gejala perilaku jengkel 3.1.2 Observasi tanda dan gejala perilaku kekerasan pada
kekerasan 2. Klien dapat menyimpulkan klien
tanda dan gejala jengkel atau 3.2.1 Simpulkan bersama klien yanda dan gejala jengkel atau
kesal yang dialaminya kesal yang dialami klien
4. Klien dapat 1. Klien dapat mengungkapkan 4.1.1 Anjurkan klien untuk mengungkapkan perilaku
mengidentifikasi perilaku kekerasan yang biasa kekeraan yang biasa dilakukan klien
perilaku kekerasan yang dilakukan 4.2.1 Bantu klien bermain peran sesuai perilaku kekerasan
biasa dilakukan 2. Klien dapatbermain peran yang biasa dilakukan
sesuai perilaku kekerasan yang 4.3.1 Bicarakan dengan klien apakah dengan cara klien
biasa dilakukan lakukan masalahnya selesai
3. Klien dapat menngetahui cara
yang biasa dilakukan untuk
menyelesaikan masalah
5. Klien dapat 1. Klien dapat menjelaskan akibat 5.1.1 Bicarakan akibat atau kerugian dari cara yang dilakukan
mengidentifikasi akibat dari cara yang digunakan klien: klien
perilaku kekerasan a. akibat pada klien sendiri, 5.1.2 bersama klien menyimpulkan akibat dari cara yang
b. akibat pada orang lain, dilakukan klien
c. akibat pada lingkungan 5.1.3 Tanyakan pada klien apakah dia ingin mempelajari cara
baru yang sehat
6. Klien dapat 1. klien dapat menyebutkan 1.1.1 diskusikan kegiatan fisik yang biasa dilakukan klien
mendemonstrasikan cara contoh pencegahan perilaku 1.1.2 beri pujian atas kegiatan fisik yang biasa dilakukan
fisik untuk mencegah kekerasan secara fisik: tarik klien
perilaku kekerasan napas dalam, pukul kasur, dan 1.1.3 diskusikan dua cara fisik yang paling mudah untuk
bantal mencegah perilaku kekerasan
2. klien dapat mendemonstrasikan 6.2.1 Diskusikan cara melakukan tarik napas dalam dengan
cara fisik untuk mencegah klien
perilaku kekerasan 6.2.2 Beri contoh klien cara menarik napas dalam
3. Klien mempunyai jadwak 6.2.3 Minta klien untuk mengikuti contoh yang diberikan
untuk melatih cara pencegahan sebanyak 5 kali
fisik yang telah dipelajari 6.2.4 Beri pujian positif atas kemampuan klien
sebelumnya mendemonstrasikan cara menarik napas dalam
4. Klien mengevaluasi 6.2.5 Tanyakan perasaan klien setelah selesai
kemampuannya dalam 6.3.1 diskusikan dengan klien mengenai frekuensi latihan
melakukan cara fisik sesuai yang akan dilakukan sendiri oleh klien
jadwal yang disusun 6.3.2 susun jadwal kegiatan untuk melatih cara yang
dipelajari
6.4.1 klien mengevaluasi peaksanaan latihan
6.4.2 validasi kemampuan klien dalam melaksanakan latihan
6.4.3 beikan pujian atas keberhasilan klien
6.4.4 Tanyakan pada klien apakah kegiatan cara pencegahan
perilaku kekerasan dapat mengurangi perasaan marah
7. Klien dapat 1. Klien dapat menyebutkan cara 7.1.1. diskusikan cara bicara yang baik dengan klien
mendemonstrasikan cara bicara yang baik dalam 7.1.2. Beri contoh cara bicara yang baik :
social untuk mencegah mencegah perilaku kekerasan d. Meminta dengan baik
perilaku kekerasan a. Meminta dengan baik e. Menolak dengan baik
b. Menolak dengan baik f. Mengungkapkan perasaan dengan baik
c. Mengungkapkan perasaan 7.2.1. Minta klien mengikuti contoh cara bicara yang baik
dengan baik a. Meminta dengan baik : “Saya minta uang untuk beli
2. Klien dapat makanan”
mendemonstrasikan cara verbal b. Menolak dengan baik : “ Maaf, saya tidak dapat
yang baik melakukannya karena ada kegiatan lain.
3. Klien mumpunyai jadwal untuk c. Mengungkapkan perasaan dengan baik : “Saya kesal
melatih cara bicara yang baik karena permintaan saya tidak dikabulkan” disertai
4. Klien melakukan evaluasi nada suara yang rendah.
terhadap kemampuan cara 7.2.2. Minta klien mengulang sendiri
bicara yang sesuai dengan 7.2.3. Beri pujian atas keberhasilan klien
jadwal yang telah disusun 7.3.1. Diskusikan dengan klien tentang waktu dan kondisi
cara bicara yang dapat dilatih di ruangan, misalnya :
meminta obat, baju, dll, menolak ajakan merokok, tidur
tidak pada waktunya; menceritakan kekesalan pada
perawat
7.3.2. Susun jadwaj kegiatan untuk melatih cara yang telah
dipelajari.
7.4.1. Klien mengevaluasi pelaksanaa latihan cara bicara
yang baik dengan mengisi dengan kegiatan jadwal
kegiatan ( self-evaluation )
7.4.2. Validasi kemampuan klien dalam melaksanakan
latihan
7.4.3 Berikan pujian atas keberhasilan klien
7.4.4 Tanyakan kepada klien : “ Bagaimana perasaan Budi
setelah latihan bicara yang baik? Apakah keinginan
marah berkurang?”
8. Klien dapat 1. Klien dapat menyebutkan 8.1.1. Diskusikan dengan klien kegiatan ibadah yang pernah
mendemonstrasikan cara kegiatan yang biasa dilakukan dilakukan
spiritual untuk 2. Klien dapat 8.2.1. Bantu klien menilai kegiatan ibadah yang dapat
mencegah perilaku mendemonstrasikan cara dilakukan di ruang rawat
kekerasan ibadah yang dipilih 8.2.2. Bantu klien memilih kegiatan ibadah yang akan
3. Klien mempunyai jadwal untuk dilakukan
melatih kegiatan ibadah 8.2.3. Minta klien mendemonstrasikan kegiatan ibadah yang
4. Klien melakukan evaluasi dipilih
terhadap kemampuan 8.2.4. Beri pujian atas keberhasilan klien
melakukan kegiatan ibadah 8.3.1 Diskusikan dengan klien tentang waktu pelaksanaan
kegiatan ibadah
8.3.2. Susun jadwal kegiatan untuk melatih kegiatan ibadah
8.4.1. Klien mengevaluasi pelaksanaan kegiatan ibadah
dengan mengisi jadwal kegiatan harian (self-evaluation)
8.4.2. Validasi kemampuan klien dalam melaksanakan
latihan
8.4.3. Berikan pujian atas keberhasilan klien
8.4.4 Tanyakan kepada klien : “Bagaimana perasaan Budi
setelah teratur melakukan ibadah? Apakah keinginan
marah berkurang
9. Klien dapat 1. Klien dapat menyebutkan jenis, 9.1.1 Diskusikan dengan klien tentang jenis obat yang
mendemonstrasikan dosis, dan waktu minum obat diminumnya (nama, warna, besarnya); waktu minum
kepatuhan minum obat serta manfaat dari obat itu obat (jika 3x : pukul 07.00, 13.00, 19.00); cara minum
untuk mencegah (prinsip 5 benar: benar orang, obat.
perilaku kekerasan obat, dosis, waktu dan cara 9.1.2 Diskusikan dengan klien tentang manfaat minum obat
pemberian) secara teratur :
2. Klien mendemonstrasikan a.Beda perasaan sebelum minum obat dan sesudah
kepatuhan minum obat sesuai minum obat
jadwal yang ditetapkan b. Jelaskan bahwa dosis hanya boleh diubah oleh dokter
3. Klien mengevaluasi c.Jelaskan mengenai akibat minum obat yang tidak
kemampuannya dalam teratur, misalnya, penyakit kambuh
mematuhi minum obat 9.2.1 Diskusikan tentang proses minum obat :
a.Klien meminat obat kepada perawat ( jika di rumah
sakit), kepada keluarga (jika di rumah)
b. Klien memeriksa obat susuai dosis
c.Klien meminum obat pada waktu yang tepat.
9.2.2. Susun jadwal minum obat bersama klien
9.3.1 Klien mengevaluasi pelaksanaan minum obat dengan
mengisi jadwal kegiatan harian (self-evaluation)
9.3.2 Validasi pelaksanaan minum obat klien
9.3.3 Beri pujian atas keberhasilan klien
9.3.4 Tanyakan kepada klien : “Bagaiman perasaan Budi
setelah minum obat secara teratur? Apakah keinginan
untuk marah berkurang?”
10. Klien dapat 1. Klien mengikuti TAK : 10.1.1 Anjurkan klien untuk mengikuti TAK : stimulasi
mengikuti TAK : stimulasi persepsi pencegahan persepsi pencegahan perilaku kekerasan
stimulasi persepsi perilaku kekerasan 10.1.2 Klien mengikuti TAK : stimulasi persepsi pencegahan
pencegahan perilaku 2. Klien mempunyai jadwal perilaku kekerasan (kegiatan tersendiri)
kekerasan TAK : stimulasi persepsi 10.1.3 Diskusikan dengan klien tentang kegiatan selama
pencegahan perilaku kekerasan TAK
3. Klien melakukan evaluasi 10.1.4 Fasilitasi klien untuk mempraktikan hasil kegiatan
terhadap pelaksanaan TAK TAK da beri pujian atas keberhasilannya
10.2.1 Diskusikan dengan klien tentang jadwal TAK
10.2.2 Masukkan jadwak TAK ke dalam jadwal kegiatan
harian (self- evaluation).
10.3.2 Validasi kemampuan klien dalam mengikuti TAK
10.3.3 Beri pujian atas kemampuan mengikuti TAK
10.3.4 Tanyakan pada klien: “Bagaimana perasaan Ibu
setelah mengikuti TAK?”
11. Klien 1. Keluarga dapat 11.1.1 Identifikasi kemampuan keluarga dalam merawat klien
mendapatkan dukungan mendemonstrasikan cara sesuai dengan yang telah dilakukan keluarga terhadap
keluarga dalam merawat klien klien selama ini
melakukan cara 11.1.2 Jelaskan keuntungan peran serta keluarga dalam
pencegahan perilaku merawat klien
kekerasan 11.1.3 Jelaskan cara- cara merawat klien :
a. Terkait dengan cara mengontrol perilaku marah
secara konstruktif
b. Sikap dan cara bicara
c. Membantu klien mengenal penyebab marah dan
pelaksanaan cara pencegahan perilaku kekerasan
11.1.4 Bantu keluarga mendemonstrasikan cara merawat
klien
11.1.5 Bantu keluarga mengngkapkan perasaannya setelah
melakukan demonstrasi
11.1.6 Anjurkan keluarga mempraktikannya pada klien
selama di rumah sakit dan melanjutkannya setelah
pulang ke rumah.
DAFTAR PUSTAKA