OLEH
NAMA : SASMITA
8. Beberapa funsi kota yang menajamin keterandalan kota, atara lain dapat dikemukan
sb:
a. Kota berfungsi sebagai pusat pendidikan
Tidak disangsikan, jika orang akan menuntut ilmu dan pengetahuan serta
mengembangkan wawasan akademiknya, pasti beduyun-duyun pergi kekota.
Rasionalnya, kota memiliki potensi seabagai penyedia lembaga/ pembaga
Pendidiakn yang bisa di ikuti oleh siapa saja yang tinggal disana.
b. Kota berfunsi seabagai pusat peradaban,suatu istilah terjemahan dari civilazation
bertalian erat dengan kata latin civis ( warga kota) dan civitas (kota, tempat warga
kota). Peradaban mewujudkan puncak-puncak dari kebudayaan.
c. Kota berfunsi sebagai ousat ekonomi dan perdagangan
Perjalanan arus perekonomian desa akan selalu berunjung di kota. Hamper semua
hasil pertanian di desa akan terjaual. Itulah sebapnya, dilihat dari konsep bahwa
kemajuan pereonomian kota sebagian di tentukan oleh surplus (kelebihan hasil
pertanian ) desa.
d. Kota berfungsi sebagai penyedia lapangan kerja
Kota merupakan bertemunya berbagai profensi pekerjaan. Difersi/fikasi pekerjaan
tercermin dalam bidang-bidang profesi yang dimiliki oleh komunitas kota.
Berbagai lemabaga, instansi, indudtri dan perusahaan, banyak membutuhkan
peluang ketenaga kerjaan sesuai dengan bidang-bidang yang menjadi garapan.
e. Kota berfunsi sebagai puasat pemerintah
Sebuah ungkapan “ desa mawacara kuthamawatata” ( desa memiliki cara tradisi
sendiri dan kota memiliki tatanan sendiri), erat kaiatannya dengan eksisten dan
fungsi masing-masing. Desa lebih banyak mengandalkan pada hubungan yang
bersifat panguyuban ( gemeinschft), sangat potensial dalam mengembangkan
komitmen masayarakat dalam melestarikan tradisi, nilai-nialai yang tumbuh dan
berkembang didalamnya.
Karasteristik masyarakat kota
a. Heterogenitas sosial
Kepadatan penduduk mendorong terjadinya persainagan dalam pemanfaatan
ruang. Orang dalam bertindak memilih mana yang paling menguntungkan
baginya, yang akhirnya mencapai spesialisasi. Demi berhasilnya kapilaritas sosial
( membuat krarir) orang yang mengurangi jumlah anak dalam keluarga.
b. Hubungan sekunder
Jika hubungan antara penduduk desa disebut primer, maka hubungan oaring kota
disebut sekunder. Pengenalan dengan orang lain serba terbatas pada bidang hidup
tertentu.
c. Toleransi sosial rendah
Dikota hamper tak memperdulikan tingkah laku pribadi sesamanya. Meski di
masyarakat ini terdapat control sosial, akan tetapi sifatnya non pribadi, asal tidak
merugikan bagi umum, tindakan dapat di toleransi.
d. Mobilitas sosial tinggi
Kkota menunjukkan frekwensi mobilitas ( datang/pergi) yang sanagat tinggi.
Lebih-lebih kedatanagan penduduk kekota terdorong oleh tujuan urbanisasi dan
harus menetap disana.
e. Individualisasi tinggi
Dikota, orang bisa memutuskan apa saja secara pribadi, krarirnya tanpa
didesakkan oleh orang lain. Hal ini disebapkan oleh persaiangan ketat orang-
orang dikota dalam mengejar tujuan dan kepentingan hidupnya.