WAKTU : 60 MENIT
DOSEN : S u p a r n o, S.H.,M.Hum
Pengendalian Preventif
Pengendalian sosial preventif adalah pengendalian sosial yang
dilakukan sebelum terjadinya penyimpangan perilaku, misalnya dapat
berbentuk nasihat, anjuran dan lain-lain.
Pengendalian Represif
Pengendalian sosial represif adalah pengendalian sosial yang
dilakukan setelah terjadinya pelanggaran atau penyimpangan
perilaku.Misalnya, dapat berbentuk teguran, peringatan lisan dan
tertulis, sanksi administrasi, denda, dan bahkan hukuman mati.
Pengendalian Kuratif
Pengendalian sosial bersifat kuratif adalah pengendalian sosial yang
dilakukan pada saat terjadi penyimpangan sosial.Contohnya, seorang
guru menegur dan menasihati siswanya karena ketahuan menyontek
pada saat ulangan.Bertujuan untuk memberi penyadaran kepada
perilaku dan memberi efek jera.
o Berdasarkan Cara
Cara Persuasif
Cara persuasif merupakan upaya pengendalian sosial yang dilakukan
dengan menekankan pada tindakan yang sifatnya mengajak atau
membimbing warga masyarakat agar bersedia bertindak sesuai dengan
norma yang berlaku. Cara persuasif cenderung menekankan pada
upaya penyadaran msyarakat. Contoh, sejumlah artis membagikan
bunga sebagai ajakan untuk mewujudkan perdamaian ; seorang guru
Bimbingan dan Penyuluhan ( BP ) menegur dan menasihati seorang
siswa yang tertangkap basah merokok di sekolah.
Cara Koersif
Cara koersif merupakan upaya pengendalian sosial yang dilakuan
dengan menekankan pada tindakan yang sifatnya memaksa warga
masyarakat agar bersedia bertindak sesuai dengan norma yang berlaku.
Cara koersif cenderung menekankan pada berbagai upaya pemaksaan
masyarakat.Upaya ini semestinya digunakan seminimal mungkin,
yaitu bila upaya persuasif tidak memberikan hasil. Contoh, petugas
ketertiban kota memerintahkan dengan pengeras suara agar semua
PKL tidak berdagang di tempat yang dilarang ( tekanan), namun
kemudian petugas ketetiban kota mengangkut lapak yang digunakan
para pedagang kaki lima yang berdagang di tempat – tempat terlarang.
Hal itu dilakukan karena peringatan yang telah diberikan beberapa kali
tidak di indahkan.
o Berdasarkan Sifat
Pengendalian sosial kuratif
Pengendalian sosial kuartif adalah pengendalian sosial dalam bentuk
pembinaan atau penyembuhan terhadap berbagai macam bentuk
perilaku yang menyimpang, misalnya penyembuhan kepada eks
pemakai narkoba.
Pengendalian sosial partisipatif
Pengendalian sosial partisipatif adalah pengendalian sosial yang
dilakukan dengan mengikutsertakan pelaku untuk melakukan
penyembuhan atau perbaikan perilaku.Misalnya kepada mantan
pencuri yang ditugaskan menjadi aparat keamanan.
5. Stratifikasii sosial selalu terjadi dalam masyarakat. Sebutkan dan jelaskan ukuran-ukuran
yang dapat digunakan untuk menentukan tingkat status sosial individu dalam
masyarakat !
- Stratifikasi sosial merupakan penggolongan kelompok masyarakat dalam berbagai
lapisan-lapisan tertentu. Menurut etimologi bahasa, stratifikasi berasal dari bahasa
Yunani yakni stratum, yang berarti lapisan. Pitirim A. Sorokin, mendefinisikan
stratifikasi sosial sebagai perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam lapisan
kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis) dengan perwujudannya adalah kelas tinggi
dan kelas yang lebih rendah (Soekanto 1990).
- Ukuran yang biasa dipakai untuk menggolong-golongkan anggota masyarakat ke
dalam suatu lapisan adalah sebagai berikut:
o Ukuran kekayaan. Barangsiapa yang memiliki kekayaan paling banyak,
termasuk ke dalam lapisan atas. Kekayaan tersebut, misalnya, dapat dilihat
pada bentuk rumah yang bersangkutan, kendaraan, cara-cara menggunakan
pakaian serta bahan pakaian yang dipakai, kebiasaan untuk berbelanja barang-
barang mahal dan seterusnya.
o Ukuran kekuasaan. Barangsiapa yang memiliki kekuasaan atau yang
mempunyai wewenang terbesar, menempati lapisan atas.
o Ukuran kehormatan. Ukuran kehormatan tersebut mungkin terlepas dari
ukuran-ukuran kekayaan dan/atau kekuasaan. Orang yang paling disegani dan
dihormati, mendapat tempat yang teratas. Ukuran semacam ini, masih banyak
dijumpai pada masyarakat-masyarakat tradisional. Biasanya mereka adalah
golongan tua atau mereka yang pernah berjasa.
o Ukuran ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan sebagai ukuran, dipakai oleh
masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Akan tetapi ukuran tersebut
kadang-kadang menyebabkan terjadinya akibat-akibat negatif. Karena
ternyata bahwa bukan mutu ilmu pengetahuan yang dijadikan ukuran, akan
tetapi gelar kesarjanaannya. Sudah tentu hal demikian memacu segala macam
usaha untuk mendapatkan gelar, walau tidak halal.
o Mobilitas Horizontal
o Diskriminasi
o Stereotype Gender
o Kemiskinan