12
Berger (1978) : A process by which a child
learns to be a participant member of
society.
13
Keluarga
Teman bermain
Sekolah
Media Massa
Media Sosial
14
Hubungan sosial yang dinamis yang
menyangkut hubungan antara orang
perorangan, antara kelompok
manusia maupun antara perorangan
dengan kelompok manusia.
15
Sesuatu yg harus terjadi
Tidak dapat dihindari
Perlu dikembangkan
Krn manusia membutuhkan
Untuk mempertahankan hidup
Mengembangkan diri
Alamiah
Menentukan Kehidupan
Kontak sosial
con : bersama-sama
tango : menyentuh
Komunikasi
commun : bersama-sama
Sikap dan Tingkah laku
Norma
17
Dalam kehidupan manusia atau individu selalu
terjadi hubungan timbal balik.
Dalam bermasyarakat senatiasa menjadi interaksi
menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang
bersifat kontinu.
Beberapa jenis proses sosial dalam kehidupan
bermasyarakat merupakan identifikasi dari interaksi
yang bersifat kotinu.
Kimbal Young (1948) membedakan
interaksi sosial sebagai berikut:
1. Oposisi, mencakup persingan dan
pertentangan.
2. Kerja sama, menghasilkan akomodasi
3. Diferensi, menyebabkan adanya
perbedaan kerja antara orang – orang
atau kelompok dalam masyarakat
19
Gillin (1951) menggolongkan proses sosial menjadi dua macam:
1. Proses Asosiatif, yang mencakup akomodasi, asimilasi, dan
akulturasi
2. Proses Disosiatif, yang mencakup persaingan, pertentangan,
atau pertikaian yang berupa kontravensi dan konflik.
Pada tahun 1986 Tamotsu Shibutani megutarakan pendapatnya
tentang interaksi sosial. Ia lebih mengedepankan hal – hal
berikut:
1. Akomodasi
2. Ekspresi
3. Interaksi Strategis
4. Pengembangan Perilaku Manusia
Soekanto, tahun 2003, mengembangkan pendapat Gilin
dengan menyajikan jenis – jenis proses sosial yang meliputi
proses asosiatif dan proses diasosiatif.
ASOSIATIF
1. Kerja sama (Cooperation)
Timbul karena setiap orang menyadari
bahwa mereka memiliki kepentingan
yang sama dan pada saat yang sama
mempunyai pengetahuan dan
pengendalian diri untuk memenuhi
kepentingan tersebut
21
Pengertian dari kerja sama adalah kemampuan seseorang
untuk bekerja bersama – sama dengan orang lain atau secara
kelompok dalam rangka menyelesaikan suatu tugas atau
kegiatan yang ditentukan sehingga mencapai daya guna yang
sebesar – besarnya.
Kerja sama dapat muncul karena adanya orientasi perorangan
terhadap kelompoknya sendiri atau kelompok orang lain.
Proses sosial terbentuknya kerja sama secara tidak sengaja
akan menimbulkan konflik sosial yang bersifat positif
maupun negatif.
Munculnya konflik yang bersifat negatif dalam
masyarakat dapat membuat solidaritas sosial dalam
kelompok itu menjadi rusak karena terjadi perpecahan.
Maka dari itu, konflik yang bersifat negatif segera
harus segera diatasi meskipun sifatnya sementara.
Selain terdapat konflik yang bersifat negatif, juga
terdapat konflik yang bersifat positif. Konflik yang
bersifat positif sangat bertolak belakang dengan
konflik yang bersifat negatif. Konflik yang bersifat
positif dapat membuat solidaritas sosial menjadi lebih
tinggi apabila mengalami konflik dengan kelompok
luar.
Bentuk kerja sama :
Kerukunan
Bargaining
Kooptasi (co-optation)
Koalisi (coalition)
Joint ventrue
24
2. Akomodasi (Acomodation)
Proses orang perorangan atau
kelompok manusia yang mula-
mula saling bertentangan, saling
mengadakan penyesuaian diri
untuk meredakan ketegangan.
AKOMODASI=ADAPTASI
25
• Mengurangi pertentangan
• Mencegah meledaknya pertentangan
untuk sementara waktu
• Memungkinkan terjadinya kerja
sama
• Peleburan antara kelompok sosial
26
• Coercion - PAKSAAN
• Compromise - KOMPROMI
• Arbitration – PIHAK KETIGA
• Mediation - PENENGAH
• Conciliation - PERSETUJUAN
• Toleration - TOLERANSI
• Stalemate - KEMACETAN
• Adjudication - PERADILAN
27
Integrasi masyarakat
Menekan oposisi
Koordinasi berbagai kepribadian
yang berbeda
Membuka jalan menuju ASIMILASI
28
Proses sosial taraf lanjut yang
ditandai dgn usaha untuk mengurangi
perbedaan-perbedaan yang terdapat
antara orang perorangan atau
kelompok manusia dan
mempertinggi kesatuan tindak, sikap
dan proses mental dgn
memperhatikan tujuan bersama
29
Terdapat kelompok manusia yang
berbeda kebudayaannya
Orang perorangan sebagai warga
kelompok tadi saling bergaul secara
langsung dan intensif dalam waktu yang
lama
Kebudayaan dari kelompok-kelompok
manusia tersebut masing-masing berubah
dan saling menyesuaikan diri 30
• Toleransi
• Kesempatan yg seimbang dalam ekonomi
• Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa
• Sikap menghargai orang asing dan
kebudayaannya
• Persamaan unsur-unsur kebudayaan
• Perkawinan campuran (amalgamation)
• Musuh bersama
31
Faktor – faktor yang menghambat terjadinya asimilasi:
1. Terisolasinya golongan tertentu dalam kehidupan masyarakat
2. Kurangnya pengetahuan kebudayaan yang dimiliki oleh kelompok
sosial
3. Adanya perasaan takut terhadap suatu kekuatan kebudayaan yang
dihadapinya
4. Adanya perasaan bahwa kebudayaan yang dimiliki loeh golongan atau
kelompok lain lebih unggul dibandingkan dengan kebudayaan yang
dimiliknya
5. Adanya perbedaan warna kulit atau ciri fisik tertentu karena latar
belakang induk bangsa yang berbeda
6. Adanya perasaan mengelompok atau menutup diri yang sangat kuat
7. Adanya gangguan dari golongan mayoritas terhadap golongan
minoritas
8. Munculnya perbedaaan kepentingan dan pertentangan pribadi atau
golongan
Akulturasi adalah fenomena yang timbul sebagai akibat
pertemuan (kontak budaya) secara langsung dan terus –
menerus antar kelompok manusia yang memiliki
kebudayaan berbeda namun tidak menghilangkan ciri
atau sifat asli dari masing – masing kebudayaan.
Bangunan candi di Indonesia contohnya. Pada Candi
Prambanan, bangunannya berbentuk punden berundak
dan relief – reliefnya mengangkat kisah Ramayana. Jadi
dapat disimpulkan bahwa Indonesia mendpat pengaruh
dari negara lain yaitu India, Thailand dan Kamboja.
DISOSIATIF
1. Persaingan (competition)
Proses sosial dimana individu atau
kelompok manusia yang bersaing mencari
keuntungan melalui bidang-bidang
kehidupan dengan cara menarik perhatian
atau dengan mempertajam prasangka yang
telah ada, tanpa menggunakan ancaman
atau kekerasan
34
Menyalurkan keinginan-keinginan
individu atau kelompok yang bersifat
kompetitif
Merupakan alat untuk mengadakan
seleksi atas dasar seks dan sosial
Pembagian kerja yang selektif
35
2. Kontravensi (contravention)
Pada hakekatnya merupakan
proses sosial antara persaingan
dan pertikaian.
Merupakan sikap mental yang
tersembunyi terhadap orang lain
atau terhadap unsur kebudayaan
golongan tertentu. Sikap ini
berkembang menjadi kebencian
namun tidak sampai menjadi
pertikaian.
36
Proses sosial dimana individu atau
kelompok berusaha memenuhi
tujuannya dengan jalan menantang
pihak lawan yang disertai dengan
ancaman atau kekerasan
37
Pertentangan pribadi
Pertentangan rasial
Pertentangan antar kelas sosial
Pertentangan politik
Pertentangan internasional
38
Solidaritas meningkat
Apabila pertentangan terjadi dalam
kelompok perpecahan
Korban harta benda dan jiwa
39
40