Nama
Jurursan/Semester
Administrasi Bisnis/III
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas
berkat dan bimbingan-Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
ini derngan baik.
Makalah dengan judul sistem ekonomi Indonesia disusun sebagai tugas dari pada
mata kuliah sistem ekonomi Indonesia.
Kami menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran demi penyempurnaan pada penulisan ini.
BAB. I
PENDAHULUAN
Seperti kita ketahui bersama bahwa di dunia ini terdapat tiga macam sistem
perekonomian yang menonjol dan diterapkan diberbagai negara di dunia, yaitu
sistem ekonomi kapitalis, sistem ekonomi sosialis dan sistem ekonomi campuran.
Untuk sistem ekonomi indonesia cenderung ke sistem ekonomi yang ketiga, yaitu
sistem ekonomi campuran, walaupun tidak secara eksplisit disebutkan.
Bangsa Indonesia tidak mengatakan bahwa sistem ekonominya adalah sistem
ekonomi sosialis, kapitalis atau campuran, tetapi sistem ekonomi pancasila atau
sistem ekonomi kerakyatan. Namun dalam kenyataannya sisten ekonomi kita
mengadopsi dari kedua sistem yang ada yaitu sistem ekonomi kapitalis dan
sistem ekonomi sosialis.
Hal ini bisa kita lihat dalam praktik dimana swasta diberikan kesempatan untuk
berusaha, namun kedudukan pemerintah sangat kuat dalam pengelolaan
kegiatan perekonomian, terutama yang berhubungan dengan hajat hidup orang
banyak. Namun dalam perjalanannya, pelaksanaan sistem ekonomi bangsa
Indonesia terjadi pergeseran-pergeseran dalam menjalankan sistem ekonomi,
dimana faktor kepemimpinan nasional sangat dominan dalam mewarnai
pergeseran pelaksanaan sistem ekonomi, misalnya pada masa orde lama,
kecenderungan ke arah sistem ekonomi sosialis lebih besar, sedangkan pada
masa orde baru kecenderungan ke arah sistem ekonomi kapitalis lebih menonjol,
sampai pada masa reformasi sekarang.
Dengan demikian dalam praktiknya sistem ekonomi Indonesia mengalami
pergeseran dari waktu ke waktu, untuk itu dalam pembahasan bab ini akan
mencakup siklus perkembangan sistem ekonomi Indonesia sampai pada
reformasi terhadap sistem ekonomi, serta pelaku-pelaku ekonomi di Indonesia.
BAB. II
PEMBAHASAN
A.
Seperti kita ketahui bahwa yang menentukan bentuk suatu sistem ekonomi
kecuali dasar falsafah negara yang dijunjung tinggi maka yang dijadikan kriteria
adalah lembaga-lembaga, khususnya lembaga ekonomi yang menjadi
perwujudan atau realisasi falsafah tersebut. Dalam lembaga-lembaga ekonomi
menunjukan adanya bendul jan yang bergeser ke kiri dan ke kanan. Kekanan
berarti liberalisasi dan ke kiri berarti sentralisasi. Salam sistem Indonesia unsurunsur liberal-kapitalistik dan sosial-komunistik jelas terkandung dalam
pengorganisasian sistem ekonomi Indonesia.
Pergulatan pemikiran tentang sistem ekonomi Indonesia apa yang sebaiknya
diterapkan di Indonesia telah dimulai sejak Indonesia belum mencapai
kemerdekaannya. Sampai sekarang pergulatan pemikiran tersebut masih terus
berlangsung. Hal ini tercermin dari perkembangan pemikiran tentang sistem
ekonomi pancasila (SEP) menurut Sri Edi Swarsono, pergulatan pemikiran
tentang SEP pada hakikatnya merupakan dinamika penafsiran tentang pasalpasal ekonomi dalam UUD 1945.
1.
Bung Hatta selain sebagai tokoh proklamator bangsa Indonesia, juga dikenal
sebagai perumus pasal 33 UUD 1945. Bung Hatta menyusun pasal 33 didasari
pada pengalaman pahit bangsa Indonesia yang selama berabad-abad dijajah
oleh bangsa asing yang menganut sistem ekonomi liberal-kapitalistik. Penerapan
sistem ini di Indonesia telah menimbulkan kesengsaraan dan kemelaratan, oleh
karena itu menurut Bung Hatta sistem ekonomi yang baik untuk diterapkan di
Indonesia harus berasaskan kekeluargaan. Adapun orientasi utama sistem
ekonomi ini ialah masyarakat pedesaan, karena merupakan porsi terbesar rakyat
Indonesia. Namun demikian tidak berarti melupakan perkembangan ekonomi
dunia. Sebab supaya menjadi makmur, bangsa Indonesia harus melakukan kerja
sama ekonomi dengan bangsa lain. Sedangkan sebagai jembatan penghubung
antara perekonomian pedesaan dengan perekonomian dunia, menurut Bung
Hatta adalah membangun usaha koperasi.
b.
Pemikiran Wilopo
Pemikiran Mubyarto.
Menurut Mubyarto, sistem ekonomi pancasila adalah sistem ekonomi yang bukan
kapitalis dan juga bukan sosialis. Salah satu perbedaan SEP dengan kapitalis
atau sosialis ialah pandangan tentang manusia. Dalam sistem kapitalis atau
sosialis, manusia dipandang sebagai makhluk rasional yang memiliki
kecenderungan untuk memenuhi kebutuhan akan materi saja. Asumsi in tidak
cocok untuk membangun SEP. Karenna itu Mubyarto menyusun sebuah konsep
ideal tentang manusia Pancasila. Menurutnya, manusia dalam sistem ekonomi
pancasila adalah manusia yang selalu menyeimbangkan kebutuhan jasmani dan
rohani, baik karena golongan rasional maupun moralitas.
e.
Konsep Emil Salim tentang SEP sangat sederhana, yaitu sistem ekonomi pasar
dengan perencanaan. Menurut Emil Salim, didalam sistem tersebutlah tercapai
keseimbangan antara sistem komando dengan sistem pasar.
2.
B.
Sistem ekonomi pancasila atau sistem ekonomi kerakyatan secara umum dapat
diartikan sebagai sistem ekonomi yang memadukan ideologi ideologi
konstitusional bangsa Indonesia dengan sistem ekonomi campuran yang
diwujudkan melalui kerangka demokrasi ekonomi