Anda di halaman 1dari 4

BAB 01

ASAL MULA DAN PERKEMBANGAN SOSIOLOGI

Socius = Kawan / Masyarakat.


Logos = Kata / Berbicara / Ilmuf
Sosiologis = berbicara mengenai masyarakat.
Sosialisme = idiologi yang berpokok pd prinsip pemilikan umum.
Sosial pd DepSos menunjukan pd kegiatan di lapangan sosial.
Sosiologi = ilmu sosial yg obyeknya adl masyarakat.

Asal Usul Sosiologi


Dari bukti peninggalan bersejarah, manusia prasejarah hidup secara berkelompok. Aristoteles
mengatakan bahwa manusia adalah zoon politicon (makhluk sosial). Sejak dilahirkan manusia
mengalami ketergantungan kepada manusia lain. Dalam ketergantungannya dia mengalami proses
bersosialisasi. Manusia dalam kelompoknya mengembangkan cara hidup tertentu untuk
mempertahankan hidupnya. Cara hidup ini disebut kebudayaan.

Sosiologi merupakan salah satu rumpun dalam ilmu sosial. Sosiologi lahir dari kekuatiran seorang ahli
filsafat Perancis yang bernama Auguste Comte terhadap maraknya anarki (tidak dipatuhinya aturan)
dalam masyarakat Perancis setelah pecahnya Revolusi Perancis. Lahirnya sosiologi tercatat pada tahun
1842 melalui karya Auguste Comte yang berjudul Cours de Philosophie Positive.

Auguste Comte membagi Sosiologi menjadi dua bagian besar:


1. Statika Sosial (Social Static), yang mewakili stabilitas & kemantapan.
2. Dinamika Sosial (Social Dynamics) yang mewakili perubahan.

Selanjutnya di Inggris pada tahun 1874, Herbert Spencer menerbitkan buku The Principles of
Sociology. Menurut Spencer, suatu organ akan lebih sempurna bila organ itu bertambah kompleks
karena ada differensiasi antara bagian-bagiannya.

Tokoh-tokoh sosiologi adalah:


1. Auguste Comte (1798–1857), dikenal sebagai penemu istilah sosiologi oleh karenanya dijuluki
Bapak Sosiologi.
2. Herbert Spencer (1820–1903), penganut teori Evolusi Darwin, dia mengatakan “Melalui seleksi
alam, sama seperti hewan, manusia akan mengalami evolusi ketingkat yang lebih tinggi”
3. Emile Durkheim (1859–1917), pengikut Comte, Profesor Sosiolog pertama dari Universitas
Paris. Dia melihat masyarakat sebagai suatu sistem sosial yang merupakan satu kesatuan moral.

DEFINISI SOSIOLOGI =
Menurut Pitirim Sorokin
- Ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala
sosial, contoh hukum dengan ekonomi.
- Ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala
non-sosial, contoh geografis (gejala sosial) dengan biologis (gejala non-sosial)
Menurut Roucek & Waren
- Ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok
Menurut Emile Durkheim
- Sosiologi ialah ilmu yang mempelajari fakta sosial. Fakta sosial adalah cara-cara bertindak &
berperasaan, contohnya: kebiasaan, norma-norma, hukum.
Menurut Selo Soemardjan & Soelaeman Soemardi
- Ilmu yang mempelajari struktur sosial & proses-proses sosial
Menurut Soerjono Soekanto
- Ilmu sosial yang katagoris, murni, abstrak, berusaha mencari pengertian umum, rasional,
empiris serta bersifat umum.
Menurut Herbert Spencer
- Sosiologi mempelajari tumbuh, bangun dan kewajiban masyarakat.
Menurut Max Weber
- Sosiologi merupakan ilmu yang berusaha memberikan pengertian tentang tindakan-tindakan sosial
Menurut Durkheim
- Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari lembaga-lembaga dalam masyarakat

Sosiologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempunyai obyek studi masyarakat. Adat istiadat,
tradisi, nilai-nilai hidup suatu kelompok, pengaruhnya terhadap kehidupan kelompok, proses interaksi
di antara kelompok dan perkembangan lembaga-lembaga merupakan perhatian sosiologi.

Sosiologi dapat dirumuskan sebagai:


1. Ilmu yang mempelajari struktur sosial.
2. Ilmu yang mempelajari proses sosial (pengaruh timbal balik antara pelbagai kehidupan
bersama)
3. Ilmu yang mempelajari perubahan-perubahan sosial.

STRUKTUR SOSIAL adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu kaidah-
kaidah sosial (norma-norma sosial), lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok sosial, serta lapisan-
lapisan sosial.

PROSES SOSIAL adalah pengaruh timbal balik antara pelbagai segi kehidupan bersama seperti antara
segi kehidupan agama dan segi kehidupan politik, atau segi politik dengan segi ekonomi.

PERUBAHAN SOSIAL adalah perubahan yang ada di dalam masyarakat yang bisa bersifat positif
atau negatif, baik yang dikehendaki oleh manusia itu sendiri ataupun yang tidak dikehendakinya, dan
dampak dari perubahan itu bisa luas bisa juga kecil jangkauannya.

SIFAT HAKIKAT SOSIOLOGI


1. Tujuannya untuk mendapatkan pengetahuan yang sedalam-dalamnya tentang masyarakat.
2. Sosiologi meneliti dan mencari apa yang menjadi prinsip-prinsip atau hukum-hukum umum
dari interaksi antar manusia dan juga perihal sifat hakikat, bentuk, isi dan struktur masyarakat
manusia.

OBYEK SOSIOLOGI
Masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antar manusia dan proses yang timbul dari hubungan
manusia di dalam masyarakat.

RUANG LINGKUP SOSIOLOGI


1. Individu
2. Masyarakat
3. Hubungan Individu dan Masyarakat

1. Individu
- Pribadi, subyek yang melakukan sesuatu, memberi arti, mempunyai kebebasan, mampu menilai
tindakan dan hasilnya sendiri.
- Subyek yang bertindak sebagai aktor (Robert Lawang)

2. Masyarakat
- Orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan. (Selo Soemardjan)
- Setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerjasama cukup lama, sehingga mereka
dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan
batas-batas yang dirumuskan dengan jelas. (Ralp Linton)

Unsur Masyarakat
1. Manusia yang hidup bersama.
2. Bercampur untuk waktu yang lama.
3. Mereka sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan.
4. Merupakan suatu sistem hidup bersama.

Komponen dasar masyarakat:


1. Populasi.
2. Kebudayaan.
3. Hasil Kebudayaan.
4. Organisasi Sosial.
5. Lembaga – lembaga sosial & sistemnya

Pendorong hidup bermasyarakat =


1. Hasrat untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum.
2. Hasrat untuk membela diri.
3. Hasrat untuk mengadakan keturunan.

Dua Hasrat Kuat Dalam Diri Manusia:


1. Keinginan / hasrat untuk bersama dengan manusia yang lain (aspek sosial)
2. Keinginan / hasrat untuk menyatu dengan lingkungan alam.

Manusia harus beradaptasi dengan menggunakan akal, perasaan, serta kehendaknya (Sistem
Adaptif)

“Masyarakat sebenarnya merupakan refleksi dari manusia perorangan” (Plato, 429 – 347 SM, Filsuf
Romawi)

“Basis Masyarakat adalah Moral.” (Aristoteles, 384 – 322 SM, Filsuf Yunani)

Karl Marx yakin, “Masyarakat di seluruh dunia hidup di atas konflik antara dua golongan, yaitu
Burjuis dan Buruh.”

3. Hubungan Individu dan Masyarakat


- Hubungan Individu (subyektif) dan masyarakat (obyektif) saling menentukan yang satu tidak
ada tanpa yang lain.
- Manusia merupakan instrumen dalam menciptakan realitas sosial yang obyektif melalui proses
externalisasi, sebagai mana ia mempengaruhi proses internalisasi.
Thomas Hobbes (1588-1679) dalam bukunya Leviathan menjelaskan bahwa pada mulanya manusia
hidup dalam rasa takut. Mereka berperang dan saling membunuh. Suasana masyarakat semacam ini
disebut homo homini lupus (manusia serigala bagi manusia lain)

 Hegel menyatakan, “Manusia adalah lawan atau musuh manusia yang


lain.”
 Manusia mempunyai naluri kuat untuk hidup bersama dengan sesamanya
 Social Animal
 Manusia adalah makhluk sosial  Zoon Politicon

Apa Perlunya Sosiologi Diajarkan Di Fakultas Hukum?


Ubi societas ibi ius. Proses hukum berawal dari masyarakat & akhirnya bermuara di masyarakat. Sudah
sewajarnya semua pihak yg berhubungan dg hukum mengetahui segala seluk belum kehidupan
masyarakat.

KUISIONER
1. Apa kaitan hukum dengan sosiologi?
2. Apa manfaat bagi mahasiswa Fakultas Hukum mempelajari Sosiologi?
3. Jelaskan mengapa manusia bermasyarakat?
4. Apakah contoh dari Proses Sosial dan Perubahan Sosial?

Anda mungkin juga menyukai