Anda di halaman 1dari 7

 

PROPOSAL
METODE PENELITIHAN DAN PENULISAN HUKUM

Disusun oleh:

Nama : BRAM YEHUD YOWEI

Nim : 2020021014240

Kelas : C (Reguler)

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS CENDRAWASIH
JAYAPURA – PAPUA
Angkatan 2020
 
DAFTAR ISI
BAB I           PENDAHULUAN
A.. Latar Belakang Masalah
B.. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
3. Studi Pustaka
4. Metode Penelitian
5. Sistematika Penulisan Tesis

Keterangan:
Proposal ini di buat dan diambil contohnya agar memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen,
karena proposal tidak dapat di karang atau melalui imajinasi dan pikiran sendiri, maka itu
dibuatlah, Contoh judul yang di bawah dalam bimbingan tugas pembuatan proposal metode
penelitian dan penulisan hukum yaitu:
“PERANAN HUKUM SEBAGAI ALAT UNTUK MENGUBAH
POLA PERILAKU MASYARAKAT DIKELURAHAN JEBRES
SURAKARTA”

DAFTAR PUSTAKA
 Latar Belakang

Berdirinya kampus universitas sebelas Maret di Surakarta akan menimbulkandampak


terhadap kehidupan masyarakat di sekitar kampus, kehadiran kampus UNSmenimbulkan
permasalahan dalam hal kehadirian mahasiswa dalam jumlah besar.Semantara itu pihak UNS
tidak menyediakan sarana tempat tinggal yang layak bagiMahasiswa yang berasal dari luar
Surakarta. Hal ini member peluang masyarakatuntuk menyediakan kamar dan rumah untuk
menampung mahasiswa dalam bentuk kontrak kamar atau sewa rumah. Sekaligus menambah
pendapatan masyarakat sekitar lingkungan UNS.Kehadiran mahasiswa sebagai pendatang
baru akan menimbulkan
masalah barubagi kehidupan masyarakat. Karena para pendatang akan membawa kebiasaanla
manya, baik positif maupun negatif dalam pergaulan bermasyarakat. Akibatnyamasyarakat
yang semula homogen menjadi semakin komplek sifatnya yang kadangterjadi pergeseran
budaya.Sebagaimana disinggung diatas perlu dibuat suatu hokum yang mungkinmempunyai
pengaruh langsung atau tidak langsung dalam mendorong
terjadinya perubahan social. Peranan hokum disini sebagai alat untuk mengubah pola perilaku
masyarakat di kelurahan jebres Surakarta. Dalam arti bahwa hokum dipergunakansebagai
suatu alat pelopor perubahan terhadap orang atau kelompok orang.Suatu peraturan
merupakan oedoman bagi kehidupan yang harus ditaati, tetapiseringkali terjadi peraturan
tersebut tidak ditaati oleh masyarakat. Jika terjadiketidaktaatan atau pelanggaran terhadap
norma tesebut perlu diberi sanksi sesuaidengan mekanisme yang telah diatur.Di sekitar
lingkungan kampus Universitas Sebelas Maret, sudah menjadi pengetahuan
umum bahwa ulah anak indekos belakangan ini makin mengerikan danmencemaskan
masyarakat.. Sementara itu, di sejumlah kos-kosan, tak jarangditemukan kasus beberapa
ABG menggelar pesta putau atau narkotika hingga adasalah satu korban tewas akibat over
dosis.Secara sosiologis, remaja umumnya memang amat rentan terhadap pengaruh-
pengaruh eksternal. Karena proses pencarian jati diri, mereka mudah sekaliterombang-
ambing, dan masih merasa sulit menentukan tokoh panutannya.
Mereka juga mudah terpengaruh oleh gaya hidup masyarakat di sekitarnya. Karena kondisike
jiwaan yang labil, remaja mudah terpengaruh dan terbawa arus sesuai dengan keadaan
lingkungannya.
Mereka cenderung mengambil jalan pintas dan tidak mau pusing-pusing memikirkan
dampaknegatifnya.Diberbagaikomunitasdankotabesar, jangan heran jika hurahura, seks bebas
, menghisap ganja dan zat adiktif lainnyacenderung mudah menggoda para remaja.
Siapakah yang harus dipersalahkan tatkalakita menjumpai remaja yang terperosok pada
perilaku yang menyimpang danmelanggar hukum atau paling tidak melanggar tata tertib yang
berlaku di masyarakat?Dalam hal ini, kita tidak harus saling menyalahkan, jalan yang akan
ditempuh adalahmemperbaiki cara dan sistem dalam mendidik anak dan remajaUntuk
menganalisa secara ilmiah tentang gejala-gejala dan kejadian sosial budaya
di masyarakat sebagai proses-proses yang sedang berjalan atau bergeser kitamemrlukan
beberapa konsep.
Konsep-konsep tersebut sangat perlu untuk menganalisa proses pergeseran masyarakat
dalam sebuah penelitian antropologi dan sosiologi yangdisebut dinamik sosialAtas
pertimbangan tersebut, perlu diadakan penelitian tentang peranan hokumsebagai alat untuk
mengubah pola perilaku masyarakat serta bentuk – bentuk  pelanggaran yang dilakuakan oleh
anak kos-kosan.
 
 Permasalahan
1. Bagaimana Peranan hokum dalam mengubah pola perilaku masyrakat
disekitar kelurahan Jebres Surakarta ?

2. Bagaiman bentuk-bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh anak kos


terhadapmasyarakat sekitar ?

3. Bagaimana cara penyelesaian apabila terjadi pelanggaran peraturan-


peraturantersebut ?
 Tujuan
 Mengetahui peranan hokum dalam menguah pola perilaku masyrakat
sekitar keluarahan jebres Surakarta

 Mengetahui bentuk-bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh anak kos


terhadapmasyarakat sekitar
 Mengetahui bagaimana cara penyelesaian jika anak kos melanggar peraturantersebut.
 
 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan infotmasi guna mengetahuilebih lanjut
tentang pola kehidupan masyarakat yang pendidikannya relative tinggiterhadap peraturan
hukum dan semata-mata untuk menciptakan ketertibanmasyarakat.Sedangkan kegunaan
penulisan ini sebagai berikut :
 
1. Memberi dorongan kepada mahasiswa untuk senantiasa menambahwawasan dalam
sosiologi hukum khusus pada masalah hukum dandinamika masyarakat.

2. Dapat menjadi bahan pembelajaran dalam mata kuliah SosiologiHukum.

3. Dapat mengimplementasikan pembelajaran Sosiologi Hukum dalamkehidupan sehari-


hari.Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan untuk mengambil
kebijakan preventif dan represif menanggulangi kenakalan remaja atau kejahatan.
 
 Tinjauan Pustaka
1. Dalam suatu perubahan social masyarakat terhadap barbagai faktor penentangdari
masyarakat tersebut yang timbul diantaranya :

2. Mereka, yaitu sebagian besar masyarakat besar masyarakat tidak mengertiakan


hokum-hukum baru tersebut.

3. Perubahan itu snediri, bertentangan dengan nilai dan kaidah-kaidah yang berlaku.

4. Para warga masyarakat yang kepentingan-kempetingannya tertananmdengan kuat dan


berkuasa untuk menolak proses pembaharuan.

 
Resiko yang dihadapi sebagai akibat dari perubahan tenyata lebih beratdari
mempertahankan kepentingan social yang ada sebelum perubahanterjadi.Untuk menganalisa
secara ilmiah tentang gejala-gejala dan kejadian sosila budaya di masyarakat sebagai proses-
proses yang sedang berjalan atau bergeser kita
memrlukan beberapa konsep. Konsep-konsep tersebut sangat perlu untuk
menganalisa proses pergeseran masyarakat dan kebudayaan serta dalam sebuah penelitianantr
opologi dan sosiologi yang disebut dinamik sosial(social dynamic). Konsep-konsep penting
tersebut antara lain internalisasi(internalization),sosialisasi(socialization), dan
enkulturasi(enculturation). Kemudian ada juga evolusikebudayaan(cultural evolution)yang
mengamati perkembangan kebudayaan manusiadari bentuk yang sederhana hingga bentuk
yang semakin lama semakin kompleks.Serta juga ada difusi(diffusion)yaiu peneybaran
kebudayaan secara geografi, terbawaoleh perpindahan bangsa-bangsa di muka bumi. Proses
lain adalah proses belajar unsur-unsur kebudayaan asing oleh warga suatu masyarakat, yaitu
proses akulturasi(acculturation)dan asimilasi(assimilation).
Akhirnya ada proses pemabahruan atauinovasi(innovation),yang berhubungan erat dengan
penemuan baru (discovery dan invention).

 Proses Internalisasi
Manusia mempunyai bakat tersendiri dalam gen-nyauntuk mengembangkan berbagai
mavam perasaan, hasrat, nafsu, serta emosikepribadiannya. Tetapi wujud dari kepribadiannya
itu sangat dipengaruhi
oleh berbagai macam stimuli yang ada di sekitar alam dan lingkungan sosial dan budayanya.
Maka proses internalisasi yang dimaksud adalah proses panjang sejak seorangindividu
dilahirkan sampai ia hampir meninggal, dimana ia belajar menanamkandalam kepribadiannya
segala hasrat, perasaan, nafsu, serta emosi yang diperlukansepanjang hidupnya.Proses
sosialisasi. Proses ini bersangkutan dengan proses belajar kebudayaandalam hubungan
dengan sistem sosial. Dalam proses itu seorang individu dari masaanak-anak hingga masa
tuanya belajar pola-pola tindakan dalam interaksi dengansegala macam individu di
sekililingnya yag menduduki beraneka macam peranansosial yang mungkin ada dalam
kehidupan sehari-hari.Proses Enkulturasi. Dalam proses ini seorang individu mempelajari
danmenyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan adat-istiadat, sistem norma,
serta peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. Kata enkulturasi dalam bahas
Indonesia juga berarti “pembudayaan”. Sorang individu dalam hidupnya juga
seringmeniru dan membudayakan berbagai macam tindakan setelah perasaan dan
nilai budaya yang memberi motivasi akan tindakan meniru itu telah diinternalisasi dalamkepr
ibadiannya.
 
 Metode Penelitian
Dalam penelelitian yang dilakukan oleh penulis adalah menggunakan
metode penelitian empiris sebab untuk mendapatkan informasi yang seakurat mungkin
perludilakukan upaya untuk meminta langsung informasi kepada masyarakat serta orangyang
terlibat dalam proses mendapatkan segala informasi yang dibutuhkan, sebabdalam mengkaji
segala aktifitas masyarakat perlu dilakukan pendekatankemasyrakatan atau secara
sosiologis yang dilakukan untuk memperoleh informasidapat dilakukan dengan cara
melakukan wawancara terhadap narasumber, serta
dapat pula mencatat segala bentk pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat baik masyarak
at asli maupun pendatang. dengan meneliti seberapa besar peranan hokumyang berperan
untuk merubah pola perilaku masyarakat.

 
Penutup / KesimpulanPerilaku dikatakan menyimpang yang dilakukan oleh anak indekos
disekitar lingkunagan UNS Jebres Surakarta apabila perilaku tersebut dapat
mengakibatkankerugian terhadap diri sendiri dan orang lain. Perilaku menyimpang
cenderungmengakibatkan terjadinya pelanggaran terhadap norma-norma, aturan-aturan, nilai-
nilai, dan bahkan hukum. Para ahli telah melakukan penelitian mengenai
perilakumenyimpang ini. Dengan penelitian tersebut, para ahli telah merumuskan
berbagaimacam teori dalam kasus penyimpangan remaja.
Adapu teori-teori tersebut adalah :
 Teori Differential Association b.
 Teori Anomiec.
 Teori Kenakalan remaja oleh Albert K. Cohend.
 Teori Perbedaan Kesempatan dari Cloward dan Ohline.
 Teori Netralisasi yang dikembangkan oleh Matza dan Sykesf.
 Teori Kontrol
Perspektif atau teori yang paling tepat dipergunakan untuk memahamikehidupan remaja
sangat tergantung pada konteks dan cara pandang yang di pakai.Tetapi, yang penting adalah
untuk memahami dunia remaja yang dibutuhkankesediaan untuk berempati dan mengerti apa
sebetulnya keinginan, harapan, idiom,dan dunia kehidupan mereka. Tanpa adanya
pemahaman yang mendalam terhadapkehidupan remaja, semua tindakan dan cara-cara yang
di lakukan hanyalah aksi-aksiuntuk menghakimi atau sekadar menyalahkan mereka sebagai
anak nakal yang tak  patuh pada nasehat orang tuaPerlaku menyimpang pada remaja
merupakan perilaku yang tidak sehat baik dari segi fisik, mental, social dan ekonomi.
Bagaimana Negara ini di masa akandatang apabila mereka remaja yang tingkat
pendidikannya relative tinggi terutamamahasiswa pada saat ini sudah tidak sehat semua,
padahal mereka adalah pemimpin dimasa datang. Pencegahan kenakalan remaja lebih efektif
dan efisien daripada kitamengobati, meskipun kita juga harus menyembuhkan remaja yang
sudah terlanjur melakukan penyimpangan, pencegahan akan berjalan dengan baik apabila ada
sinergidari pemerintah sebagai penentu kebijakan, institusi pendidikan dimana mereka belajar
dan lingkungan keluarga.
 
DAFTAR PUSTAKA
 
Soerjono soekanto, sosiologi. Suatu pengantar, cetakan VI, Jakarta : yayasan penerbit UI,
1998-
 
Burhan Ashofa, Metode penelitian hokum, Jakarta : Rineka cipta, 1996-
 
Sorjono Soekanto, Mengenal Sosiologi Hukum. Bandung: PT.Citra Aditya Bakti, 1989
 -
 
file:///G:/soshum/catatan%20seorang%20mahasiswa%20hukum%20%20Makalah
%20Sosiologi%20hukum.htm-
 
nul-makalah.blogspot.com/feeds/6296975507661537401/comments/default

Anda mungkin juga menyukai