Anda di halaman 1dari 5

RANGKUMAN OIA SOSIOLOGI

1. Khayalan sosiologis wright mills


Teori yang dibangun oleh C. Wright Mills adalah mengenai imajinasi sosiologi. Imajinasi sosiologi
merupakan kemampuan untuk memahami sejarah dan biografi serta hubungan-hubungan di
antaranya dengan masyarakat.

2. tingkatan norma
Norma cara (usage)
Norma cara terlihat pada perbuatan individu dalam masyarakat. Penyimpangan dalam norma cara ini tidak
akan mendapatkan hukuman berat akan tetapi ada hukum sosial atau celaan dalam masyarakat.  Contoh
tindakan yang melanggar norma ini antara lain, cara seseorang membuang sampah. Jika ada seseorang
membuang sampah sembarangan cenderung mendapat celaan karena melakukan tindakan yang tidak sesuai
pada tempatnya
Norma tata kelakuan (mores)
Kebiasaan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, kemudian diterima sebagai patokan atau norma
pengatur kelakuan bertindak. Maka di dalamnya sudah terdapat unsur pengawasan dan jika terjadi
penyimpangan, pelakunya akan dikenakan sanksi
Norma adat istiadat (customs)
Tata kelakuan yang semakin kuat mencerminkan kekuatan pola kelakuan masyarakat yang mengikat para
anggotanya.  Bagi anggota masyarakat yang melanggar adat istiadat, maka ia akan mendapat sanksi sesuai
dengan adat masing-masing. Norma-norma tersebut mempunyai dasar yang sama, yaitu memberikan
petunjuk bagi tingkah laku seseorang yang hidup di dalam masyarakat
Norma kebiasaan (folksway)
Kebiasaan adalah perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama. Contohnya
kebiasaan memberi hormat kepada yang lebih tua usianya, mendahulukan orang yang sudah lanjut usia
ketika sedang antri, dan sebagainya.

3. bentuk interaksi asosiatif


Bentuk interaksi sosial asosiatif bisa berupa kerja sama, asimilasi, dan akulturasi.

4. dampak positif suatu gejala sosial

- Potensi munculnya nilai dan norma baru

- Adanya upaya mewujudkan kesetaraan gender

- Adanya diferensiasi struktural

- Tingkat pendidikan formal semakin tinggi dan merata

- Meningkatnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi

5. teori auguste comte


teori perkembangan Auguste Comte memiliki tiga tahap, yaitu tahap teologis, tahap
metafisik, dan tahap positivisme.
6. tahap pembentukan kepribadian
Tahap Persiapan (Preparatory Stage)
Tahap persiapan (Preparatory Stage) merupakan tahap persiapan bagi manusia untuk mengenali diri dan
lingkungan sekitarnya.

Tahap meniru (play stage)


Pada tahap meniru (play stage) ini kemampuan anak dalam berempati terhadap orang lain semakin
meningkat. Kesadaran anak bahwa dunia sosial terdiri dari kumpulan dari beberapa orang mulai
berkembang. Pada tahap ini anak-anak mulai mampu menirukan beberapa peran orang dewasa secara relatif
sempurna.

Tahap Siap Bertindak (Game Stage)


Pada tahap ini anak mulai sadar bahwa dirinya merupakan bagian dalam sistem kehidupan sosial sehingga
proses peniruan semakin berkurang dan digantikan oleh permainan yang diperankan secara sadar. 

Tahap Penerimaan Norma Kolektif (Generalized Other)


Tahap penerimaan norma kolektif (generalized other) merupakan suatu tahap seseorang mulai dewasa dan
mulai mampu memposisikan dirinya dengan baik dalam kehidupan masyarakat luas. Pada tahap ini
seseorang mulai paham terhadap posisi dirinya sendiri, keluarga, masyarakat,

7. macam2 nilai

- Nilai Material, yang berguna bagi fisik manusia. Contohnya makanan.

- Nilai Vital, yang berguna bagi manusia untuk melakukan aktivitasnya. Contoh: Bagi abang ojek online,
kendaraan bermotor, gadget, dan kuota internet

- Nilai Kerohanian, yang berguna bagi kebutuhan batin manusia.


- Nilai Keindahan, bersumber dari estetika. Contoh: kamu menganggap Lucas adalah personil tertampan di
boyband NCT U, tapi menurut teman kamu yang paling ganteng itu Mark Lee. 
- Nilai Kebenaran, bersumber dari akal manusia yang dibuktikan dengan fakta. Contoh: Bumi itu bulat, air
laut rasanya asin.
- Nilai Kebaikan/Moral, bersumber dari hati manusia. Contoh: sebelum kamu kelas online, kamu
menyempatkan diri buat bantuin Mama beres-beres rumah.
- Nilai Kerohanian, bersumber pada Tuhan. Contoh: kamu beragama Kristen, maka ibadahmu dilakukan di
gereja dengan berdoa dan nyanyian pujian. Sementara temanmu yang beragama Islam melakukan ibadah di
masjid dengan sholat dan mengaji.

8. penyebab ketimpangan
Ketimpangan sosial terjadi karena ketidakseimbangan dan perbedaan dalam lingkungan masyarakat. Contoh
ketimpangan sosial yaitu perbedaan antara si kaya dan si miskin. Ketidakseimbangan ekonomi membuat
perbedaan penghasilan, sehingga ada pembagian kelas atas, menengah, dan bawah.

9. membuat rumusan masalah

10. metode pengumpulan data

Observasi (Pengamatan)

Jenis-jenis teknik pengumpulan data yang pertama adalah observasi. Teknik ini diterapkan dengan melakukan
langsung pengamatan terhadap objek yang akan diteliti. 

Kuesioner
Jenis-jenis teknik pengumpulan data yang kedua adalah kuesioner. Teknik pengumpulan data jenis kuesioner ini

merupakan teknik yang dilakukan oleh peneliti dengan memberikan serangkaian pertanyaan untuk dijawab oleh

responden.

Wawancara

Wawancara merupakan jenis-jenis teknik pengumpulan data yang berbentuk tanya jawab. Wawancara dilakukan

peneliti kepada narasumber untuk mendapatkan data yang diharapkan. 

11. upaya mngatasi permasalahan sosial


Dapat menyediakan lapangan kerja yang banyak. Dapat meningkatkan pemerataan pembangunan atau
fasilitas publik. Dapat mensosialisasilkan norma sosial dan nilai-nilai sosial. Dapat memberikan sanksi sosial
yang tegas bagi yang melanggar, dan lain-lain.

12. fungsi struktur sosial


- Sebagai pengawas sosial Sebagai ciri atau karakteristik dari suatu kelompok masyarakat -
-- Sebagai instrumen masyarakat yang berperan
- sebagai penyelenggara dalam penataan kehidupan secara menyeluruh
- Sebagai pembelajaran bagi individu mengenai struktur yang ada dalam masyarakat,
ketaatan, atau kebiasaan. 

13. struktur sosial vertikal


Struktur Sosial Vertikal adalah struktur sosial yang memiliki perbedaan dari segi kedudukan dan jelas
terlihat. Contohnya adalah Presiden memimpin negara dan rakyatnya

14. diferensiasi sosial


Diferensiasi sosial merupakan perbedaan anggota masyarakat secara horizontal, artinya
perbedaan ini masih memiliki tingkatan yang sama. 

15. tujuan paguyuban


Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab bersama antara satuan pendidikan, keluarga, dan
masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan. Mendorong penguatan pendidikan karakter anak.
Meningkatkan kepedulian keluarga terhadap pendidikan anak. Membangun sinergitas antara satuan
pendidikan, keluarga, dan masyarakat.

16. dinamika kelompok sosial


dinamika kelompok sosial adalah bentuk analisis mengenai hubungan relasi yang terjadi antara anggota-
anggota kelompok sosial tertentu dalam sebuah lingkungan masyarakat. Contohnya adalah Terbentuknya
sebuah keluarga melalui proses pernikahan dan perkawinan. Keributan yang terjadi akibat adanya geng
motor di sekitaran wilayah kota-kota besar pada malam hari.

17. faktor pendorong integrasi


1. Perasaan senasib dan seperjuangan
2. Rasa nasionalisme yang tinggi
3. Adanya hasrat dan keinginan untuk bersatu dalam sebuah kesatuan.
18. penyebab kekerasan
penyebab perilaku kekerasan menurut teori ini adalah faktor pribadi dan faktor sosial. Faktor pribadi yaitu
meliputi kelainan jiwa, seperti psikopat, stres, depresi, serta pengaruh obat bius. Sedangkan faktor yang
bersifat sosial antara lain seperti konflik rumah tangga, faktor budaya, dan media massa.

19. upaya mnciptakan harmoni sosial


- melerai teman yang terlibat perkelahian.
- mengikuti kegiatan ekstrakurikuler kesenian daerah.
- menunjukkan rasa saling menghormat dan toleransi satu sama lain
- menghindari fanatisme terhadap RAS.

20. faktor pendorong integrasi


1. Perasaan senasib dan seperjuangan
2. Rasa nasionalisme yang tinggi
3. Adanya hasrat dan keinginan untuk bersatu dalam sebuah kesatuan.

21. fungsi lembaga sosial


Lembaga sosial berfungsi untuk menjaga keutuhan masyarakat yang saling berhubungan atau
bersangkutan. Lembaga sosial berfungsi untuk memberikan arahan kepada masyarakat untuk dapat
mengadakan sistem pengendalian sosial seperti sistem pengawasan masyarakat kepada anggotanya.

22. teori perubahan sosial


Teori perubahan sosial adalah konsep yang menjelaskan tentang adanya perubahan karena
ketidaksesuaian antara unsur-unsur sosial di dalam masyarakat yang melahirkan pola kehidupan baru.
Perubahan sosial mencakup beberapa hal-hal sosial di masyarakat. ada beberapa teori perubahan sosial,
yaitu teori siklus, teori linier, teori gerakan sosial, teori modernisasi, dan teori konflik

23. upaya mmpertahankan budaya


- Pelajari Budaya Lokal.
- Ikuti Kegiatan Kebudayaan.
- Mengajarkan Budaya ke Orang Lain.
- Kenalkan Budaya ke Dunia Internasional.
- Buat Budaya Sebagai Identitas.
- Tidak Terpengaruh Budaya Asing.

24. penyebab perubahan sosial


terjadinya perubahan sosial disebabkan oleh faktor internal (perubahan penduduk, penemuan-penemuan
baru dan konflik dalam masyarakat) dan faktor ekternal (faktor alam, peperangan, pengaruh kebudayaan
masyarakat lain, lingkungan fisik

25. penghambat perubahan


- Hubungan yang renggang dalam kehidupan masyarakatnya.
- Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terhambat.
- Sikap masyarakat yang masih tradisional.
- Rasa takut akan terjadinya disintegrasi (meninggalkan tradisi).
- Prasangka terhadap budaya lain.
26. upaya mngatasi ktimpangan
Meningkatkan kulitas masyarakat di bidang pendidikan. Mengendalikan jumlah pertumbuhan
masyarakat. Menciptkan lapangan pekerjaan. Menurunkan ketimpanagn pada kekayaan seseorang.

27. upaya mnghadapi globalisasi


- Mencintai produk dalam negeri. .
- Menyaring budaya asing.
- Memahami nilai kebangsaan dan Pancasila.
- Meningkatkan daya potensi nasional.
- Kemajuan teknologi dalam pembangunan.
- Meningkatkan pengembangan usaha mikro.
- Memanfaatkan forum kerja sama Internasional.

28. modernisasi vs westernisasi


Salah satu perbedaan modernisasi dan westernisasi adalah perubahan masyarakatnya. Dalam modernisasi,
perubahan masyarakatnya berawal dari kehidupan tradisional ke yang lebih maju atau modern. Sedangkan
dalam westernisasi, perubahannya terjadi karena adanya pengaruh dari aspek kehidupan bersifat kebarat-
baratan.
29. dampak perubahan sosial
Dampak negatif perubahan sosial adalah munculnya disorganisasi sosial, cultural shock, dan cultural
lag. Dampak positif perubahan sosial adalah munculnya nilai dan norma yang lebih sesuai dengan tuntutan
perkembangan zaman, berkembangnya lembaga sosial baru, dan pesatnya perkembangan teknologi.

Anda mungkin juga menyukai