DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4
JURUSAN SOSIOLOGI
BANDA ACEH
2022
A. Pengertian Masyarakat
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul atau dengan istilah
ilmiahnya saling berinteraksi. Suatu masyarakat mempunyai ikatan lain yang khusus.
Ikatan yang membuat suatu kesatuan manusia menjadi masyarakat adalah pola tingkah
laku yang khas mengenai semua faktor kehidupannya dalam batas kesatuan itu. Pola itu
harus bersifat mantap dan kontinu; dengan kata lain, pola khas itu harus sudah menjadi
adat istiadat yang khas.
Selain ikatan adat istiadat yang khas yang meliputi sektor kehidupan dan
kontinuitas waktu, warga suatu masyarakat harus juga mempunyai suatu kesatuan khusus
yang berbeda dari kesatuan-kesatuan manusia lainnya. Ciri-ciri masyarakat adalah: (1)
interaksi antara warga-warganya, (2) adat istiadat, norma, hukum, dan aturan-aturan khas
yang mengatur seluruh pola tingkah laku warga, (3) kontiniuitas waktu, (4) dan rasa
identitas kuat yang mengikat semua warga.
Masyarakat adalah suatu kesatuan yang terbentuk melalui proses interaksi yang
berkelanjutan antar individu yang saling mempengaruhi (Soetomo, 2009).2
1
Koentjaraningrat. (2015). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta
2
Mayangsari, Ayu Senja. (2017). Kajian Kesejahteraan Mayarakat Pembuat Gula Merah Desa Rejodadi Kecamatan
Cimanggu Kabupaten Cilacap. Retrived from http://repository.ump.ac.id/id/eprint/3630
B. Pengertian Tradisional
Istilah tradisional berasal dari kata tradisi atau traditum yang berarti sesuatu yang
diteruskan dari masa lalu menuju masa sekarang. Sesuatu yang diteruskan tersebut dapat
berupa benda, pola perilaku, sistem nilai, sistem norma, harapan dan cita-cita yang ada di
dalam suatu masyarakat. Tradisi tersebut terbentuk melalui pikiran, imajinasi, dan
tindakan-tindakan dari seluruh anggota masyarakat yang kemudian diwariskan secara
turun temurun.
Makna lain dari istilah tradisi adalah segala sesuatu yang berfungsi menjaga atau
memelihara. Dengan demikian, segala sesuatu yang berkembang pada generasi terdahulu
akan dijaga dan dipelihara oleh generasi selanjutnya dan bahkan mungkin generasi yang
akan datang. Suatu tradisi dapat mengalami perubahan mana kala generasi penerus
melakukan pembaharuan terhadap tradisi yang diwariskan oleh generasi pendahulunya.
Pada umumnya perubahan hanya menyentuh pada unsur-unsur luarnya saja, sedangkan
unsur-unsur pokoknya tidak mengalami perubahan. 3
Menurut Rentelu, Pollis dan Shcaw dalam (P.J Bouman. 1980: 53) masyarakat
tradisional merupakan masyarakat yang statis tidak ada perubahan dan dinamika yang
timbul dalam kehidupan. Dari pengertian tadi maka bisa disimpulkan bahwa masyarakat
tradisional ialah masyarakat yang melangsungkan kehidupannya yang berpatokan pada
kebiasaan adat-istiadat yang ada dalam lingkungan tersebut. Yang mana kehiduapan
mereka belum sepenuhnya terpengaruhi dengan perubahan-perubahan yang berasal dari
luar lingkungan sosial nya, hal ini membuat kehidupan masyarakat tradisional cenderung
statis.
Menurut P.J Bouman (1980: 54-58) hal yang membedakan masyarakat tradisional
dengan masyarakat modern ialah ketergantungan masyarakat terhadap lingkungan alam
3
Saleha, Qoriah. (2013). Kajian Struktur Sosial Dalam Masyarakat Nelayan di Pesisir Kota Balikpapan. Buletin PSP
Volume 21 (1), April 2013. Retrived from https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/bulpsp/article/view/7119
sekitarnya. Faktor dari pada ketergantungan masyarakat tradisional terhadap alam dengan
adanya proses penyesuaian terhadap lingkungan alam. Oleh sebab itu masyarakat
tradisional memiliki karakteristik tertentu yang membuat ciri pembeda dari masyarakat
modern.
4
Tris Tanto, Handi. (2013). Sistem Bawon di Desa Mungseng Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung.
Retrived from https://eprints.uny.ac.id/23970/3/BAB%20II.pdf
D. Pengertian struktur masyarakat tradisional
Struktur sosial atau yang biasa disebut dengan struktur masyarakat, dalam
antropologi konsep struktur sosial berkembang dalam pendekatan struktur-fungsional dari
antropologi sosial di inggris5. Struktur sosial merupakan pedoman bagi tingkah laku
manusia. Konsep struktur sosial mengandung arti, di dalam konsepsi mengenai struktur
sosial terkandung relasi sosial yang berlaku sebagai kenyataan, atau relasi sosial yang
konkret, dan meliputi role expectations, yaitu tingkah laku yang diharapkan secara timbal
balik, idela pattenrs, yaitu yang sifatnya relative konstan dan bersifat menetap. 6
Dalam masyarakat tradisional struktur antara golongan atas (orang kaya, yang
memiliki pangkat) dengan golongan bawah (petani, nelayan, pedangang), tidak dijadikan
sebagai pembeda yang mana dapat membuat jarak sosial dalam pergaulan di masyarakat .
hal ini membuat masyarakat. Hal ini membuat masyarakat tradisional menggunakan
dimensi horizontal dalam struktur sosial nya, yang mana mereka dianggap sama atau
setara.
Menurut Selo Soemardjan dalam masyarakat tradisional ini struktur sosial dan
kebudayaaan bersifat sederhana yang mana:
5
Pip jones, alih bahasa oleh Achmad Fedyani Saefuddin, op. cit., h.44
6
Beni Ahmad Sabeni, Pengantar Antropologi , (Bandung: Pustaka Setia, 2012). h.142
b) organisasi sosial pada pokoknya didasari oleh adat istiadat yang terbentuk menurut
tradisi.
c) Selain itu kepercayaan kuat terhadap kekuatan gaib yang mempengaruhi kehidupan
manusia
e) hukum yang berlaku tidak tertulis dan sederhana juga diketahui oleh semua warga
dewasa.
f) Juga ekonomi sebagian besar meliputi produksi untuk keperluan sendiri atau pasar
lokal dan terakhir
1. Stratifikasi Sosial
7
Afandi, Ahmad. (2016). Stratifikasi Sosial (Sistem Sosio Kultur) Masyarakat Sasak di Kabupaten Lombok Timur
Nusa Tenggara Barat. Jurnal Criksetra, Volume 5 (9), Februari 2016. Retrived from
https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/criksetra/article/view/4796
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, Ahmad. (2016). Stratifikasi Sosial (Sistem Sosio Kultur) Masyarakat Sasak di
Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat. Jurnal Criksetra, Volume 5 (9),
Februari 2016. Retrived from
https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/criksetra/article/view/4796
Beni Ahmad Sabeni, Pengantar Antropologi , (Bandung: Pustaka Setia, 2012). h.142
Mayangsari, Ayu Senja. (2017). Kajian Kesejahteraan Mayarakat Pembuat Gula Merah Desa
Rejodadi Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap. Retrived from
http://repository.ump.ac.id/id/eprint/3630
Pip jones, alih bahasa oleh Achmad Fedyani Saefuddin, op. cit., h.44
Saleha, Qoriah. (2013). Kajian Struktur Sosial Dalam Masyarakat Nelayan di Pesisir Kota
Balikpapan. Buletin PSP Volume 21 (1), April 2013. Retrived from
https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/bulpsp/article/view/7119
Tris Tanto, Handi. (2013). Sistem Bawon di Desa Mungseng Kecamatan Temanggung
Kabupaten Temanggung. Retrived from https://eprints.uny.ac.id/23970/3/BAB%20II.pdf