Anda di halaman 1dari 14

• Ilmu Ekonomi mencoba memahami kehidupan

individu dan masyarakat dalam usahanya


memenuhi kebutuhan hidupnya, yaitu usaha
manusia dalam memproduksi, mendistribusi
dan mengkonsumsi barang dan jasa yang
terbatas dalam masyarakat.

• Ilmu Politik memahami tentang hak dan


wewenang, kekuasaan, proses pembuatan
keputusan dalam masyarakat serta konflik yang
terjadi akibat dari distribusi barang dan jasa.

• Sosiologi mempelajari tentang struktur sosial,


lembaga sosial, lapisan sosial, perubahan
sosial, interaksi sosial, mobilitas sosial dan
modernisasi.
Dengan mempelajari SOSPOL,
mahasiswa diharapkan:
1. Memahami dan mengerti bahwa ada
keterkaitan antara bidang sosiologi, ekonomi,
politik, hukum dan bidang ilmu sosial lainnya.
2. Memahami dan menyadari bahwa gejala-
gejala ekonomi kerap tidak dapat dilepaskan
dari faktor-faktor non-ekonomi.

Sosiologi dapat dirumuskan sebagai:


1. Ilmu yang mempelajari struktur sosial.
2. Ilmu yang mempelajari proses sosial
(pengaruh timbal balik antara pelbagai
kehidupan bersama)
3. Ilmu yang mempelajari perubahan-
perubahan sosial.
DEFINISI SOSIOLOGI =
Menurut Pitirim Sorokin
1. Ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara
aneka macam gejala-gejala sosial, contoh hukum dengan ekonomi.
2. Ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara
gejala sosial dengan gejala non-sosial, contoh geografis (gejala
sosial) dengan biologis (gejala non-sosial)

Menurut Roucek & Waren


Ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok

Menurut Emile Durkheim


Sosiologi ialah ilmu yang mempelajari fakta sosial. Fakta sosial
adalah cara-cara bertindak & berperasaan, contohnya: kebiasaan,
norma-norma, hukum.

Menurut Selo Soemardjan & Soelaeman Soemardi


Ilmu yang mempelajari struktur sosial & proses-proses sosial

Menurut Soerjono Soekanto


Ilmu sosial yang murni, abstrak, berusaha mencari pengertian
umum, rasional, serta empiris.
SIFAT HAKIKAT SOSIOLOGI
1. Tujuannya untuk mendapatkan pengetahuan
yang sedalam-dalamnya tentang masyarakat.
2. Sosiologi meneliti dan mencari apa yang
menjadi prinsip-prinsip atau hukum-hukum
umum dari interaksi antar manusia dan juga
perihal sifat hakikat, bentuk, isi dan struktur
masyarakat manusia.

• SOSIOLOGI sasarannya adalah Masyarakat


yg Heterogen
• ANTROPOLOGI sasarannya adalah
masyarakat yang Homogen.

• Sosiologi adalah suatu ilmu pengetahuan


yang mempunyai obyek studi masyarakat.
Adat istiadat, tradisi, nilai-nilai hidup suatu
kelompok, pengaruhnya terhadap kehidupan
kelompok, proses interaksi di antara
kelompok dan perkembangan lembaga-
lembaga merupakan perhatian sosiologi.
OBYEK SOSIOLOGI
Masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antar
manusia dan proses yang timbul dari hubungan
manusia di dalam masyarakat.
RUANG LINGKUP SOSIOLOGI
1. Individu
2. Masyarakat
3. Hubungan Individu dan Masyarakat
1. Individu
• Pribadi, subyek yang melakukan sesuatu, memberi
arti, mempunyai kebebasan, mampu menilai
tindakan dan hasilnya sendiri.
• Subyek yang bertindak sebagai aktor (Robert
Lawang)
Dua Hasrat Kuat Dalam Diri Manusia:
1. Keinginan / hasrat untuk bersama dengan
manusia yang lain (aspek sosial)
2. Keinginan / hasrat untuk menyatu dengan
lingkungan alam.
Manusia harus beradaptasi dengan menggunakan
akal, perasaan, serta kehendaknya (Sistem Adaptif)
2. Masyarakat
• Orang-orang yang hidup bersama dan
menghasilkan kebudayaan. (Selo
Soemardjan)
• Setiap kelompok manusia yang telah
hidup dan bekerjasama cukup lama,
sehingga mereka dapat mengatur diri
mereka dan menganggap diri mereka
sebagai suatu kesatuan sosial dengan
batas-batas yang dirumuskan dengan
jelas. (Ralp Linton)

Unsur Masyarakat
1. Manusia yang hidup bersama.
2. Bercampur untuk waktu yang lama.
3. Mereka sadar bahwa mereka
merupakan satu kesatuan.
4. Merupakan suatu sistem hidup
bersama.
• Pendorong hidup bermasyarakat =
1. Hasrat untuk memenuhi kebutuhan makan dan
minum.

2. Hasrat untuk membela diri.

3. Hasrat untuk mengadakan keturunan.

“Masyarakat sebenarnya merupakan refleksi dari


manusia perorangan” (Plato, 429 – 347 SM, Filsuf
Romawi)
• “Basis Masyarakat adalah Moral.” (Aristoteles, 384 –
322 SM, Filsuf Yunani)

• Karl Marx yakin, “Masyarakat di seluruh dunia hidup


di atas konflik antara dua golongan, yaitu Burjuis dan
Buruh.”
3. Hubungan Individu dan Masyarakat
Hubungan Individu (subyektif) dan
masyarakat (obyektif) saling
menentukan yang satu tidak ada tanpa
yang lain.

- Hegel menyatakan, “Manusia adalah


lawan atau musuh manusia yang lain.”

- Manusia mempunyai naluri kuat untuk


hidup bersama dengan sesamanya 
Social Animal

- Manusia adalah makhluk sosial  Zoon


Politicon

- Thomas Hobbes  buku Leviathan


(singa)  Homo Homini Lupus
(Manusia adalah serigala bagi manusia
lain)
• Secara umum tindakan
manusia dapat dikelompokan
dengan beberapa kriteria
sebagai berikut:
1. Tindakan manusia yang bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya, yang terdiri dari
Kebutuhan primer dan Kebutuhan
sekunder.

2. Tindakan manusia yang


merupakan luapan emosi yang
dapat bersifat positif atau negatif
bagi dirinya atau orang lain.

3. Tindakan manusia yang


merupakan implementasi dari ciri
kebudayaan yang dianutnya.
KEBUDAYAAN
• Semua hasil karya, rasa, dan
cipta masyarakat.

• Nilai-nilai, kepercayaan, perilaku,


dan benda-benda material yang
menyatakan cara hidup manusia.

• Cara hidup tertentu untuk


mempertahankan hidupnya
disebut Kebudayaan.

• Adat istiadat, tradisi, nilai-nilai


hidup suatu kelompok, pengaruh
terhadap kehidupan kelompok,
proses interaksi di antara
kelompok, dan perkembangan
lembaga-lembaga adalah
merupakan perhatian sosiologi.
KEGUNAAN SOSIOLOGI
• UNTUK PEMBANGUNAN = memberikan data sosial yang
diperlukan pada tahap perencanaan pelaksanaan maupun penilaian
pembangunan.

• UNTUK PENELITIAN = contohnya cara pencegahan kenakalan


remaja, pemecahan masalah pengangguran, dan meningkatkan
kembali rasa solidaritas antar warga yang semakin pudar.
• Setiap keputusan KEBIJAKAN SOSIAL
adalah suatu ramalan, artinya kebijakan
diambil dengan suatu harapan
menghasilkan pengaruh yang diinginkan.
Namun, sering terjadi bahwa kebijakan
yang diambil tidak memenuhi harapan
tersebut.
• Setiap keputusan kebijakan sosial adalah suatu
ramalan. Artinya kebijakan diambil dengan suatu
harapan menghasilkan pengaruh yang diinginkan.
Namun sering terjadi bahwa kebijakan yang diambil tidak
memenuhi harapan tersebut. Salah satu faktornya
adalah ketidak akuratan kesimpulan dan dugaan
terhadap permasalahannya.
• Contoh: Apakah kebijakan pemberian santunan kepada
anak-anak miskin akan memperbaiki taraf kehidupan
dan pendidikan mereka? Apakah publikasi nama-nama
pelaku kenakalan remaja akan menurunkan tindak
kejahatan?
See You Tommorrow!

Anda mungkin juga menyukai