Anda di halaman 1dari 40

 Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang

khas dapat membedakan antara individu yang


satu dengan yang lain, sekalipun dengan cirri
dan hakikat yang sama.
 Rasa, merupakan perasaan individu yang
dapat menangkap objek gerakan dari benda-
benda isi alam semesta, seperti merasakan
panas, dingin atau merasakan makanan yang
lezat. Perasaan juga dapat dikembangkan
menjadi perasaan senang dengan kehidupan
sebaliknya.
• Rasio, atau akal pikiran merupakan kelengkapan
manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi
segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap
individu
• Rukun, atau pergaulan hidup merupakan bentuk
sosialiasi dengan sesama manusia dan hidup
berdampingan satu sama lain secara harmonis,
damai dan saling melengkapi. Rukun ini
merupakan perangkat individu yang dapat
membentuk suatu kelompok sosial yang sering
disebut sebagai masyarakat
A. Manusia Sebagai Sistem
a. Manusia sebagai sistem adaptif, disebabkan:
- Setiap individu dapat berubah
- setiap individu merespon terhadap perubahan
b. Manusia sebagai sistem personal, disebabkan:
- setiap manusia memiliki proses persepsi
- setiap manusia bertumbuh kembang
- setiap manusia mempunyai perbedaan
c. Manusia sistem interpersonal
- setiap manusia berinteraksi dengan yang lain
- setiap manusia memiliki peran dalam masy.
- setiap manusia berkomunikasi thd orang lain
d. Manusia sebagai sistem sosial
- setiap individu memiliki kekuatan dan
wewenang dalam pengambilan keputusan
dalam lingkungannya; keluarga, masyarakat,
dan tempat kerja
Sistem terdiri dari :
-  Unsur – unsur  { kompenen , elemen , sub
system }
-  Batasan
c. Terdiri dari beberapa komponen:
a.      Komponen Biologik adalah anatomi
tubuh
b.      Komponen Psikologik adalah kejiwaan
c.      Komponen Sosial adalah lingkungan
d.      Komponen Kultural adalah nilai budaya
e.      Komponen Spiritual adalah
kepercayaan agama
• Terdapat tingkatan dan respon fisiologik untuk
memudahkan adaptasi
-          Respon takut {mekanisme bertarung}
-          Respon cemas .. inflamasi
-          Respon stress dan
-          Respon sensori
Menurut Roy Perilaku adaptif merupakan perilaku
individu secara utuh. Beradaptasi dan menangani
rangsang lingkungan.
Model adaptasi diantaranya:

1. Fungsi fisiologis, komponen system adaptasi ini yang adaptasi


fisiologis diantaranya oksigenasi, nutrisi, eliminasi, aktivitas dan
istirahat, integritas kulit, indera, cairan dan elektrolit, fungsi
neurologis dan fungsi ndokrin.
2. Konsep diri yang mempunyai pengertian bagaimana seseorang
mengenal pola-pola interaksi social dalam berhubungan dengan
orang lain.
3. Fungsi peran merupakan proses penyesuaian yang berhubungan
dengan bagaimana peran seseorang dalam mengenal pola-pola
interaksi social dalam berhubungan dengan orang lain
3. Interdependent merupakan kemampuan seseorang mengenal pola-
pola tentang kasih sayang, cinta yang dilakukan melalui hubungan
secara interpersonal pada tingkat individu maupun kelompok.
 Manusia sebagai makhluk biologis, disebabkan karena:
- manusia terdiri dari gabungan sistem-sistem organ tubuh
- manusia mempertahankan hidup
- manusia tidak terlepas dari hukum alam (khususnya hukum
perkembangan)
 Manusia sebagai makhluk psikologis, karena:
- setiap individu memiliki kepribadian yang unik (sanguin,
melankholik,dll)
- setiap individu memiliki tingkahlaku yang merupakan
manifestasi dari kejiwaan
- setiap individu memiliki kecerdasan dan daya pikir
- setiap individu memiliki kebutuhan psikologis untuk
mengembangkan kepribadian
• Manusia sebagai Makluk sosial, karena:
- setiap individu hidup bersama dengan orang lain
- setiap individu dipengaruhi oleh kebudayaan
- setiap individu terikat oleh norma yang berlakuk dimasyarakat
- setiap individu dipengaruhi dan beradaptasi dengan lingkungan
sosial
- setiap individu tidak dapat hidup sendiri perlu bantuam orang
lain

• Manusia sebagai makhluk Spritual karena:


- setiap individu memiliki keyakinan sendiri tentang adanya Tuhan
- setiap individu memiliki pandangan hidup, dan dorongan sejalan dengan
  keyakinan yang dipegangnya

• Manusia sebagai makhluk cultural


-  Manusia mempunyai nilai dan kebudayaan yang membentuk
jatidirinya
-   Sebagai pembeda dan pembatas dalam hidup social
-   Kultur dalam diri manusia bisa diubah dan berubah tergantung
lingkungan manusia hidup.
11
Cara-cara berhubungan yang dilihat
apabila orang perorangan saling bertemu
dan menentukan sistem serta bentuk-
bentuk hubungan tersebut.
Pengaruh timbal balik antara berbagai
segi kehidupan bersama.

12
Berger (1978) : A process by which a child
learns to be a participant member of
society.

13
 Keluarga
 Teman bermain
 Sekolah
 Media Massa
 Media Sosial

14
Hubungan sosial yang dinamis yang
menyangkut hubungan antara orang
perorangan, antara kelompok
manusia maupun antara perorangan
dengan kelompok manusia.

15
 Sesuatu yg harus terjadi
 Tidak dapat dihindari
 Perlu dikembangkan
 Krn manusia membutuhkan
 Untuk mempertahankan hidup
 Mengembangkan diri
 Alamiah
 Menentukan Kehidupan
 Kontak sosial
con : bersama-sama
tango : menyentuh
 Komunikasi
commun : bersama-sama
 Sikap dan Tingkah laku
 Norma
17
 Dalam kehidupan manusia atau individu selalu
terjadi hubungan timbal balik.
 Dalam bermasyarakat senatiasa menjadi interaksi
menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang
bersifat kontinu.
 Beberapa jenis proses sosial dalam kehidupan
bermasyarakat merupakan identifikasi dari interaksi
yang bersifat kotinu.
Kimbal Young (1948) membedakan
interaksi sosial sebagai berikut:
1. Oposisi, mencakup persingan dan
pertentangan.
2. Kerja sama, menghasilkan akomodasi
3. Diferensi, menyebabkan adanya
perbedaan kerja antara orang – orang
atau kelompok dalam masyarakat

19
Gillin (1951) menggolongkan proses sosial menjadi dua macam:
1. Proses Asosiatif, yang mencakup akomodasi, asimilasi, dan
akulturasi
2. Proses Disosiatif, yang mencakup persaingan, pertentangan,
atau pertikaian yang berupa kontravensi dan konflik.
Pada tahun 1986 Tamotsu Shibutani megutarakan pendapatnya
tentang interaksi sosial. Ia lebih mengedepankan hal – hal
berikut:
1. Akomodasi
2. Ekspresi
3. Interaksi Strategis
4. Pengembangan Perilaku Manusia
 Soekanto, tahun 2003, mengembangkan pendapat Gilin
dengan menyajikan jenis – jenis proses sosial yang meliputi
proses asosiatif dan proses diasosiatif.
ASOSIATIF
1. Kerja sama (Cooperation)
Timbul karena setiap orang menyadari
bahwa mereka memiliki kepentingan
yang sama dan pada saat yang sama
mempunyai pengetahuan dan
pengendalian diri untuk memenuhi
kepentingan tersebut

21
 Pengertian dari kerja sama adalah kemampuan seseorang
untuk bekerja bersama – sama dengan orang lain atau secara
kelompok dalam rangka menyelesaikan suatu tugas atau
kegiatan yang ditentukan sehingga mencapai daya guna yang
sebesar – besarnya.
 Kerja sama dapat muncul karena adanya orientasi perorangan
terhadap kelompoknya sendiri atau kelompok orang lain.
Proses sosial terbentuknya kerja sama secara tidak sengaja
akan menimbulkan konflik sosial yang bersifat positif
maupun negatif.
 Munculnya konflik yang bersifat negatif dalam
masyarakat dapat membuat solidaritas sosial dalam
kelompok itu menjadi rusak karena terjadi perpecahan.
Maka dari itu, konflik yang bersifat negatif segera
harus segera diatasi meskipun sifatnya sementara.
 Selain terdapat konflik yang bersifat negatif, juga
terdapat konflik yang bersifat positif. Konflik yang
bersifat positif sangat bertolak belakang dengan
konflik yang bersifat negatif. Konflik yang bersifat
positif dapat membuat solidaritas sosial menjadi lebih
tinggi apabila mengalami konflik dengan kelompok
luar.
Bentuk kerja sama :
 Kerukunan
 Bargaining
 Kooptasi (co-optation)
 Koalisi (coalition)
 Joint ventrue

24
2. Akomodasi (Acomodation)
Proses orang perorangan atau
kelompok manusia yang mula-
mula saling bertentangan, saling
mengadakan penyesuaian diri
untuk meredakan ketegangan.
AKOMODASI=ADAPTASI

25
• Mengurangi pertentangan
• Mencegah meledaknya pertentangan
untuk sementara waktu
• Memungkinkan terjadinya kerja
sama
• Peleburan antara kelompok sosial

26
• Coercion - PAKSAAN
• Compromise - KOMPROMI
• Arbitration – PIHAK KETIGA
• Mediation - PENENGAH
• Conciliation - PERSETUJUAN
• Toleration - TOLERANSI
• Stalemate - KEMACETAN
• Adjudication - PERADILAN
27
 Integrasi masyarakat
 Menekan oposisi
 Koordinasi berbagai kepribadian
yang berbeda
 Membuka jalan menuju ASIMILASI

28
Proses sosial taraf lanjut yang
ditandai dgn usaha untuk mengurangi
perbedaan-perbedaan yang terdapat
antara orang perorangan atau
kelompok manusia dan
mempertinggi kesatuan tindak, sikap
dan proses mental dgn
memperhatikan tujuan bersama

29
 Terdapat kelompok manusia yang
berbeda kebudayaannya
 Orang perorangan sebagai warga
kelompok tadi saling bergaul secara
langsung dan intensif dalam waktu yang
lama
 Kebudayaan dari kelompok-kelompok
manusia tersebut masing-masing berubah
dan saling menyesuaikan diri 30
• Toleransi
• Kesempatan yg seimbang dalam ekonomi
• Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa
• Sikap menghargai orang asing dan
kebudayaannya
• Persamaan unsur-unsur kebudayaan
• Perkawinan campuran (amalgamation)
• Musuh bersama

31
Faktor – faktor yang menghambat terjadinya asimilasi:
1. Terisolasinya golongan tertentu dalam kehidupan masyarakat
2. Kurangnya pengetahuan kebudayaan yang dimiliki oleh kelompok
sosial
3. Adanya perasaan takut terhadap suatu kekuatan kebudayaan yang
dihadapinya
4. Adanya perasaan bahwa kebudayaan yang dimiliki loeh golongan atau
kelompok lain lebih unggul dibandingkan dengan kebudayaan yang
dimiliknya
5. Adanya perbedaan warna kulit atau ciri fisik tertentu karena latar
belakang induk bangsa yang berbeda
6. Adanya perasaan mengelompok atau menutup diri yang sangat kuat
7. Adanya gangguan dari golongan mayoritas terhadap golongan
minoritas
8. Munculnya perbedaaan kepentingan dan pertentangan pribadi atau
golongan
 Akulturasi adalah fenomena yang timbul sebagai akibat
pertemuan (kontak budaya) secara langsung dan terus –
menerus antar kelompok manusia yang memiliki
kebudayaan berbeda namun tidak menghilangkan ciri
atau sifat asli dari masing – masing kebudayaan.
 Bangunan candi di Indonesia contohnya. Pada Candi
Prambanan, bangunannya berbentuk punden berundak
dan relief – reliefnya mengangkat kisah Ramayana. Jadi
dapat disimpulkan bahwa Indonesia mendpat pengaruh
dari negara lain yaitu India, Thailand dan Kamboja.
DISOSIATIF

1. Persaingan (competition)
Proses sosial dimana individu atau
kelompok manusia yang bersaing mencari
keuntungan melalui bidang-bidang
kehidupan dengan cara menarik perhatian
atau dengan mempertajam prasangka yang
telah ada, tanpa menggunakan ancaman
atau kekerasan

34
 Menyalurkan keinginan-keinginan
individu atau kelompok yang bersifat
kompetitif
 Merupakan alat untuk mengadakan
seleksi atas dasar seks dan sosial
 Pembagian kerja yang selektif

35
2. Kontravensi (contravention)
Pada hakekatnya merupakan
proses sosial antara persaingan
dan pertikaian.
Merupakan sikap mental yang
tersembunyi terhadap orang lain
atau terhadap unsur kebudayaan
golongan tertentu. Sikap ini
berkembang menjadi kebencian
namun tidak sampai menjadi
pertikaian.
36
Proses sosial dimana individu atau
kelompok berusaha memenuhi
tujuannya dengan jalan menantang
pihak lawan yang disertai dengan
ancaman atau kekerasan

37
 Pertentangan pribadi
 Pertentangan rasial
 Pertentangan antar kelas sosial
 Pertentangan politik
 Pertentangan internasional

38
 Solidaritas meningkat
 Apabila pertentangan terjadi dalam
kelompok perpecahan
 Korban harta benda dan jiwa

39
40

Anda mungkin juga menyukai