Anda di halaman 1dari 8

SOSIOANTROPOLOGI

REVIEW ARTIKEL SAMBAS (2016: 127-158)

Oleh

Kelompok 5 :

Christian Antonio Devara (210907809)

Eka Putri Mariningsih (210907768)

Kelvin Andreas Setyawan (210907591)

Yuyon Vin Sada (210907596)

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

2022
A. RINGKASAN
A. Konsep Dasar Realitas sosial budaya
1. Realitas Sosial dan Budaya
Adanya suatu realitas sosial ini tidak lain dan tidak bukan
dikarenakan adanya proses komunikasi. Realitas sosial biasanya
berkaitan dengan aturan-aturan dan aturan tersebut yang menjadi
pemandu agar orang dapat memahami peristiwa dan menanggapi
peristiwa tersebut. Seseorang melakukan sebuah komunikasi dan
bertindak untuk mencapai suatu tujuan dengan dipandu aturan yang
ada di dalam masyarakat. Sebuah persoalan penting komunikasi adalah
mengoordinasi aturan dengan individu lain yang mengikuti aturan
tersebut dalam berbagai situasi.

2. Realitas Sosiokultural
Realitas Sosiokultural adalah keadaan yang dapat dilihat secara nyata,
yang berkaitan dengan situasi dan kondisi kehidupan manusia dalam
masyarakat. Dalam kehidupan masyarakat pasti akan terjalin hubungan
antara satu dengan yang lain sehingga ada tata aturan untuk kehidupan
bersama. Kesepakatan sosial ini yang dinamakan tata aturan yang
menjadi pedoman hidup bersama. Tata kelakuan adalah hasil hubungan
antar manusia dalam masyarakat dan kemudian ditaati bersama
sehingga menjadi suatu kebiasaan berperilaku dalam masyarakat. Ini
sangat berperan penting bagi suatu realitas sosiokultural. Realitas
sosiokultural adalah keadaan sosial budaya yang menempati daerah
dalam kehidupan masyarakat.

3. Kebudayaan sebagai Realitas Sosial Budaya


Menurut Koentjaraningrat (1990), kebudayaan adalah keseluruhan
sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka
kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan
belajar. Ada tiga bentuk kebudayaan menurut Koentjaraningrat (1990),
yaitu :
a. Wujud kebudayan sebagai suatu kompleks dan ide, nilai,
norma, dan peraturan.
b. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas.
c. Tindakan berpola dari manusia dan masyarakat, seperti
tradisi dan halal bi halal.
Aktivitas dan tindakan manusia dalam menghasilkan suatu barang
dapat disebut sebagai wujud konkret kebudayaan. Unsur-unsur
kebudayaan yang sifatnya universal ada 7 macam, yaitu :
a. Sistem perlengkapan hidup (teknologi)
b. Mata pencaharian hidup (sistem ekonomi)
c. Sistem organisasi kemasyarakatan (sistem sosial dan
politik)
d. Bahasa (lisan, tulisan, daerah, nasional, internasional)
e. Kesenian (suara, gerak, rupa)
f. Sistem pengetahuan (seluruh cabang ilmu pengetahuan)
g. Sistem religi dan upacara ritual (agama, kepercayaan)

4. Hubungan antar-Realitas Sosial Budaya


a. Masyarakat dan Kebudayaan
- Masyarakat dan kebudayaan adalah 2 sisi mata uang yang tidak
dapat dipisahkan. Karena itu jika kita membicarakan
masyarakat maka tidak akan jauh jauh dari yang namanya
konsep budaya. Kebudayaan adalah segala sesuatu yang
dialami dan dipelajari secara bersama-sama oleh masyarakat.
b. Masyarakat dan Interaksi Sosial
- Berkaitan dengan kehidupan dalam lingkup sosial masyarakat
yang membutuhkan interaksi antara satu sama lain.
c. Status dan Peran
- Status sosial dan peran sosial adalah perilaku yang diharapkan
dari orang yang punya status tertentu, seperti seorang raja yang
harus berperan sebagai tokoh yang baik dalam masyarakat.
d. Nilai, Norma, dan Lembaga Sosial
- Untuk menciptakan keteraturan dalam masyarakat, dibutuhkan
pengaturan tertib sosial yang dinamakan pranata sosial. Dalam
pranata sosial inilah norma dan nilai jadi pedoman dalam
kehidupan masyarakat.
e. Perilaku Menyimpang dan Pengendalian Sosial
- Perilaku yang menyimpang dapat mengancam keseimbangan
dalam kehidupan masyarakat sehingga diperlukan sebuah
pengendalian sosial untuk menanggulangi sekaligus mencegah
adanya perilaku menyimpang dalam kehidupan masyarakat.
B. Realitas Keragaman sosial budaya
1. Keragaman Khas Realitas Sosial Budaya Indonesia
Indonesia merupakan salah satu bangsa dengan berbagai
macam keanekaragaman yang membedakannya dengan bangsa lain.
Indonesia memiliki budaya musyawarah sebagai teknik dasar dalam
mengambil sebuah keputusan. Dalam musaywarah mengandung
nilai-nilai yang dapat diartikan sebagai sikap saling membantu yang
kemudian menjadi elemen kunci bagi sistem Indonesia. Hal ini melalui
3 proses yaitu:
- Motivasi untuk mengenal realitas budaya tiap-tiap suku
- Pembangunan tradisi nasional atas dasar pengakuan realitas
budaya tersebut
- Dimasukkannya representasi budaya negara sebagai bagian dari
strategi intervensi pada sektor pedesaan dan mobilisasi tenaga
kerja pedesaan
2. Pandangan Sinis terhadap Keberlanjutan Budaya Indonesia
Pandangan sinis terhadap keberlanjutan budaya Indonesia
berasal dari tanggapan Mochtar Lubis yaitu menurutnya Indonesia
pada awalnya terkenal sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi
adat istiadatnya, memiliki hubungan erat secara sosial, dan lebih
mengedepankan kekeluargaan daripada kepemilikian benda. Namun
terjadi perubahan akan hal-hal tersebut, Mochtar Lubis menyebukan
selama 12 tahun ini ia melihat ada erosi nilai lama dan munculnya
kerangka hidup baru disebabkan masuknya modal
asing,konsumerisme, industrialisasi, dan sebagainya. Indonesia telah
membuka diri terhadap globalisasi-globalisasi barat akan tetapi
disamping hal itu, nilai-nilai budaya Indonesia semakin kacau balau
dan akhirnya membuat solidaritas Indonesia melemah.

C. Berbagai Permasalahan dalam masyarakat


1. Pengangguran
Kategori utama penggangguran
● Pengangguran yang bergeser(frictional unemployment)
perpindahan satu perkerjaan ke pekerjaan lainnya
● Pengangguran musimaman (seasonal unemployment)
pengganguran akibat pergantian musim
● Pengangguran struktural
Akibat dari perubahan sturktur dan komposisi perekonomian
● Pengangguran terbuka
Menurut Simanjuntak (1998), pengganguran di golongan menjadi
beberapa jenis,yaitu
● Setengah pengangguran tidak kentara (invisble
underemployement) Memenuhi jam kerja norma tetapi
posisi/jabatan membutuhkan kualifikasi yang di miliki.
● Setengah penganggur kentara (visible underemployment)
berkerja dibawah jam kerja normal (35jam perminggu)
● Setengah penganggur potensial (potensial underemployment)
memenuhi jam kerja normal tettapi dengan menghasilkan
output yang rendah

2. Anak jalanan
Anak jalanan adalah Anak-anak yang mempunyai kegiatan
ekonomi di jalanan yang masih mempunyai hubungan dengan
keluarganya atau tidak memiliki. Faktor-faktor penyebab adanya
anak-anak jalanan tersebut yaitu ekonomi yang rendah, sebagian dari
mereka berasal dari golongan kurang mampu dan dengan mencari
nafkah di jalan untuk memenuhi kebutuhan nya. Lalu keluarga yang
tidak harmonis, kurang nya perhatian dari orang tua yang
menyebabkan mereka bergabung dengan anak sebaya yang memiliki
latar belakang yang sama. Oleh sebab itu dibutuhkan lah sebuah solusi
untuk mengatasi permasalahan tersebut seperti dengan membuat suatu
lembaga yang melindungi dan menangi hak anak-anak seluruh
indonesia,pemerintah membuat ketegasan kepada setiap anak ayang
ditelantarkan harus dimasukkan ke lembaga pemerintah,sanksi berat
pada orangtua yang menelantarkan anaknya dan masyarakat diminta
lebih peka terhadap anak-anak lingkungan sekitarnya dan juga
pendidikan di indonesia sekiranya tidak hanya mengajarkan di sekolah
melainkan pada lingkungan masyarakat juga.

3. Pelecehan seksual
Pelecehan seksual adalah perilaku yang memaksa seseorang
melakukan permintaan berhubungan badan baik itu secara verbal
maupun fisik yang merujuk pada seks.Pelcehan ini dapat terjadi
dimana saja baik tempat umum maupun tempat pribadi. Ada pun
beberapa pihak yang berkaitan dengan tindak pelecahan ini yaitu
pertama adalah pelaku dari pelecehan seksual itu sendiri bisa siapa saj
tanpa membedakan jenis kelamin mauoun umur dan latarbelakang nya.
Lalu, korban pelaku pelecahan sosial dianjurkan untuk mencatat setia
kejadian yang dialami saat terjadi pelecahan seksual tersebut agar
dapat dilaporkan ke pihak yang berwenang. Dan yang terakhir adalah
saksi, sangat diperlukan untuk melihat atau mendengar kejadian
ataupun seseorang yang melakukan tindakan pelecehan seksual
tersebut.
4. Diskriminasi
Diskriminasi merupakan suautu tindakan yang mana
memperlakukan sesorang atau kelompo dengan tidak baik
dibandingkan kelompok yang mempunyai karakterisitik
konvensiaonal. Diskriminasi ini terhubung dengan pemikiran rasisme
institusional yang mana secra tidak lanysung muncul ketiak adanya
pola-pola atau hak istimewa dalam hubungan kelompok-kelompok
etnis

B. CATATAN/KOMENTAR
Realitas mengenai perbedaan – perbedaan latar belakang antara budaya satu
dengan budaya yang lain, membuat mata kita semakin terbuka terhadap perbedaan
yang ada, dan semakin peduli dan menoleransi perbedaan - perbedaan tersebut.
Menurut kami artikel ini sudah cukup menjelaskan realitas perbedaan - perbedaan
kebudayaan tersebut, dan artikel ini juga membuat kita memliki banyak sudut
pandang atau perspektif dalam memandang perbedaan kebudayaan yang ada. Tidak
hanya hal - hal bersifat positif saja yang disuguhkan dari artikel ini, ada juga dampak -
dampak negatif yang dihasilkan dengan adanya realitas perbedaan -perbedaan
kebudayaan yang disuguhkan oleh artikel ini.

C. KESIMPULAN
Kita pasti akan selalu hidup dalam lingkungan masyarakat yang memiliki latar
belakang budaya yang berbeda-beda sehingga kita pun sebagai seorang individu harus
selalu menghormati satu sama lain agar dapat tercipta suatu kehidupan dan realitas
sosial yang baik dalam kehidupan masyarakat. Interaksi dengan sesama orang tidak
akan terhindarkan, perbedaan suku, ras, agama, dan budaya juga tidak akan
terhindarkan sehingga kita sebagai sesama manusia harus selalu melihat perbedaan
tersebut menjadi sebuah anugrah yang baik untuk dapat saling melengkapi antara satu
sama lain. Perbedaan budaya yang ada harus dilihat sebagai hal positif dalam
kehidupan masyarakat sehingga dapat menciptakan suatu realitas sosial budaya yang
baik dalam mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna dalam kehidupan
masyarakat.

D. CATATAN REFLEKTIF
Setelah mempelajari dan membaca materi dari Sambas (2016:127-158)
mengenai Realitas Budaya Dalam Antropologi Komunikasi, kami mendapatkan
banyak hal yang dapat dipelajari. Seperti hal-hal yang ada dalam masyarakat sejak
lama dan menjadi sebuah aturan yang perlu diperhatikan. Bagaimana aturan-aturan
tersebut berkembang dan akhirnya dapat dipertahankan. Cara mempertahankan
budaya-budaya yang sejak lama ada agar selalu dilestarikan. Melihat sisi positif dan
negatif yang dapat timbul serta pengaruh-pengaruh yang dapat menghilangkan
kebudayan-kebudayaan tersebut. Perlu adanya pemahaman yang luas untuk dapat
mempertahankan kebudayaan-kebudayaan yang ada agar tidak mudah tercemar oleh
budaya asing.

Anda mungkin juga menyukai