DISUSUN OLEH :
TAHUN 2023
I. Definisi Perilaku Kekerasan
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan hilangnya kendali
perilaku seseorang yang diarahkan pada diri sendiri, orang lain, atau
lingkungan. Perilaku kekerasan pada diri sendiri dapat berbentuk melukai
diri untuk bunuh diri atau membiarkan diri dalam bentuk penelantaran diri.
Perilaku kekerasan pada orang adalah tindakan agresif yang ditujukan
untuk melukai atau membunuh orang lain. Perilaku kekerasan pada
lingkungan dapat berupa perilaku merusak lingkungan, melempar kaca,
genting, dan semua yang ada di lingkungan (Yusuf et al., 2015).
Menurut Keliat (2011) dalam (Nurhalimah, 2016), perilaku
kekerasan adalah suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk melukai
seseorang secara fisik maupun psikologis. Herdman (2012) dalam
(Nurhalimah, 2016) mengatakan bahwa risiko perilaku kekerasan
merupakan perilaku yang diperlihatkan oleh individu. Bentuk ancaman
bisa fisik, emosional atau seksual yang ditujukan kepada orang lain
Sehingga dapat disimpulkan bahwa perilaku kekerasan merupakan:
a. Respons emosi yang timbul sebagai reaksi terhadap kecemasan yang
meningkat dan dirasakan sebagai ancaman (diejek/dihina).
b. Ungkapan perasaan terhadap keadaan yang tidak menyenangkan
(kecewa, keinginan tidak tercapai, tidak puas
c. Perilaku kekerasan dapat dilakukan secara verbal, diarahkan pada diri
sendiri, orang lain, dan lingkungan.
Respon
Respon
Maladaftatif
Adaftif
Keterangan:
Kegagalan yang menimbulkan frustasi dapat menimbulkan respon
pasif dan melarikan diri/respon melawan dan menentang sampai
respon maladaptif yaitu agresif – kekerasan.
1) Asertif: Individu dapat mengungkapkan marah tanpa menyalahkan
orang lain dan memberikan orang lain dan ketenangan.
2) Frustasi: Individu gagal mencapai tujuan kepuasan saat marah dan
tidak dapat menemukan alternative.
3) Pasif: Perilaku dimana seseorang tidak mampu mengungkapkan
perasaan sebagai suatu usaha dalam mempertahankan haknya.
4) Agresif: Memperlihatkan permusuhan, keras dan menuntut,
mendekati orang lain dengan ancaman memberi kata-kata ancaman
tanpa niat melukai orang lain. Umumnya klien masih dapat
mengontrol perilaku untuk tidak melukai orang lain.
5) Kekerasan: Sering juga disebut dengan gaduh gelisah atau amuk.
Prilaku kekerasan ditandai dengan menyentuh orang lain secara
menakutkan, memberi kata-kata ancaman melukai disertai melukai
pada tingkat ringan, dan yang paling berat adalah melukai/merusak
secara serius. Klien tidak mampu mengendalikan diri atau hilang
control.
III. Pohon Masalah
1. Pohon masalah
Risiko Bunuh Diri (Efek)
Perilaku Kekerasan (Core Problem)
7.4.1. Klien
mengevaluasi
pelaksanaan latihan
cara bicra yang baik
dengan mengisi jadwal
kegiatan (self-
evaluation).
7.4.2. Validasi
kemampuan klien
dalam melaksankan
latihan.
7.4.4. Tanyakan
kepeda klien
“bagaimana perasaan
imam setelah latihan
bicara yang baik?
Apakah keinginan
merah berkurang?”.
DAFTAR PUSTAKA
Azizah, L. M., Zainuri, I., & Akbar, A. (2016). Buku Ajar Keperawatan
Kesehatan Jiwa Teori dan Aplikasi Praktik Klinik. In Buku Ajar
Keperawatan Kesehatan Jiwa. Indomedia Pustaka.
Nurhalimah. (2016). Keperawatan Jiwa. Kemenkes RI.
Wahyuni, S. (2022). Keperawatan Jiwa (Konsep Asuhan Keperawatan pada
Diagnosa Keperawatan Jiwa). Rumah Pustaka.
Wuryaningsih, E. W., Windarwati, H. D., & Dewi, E. I. (2018). Buku Ajar
Keperawatan Kesehatan Jiwa I. UPT Percetakan & Penerbitan Universitas
Jember.
Yusuf, A., Fitryasari, R., & Nihayati, H. E. (2015). KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA. Salemba Medika.