Anda di halaman 1dari 10

Pengertian, Bentuk, Tahapan, Contoh Dan Faktor

Integrasi berasal dari “integrasi” dari Inggris, yang berarti kesempurnaan atau
keseluruhan. Integrasi sosial didefinisikan sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur
yang berbeda satu sama lain dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola
masyarakat yang memiliki fungsi kompatibilitas.

Integrasi Sosial
 
Definisi lain dari integrasi adalah suatu kondisi di mana kelompok-kelompok etnis untuk
beradaptasi dan menjadi komformitas terhadap kebudayaan mayoritas, namun tetap
mempertahankan budaya mereka sendiri. Integrasi memiliki rasa kedua, yaitu:
 Kontrol atas konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu.
 Menciptakan keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu.
 
Sedangkan yang disebut integrasi sosial adalah ketika dikontrol, dikombinasikan, atau
terhubung satu sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan.
Integrasi sosial mensyaratkan bahwa orang tidak bubar meski menghadapi banyak tantangan,
baik tantangan merupa fisik dan konflik sosial-budaya.
Mengingat penganut sistem sosial fungsionalisme selalu terintegrasi struktur di landasan
berikut:
 Masyarakat selalu terintegrasi dalam konsensus (kesepakatan) di antara sebagian
besar anggota masyarakat tentang nilai-nilai sosial fundamental (dasar)
 Masyarakat terpadu untuk anggota masyarakat serta anggota berbagai kesatuan sosial
(cross-cutting affiliation). Konflik antara kesatuan sosial dengan kesatuan sosial
lainnya akan dinetralisir oleh adanya loyalitas ganda (cross-cutting loyalities) dari
anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial.
Penganut konflik ditemukan di paksaan publik terintegtrasi dan karena saling ketergantungan
antara berbagai kelompok.
Integrasi sosial akan terbentuk ketika kebanyakan orang memiliki kesepakatan tentang batas-
batas teritorial, nilai-nilai, norma-norma, dan lembaga-lembaga sosial.
 
Pengertian Integrasi Sosial Menurut Para Ahli
 Menurut Soerjono Soekanto : Intergrasi sosial merupakan Sebuah proses sosial
individu atau kelompok yang berusaha memenuhi gol melawan lawan yang disertai
dengan ancaman dan / atau kekerasan.
 Menurut Gillin : Integrasi Sosial adalah Bagian dari proses sosial yang terjadi karena
perbedaan fisik, emosional, budaya dan perilaku.
 Menurut Banton (dalam Sunarto, 2000 : 154) : mendefinisikan integrasi sebagai suatu
pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak
memberikan makna penting pada perbedaan ras tersebut.
 Dalam KBBI di sebutkan bahwa integrasi adalah pembauan sesuatu yang tertentu
hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat. Istilah pembauran tersebut
mengandung arti masuk ke dalam, menyesuikan, menyatu, atau melebur sehingga
menjadi satu.

Pengertian Integrasi Sosial


 Menurut William F. Ogburn da Mayer Nimkoff, syarat berhasilnya suatu integrasi
sosial adalah:
 
 Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi
kebutuhan-kebutuhan satu dengan yang lainnya. Hal ini berarti kebutuhan fisik berupa
sandang dan pangan serta kebutuhan sosialnya dapat di penuhi oleh budayanya.
Terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan ini menyebabkan masyarakat perlu saling
menjaga keterikatan antara satu dengan lainnya.
 
 Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (consensus) bersama mengenai norma-
norma dan nilai-nilai social yang di lestarikan dan di jadikan pedoman dalam
berinteraksi satu dengan yang lainnya, termasuk menyepakati hal-hal yang di larag
menurut kebudayaannya.
 
 Norma-norma dan nilai social itu berlaku cukup lama dan di jalankan secara konsisten
serta tidak mengalami perubahan sehingga dapat menjadi aturan baku dalam
melangsungkan proses interaksi sosial.
Bentuk Proses Integrasi Sosial
Bentuk integrasi social dalam masyarakat dapat dibagi menjadi dua bentuk yakni:
 Asimilasi, yaitu pembaruan kebudayaan yang disertai dengan hilangnya cirrikhas
kebudayaan asli. Dalam masyarakat bentuk integrasi social ini terlihat Dari
pembentukan tatanan social yang baru yang menggantikan budaya asli. Biasanya
bentuk integrasi ini diterapkan pada kehidupan social yang primitive dan rasis. Maka
dari itu budaya asli yang bertentangan dengan norma yang mengancam disintegrasi
masyarakat akan digantikan dengan tatanan social barau yang dapat menyatukan
beragam latar belakang social.
 
 Akulturasi, yaitu penerimaan sebagian unsure- unsure asing tanpa menghilangkan
kebudayaan asli. Akulturasi menjadi alternative tersendiri dalam menyikapi interaksi
social, hal ini didasarkan pada nilai- nilai social masyarakat yang beberapa dapat
dipertahankan. Sehingga nilai- nilai baru yang ditanamkan pada masyarakat tersebut
akan menciptakan keharmonisan untuk mencapai integrasi soaial.

Macam-macam Integrasi sosial :


 a)      Integrasi keluarga
Didalam kehidupan keluarga terdapat anggota-anggota keluarga yang antara anggota satu dan
lainya memiliki peranan dan fungsi. Integrasi keluarga akan tercapai jika antar-anggota
keluarga satu dan lainya menjalankan kedudukan, peranatau fungsinya sebagaimana
mestinya. Apabila antar-anggota keluarga sudah tidak lagi memerankan peranannya sesuai
dengan kedudukannya, maka keluarga tersebut sudah dianggap tidak terintegrasi lagi.
 
 b)      Integrasi kekerabatan
Yang dimaksud dengan kekerabatan adalah hubungan sosial yang diikat oleh pertalian darah
dan hubungan perkawinan sehingga menghasilkan nilai-nilai, norma-norma, kedudukan serta
peranan sosial yang diakui dan ditaati bersama oleh seluruh anggota kekerabatan yang ada.
Integarsi antar-anggota kekerabtan akan terjadi jika masing-masing anggota kerabat yang ada
mematuhi norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku didalam sistem kekerabatan tersebut.
 
 c)      Integrasi asosiasi (perkumpulan)
Asosiasi adalah satuan sosial yang ditandai oleh adanya kesamaan kepentingan, atau dengan
lain perkata dapat dikatakan bahwa asosiasi merupakan perkumpulan yang didirikan oleh
orang-orang yang memiliki kesamaan minat, tujuan, kepentingan, dan kegemaran.
 
 d)     Integrasi masyarakat
J.P gillin dan J.L gillin dalam bukunya Cultural Sosiology mendefinisikan masyarakat
sebagai “the largest grouping in which common customs, traditions, attitudes, dan felling of
unity are operative”. Berangkat dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa masyarakat
adalah : (1) sekelompok manusia yang menempati wilayah tertentu, (2) bertempat tinggal
dalam waktu yang relatif lama, (3) terdapat tata aturan hidup seperti adat, kebiasaan, sikap,
dan perasaan kesatuan, (4) rasa identitas di antara para warganya. integrasi masyarakat akan
tercapai jika kehidupan masyarakat tersebut telah terpenuhi semua unsur-unsur yang tadi
begitupun sebaliknya jika salah satu unsur tidak terpenuhi maka keadaan masyarakat tersebut
tidak terintegrasi lagi.
 
 e)      Integrasi suku bangsa
Suku bangsa adalah golongan sosial yang dibedakan dari golongan sosial lainya karena
memiliki ciri-ciri yang mendasar dan umum berkaitan dengan asl-usul dan tempat asal
kebudayaan. Dalam beberapa kepustakaan sosiologi ditekankan bahwa suku bangsa
merupakan kesatuan penduduk yang memiliki ciri-ciri : (1) secara tertutup berkembang biak
dalam kelompoknya, (2) memiliki nila-nilai dasar yang termanifestasikan dalam kebudayaan,
(3) mewujudkan arena komunikasi dan interaksi, dan (4) setiap anggota mengenali dirinya
serta dikenal oleh lainya sebagai satu bagian dari kategori yang dapat dibedakan dengan
kategori lainnya.
 
 f)        Integrasi bangsa
Yang disebut bangsa adalah kelompok manusia yang heterogen sifatnya tetapi memiliki
kehendak yang sama dengan menempati daerah tertentu dan bersifat permanen. Ernest renan
lebih menekankan bahwa bangsa terbentuk dari orang orang yang mempunyai latar belakang
sejarah, pengalaman sejarah, dan perjuangan serta hasrat untuk bersatu.
 

Syarat Integrasi Sosial


Integrasi social akan terbentuk di masyarakat apabila sebagian besar anggota masyarakat
tersebut memiliki kesepakatan tentang batas-batas territorial dari suatu wilayah atau Negara
tempat mereka tinggal.
Selain itu, sebagian besar masyarakat tersebut bersepakat mengenai struktur kemasyarakatan
yang di bangun, termasuk nilai-nilai, norma-norma, dan lebih tinggi lagi adalah pranata-
pranata sosisal yang berlaku dalam masyarakatnya, guna mempertahankan keberadaan
masyarakat tersebut. Selain itu, karakteristik yang di bentuk sekaligus manandai batas dan
corak masyarakatnya.
                Menurut William F. Ogburn da Mayer Nimkoff, syarat berhasilnya suatu integrasi
sosial adalah:
1. Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi
kebutuhan-kebutuhan satu dengan yang lainnya. Hal ini berarti kebutuhan fisik berupa
sandang dan pangan serta kebutuhan sosialnya dapat di penuhi oleh budayanya.
Terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan ini menyebabkan masyarakat perlu saling
menjaga keterikatan antara satu dengan lainnya.
2. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (consensus) bersama mengenai norma-
norma dan nilai-nilai social yang di lestarikan dan di jadikan pedoman dalam
berinteraksi satu dengan yang lainnya, termasuk menyepakati hal-hal yang di larag
menurut kebudayaannya.
c.    Norma-norma dan nilai social itu berlaku cukup lama dan di jalankan secara konsisten
serta tidak mengalami perubahan sehingga dapat menjadi aturan baku dalam melangsungkan
proses interaksi social.

Contoh Integrasi Sosial Masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari hari, dan di sekolah
baik individu, sosial ataupun kelompok :
 
1. Tidak mengutamakan ego dan kepentingannya
2. Bersilahturami
3. Beribadat
4. Saling tolong-menolong
5. Mengikuti upacara bendera dengan hikmat
6. Melestarikan kebudayaan bangsa dengan mengikuti setiap pementasan
7. Ikut berperan aktif melaksanakan kegiatan siskamling
8. Mengembangkan akhlak dan kepribadian masing masing
9. Bermain dengan teman sebaya.Cth : bermain sepak bola
10. Mengisi kemerdekaan dengan kegiatan positif
11. Memberi salam pada orang yang dikenal
12. Mengikuti setiap kegiatan di dalam maupun di luar sekolah
13. Sekaten
14. Akulturasi antara budaya Jawa, Islam dan Hindu
15. Bergotong royong
16. Berdiskusi atau kerja kelompok
17. Kebutuhan harus utama bukan keinginan
18. Menanamkan nilai – nilai luhur berbangsa dan bernegara
19. Tidak memaksakan kehendak orang lain
20. Bersosialisasi
21. Mengikuti kegiatan/perlombaan di sekolah dan masyarakat
22. Tidak mengikuti pergaulan yang buruk,seperti narkoba dan diskotek
23. Menjaga dan memelihara lingkungan sekitar
24. Tidak KKN (Korupsi,Kolusi,dan Nepotisme)
25. Menjadi orang yang berguna di masa akan datang,seperti pejabat negara
 
Faktor Penentu Integrasi Sosial
Faktor integrasi bangsa Indonesia rasa senasib dan sepenanggungan serta rasa seperjuanagan
di masa lalu ketika mengalami penjajahan. Penjajahan menimbulkan tekanan baik mental
ataupun fisik. Tekanan yang berlarut-larut akan melahirkan reaksi dari yang ditekan ( di jajah
). Sehingga muncul kesadaran ingin memperjuangkan kemerdekaan.
 
Yang bisa menjadi faktor integrasi bangsa adalah semboyan kita yang terkenal yaitu bhineka
tunggal ika, dimana kita terpisah-pisah oleh laut tetapi kita mempunyai ideologi yang sama
yaitu pancasila. Dengan kata lain yang dapat menjadi faktor integrasi bangsa Indonesia
adalah; (1)Pancasila, (2)Bhineka Tunggal Ika, (3) Rasa cinta tanah air, (4) Perasaan senasib
sepenanggungan. Dengan menyadari keadaan bangsa Indonesia yang majemuk itu, setiap
warga negara harus waspada agar jangan sampai melakukan hal-hal negatif yang dapat
memperlemah persatuan dan kesatuan bangsa.
 
Adapun faktor- faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi integrasi social dalam
masyarakat, antara lain sebagai berikut:
A. Faktor Internal :
 Kesadaran diri sebagai makhluk sosial
 Tuntutan kebutuhan
 Jiwa dan semangat gotong royong
B. Faktor External :
1. Tuntutan perkembangan zaman
2. Persamaan kebudayaan
3. Terbukanya kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan bersama
4. Persaman visi, misi, dan tujuan
5. Sikap toleransi
6. Adanya konsensus nilai
7. Adanya tantangan dari luar

              Munurut Prof. Dr. Ramlan Surbakti, ada 9 faktor yang dapat mempengaruhi
kelompok masyarakat terintegrasi dalam komunitas bersama. Faktor faktor ini diantaranya :
1. Primodial
Identitas bersama komunitas dapat terbentuk karena adanya ikatan keaslian kedaerahan,
kekerabatan, kesamaan suku, ras, tempat tinggal, bahasa dan istiadat.
2. Sakral
Yang dimaksud sakral dalam konsep ini adalah ikatan-ikatan religius yang dipercayai sebagai
hal yang berkaitan dengan kebenaran mutlak karena dipercayai sebagai wahyu ilahiyah.
Keyakinan masyarakat yang bersifat sakral terwujud dalam agama dan kepercayaan kepada
hal-hal yang bersifat supranatural.
3. Tokoh
Integrasi bisa tercipta manakala dalam suatu masyarakat terdapat seorang atau beberapa
tokoh pemimpin yang disegani dan dihormati karena kepemimpinannya yang bersifat
karismatik.
4. Bhineka tunggal ika
Bhineka tunggal ika dilihat sebagai pemersatu suatu bangsa yang majemuk untuk mencapai
integritas suatu bangsa. Dalam konsep ini biasanya bangsa di dalam suatu negara terdiri atas
kelompok-kelompok atas dasar suku, agama, ras,  dan antargolongan yang tersegmentasi ke
dalam kelompok-kelompok yang antara kelompok satu dan lainnya tidak saling melengkapi
akan tetapi justru lebih bersifat kompetitif.
5. Perkembangan ekonomi
Perkembangan ekonomi melahirkan pembagian kerja dan spesialisasi pekerjaan yang
mendukung kelangsungan hidup suatu fungsi sistem ekonomi, yaitu menghasilkan barang
dan jasa.
6. Homogenitas kelompok
Kemajemukan sosial selalu mengisi setiap lini kehidupan sosial hanya tiap-tiap kehidupan
sosial akan memiliki intensitas (tingkat tinggi dan rendah) yang berbeda-beda. Integrasi antar
kemajemukan sosial ini akan tercapai jika antar  elemen pembentuk struktur sosial tersebut
berusaha membentuk integritas sosial dengan menekankan kesadaran untuk mengurangi
intensitas perbedaan masing-masing elemen sosial tersebut.
7. Besar kecilnya kelompok
Jika kehidupan sosial relativ kecil, maka akan mudah mencapai integrasi sosial dibandingkan
dengan kelompok yang memiliki intensitas perbedaanya lebih besar.
8. Mobilitas sosiogeografis
Mobilitas sosial artinya perpindahan manusia dari tempat yang  satu ke tempat yang lain
dengan berbagai latar belakang tujuan. Pada umumnya mobilitas sosial di indonesia di
dominasi oleh tingginya tingakat urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari daerah
pedesaan ke daerah perkotaan.
9. Efektifitas dan efesiensi komunikasi
Cepat lambatnya integrasi sosial akan sangat dipegaruhi oleh tingkat efektivitas dan efesiensi
komunikasi sosial, sebab komunikasi merupakan salah satu prasyarat terjadinya interaksi,
sedangkan interaksi merupakan prasyarat terjadinya integrasi maupun konflik sosial.
 

Tahapan Integrasi Sosial


Sebuah proses sosial dalam masyarakat selalu memiliki tahapan-tahapan tertentu yang harus
dilalui. Begitu pula pada integrasi sosial. Tahapan-tahapan yang ada dalam integrasi sosial
adalah tahap akomodasi, kerja sama, koordinasi, dan asimilasi. Untuk lebih jelasnya, mari
kita pelajari bersama pada pembahasan berikut ini :
 
1) Tahap Akomodasi
1. Akomodasi adalah suatu bentuk proses sosial yang di dalamnya terdapat dua atau
lebih individu atau kelompok yang berusaha untuk saling menyesuaikan diri, tidak
saling mengganggu dengan cara mencegah, mengurangi, atau menghentikan
ketegangan yang akan timbul atau yang sudah ada, sehingga tercapai kestabilan
(keseimbangan).
2. Akomodasi bertujuan untuk mengurangi pertentangan antara dua kelompok atau
individu, mencegah terjadinya suatu pertentangan secara temporer, memungkinkan
terjadinya kerja sama di antara individu atau kelompok sosial, serta mengupayakan
peleburan antara kelompok sosial yang berbeda (terpisah), misalnya melalui
perkawinan campur (amalgamasi).
3.
Dengan akomodasi, kelompok-kelompok sosial yang ada dalam masyarakat multikultural
seperti masyarakat kita ini, dapat hidup berdampingan secara damai tanpa menimbulkan
perpecahan. Selain itu juga memungkinkan terjadinya kerjasama di antara
kelompokkelompok sosial yang yang ada dalam masyarakat tersebut. Hal ini karena di antara
kelompok-kelompok sosial yang berbeda dalam masyarakat dapat saling menyesuaikan diri
satu sama lain. Dengan demikian akan mendorong lahirnya integrasi dalam masyarakat
tersebut.
 
2) Tahap Kerja Sama
1. Kerja sama merupakan bentuk interaksi sosial yang pokok. Kerja sama dapat
menggambarkan sebagian besar bentuk interaksi sosial. Kerja sama dimaksudkan
sebagai suatu usaha bersama antarpribadi atau antarkelompok manusia untuk
mencapai satu atau beberapa tujuan bersama.
2. Menurut Charles H. Cooley, kerja sama akan timbul apabila orang menyadari bahwa
mereka mempunyai kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan
mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk
mencapai kepentingan kepentingan bersama.
 
Kerja sama di antara kelompok-kelompok sosial yang berbeda dalam masyarakat
multikultural  mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam integrasi sosial. Mengapa?
Dengan kerja sama berarti kelompokkelompok sosial yang berbeda itu saling menyesuaikan
diri, melengkapi, membutuhkan, serta tidak memaksakan kehendak masing-masing yang
dapat menimbulkan prasangka-prasangka yang memicu lahirnya konflik dalam masyarakat.
 
 
3) Tahap Koordinasi
 Kerja sama yang dilakukan oleh kelompok-kelompok sosial yang berbeda dalam
masyarakat multicultural harus dikoordinasi agar lebih terarah dan bisa mencapai
tujuan demi kebaikan bersama.
 
 Koordinasi adalah pengaturan secara sentral untuk mencapai integrasi dengan
mempersatukan individu maupun kelompok agar tercapai keseimbangan dan
keselarasan dalam hubungan di masyarakat. Dalam organisasi kemasyarakatan,
koordinasi merupakan factor yang paling dominan.
 
 Tanpa koordinasi, suatu organisasi tidak dapat berjalan dengan baik, mengingat
organisasi merupakan suatu kelompok yang terdiri dari orangorang dengan sifat dan
kepribadian yang berbeda-beda. Dengan demikian kelancaran jalannya organisasi
ditentukan faktor pendekatan antaranggotanya. Proses koordinasi mencakup berbagai
aspek kemasyarakatan, seperti aspek ekonomi, politik, sosial budaya, pendidikan, dan
lain sebagainya.
 
 
4) Tahap Asimilasi
Kelompok-kelompok sosial yang berbeda dalam masyarakat multikultural setelah tahap
koordinasi akan tercapai atau tercipta suatu pemahaman bersama, sehingga di antara
kelompok-kelompok tersebut dapat saling menyesuaikan diri. Proses ini disebut dengan
asimilasi. Asimilasi adalah sebuah proses yang ditandai oleh adanya usaha-usaha untuk
mengurangi perbedaanperbedaan yang terdapat di antara orang perorangan atau kelompok-
kelompok manusia guna mencapai satu kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuan-
tujuan bersama.
 
Menurut Koentjaraningrat, proses asimilasi akan terjadi apabila berikut ini.
1. a) Ada kelompok-kelompok yang berbeda kebudayaannya.
2. b) Saling bergaul secara langsung dan intensif dalam waktu yang cukup lama.
3. c) Kebudayaan dari kelompok-kelompok tersebut masing-masing mengalami
perubahan dan saling menyesuaikan diri.
 
Dalam asimilasi ini terdapat faktor-faktor yang dapat mendorong maupun menghambat
terjadinya asimilasi di antara kelompok-kelompok sosial yang berbeda. Adapun beberapa
faktor yang dapat mempermudah atau mendorong terjadinya asimilasi, di antaranya adalah
sebagai berikut.
1. a) Toleransi, keterbukaan, saling menghargai, dan menerima unsur-unsur kebudayaan.
2. b) Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi yang dapat mengurangi adanya
kecemburuan sosial.
3. c) Sikap menghargai orang asing dengan kebudayaannya.
4. d) Sikap terbuka dari golongan penguasa.
5. e) Adanya perkawinan campur dari kelompok yang berbeda (amalgamation).
6. f) Adanya musuh dari luar yang harus dihadapi bersama.
 
Sementara itu, beberapa faktor yang dapat menghambat atau memperlambat terjadinya
asimilasi adalah sebagai berikut.
1. a) Perbedaan yang sangat mencolok, seperti perbedaan ras, teknologi, dan perbedaan
ekonomi.
2. b) Kurangnya pengetahuan terhadap kebenaran kebudayaan lain yang sedang
dihadapi.
3. c) Kecurigaan dan kecemburuan sosial terhadap kelompok lain.
4. d) Perasaan primordial sehingga merasa kebudayaan sendiri lebih baik dari
kebudayaan bangsa atau kelompok lainnya.
 
Melalui asimilasi, kelompok-kelompok sosial yang berbeda dalam masyarakat multikultural
saling berinteraksi dan bergaul secara langsung dan intensif dalam waktu yang lama,
sehingga masing-masing kelompok sosial itu berubah dan saling menyesuaikan diri. Dengan
demikian integrasi dalam masyarakat akan tercipta.

Pengaruh Interseksi dan Konsolidasi terhadap Integrasi Sosial


Penggolongan masyarakat secara vertical ( stratifikasi / pelapisan sosial ) maupun secara
horizontal ( diferensiasi sosial / kemajemukan ) tidaklah menggunakan dasar –dasar atau
faktor – faktor yang tunggal atau terdiri sendiri tetapi bersifat kumulatif, sehingga sering
terjadi interseksi ( persidangan ) dan konsolidasi ( tumpang – tindih ) keanggotaan
masyarakat dalam berbagi kelompok sosial yang ada didalam masyarakat.
 
 
Untuk memahami persoalan ini secara jelas lebih dahulu perlu disampaikan pengertian
interseksi, konsolidasi, dan kelompok sosial.
1. Interseksi
Interseksi ( intersection ) dalam Kamus Inggris – Indonesia yang disusun oleh Hasan Shadily,
antara lain diartikan sebagai titik potong atau pertemuan ( of two lines ) dapat pula disebut
persilangan. Sedangkan istilah section ( seksi ) menurut Kamus Sosiologi yang disusun oleh
Soerjono Soekanto antara lain diartikan sebagai suatu golongan etnik dalam masyarakat yang
masing – masing adalah seksi. Dari uraian ini maka dapat dirumuskan bahwa interseksi
merupakan persilangan atau pertemuan titik potong keanggotaan dari dua suku bangsa atau
lebih dalam kelompok – kelompok sosial didalam suatu masyarakat yang majemuk.
2. Konsolidasi
Konsolidasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, diartika sebagai perbuataan ( hal, dan
sebagainya ) memperteguh atau memperkuat ( perhubungan, persatuan, dan sebagainya).
Berdasarkan pengertian tersebut maka konsolidasi diartikan sebagai penguatan atau
peneguhan keanggotaan anggota – anggota masyarakat dalam kelompok – kelompok sosial
melaui tumpah – tindih keanggotaan.
3. Kelompok sosial
Kelompok sosial atau sosial group merupakan pengumpulan ( agregasi ) manusia yang
teratur. Kelompok sosial atau sosial group adalah himpunan atau kesatuan – kesatuan
manusia yang menyangkut hubungan timbal – balik yang saling mempengaruhi dan adanya
kesadaran untuk saling menolong.
Kriteria yang sistematika tentang kelompok sosial ini dikemukakan oleh Soerjono Soekanto
dalam bukunya Sosiologi Suatu Pengantar, yaitu sebagi berikut.
1. Setiap anggota kelompok harus sadar bahwa ia merupakan bagian dari kelompok
yang bersangkutan.
2. Ada hubungan timbal – balik antara anggota yang satu dengan yang lain.
3. Ada suatu factor yang dimiliki bersama sehingga hubungan antara mereka bertambah
erat.
Factor yang sama ini dapat berupa nasib yang sama, tujuan yang sama, idelogi yang sama,
musuh bersama, atau merupakn kelompok etnik ( suku bangsa ).
1. Kelompok tersebut mempunyai struktur, kaidah, dan pola perilaku tertentu.
2. Memiliki suatu sistem dan proses tertenu.

 Faktor faktor konflik sosial


Menurut Turner ada beberapa faktor yang memicu terjadinya konflik sosial, diantaranya :
1. Ketidakmerataan distribusi sumber daya yang sangat terbatas di dalam masyarakat.
2. Ditariknya kembali legitimasi pengusa politik oleh masyarakat kelas bawah.
3. Adanya pandangan bahwa konflik merupakan cara untuk mewujudkan kepentingan.
4. Sedikitnya saluran untuk menampung keluhan-keluhan masyarakat kelah bawah serta
lambatnya mobilitas sosial atas.
5. Melemahnya kekuasaan negara yang disertai dengan mobilitas masyarakat bawah
oleh elite.
6. Kelompok masyarakat kelas bawah menerima ideologi radikal.

Pengertian Disintegrasi Menurut Para Ahli


 Disintegrasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Disintegrasi adalah suatu keadaan tidak bersatu padu atau keadaan terpecah belah; hilangnya
keutuhan atau persatuan; perpecahan. Disintegrasi secara harfiah difahami sebagai
perpecahan suatu bangsa menjadi bagian-bagian yang saling terpisah (Webster’s New
Encyclopedic Dictionary  1994). Pengertian ini mengacu pada kata kerja disintegrate, “to
lose unity or intergrity by or as if by breaking into parts”. Potensi disintegrasi bangsa
Indonesia menurut data empiris relatif tinggi. Salah satu indikasi dari potensi ini adalah
homogenitas ethnik dan linguistic yang rendah.
 
 Faktor Disintegrasi
Yang menjadi faktor desintegrasi bangsa adalah kurang adanya rasa nasionalisme yang
tinggi, kurangnya rasa toleransi sesama bangsa, campur tangan pihak asing dalam masalah
bangsa. Selain faktor kemajemukan budaya, penyebab disintegrasi bangsa Indonesia juga
terpicu oleh sentralisasi pembangunan yang selama ini lebih terfokus di pulau Jawa, sehingga
menyebabkan kesenjangan dan kecemburuan dari daerah lain, sehingga timbul keinginan
untuk memisahkan diri dari NKRI.
 
 Upaya Mencegah Disintegrasi
Untuk mencegah disintegrasi, soal pertama yang harus diselesaikan adalah membangun
kesadaran politik umat. Kedua, Kaum Muslim selayaknya jangan mau didikte oleh pihak
asing dan tunduk pada negara-negara kafir seperti AS. Ketiga, umat Islam harus bersikap
menolak penguasa yang menjadi kepanjangan tangan AS maupun negara-negara kafir
penjajah lain. Keempat, harus ada sistem yang dapat mensejahterakan rakyat. Tingkat
kesejahteraan masyarakat merupakan parameter yang berpotensi melahirkan disintegrasi.
Oleh karena itu diperlukan landasan pemikiran yang terkait, diantaranya
1. Pancasila sebagai landasan Idiil.
2. UUD 1945 sebagai Landasan Konstitusional.
3. Wawasan Nusantara sebagai landasan visional.
4. Ketahanan Nasional sebagai Landasan Konsepsional.
5. Ketetapan MPR Nomor : V / MPR / 2000 tentang Pemantapan Persatuan dan  
Kesatuan Nasional.
 

DAFTAR PUSTAKA
Aris Kurniawan. https://www.gurupendidikan.co.id/author/ariskurniawan/
Susanto phil astrid.s, Pengantar sosiologi dan perubahan sosial, karya nusantara, bandung
1977, hal 124
Elly m setiadi dan usman kolip, pengantar sosiologi, kencana prenada media group, jakarta
2011, hal 347
http//id.m.wikipedia.org/wiki/integrasi_sosial/
M, Idianto. 2005. Sosiologi Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Maryati, Kun dan Juju Suriawati. 2007. Sosiologi Untuk SMA dan MAKelas XI. Bandung:
PT.Gelora Aksara Pratama
Anonimus.2006.Disintegrasi dan Integrasi Masyarakat.(online).
http://akarsejarah.wordpress.com/2010/09/30/disintegrasi-integrasi-dan-tipologi-
masyarakat/ Diakses Jumat, 3 Juni 2011. Pukul 14.22 wib.
Anonimus.2009.Disintegrasi Sosial Kampus.(online).
http://matanews.com/2008/10/09/disintegrasi-sosial-kehidupan-kampus/ Diakses Jumat, 3
Juni 2011. Pukul 14.50 wib.
Adhi.2009.Mencegah Disintegrasi.(online).
http://mradhi.com/sosial-politik/mencegah-disintegrasi.html Diakses Jumat, 3 Juni 2011.
Pukul 14.06 wib.
Saeful, Hadi.1980.Integrasi Nasional di Indonesia pada Penataran MKDU ISD. Bandung:
Universitas: Padjajaran Universitas
http://nilanikisari97.blogspot.co.id/2013/01/interseksi-dan-konsolidasi.html

Anda mungkin juga menyukai