Makalah
Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar
Oleh:
Faqru Nisa’ Arrahmah
Nasmah Muthi’ah Hayy
Nisaul Muqoddimah
Nurin Alfiani
Dosen Pengampu
Anis Ulfiyatin, S.Sos., M.Sosio.
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Tidak lupa shalawat serta salam tercurahkan kepada baginda agung nabi
Muhammad SAW yang syafaatnya kita nantikan kelak diakhirat kelak.
Makalah yang berjudul “Upaya Pencegahan Pelecehan Seksual Sebagai
Bentuk Pengendalian Sosial di Masyarakat” ini bertujuan untuk menambah
wawasan terhadap cara pencegahan dan penanganan pelecehan seksual.
Adapun penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Ilmu Sosial Budaya Dasar, yang membahas tentang Pengendalian Sosial di
Masyarakat. Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen Anis Ulfiyatin,
S.Sos., M.Sosio selaku dosen pengampu mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar,
yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis sehingga penulis
mampu menyelesaikan makalah ini. Serta berbagai pihak yang telah membantu
terwujudnya makalah ini.
Dengan kerendahan hati, penulis memohon maaf apabila ada
ketidaksesuaian kalimat dan kesalahan. Meskipun demikian, penulis terbuka pada
kritik dan saran dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelecehan seksual adalah prilaku pendekatanpendekatan yang
terkait dengan hubungan seks yang tidak diinginkan, seperti permintaan
untuk melakukan hubungan badan, dan prilaku lainya yang secara verbal
atau fisik mengacu pada tindakan seksual.
Indonesia merupakan negara dengan kasus pelecehan seksual yang
tinggi, dan mayoritas korbannya adalah remaja. Menurut data Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen-PPPA), dalam
periode 1 Januari-27 September 2023 ada 19.593 kasus kekerasan yang
tercatat di seluruh Indonesia. Dari seluruh kasus kekerasan tersebut, 17.347
korban merupakan Perempuan, dan 3.987 korban berjenis kelamin laki-laki.
Kemudian Kemen-PPPA menemukan jenis kekerasan yang paling banyak
dialami korban adalah kekerasan seksual, yaitu sebanyak 8.585 kasus. 1
Kasus pelecehan seksual yang terjadi baru ini adalah “Oknum
Perawat yang Lecehkan Pasien di Puskesmas Lamongan”. Niat gadis yang
berumur 19 tahun berobat ke puskesmas juga berujung pahit.dia dilecehkan
oleh seorang perawat puskesmas Sumberaji, Kecamatan Sukodadi,
Lamngan. Ia dilecehkan ketika diperiksa oleh pelaku pada hari Ahad tanggal
15 Oktober sekitar pukul 16:45 WIB.
Selain kasus di atas masih banyak kasus pelecehan seksual yang lain.
Fenomena mengenai pelecehan seksual perlu dibahas karena maraknya
pelecehan seksual di negeri Indonesia ini, dan tujuan penulisan makalah ini
adalah sebagai upaya pencegahan pelecehan seksual sehingga dapat
meminimalisir terjadinya pelecehan seksual.
1
Nabilah Muhamad “Ada 19 Ribu Kasus Kekerasan di Indonesia, Korbannya Mayoritas Remaja”,
dalam https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/09/27/ada-19-ribu-kasus-kekerasan-di-
indonesia-korbannya-mayoritas-remaja; (diakses tanggal 22 Oktober 2023).
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dibuat rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian pelecehan seksual?
2. Bagaimana cara mencengah pelecahan seksual?
3. Bagaimana peran lembaga kontrol sosial dalam pencegahan dan
penangan pelecahan seksual?
C. Tujuan Penulisan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat dibuat tujuan
penulisan makalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian pelecehan seksual
2. Untuk mengetahui cara mencengah pelecehan seksual
3. Untuk mengetahui peran lembaga kontrol sosial dalam pencegahan dan
penangan pelecahan seksual.
D. Kerangka Konseptual
1. Pengertian Pengendalian Sosial
Pengendalian sosial, merupakan metode atau cara yang digunakan
untuk mengawasi perilaku individu dalam melaksanakan aktifitasnya
dan mendorong individu agar berprilaku sesuai dengan nilai dan norma
yang berlaku.2
Pengertian pengendalian sosial menurut para ahli adalah sebagai
berikut:
a. Menurut Peter L Berger
Pengendalian sosial, adalah cara-cara yang digunakan
masyarakat untuk menerbitkan anggotanya yang membangkang.
b. Menurut prof. Dr.Selo Soemardjan
Pengendalian sosial, merupakan suatu proses yang terencana
maupun tidak terencana yang bertujuan mengajak, membimbing,
2
Mulat Wigati Abdullah, Sosiologi Untuk SMP dan MTS VIII (KTSP), (Jakarta Barat: PT Grafindo
Media Pratama, 2006), 66.
3
3
Ibid.
4
Nana Supriatna, IPS Terpadu (Sosiologi, Geografi, Ekonomi, Sejarah), (Jakarta Barat: PT
Grafindo Media Pratama, 2006), 280.
4
5
Mulat Wigati Abdullah, Sosiologi Untuk SMP dan MTD VIII (KTSP), (Jakarta Barat: PT
Grafindo Media Pratama, 2006, 66.
6
Ibid., 66-68.
5
7
Ibid., 68.
6
c. Tokoh Masyarakat
Tokoh masyarakat merupakan orang-orang yang disegani
dan dihormati dalam lingkungan masyarakatnya, dapat
dikarenakan aktivitas dalam kelompoknya, kecakapanya, atau
sifat-sifat yang dimilikinya. Para tokoh masyarakat ini dapat
berasal dari lingkungan agama, kepala suku, atau ketua adat dari
lingkungan adat setempat, atau para pejabat pemerintah.
d. Lembaga pendidikan
Lembaga pendidikan yang bersifat formal seperti sekolah
dasar hingga perguruan tinggi, maupun yang bersifat nonformal
seperti pondok pesantren, memiliki peran penting dalam
pengendalian sosial. Lembaga pendidikan memberikan pelajaran-
pelajaran tentang nilai-nilai yang baik, bimbingan, dan
keterampilan sehingga para anak didiknya dapat berguna di
masyarakat. 8
8
Ibid., 70-72.
7
BAB II
PEMBAHASAN
9
Satiu Faiyah, “Pengertian Pelecehan Sosial Terhadap anak” (Tesis—Universitas Islam Nahdlatul
Ulama Jepara, Jepara, 2016), 16-17.
8
10
Ibid., 19-20.
11
Ibid., 20.
9
12
Ibid., 22-23.
10
13
Risna Halidi, “10 Dampak Pelecehan Seksual Bagi Korban, salah satunya Keinginan Bunuh
Diri”, dalam https://amp.suara.com/health/2022/06/15/115532/10-dampak-pelecehan-seksual-bagi-
korban-salah-satunya-keinginan-bunuh-diri?page=all; (diakses tanggal 22 Oktober 2023).
14
Iswan Saputro, “8 Cara Mencegah Pelecahan Seksual, Lindungi Dirimu!”, dalam
https://www.klikdokter.com/psikologi/kesehatan-mental/cara-sederhana-untuk-menghindari-
pelecehan-seksual; (diakses tanggal 22 Oktober 2023).
12
15
Direktorat Jenderal Perbendaharaan, “Pencegahan Tindakan Pelecahan/Kekerasan Seksual”
dalam https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/klaten/id/data-publikasi/berita-terbaru/2894-pencegahan-
tindakan-pelecehan-kekerasan-seksual.html; (diakses tanggal 22 Oktober 2023).
16
Rani, “Peran Institusi Pendidikan Dalam Mencegah Terjadinya Pelecehan Seksual”, dalam
https://psychology.binus.ac.id/2018/11/07/peran-institusi-pendidikan-dalam-mencegah-terjadinya-
pelecehan-seksual/; (diakses tanggal 22 Oktober 2023).
14
17
Kadek Dandi Saputra, “Peran Kepolisian Resor Buleleng Dalam Upaya Penanggulangan Dan
Penanganan Tindak Pidana Kekerasan Seksual Terhadap Anak”. e-Journal Komunitas Yustisia
Universitas Pendidikan Ganesha, Vol. 04, No, 03 (November, 2021), 820-821.
16
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Pelecehan seksual adalah segala macam bentuk perilaku yang berkonotasi
seksual yang dilakukan secara sepihak dan tidak diharapkan oleh orang yang
menjadi sasaran, sehingga menimbulkan reaksi negative, seperti: rasa malu,
marah, dan tersinggung. Dalam KBBI kata pelecehan berasal dari kata “leceh”
yang artinya adalah suatu penghinaan atau peremehan. Sedangkan “peleceh”
orang yang suka meleceh. Dan kata seksual adalah berkenaan dengan jenis
kelamin laki-laki maupun Perempuan.
2. Cara mencegah pelecehan seksual adalah: menghindari tempat yang
berbahaya, menjaga jarak dengan orang lain yang bukan anggota keluarga kita,
atau kerabat yang benar-benar dekat, menghindari obrolan yang berbau porno,
mempersiapkan alat pelindung diri, berani bersigap tegas.
3. Peran-peran lembaga kontrol sosial dalam pencegahan dan penanganan
pelecehan seksual meliputi: peran tokoh masyarakat atau tokoh agama dalam
upaya pencegahan pelecehan seksual, peran lembaga pendidikan dalam upaya
pencegahan pelecehan sesual, peran polisi dalam upaya pelecehan seksual.
17
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Abdullah, Mulat Wigati. Sosiologi Untuk SMP dan MTS VIII (KTSP), Jakarta Barat:
PT Grafindo Media Pratama, 2006.
Supriatna, Nana. IPS Terpadu (Sosiologi, Geografi, Ekonomi, Sejarah), Jakarta
Barat: PT Grafindo Media Pratama, 2006.
Tesis
Faiyah, Satiu. “Pengertian Pelecehan Sosial Terhadap anak” (Tesis—Universitas
Islam Nahdlatul Ulama Jepara, Jepara, 2016).
e-Jurnal
Saputra, Kadek Dandi. “Peran Kepolisian Resor Buleleng Dalam Upaya
Penanggulangan Dan Penanganan Tindak Pidana Kekerasan Seksual
Terhadap Anak”. e-Journal Komunitas Yustisia Universitas Pendidikan
Ganesha, Vol. 04, No, 03 (November, 2021), 820-821.
Internet
Halidi, Risna. “10 Dampak Pelecehan Seksual Bagi Korban, salah satunya
Keinginan Bunuh Diri”, dalam
https://amp.suara.com/health/2022/06/15/115532/10-dampak-pelecehan-
seksual-bagi-korban-salah-satunya-keinginan-bunuh-diri?page=all;.
diakses tanggal 22 Oktober 2023.
Muhamad, Nabilah “Ada 19 Ribu Kasus Kekerasan di Indonesia, Korbannya
Mayoritas Remaja”, dalam
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/09/27/ada-19-ribu-kasus-
kekerasan-di-indonesia-korbannya-mayoritas-remaja; diakses tanggal 22
Oktober 2023.
18