Anda di halaman 1dari 5

Mata Kuliah Antropologi Sosial

Dosen Pengampu: Dr. I Nyoman Ruja, S. U

Nama Lengkap : FEBI NURHASANAH


NIM : 220741600747
Angkatan/Offering : 2022/B
Pertemuan/Materi : 6/KONSEP BUDAYA DAN MASYARAKAT

Kesimpulan Materi:

A. Pengertian budaya dan antropologi budaya


Budaya adalah kumpulan norma,tata cara,atau kebiasaan yang dilakukan oleh
kelompok masyarakat yang berlaku secara turun-temurun. Sebenuanya konsep budaya
sangat sulit untuk didefinisikan, karena budaya merupakan nama abstrak untuk
fenomena multidimensional yang sangat luas dan kompleks. Secara etimologis kata
“budaya” atau “culture” dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Latin “colere” yang
berarti “mengolah” atau “mengerjakan” sesuatu yang berkaitan dengan alam
(cultivation). Dalam bahasa Indonesia, kata budaya (nominalisasi: kebudayaan)
berasal dari bahasa Sanskerta “buddhayah” yaitu bentuk jamak dari kata buddhi (budi
atau akal). Penjelasan lain tentang etimologi kata “budaya” yakni sebagai
perkembangan dari kata majemuk “budi daya” yang berarti pemberdayaan budi yang
berwujud cipta, karya dan karsa.
Antropologi budaya adalah cabang dari antropologi yang berfokus pada
variasi kebudayaan dari sekelompok manusia.Antropologi budaya menjadi salah satu
gagasan paling penting pengarunya pada abad ke-20. . Manusia menciptakan
kebudayaan dengan menggunakan pikiran, yakni ide-ide atau gagasan yang bekerja
dalam kesadaran seseorang.

B. Konsep kebudayaan
1. Kebudayaan diperoleh dari belajar
Kebudayaan yang terdapat di lingkungan masyarakat sekarang, merupakan
bentuk dari mempelajari yang kemudian dicontoh dari generasi selanjutnya,
bukan berarti kebudayaan merupakan bentuk genetis yang selalu diwariskan
oleh sesepuh. Salah satu Contohnya adalah kebutuhan akan makan. Makan
adalah kebutuhan dasar yang tidak termasuk dalam kebudayaan. Tetapi
bagaimana kebutuhan itu dipenuhi; apa yang dimakan,bagaimana cara
memakan adalah bagian dari kebudayaan.
2. Kebudayaan milik bersama
Kebudayaan harus menjiwai seluruh lapisan masyarakat yang berada di suatu
tempat dengan menyesuaikan kondisi lingkungan dan kebutuhan dari
masyarakat tersebut tinggal. Kebudayaan dapat dikatakan milik bersama
apabila kebudayaan tersebut telah menjadi bagian tidak dapat ditinggalkan
masyarakatnya dan apabila ditinggalkan akan merubah sistem kehidupannya.
3. Kebudayaan sebagai pola
Pola – pola yang dimaksud dalam kebudayaan adalah sebuah norma – norma,
dimana pola – pola ini merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan oleh
individu dalam masyarakat dengan beberapa pembatasan apa saja yang boleh
dan apa saja yang tidak boleh. Dengan berkembangnya ilmu teknologi dan
pengetahuan, pola – pola ideal yang telah menjadi patokan dalam masyarakat
mulai mengalami pergeseran dikarenakan kebiasaan – kebiasaan yang lebih
mudah dilakukan daripada waktu sebelumnya. Pola – pola yang ideal tersebut
harus tetap diberi batasan sehingga tidak akan terjadi konflik maupun hal yang
tidak diinginkan sebagai bentuk patuh terhadap kebudayaan tersebut.
4. Kebudayaan bersifat dinamis dan adaptif
Pada umumnya kebudayaan itu dikatakan bersifat dinamis karena kebudayaan
itu bersifat bisa berubah kapan saja menyesuaikan dengan kondisi dan zaman
kapan kebudayaan tersebut dapat berlaku sesuai dengan efektivitas pada masa
tersebut. Kebudayaan bersifat adaptif karena kebudayaan bersifat
menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi fisiologis manusia, kondisi
lingkungan geografis masyarakat sehingga kebudayaan tersebut berkembang
sebagai bentuk masyarakat dalam mempertahankan hidupnya.

C. Pengertian masyarakat
Masyarakat adalah keseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan
tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Dapat dikatakan masyarakat
tentunya harus terdapat sekumpulan orang bukan individu yang berada di suatu
tempat meskipun tidak dibatasi oleh lingkungan.
D. Syarat dikatakan masyarakat
1. Harus ada pengumpulan manusia, dan harus banyak, bukan pengumpulan
binatang.
2. Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama di satu tempat tertentu
3. Adanya aturan-aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju
pada kepentingan dan tujuan bersama.

E. Ciri-ciri masyarakat kota dan desa


1. Ciri-ciri masyarakat perkotaan
a) Pola interaksi berdasarkan pada kepentingan pekerjaan
b) Bersifat modern
c) Individualis
d) Melek teknologi
e) Banyak sector industry
f) Sarana dan prasarana memadai
2. Ciri-ciri masyarakat pedesaaan
a) Hubungan Kekerabatan Yang Masih Kental
b) Mata Pencaharian Yang Hampir Sama
c) Masyarakat Dekat Dengan Alam
d) Jumlah Masyarakat
e) Masyarakat homogen

F. Karakteristik sosial budaya masyarakat Indonesia

Kehidupan masyarakat sebagai sistem sosial dan budaya dipandang sebagai


suatu sistem atau sistem sosial,yaitu suatu keseluruhan bagian atau unsur-unsur yang
saling berhubungan dalam suatu kesatuan yang utuh. Kehidupan masyarakat
dipandang sebagai suatu sistem atau sistem sosial,yaitu suatu keseluruhan bagian atau
unsur-unsur yang saling berhubungan dalam satu kesatuan. Masing-masing suku yang
tersebar memiliki keanekaragaman watak dan karakter. Berikut merupakan macam-
macam watak/karakter orang Indonesia berdasarkan suku-sukunya:

a) Watak/karakter orang-orang aceh


Salah satu watak orang aceh adalah keras,sehingga dalam berbahasa,orang
aceh melahirkan kata-kata yang keras atau kasar jika tidak mau disebut vulgar.
b) Watak/karakter orang-orang jawa
Suku jawa identik dengan sikap yang sopan,segan,menyembunyikan
perasaan,serta menjaga etika berbicara baik secara isi dan bahasa perkataan
maupun objek yang diajak berbicara.
c) Watak/karakter orang-orang madura
Suatu realitas yang tidak perlu dipungkiri bahwa karakteristik sosbud orang
madura cenderung dilihat orang luar lebih pada sisi yang negatif.Pandangan
itu berangkat dari anggapan bahwa karakteristik (sikap dan perilaku)
masyarakat madura itu mudah tersinggung,gampang curiga terhadap orang
lain,tempramental atau gampang marah,pendendam serta suka melakukan
tindak kekerasan.
d) Watak/karakter orang-orang bugis makassar
Suku bugis makkasar dikenal dengan penaik darah,yang artinya suka
mengamuk,dan mau mati untuk suatu perkara.
e) Watak/karakter orang-orang bali
Ada 5 sifat malas orang bali yang paling menonjol sebagai berikut:
1. Malas menuntut haknya.orang bali cenderung tidak menuntut haknya.
2. Malas untuk marah.
3. Malas menghujat.
4. Malas membuat keributan

G. Keterkaitan Konsep masyarakat,kebudayaan,sehat dan sakit dan dampak keterkaitan


tersebut

Masyarakat dan kebudayaan tentunya mengalami interaksi yang terus menerus


yang membentuk suatu kebiasaan yang harus dilakukan, membentuk gaya hidup yang
kemudian akan berhubungan dengan sehat atau sakit. Masyarakat dan kebudayaan di
mana pun selalu dalam keadaan berubah, ada dua sebab perubahan yaitu:

a. Sebab yang berasal dari masyarakat dan lingkungannya sendiri,misalnya


perubahan jumlah dan komposisi
b. Sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat
yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan
masyarakat dan kebudayaan lain, cenderung untuk berubah secara lebih cepat.
c. Adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan
inovasi
Menurut G.M. Foster (1973), aspek budaya dapat mempengaruhi kesehatan
antara lain:
1. Pengaruh tradisi, ada beberapa tradisi didalam masyarakat yang dapat
berpengaruh negatif terhadap kesehatan masyarakat
2. Sikap ethnosentris. Sikap yang memandang kebudayaan sendiri yang paling
baik jika dibandingkan dengan kebudayaan pihak lain.
3. Pengaruh norma. Contoh: upaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan
bayi banyak mengalami hambatan karena ada norma yang melarang hubungan
antara dokter yang memberikan pelayanan dengan bumil sebagai pengguna
pelayanan.

H. Hubungan antropologi dengan Kesehatan

Antropologi kesehatan dewasa ini merupakan spesialisasi terbesar dalam


antropologi sosial dan budaya,serta mayoritas doktor antropologi amerika dewasa ini
bekerja diluar dunia akademik. Menurut foster dan andesor aspek kajian antropologi
kesehatan dibagi menjadi 2 yaitu:

1. Kutub biologis,perhatiannya pada pertumbuhan dan perkembangan fisik


manusia,peranan penyakit dalam evolusi manusia,adaptasi biologis terhadap
perubahan lingkungan alam,serta pola penyakit dikalangan manusia purba.
2. Kutub sosial budaya perhatiannya pada sistem kesehatan tradisional yang
mencakup aspek-aspek etiologis,terapi,ide,dan praktik pencegahan penyakit,serta
peranan praktisi medis tradisional,masalah perawatan biomedik,perilaku
kesehatan,peranan pasien,perilaku sakit,interaksi dokter dengan pasien,dan
masalah inovasi kesehatan

Anda mungkin juga menyukai