2. Bersifat teoritis.
Sosiologi selalu berusaha untuk menyusun abstraksi dari hasil-hasil pengamatan. Abstraksi tersebut
merupakan kerangka dari unsur-unsur yang tersusun secara logis serta bertujuan untuk
menjelaskan hubungan-hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori.
3. Bersifat kumulatif.
Teori-teori sosiologi memperbaiki, memperluas, serta memperhalus teori-teori yang lama.
• Menurut Soerjono Soekanto (1982:23) terdapat beberapa unsur Masyarakat sebagai objek
sosiologi, yaitu :
• Adanya manusia yang hidup bersama. Tidak ada angka yang mutlak untuk menentukan
berapa jumlah manusia yang harus ada, namun secara teoritis angka nominalnya adalah dua
orang yang hidup bersama.
• Bercampur dalam waktu yang lama. Sebagai akibat hidup bersama itu timbullah sistem
komunikasi peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antar manusia dalam kelompok
tersebut.
• Mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan.
• Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama menimbulkan
kebudayaan, oleh karena setiap anggota kelompok merasa terikat satu sama lain
KEBUDAYAAN DAN
MASYARAKAT
Definisi Kebudayaan
• Krober dan Klukhon (1950) → terdiri atas berbagai
pola, bertingkah laku mantap, pikiran, perasaan dan
reaksi yang diperoleh dan diturunkan oleh simbol-simbol
yang menyusun pencapaiannya secara tersendiri dari
kelompok-kelompok manusia.
• Budaya → suatu keadaan akibat perilaku manusia yang
secara perorangan atau kelompok, bermasyarakat dan
bernegara yang dapat mempengaruhi kehidupan yang
damai dan tenteram, sejahtera.
SEJAHTERA
• Aktivitas (tindakan)
Aktivitas → wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan
berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini
sering pula disebut dengan sistem sosial.
• Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang
saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan
manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan
adat tata kelakuan.
• Sifatnya konkret terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan
dapat diamati dan didokumentasikan.
Lanjutan…
• Artefak (karya)
Artefak → wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari
aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam
masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat
diraba, dilihat, dan didokumentasikan.
• Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud
kebudayaan.
KOMPONEN
Berdasarkan wujudnya tersebut, kebudayaan dapat digolongkan atas dua komponen
utama:
• Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret.
Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan
dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata
• Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti:
• Televisi
• pesawat terbang
• stadion olahraga
• Pakaian
• gedung pencakar langit.
• Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari
generasi ke generasi.
• berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.
Hubungan antara unsur-unsur kebudayaan
Peralatan dan perlengkapan hidup (teknologi)
• Teknologi merupakan salah satu komponen kebudayaan.
• Teknologi menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi, memakai, serta memelihara
segala peralatan dan perlengkapan.
• Teknologi muncul dalam cara-cara manusia mengorganisasikan masyarakat, dalam cara-
cara mengekspresikan rasa keindahan, atau dalam memproduksi hasil-hasil kesenian.
• Masyarakat kecil yang berpindah-pindah atau masyarakat pedesaan yang hidup dari
pertanian paling sedikit mengenal delapan macam teknologi tradisional (disebut juga
sistem peralatan dan unsur kebudayaan fisik), yaitu:
• alat-alat produktif
• senjata
• wadah
• alat-alat menyalakan api
• makanan
• pakaian
• tempat berlindung dan perumahan
• alat-alat transportasi
Lanjutan…
3. Bersifat Kumulatif
Artinya teori sosiologi dibentuk atas dasar
teori yang sudah ada dalam arti memperbaiki,
memperhalus dan memperluas teori yang
lama
Lanjutan
nilai tertentu
Sosiologi Statis :
Memusatkan perhatian pada hukum-hukum
statis yang menjadi dasar adanya masyarakat.
Studi ini merupakan semacam anatomi sosial
yang mempelajari aksi reaksi timbal balik dari
sistem sosial.
Cita-cita dasar sosiologi statis adalah bahwa
semua gejala sosial saling berkaitan.
Sosiologi Dinamis
Merupakan teori tentang perkembangan dalam arti
pembangunan.
Sosiologi menggambarkan perkembangan manusia yang
terjadi dari tingkat intelligensia rendah ke tingkat lebih tinggi.
Comte yakin masyarakat akan berkembang menuju pada
kesempurnaan, melalui:
tahap teologis atau fiktif (manusia menafsirkan gejala secara teologis dengan kekuatan roh)
tahap metafisik (tiap gejala memiliki kekuatan yang akhirnya akan terungkap tanpa
verifikasi) dan
tahap positive dinama ilmu pengetahuan memainkan peran penting dalam kehidupan
masyarakat.
• Setelah A.Comte, perkembangan sosiologi dapat
dikelompokkan ke dalam mazhab antara lain :
Herbert Spencer,
melakukan analogi antara masyarakat manusia dengan
organisme manusia.
W.G. Sumner,
mengenai kebiasaan sosial yang timbul secara tidak sadar dalam masyarakat
Emile Durkheim
unsur baku dalam masy adalah solidaritas (mekanis:
belum ada pembagian kerja; organis: ada pembagian
kerja dan spesialisasi)
F. Tonnies
bgmn warga kelompok mengadakan hubungan dengan
sesamanya
dasar hubungan tsb menentukan bentuk kehidupan
3. Mazhab Formal
George Simmel
untuk menjadi warga masyarakat perlu
mengalami proses individualisasi dan sosialisasi
tanpa menjadi warga masyarakat tidak mungkin
akan mengalami proses interaksi antara individu
dan kelompok
Leopold von Wiese
Sosiologi memusatkan perhatian pada
hubungan antarmanusia tanpa mengaitkan
dengan tujuan dan kaidah
4. Mazhab Psikologi
o Gabriel Tarde
gejala sosial mempunyai sifat psikologis terdiri dari interaksi jiwa-jiwa individu (terdiri dari
kepercayaan dan keinginan)
o Richard H Cooley
individu dan masyarakat saling melengkapi, individu akan menemukan bentuknya di dalam
masyarakat
5. Mazhab Ekonomi
Karl Marx
3. Menghasilkan kebudayaan
4. Spesialisasi peran
5. Komunikasi
Mengapa kita perlu hidup bermasyarakat
Dalam masyarakat ini segala kemampuan untuk memenuhi hajat hidup didasarkan proses pengalaman
pengajaran/sosialisasi.
Kemudian masa kanak2nya panjang dan pluralisme fungsi tidak seiring dengan polymophisme phisik, di
antaranya pada masyarakat manusia.