2. Akomodasi
usaha untuk menciptakan keseimbangan dalam interaksi antara individu maupun kelompok yang berkaitan
dengan pelaksanaan nilai dan norma sosial dalam masyarakat. Bentuk-bentuk akomodasi adalah:
- Coersion, yaitu memaksakan kehendak pihak yang lebih kuat kepada pihak yang lebih lemah.
- Kompromi, yaitu pihak-pihak yang terlibat perselisihan saling mengurangi tuntutan untuk mencapai
penyelesaian konflik.
- Arbitrasi, merupakan tindakan mengundang pihak ketiga yang netral untuk mengambil keputusan
guna
menyelesaikan konflik.
- Mediasi, yaitu tindakan mengundang pihak ketiga yang netral untuk menyelesaikan konflik, tetapi
pihak ketiga
tidak berwenang memberikan keputusan-keputusan penyelesaian.
- Konsiliasi, merupakan tindakan mempertemukan keinginan dari pihak-pihak yang berselisih demi
tercapainya
tujuan bersama.
- Toleransi, yaitu keinginan untuk mengindari perselisihan.
Interaksi sosial asosiatif
3. Asimilasi
proses sosial yang ditandai dengan adanya usaha untuk mengurangi perbedaan yang terdapat diantara individu
atau kelompok dan usaha mempertinggi kesatuan tindak, sikap, serta proses mental untuk mencapai kepentingan
dan tujuan bersama. Berikut faktor pendorong asimilasi :
- Kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi.
- Toleransi antara sesama kelompok yang berbeda kebudayaan.
- Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat.
- Kesediaan menghormati dan menghargai orang asing dan kebudayaan yang dibawanya.
- Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan universal.
- Perkawinan antara kelompok yang berbeda budaya.
Selain adanya faktor pendorong, ada pula beberapa faktor yang bisa menghambat terjadinya proses asimilasi. Berikut Ini faktor
penghambat dari asimilasi :
1. Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan kelompok lain dalam masyarakat
2. Terisolasinya kebudayaan oleh kelompok sosial
3. Ada rasa takut dan kekhawatiran terhadap kebudayaan lain
4. Adanya perasaan bahwa satu golongan kebudayaan tertentu lebih tinggi dibandingkan golongan kebudayaan lainnya
5. Muncul diskriminasi antara kelompok yang berkuasa dengan kelompok minoritas
6. Ada perbedaan kepentingan yang dapat menimbulkan pertentangan antarkelompok
Interaksi sosial asosiatif
4. Akulturasi
• Akulturasi adalah adanya budaya asing yang masuk ke dalam budaya sendiri sehingga perlahan-lahan
akan diterima oleh anggota masyarakat tanpa harus menghilangkan karakter kebudayaan itu sendiri.
• Namun, kehadiran akulturasi pada suatu wilayah bisa memunculkan beberapa masalah, seperti
permasalahan dalam mencatat akulturasi pada masyarakat; masalah tentang unsur-unsur yang dapat
diterima dan unsur-unsur yang tidak dapat diterima oleh masyarakat; masalah pergantian unsur-unsur
yang mudah diganti dan sulit diganti; dan masalah yang berkaitan dengan perselisihan antar masyarakat.
Interaksi sosial disosiatif
a. Persaingan (competition)
Proses sosial yang melibatkan individu atau kelompok dalam mencapai keuntungan tanpa adanya
ancaman atau kekerasan.
b. Kontravensi
Merupakan proses sosial yang ditandai oleh adanya sikap dan perasaan tidak suka yang disembunyikan. Bentuk proses sosial ini
berada di antara persaingan dan konflik. Menurut Leopold von Wise dan Howard Becker, bentuk kontravensi adalah:
- Kontravensi umum, misal penolakan, mengancam pihak lain, perlawanan.
- Kontravensi sederhana, misal menyangkal pernyataan orang di depan umum.
- Kontravensi intensif, misal penghasutan atau penyebaran isu.
- Kontravensi rahasia, misal pembocoran rahasia.
- Kontravensi taktis, mengejutkan pihak lain, provokasi, dan intimidasi.
c. Pertikaian
Pertikaian adalah proses sosial ketika individu atau kelompok berusaha menentang pihak lain dengan
cara mengancam atau menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuannya.
Interaksi sosial disosiatif
d. Konflik
sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih. Faktor penyebab
konflik
diantaranya, yaitu :
1.Perbedaan antar perorangan, Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud), perbedaan tersebut dapat berupa perbedaan perasaan, pendirian, atau
pendapat.
2. Perbedaan kebudayaan, Setiap daerah memiliki kebudayaan yang berbeda-beda, seperti
perilaku atau tata sikap. Konflik bisa terjadi karena kelainan tata sikap dan perilaku sosialnya.
Jika tidak ada titik temu atau kesepakatan akan konflik akan meluas.
3. Perbedaan kepentingan, Adanya perbedaan kepentingan bisa menjadi munculnya konflik
sosial. Karena kepentingan itu sifatnya esensial bagi kelangsungan hidup itu sendiri. Ketika
individu berhasil memenuhi kepentingannya, maka akan merasakan kepuasan.
4. Perubahan sosial, yang terlalu cepat Konflik sosial bisa terjadi dampak dari revolusi atau
perubahan sosial yang terlalu cepat di masyarakat. Konflik adalah salah satu penyebab
perubahan sosial yang cepat di atas. Bila kasus revolusi dijadikan acuan, konflik adalah faktor
penggerak revolusi.
B.KOMUNIK
1.
ASI
komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari satu pihak ke pihak lain.
Komunikator
komunikator merupakan seseorang yang menjadi sumber informasi bagi komunikan, komunikator bertugas
menyampaikan kepada komunikan. Berikut kemampuan yang perlu dimiliki oleh seorang komunikator.
a) Komunikasi verbal, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan.
b) Pemahaman substansi yang akan disampaikan.
c) Kredibilitas yang baik di hadapan audiens atau komunikasi.
d) Pemilihan media komunikasi yang tepat.
e) Mengantisipasi gangguan yang mungkin timbul saat menyampaikan pesan.
f) Memberikan tanggapan yang diberikan oleh komunikasi.
2. Komunikan
Komunikan adalah orang yang menerima pesan yang disampaikan oleh komunikator. Komunikan terdiri atas
sebagai
berikut.
a) Individu, yaitu seseorang yang akan diajak berkomunikasi secara langsung oleh komunikator.
b) Kelompok, yaitu sekumpulan individu yang memiliki persamaan latar belakang sosial. Contohnya, kelompok suku
bangsa tertentu.
c) Institusi, yaitu sekumpulan individu yang tergabung secara formal dalam sebuah organisasi.
d) Masyarakat, yaitu khalayak umum tanpa memandang latar belakang, kelompok, sosial, ekonomi, dan budaya yang
dimiliki.
B.KOMUNIK
1.
ASI
komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari satu pihak ke pihak lain.
Komunikator
komunikator merupakan seseorang yang menjadi sumber informasi bagi komunikan, komunikator bertugas
menyampaikan kepada komunikan. Berikut kemampuan yang perlu dimiliki oleh seorang komunikator.
a) Komunikasi verbal, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan.
b) Pemahaman substansi yang akan disampaikan.
c) Kredibilitas yang baik di hadapan audiens atau komunikasi.
d) Pemilihan media komunikasi yang tepat.
e) Mengantisipasi gangguan yang mungkin timbul saat menyampaikan pesan.
f) Memberikan tanggapan yang diberikan oleh komunikasi.
2. Komunikan
Komunikan adalah orang yang menerima pesan yang disampaikan oleh komunikator. Komunikan terdiri atas
sebagai
berikut.
a) Individu, yaitu seseorang yang akan diajak berkomunikasi secara langsung oleh komunikator.
b) Kelompok, yaitu sekumpulan individu yang memiliki persamaan latar belakang sosial. Contohnya, kelompok suku
bangsa tertentu.
c) Institusi, yaitu sekumpulan individu yang tergabung secara formal dalam sebuah organisasi.
d) Masyarakat, yaitu khalayak umum tanpa memandang latar belakang, kelompok, sosial, ekonomi, dan budaya yang
dimiliki.
KOMUNIK
3. ASI
Pesan
Pesan dapat disampaikan secara verbal (lisan) atau nonverbal. Pesan dapat disampaikan secara langsung (face to face)
maupun melalui media tertentu. Jenis pesan berdasarkan sifatnya, meliputi sebagai berikut.
a) Pesan informatif, yaitu pesan yang berisi fakta dan data yang digunakan untuk mengambil suatu simpulan serta
keputusan sendiri. Contohnya, berita cuaca menyatakan bahwa bulan depan mulai memasuki musim penghujan.
b) Pesan persuasif, yaitu pesan berisi ajakan yang dapat memengaruhi kesadaran manusia bahwa pesan
yang disampaikan akan memberikan suatu berubahan. Contohnya, ajakan untuk meningkatkan cinta
tanah air kepada peserta didik.
c) Pesan koersif, yaitu pesan yang bersifat memaksa dengan adanya sanksi. Bentuk penyampaian pesan dapat berupa
agitasi yang membutuhkan tekanan di kalangan komunikasi. Contohnya, sanksi kepada masyarakat yang
menimbulkan kerumunan selama pandemi.
C. SOSIALISASI
Sosialisasi adalah suatu upaya menanamkan nilai budaya kepada individu agar dapat menjadi warga
masyarakat yang baik.
a. Tipe sosialisasi
sosialisasi yang umum dilaksanakan dibagi menjadi dua tipe, yaitu sebagai berikut.
1) Sosialisasi formal memiliki aturan yang mengikat dan harus dipatuhi. Contohnya aturan yang tertulis pada
UUD 1945.
2) Sosialisasi informal, yaitu sosialisasi yang bersifat kekeluargaan di masyarakat atau pergaulan. Contohnya,
interaksi sosial dalam keluarga.
SOSIALIS
ASI
b. Bentuk sosialisasi
Sosialisasi dapat dibagi menjadi dua bentuk, yaitu sebagai berikut.
1) Sosialisasi primer adalah bentuk sosialisasi yang terjadi pada tahab awal yang dijalani manusia, yaitu
sosialisasi sesama kanak-kanak ketika belajar perannya sebagai anggota keluarga (masyarakat). Contohnya,
orang tua mengajarkan anak untuk bersikap jujur.
2) Sosialisasi sekunder adalah bentuk sosialisasi pada proses sosialisasi selanjutnya yang dilakukan oleh pihak-
pihak
diluar keluarga. Contohnya, sosialisasi yang dilakukan di lingkungan sekolah dalam proses belajar mengajar.
c. Agen sosialisasi
Pihak-pihak yang berperang memsosialisasi nilai dan norma disebut sebagai agen sosialisasi. Ada lima agen sosialisasi
utama yang ada, yaitu sebagai berikut.
1) Keluarga, merupakan agen sosialisasi primer yang memiliki intensitas tinggi untuk mengawasi perkembangan pola
perilaku anggota keluarga.
2) Lembaga pendidikan, merupakan sosialisasi sekunder yang memiliki tujuan menanamkan nilai kedisiplinan dan
berorientasi mempersiapkan bekal pendidikan generasi muda dimasa mendatang.
3) Kelompok permainan (peer group), yaitu agen yang melakukan sosialisasi melalui kelompok permainan/teman
sebaya.
4) Lingkungan kerja, yaitu sosialisasi yang dilakukan dalam lingkungan kerja untuk mencapai kesuksesan dan
keunggulan dalam bekerja.
5) Media massa, yaitu alat penyampaian pesan yang bersifat umum. Perkembangan dan perubahan sosial memiliki
peran penting dalam penyampaian nilai dan norma untuk menghadapi masyarakat yang beragam atau
heterogen.
SOSIALIS
2. Pengaruh Sosialisasi
ASI
a. Keselarasan individu dan lingkungan sosial
Sosialisasi yang efektif dapat menginspirasi individu untuk berfikir dan bertindak sesuai dengan kepentingan sosial
melalui beberapa tahab yang meliputi hal-hal berikut.