Anda di halaman 1dari 13

1.

Ciri Sosiologi :
2. Empiris,
Sosio adalah hasil dari pengamatan / observasi.
3. Teoritis,
Sosio adalah hasil dari kumpulan / abstraksi empiris yang membentuk teori baru.
4. Kumulatif,
Sosio memperluas, memperbaiki dan menyempurnakan teori sebelumnya.
5. Non-etis,
Sosio tidak mencari benar / salah.

Objek Sosiologi
Objek sosiologi ada dua macam, yaitu objek material dan objek formal.
 Objek material
Objek material sosiologi adalah kehidupan sosial, gejala-gejala, dan proses hubungan
antarmanusia yang mempengaruhi kesatuan hidup manusia itu sendiri.
 Objek formal
Objek formal sosiologi ditekankan pada manusia sebagai makhluk sosial atau masyarakat.
Dengan demikian, objek formal sosiologi adalah hubungan antarmanusia

2. Fungsi dari sosiologi:


 memahami hubungan manusia dengan alam, individu, kelompok dan sosial budaya
 membantu untuk memahami perkembangan kebudayaan masyarakat
 membantu kita berfikir kemajuan untuk moral masyarakat sehingga disiplin dalam
mengambil keputusan
 membantu masyarakat mengotrol dan mengendalikan perilaku

3. Manfaat dari sosiologi:

1. Menumbuhkan Kepekaan terhadap Toleransi Sosial


Sosiologi bermanfaat untuk menumbuhkan kepekaan terhadap toleransi sosial
alam pergaulan sehari-hari, sehingga memungkinkan terjadinya hubungan saling
pengertian dan saling menguntungkan.
2. Menghindari Konflik Sosial
Pengetahuan sosiologi bermanfaat untuk menghindari konflik sosial, terutama
konflik horizontal yang melibatkan pertikaian antargolongan, antarsuku,
maupun antarras.

3. Menambah Pengetahuan keragaman Sosial


Seperti: keragaman ras, suku dan agama, serta menambah pengetahuan tentang
keberagaman budaya yang menyangkut system nilai dan norma, adat istiadat,
kesenian, dan unsur-unsur budaya lainnya. Melalui pembelajaran sosiologi kita
akan memperoleh pengetahuan tentang macam-macam karakteristik sosial
individu maupun kelompok individu dalam masyarakat.

4. Meningkatkan Integritas Nasional


Memahami sosiologi bermanfaat untuk meningkatkan integritas nasional dalam
rangka mewujudkan bangsa sebagai bangsa yang maju yang memiliki standart
hidup yang tinggi

5. Menghindari Dominasi Sosial


Memahami sosiologi bermanfaat untuk menghindari terjadinya dominasi social,
dominasi politik, dominas.

Upaya Pemecahan Masalah


Beberapa upaya untuk memecahkan permasalahan sosial ialah :
1. Diadakannya musyawarah.
2. Menjalin ikatan yang baik antara warga, pemerintah dan diantaranya.
3. Menanamkan sikap "pengertian" dalam bertindak.
4. Adakan acara pengenalan jika pemerintah ingin, membuat sistem baru atau sebagainya.
5. Tanamkan intopeksi pada warga dan pemerintah agar, keduanya bisa berpikir dahulu
sebelum berargumen.

4. Interaksi Sosial
Adalah hubungan timbal balik dalam masyarakat :

- Individu – Individu
- Individu – Kelompok
- Kelompok – Kelompok
 Ciri interaksi sosial :
- Pelaku terdiri dari 2 orang
- Memiliki 2 pola
- Memiliki symbol dan lambang
- Memiliki tujuan interaksi

 Syarat interaksi sosial :

Kontak sosial

Kontak sosial dapat bersifat primer atau sekunder. Kontak sosial primer terjadi
apabila para peserta interaksi bertemu muka secara langsung. Misalnya, kontak antara
guru dan murid di dalam kelas, penjual dan pembeli di pasar tradisional, atau
pertemuan ayah dan anak di meja makan.
Kontak sekunder terjadi apabila interaksi berlangsung melalui suatu perantara.
Misalnya, percakapan melalui telepon. Kontak sekunder dapat dilakukan secara
langsung dan tidak langsung. Kontak sekunder langsung misalnya terjadi saat ketua
RW mengundang ketua RT datang ke rumahnya melalui telepon. Sementara jika
Ketua RW menyuruh sekretarisnya menyampaikan pesan kepada ketua RT agar
datang ke rumahnya, yang terjadi adalah kontak sekunder tidak langsung.

 Komunikasi
- Komunikator, yaitu orang yang menyampaikan pesan, perasaan, atau pikiran
kepada pihak lain

- Komunikan, yaitu orang atau sekelompok orang yang dikirimi pesan, pikiran,
atau perasaan.
- Pesan, yaitu sesuatu yang disampaikan oleh komunikator. Pesan dapat berupa
informasi, i nstruksi, dan perasaan.
- Media, yaitu alat untuk menyampaikan pesan. Media komunikasi dapat berupa
lisan, tulisan, gambar, dan film.
- Efek, yaitu perubahan yang diharapkan terjadi pada komunikan, setelah
mendapatkan pesan dari komunikator.

Bentuk Interaksi Sosial :


Hubungan asosiatif

Merupakan hubungan sosial yang mengarah pada terwujudnya integrasi, persatuan,


dan keteraturan sosial.

A. Kerja sama
Merupakan jaringan interaksi antar individu atau kelompok yang bekerja bersama
untuk mencapai tujuan bersama.

Kerja sama berdasarkan sifatnya

 Kerja sama langsung, yaitu kerja sama yang dilakukan karena perintah otoritas atau
atasan.
 Kerja sama spontan, yaitu kerja sama yang terjadi tanpa direncanakan.
 Kerja sama kontrak, yaitu kerja sama yang dilakukan atas dasar kesepakatan hitam di
atas putih.
 Kerja sama tradisional, yaitu kerja sama yang dilakukan dalam rangka menjaga nilai-
nilai kultural.

Berdasarkan pelaksanaannya

 Gotong-royong, yaitu kerja sama dalam bentuk tolong-menolog untuk mencapai tujuan
bersama.
 Penawaran, yaitu kerja sama dalam bentuk pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran
barang atau jasa.
 Kooptasi, yaitu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan sebagai upaya
menghindari konflik yang bisa mengguncang organisasi.
 Koalisi, yaitu kerja sama antara dua atau lebih organisasi dengan tujuan yang sama.
 Joint-venture, yaitu kerja sama yang dilakukan oleh dua atau lebih perusahaan dalam
proyek tertentu.

B. Akomodasi,

Yaitu proses menciptakan keseimbangan dalam interaksi sosial dengan cara meredakan
pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan.

 Koersi, yaitu bentuk akomodasi yang dilakukan dengan paksaan atau dominasi satu
kelompok terhadap kelompok lain.

 Kompromi, yaitu bentuk akomodasi yang dilakukan dengan cara pengurangan kehendak
atau tuntutan pihak-pihak yang bertikai.
 Arbitrasi, yaitu bentuk akomodasi yang dilakukan dengan melibatkan kewenangan pihak
ketiga karena pihak-pihak yang bertikai tidak mampu menyelesaikan masalahnya sendiri.
 Mediasi, bentuk arbitrasi dimana pihak ketika tak punya wewenang apapun atau netral.
 Konsiliasi, yaitu bentuk akomodasi untuk mempertemukan pihak-pihak yang bertikai
demi mencapai kesepakatan bersama.
 Toleransi, yaitu bentuk akomodasi yang terjadi spontan atau tanpa adanya persetujuan
resmi dari pihak-pihak yang bersebrangan kepentingan.
 Stalemate, yaitu bentuk akomodasi ketika pihak-pihak yang berkonflik memiliki kekuatan
seimbang sehingga pertentangan berhenti dengan sendirinya.
 Ajudikasi, yaitu bentuk akomodasi yang penyelesaiannya dilakukan di meja hijau.
 Displacement, yaitu bentuk akomodasi yang penyelesaian masalahnya dilakukan dengan
cara mengalihkan perhatian pada objek bersama.
 Konversi, yaitu bentuk akomodasi dimana penyelesaian konflik dilakukan dengan cara
menjadikan salah satu pihak bersedia mengalah.

C. Asimilasi, ( A + B = C )

Yaitu proses penyelarasan atau peleburan dua karakteristik budaya atau lebih
menjadi satu bentuk budaya yang baru dengan meninggalkan karakteristik budaya asli
masing-masing.

Faktor pendorong Asimilasi :

1. Toleransi
2. Amalgamasi
3. Unsur budaya yang sama
4. Memiliki sikap masyarakat & pemimpin yang sikapnya terbuka
5. Memiliki kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi

D. Akulturasi, ( A + B = AB )

Yaitu proses penyelarasan atau peleburan dua karakteristik budaya atau lebih
menjadi satu bentuk budaya yang baru tanpa menghilangkan karakteristik budaya asli
masing-masing.

Hubugan Disosiatif

Merupakan hubungan sosial yang mengarah pada terwujudnya konflik, pertentang,


dan instabilitas sosial.

A. Persaingan merupakan proses sosial ketika berbagai pihak berlomba untuk


memperebutkan ketersediaan sumber daya yang terbatas.

B. Kontravensi merupakan proses sosial dimana ada ketidakpuasan, keraguan dan


penolakan dari satu pihak kepada pihak lain yang diungkapkan secara sembunyi-
sembunyi.

 Kontravensi umum, yaitu penolakan, protes, ancaman terhadap pihak lawan.


 Kontravensi sederhana, yaitu menyangkal pernyataan di depan umum.
 Kontravensi intensif, yaitu penyebarluasan desas-desus, penghasutan, memfitnah.
 Kontravensi rahasia, yaitu pembocoran informasi, khianat, tindakan subversif.
 Kontravensi taktis, yaitu provokasi, intimidasi, tindakan yang mengejutkan pihak lawan.

C. Pertikaian merupakan bentuk kontravensi yang dilakukan secara terbuka atau di depan
umum.
D. Konflik merupakan upaya individu atau kelompok untuk mencapai tujuan tertentu
dengan cara menentang pihak yang bersebrangan dengan disertai ancaman dan
kekerasan.

 Faktor-faktor yang mendorong terjadinya interaksi sosial


Proses interaksi sosial biasanya didasari oleh beberapa faktor, seperti sugesti, imitasi,
identifikasi, simpati, motivasi, dan empati.
1.Imitasi, adalah tindakan sosial meniru sikap, tindakan, tingkah laku, atau
penampilan fisik seseorang secara berlebihan.
2.Sugesti, adalah pemberian pengaruh atau pandangan dari satu pihak kepada pihak
lain. Akibatnya, pihak yang dipengaruhi akan tergerak mengikuti.
3.Identifikasi, adalah kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama
dengan orang lain.
4.Simpati , adalah suatu proses dimana seseorang merasa tertarik dengan orang lain.
5.Motivasi ,merupakan dorongan, rangsangan, pengaruh, atau stimulasi yang
diberikan seorang individu kepada individu lain sehingga orang yang diberi motivasi
menuruti atau melaksanakan apa yang dimotivasikan itu secara kritis, rasional, dan
penuh rasa tanggung jawab.
6. Empati , adalah proses kejiwaan seorang individu untuk larut dalam perasaan
orang lain.
 Pengertian kelompok sosial
Kelompok sosial merupakan sekumpulan manusia yang memiliki kesadaran bersama
akan keanggotaan dan saling berinteraksi antar sesama anggota. Kelompok sosial ini
tercipta dengan adanya unsur anggota masyarakat. Kelompok sosial ini juga dapat
memengaruhi perilaku dari para anggotanya.
 Macam Kelompok Sosial
1.In Group
In group merupakan bagian dari kelompok sosial di mana individu atau setiap anggota
kelompok mengidentifikasikan dirinya sendiri. Sikap kelompok sosial in group ini yaitu
mereka memiliki faktor simpati dan perasaan dekat dengan anggota kelompoknya.Sikap-
sikap in group ini pada umumnya didasarkan pada faktor simpati yang selalu mempunyai
perasaan dekat dengan anggota-anggota kelompok lainnya. Dalam anggota yang tergabung
dalam kelompok sosial in group biasanya ditandai dengan kerjasama, persahabatan,
keteraturan, dan perdamaian.
Contoh In Group:Kami warga RT 13,maka kami berniat memajukan RT 13

2. Out Group

Out group yaitu kelompok sosial yang berada di luar bagian kelompok sosial in
group..Contoh Out Group: dalam pertandingan sepak bola antara persebaya melawan persib ,
antar pendukung persebaya adalah in group sedangkan para pendukung persib bagi
pendukung persebaya , mereka adalah out group
 Pengertian Lembaga Sosial adalah lembaga yang anggotanya terdiri dari masyarakat
yang berkumpul menjadi satu kesatuan karena adanya satu kesamaan visi dan misi.
Lembaga Sosial sering disebut juga sebagai lembaga kemasyarakatan.

Fungsi Lembaga Sosial

Lembaga sosial tentu saja memiliki beragam fungsi dan beberapa diantaranya adalah;

1. Memberi pedoman pada anggota masyarakat. bagaimana mereka harus bertingkah


laku atau bersikap dalam menghadapi masalah yang berkembang atau muncul di
lingkungan masyarakat.
2. Menjaga keutuhan masyarakat.
3. Memberikan pengarahan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian
sosial.

Jenis Jenis Lembaga Sosial


 Lembaga Keluarga

 Lembaga keluarga adalah lembaga sosial pertama yang akan dimasuki setiap orang
sejak lahir. Oleh karena itu suksesnya seseorang itu juga dilihat dari lembaga
keluarganya.

 Lembaga Pendidikan

Lembaga ini adalah lembaga yang berorientasi pada pendidikan, tempat belajar dan
mengajar, dimana anggotanya bisa belajar untuk menjadi lebih baik lagi dalam satu bidang.
Dengan adanya interaksi dari para anggotanya juga kemudian membuat anggota yang
tergabung dalam lembaga pendidikan itu bisa menjadi lebih baik lagi.

 Lembaga Agama

Lembaga ini adalah lembaga yang berkaitan dengan agama tertentu dan anggotanya memiliki
keyakinan terhadap agama yang sama. Di dalamnya para anggotanya bisa berbagi ilmu dan
melakukan kegiatan bersama yang bermanfaat atas nama keyakinannya. Dengan adanya
Lembaga agama ini juga bertujuan untuk mempererat persatuan bagi umat beragama.

 Lembaga Kesehatan

Lembaga ini berorientasi pada pelayanan kesehatan dan tujuannya untuk menjadikan seluruh
masyarakat bisa selalu sehat secara mental maupun fisik. Terkadang ada banyak kegiatan
yang berkaitan dengan kesehatan yang akan dilaksanakan oleh lembaga kesehatan ini secara
Cuma-Cuma untuk masyarakat yang tentunya sangat direspons dengan baik oleh masyarakat.

 Lembaga Politik

Lembaga politik biasanya adalah lembaga di dalam masyarakat yang berkaitan dalam
menangani masalah yang berkaitan dengan tata tertib, aturan dan administrasi tertentu.
Lembaga politik juga membantu masyarakat dalam berbagai hal dan menjadi tempat
berkumpulnya orang-orang yang memiliki visi dan misi yang sama dalam hal politik.

 Lembaga Budaya

Lembaga ini di masyarakat termasuk lembaga yang penting karena membantu masyarakat
untuk mengembangkan dan melestarikan budaya yang ada, seni serta lingkungan yang ada di
sekitarnya. Lembaga budaya adalah lembaga yang juga membantu Anda untuk mengenal
berbagai macam adat yang ada dalam masyarakat.

Di Indonesia yang memiliki ragam budaya yang sangat banyak ini tentu lembaga budaya
yang ada juga sangat banyak untuk dapat menjaga semua keutuhan budaya yang ada.

 Lembaga Ekonomi

Lembaga ekonomi adalah lembaga dalam masyarakat yang berkaitan dengan masalah
ekonomi dan memiliki tujuan agar kebutuhan ekonomi dalam masyarakat bisa terpenuhi
dengan baik. Lembaga ekonomi ini juga tentunya menjadi pedoman dan solusi untuk
menjaga kehidupan ekonomi masyarakat tetap stabil.

 Lembaga Hukum

Lembaga hukum adalah lembaga yang mengatur tentang tata tertib dalam masyarakat dan
memberikan bantuan dalam bidang hukum kepada masyarakat yang membutuhkan. Karena
tidak semua anggota masyarakat mengerti tentang hukum dan ketika berhubungan dengan
hukum lalu mengalami kesulitan maka lembaga hukum yang ada siap membantu.

Contoh Lembaga Sosial

Adanya Lembaga Sosial ini membagi masyarakat menjadi beberapa kelompok karena tiap
kelompok masyarakat memang memiliki pemahaman berbeda terhadap suatu hal.

Contoh dari Lembaga Sosial yang bisa diberikan adalah Yayasan Pendidikan, ini adalah
contoh Lembaga Sosial dalam bidang pendidikan atau disebut juga sebagai lembaga
pendidikan.
Ada banyak Yayasan Pendidikan yang ada saat ini, setiap yayasan itu biasanya memiliki visi
misi berbeda yang dianutnya, kemudian Yayasan Pendidikan biasanya juga akan mendirikan
sekolah yang semua tata tertib dan cara mengajarnya ditentukan berdasarkan visi misi yang
dimiliki oleh Yayasan Pendidikan tersebut.

Contoh Lembaga Agama

 Islam = Majelis Ulama Indonesia (MUI)


 Kristen = Persekutuan Gereja-Gereje Indonesia (PGI)
 Katolik = Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI)
 Buddha = Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI)
 Hindu = Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI)

Pengertian Nilai Sosial

Nilai sosial adalah sekelompok ukuran, patokan-patokan, keyakinan, atau anggapan yang
hidup dan berkembang di dalam kehidupan masyarakat tertentu. sekelompok keyakinan-
keyakinan tersebut dianut oleh banyak orang di dalam komunitasnya, dan memuat mengenai
apa yang beanr, apa yang salah, dan apa yang pantas untuk dilakukan serta yang tidak pantas
untuk dilakukan di dalam kehidupan sehari-hari.

Bentuk Nilai Sosial Menurut DR.Notonegoro:

1.Nilai Material,keyakinan atau anggapan yang berguna bagi fisik dan jasmani manusia

2.Nilai Vital,segala keyakinan yang berkembang dan berguna didalam menjalankan aktivitas
sehari hari

3.Nilai Kerohanian,keyakinan dalam masyarakat tentang apa yg berguna bagi batin manusia

C. CIRI – CIRI NILAI SOSIAL


Untuk dapat dikatakan sebagai nilai sosial yang ada dan berkembang di dalam suatu
kelompok masyarakat, maka terdapat ciri-ciri dari nilai sosial itu sendiri, berikut adalah
cirinya :
 Merupakan hasil interaksi sosial yang terjadi antar masyarakat, nilai akan terbentuk
ketika interaksi tersebut dilakukan secara intensif (berkesinambungan) dan bukan merupakan
bawaan lahir, seperti seorang anak yang ditanamkan sifat disiplin semenjak kecil, maka
sampai dewasa anak tersebut akan disiplin.
 Terbentuk melalui proses sosialisasi (proses belajar dari interaksi sosial), contoh
seorang anak akan menghargai proses persahabatan yang dilihatnya dari teman-temannya
 Antara kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain berbeda nilai sosialnya
 Dapat mempengaruhi perkembangan sifat dalam diri seseorang
 Merupakan bagian dari usaha untuk memenuhi kepuasaan dan kebutuhan manusia
 Dapat berupa peraturan sosial yang turut memenuhi kebutuhan sosial
 Memiliki pengaruh yang berbeda diantara masyarakat
 Antara nilai yang satu dengan yang lain saling berkaitan, sehingga terbentuk sistem
sosial
 Dapat mempengaruhi kepribadian individu di dalam suatu kelompok masyarakat

FUNGSI NILAI SOSIAL


Setelah masyarakat tertentu membentuk suatu nilai sosial yang dimulai dari pembiasaan
terhadap suatu hal yang dianggap baik dan buruk jika dilakukan, maka akan timbul fungsi
nilai tersebut yang berpengaruh terhadap diri pribadi, maupun kelompok masyarakat, yaitu :
 Dapat mengarahkan masyarakat untuk berpikir dan bertingkah laku sesuai dengan
nilai yang telah disepakati bersama
 Sebagai alat untuk menentukan kelas sosial seseorang dalam kelompok masyarakat
 Dapat memotivasi seseorang untuk membentuk pribadinya agar sesuai dengan tujuan
hidupnya dan tidak melenceng dari nilai sosial yang telah ada
 Sebagai alat solidaritas antar sesame masyarakat sehingga mereka bisa saling bekerja
sama untuk mencapai tujuan bersama
 Berperan sebagai pengawas, pembatas, dan penekan seseorang untuk selalu berbuat
baik

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI SOSIAL


Tentunya terdapat beberapa factor penting yang berperan dalam menentukan arah nilai sosial
kehiduoan masyarakat, seperti :
1. Pengaruh media massa
Media massa sebagai media konsumsi public pada zaman ini menjadi suatu yang tidak dapat
dipisahkan dalam kehidupan. Banyak hal yang dapat ditayangkan di media massa, sehingga
hal tersebut berujung pada perbedaan persepsi pikir seseorang yang akan mempengaruhi
budaya dan nilai sosial kehidupannya.
2. Perubahan dalam ekonomi
Ekonomi memiliki peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat. Bagaimana kehidupan
kelompok berpenghasilan tinggi, menengah, dan rendah memiliki dampak dalam perbedaan
pola pikir dan kehidupan mereka, sehingga ekonomi dapat mempengaruhi nilai-nilai sosial.
3. Perubahan dalam Nilai Moral
Perubahan moral merupakan hal yang sangat penting yang berperan di dalam perbedaan nilai
sosial masyarakat. Antara komunitas satu dengan yang lainnya berbeda nilai moral yang
dianut, maka berbeda pula nilai sosial nya.
4. Kepercayaan beragama
Seperti yang telah dijelaskan di atas, kepercayaan terhadap tuhan merupakan salah satu factor
penentu bentuk nilai sosial yang dianut oleh masyarakat.
5. Inovasi Teknologi
Teknologi juga memiliki pengaruh yang besar terhadap terbentuknya nilai sosial dalam
kehidupan bermasyarakat. Semkain canggih teknologi dalam komunitas, maka akan semakin
rendah pula nilai sosial yang terkandung.

F. PENGERTIAN NORMA SOSIAL


Norma sosial adalah patokan perilaku yang memuat nilai-nilai sosial dalam kelompok
masyarakat tertentu. norma sosial bisa disebut dengan peraturan sosial yang bersifat memaksa
individu untuk menjalaninya, sehingga dalam menjalankan interaksi sosial, mereka tetap di
dalam ruang lingkup nilai sosial yang telah berlaku.
1. Cara (Usage)
Bentuk norma ini merupakan cara mengikat yang paling lemah di dalam norma sosial. Bentuk
ini adalah suatu perbuatan tertentu yang dilakukan oleh individu dalam kehidupan masyarakat.
Maka karena bentuk ini merupakan cara mengikat yang paling lemah, sehingga jika seseorang
yang melanggar norma ini tidak akan dikenakan sanksi sosial. Contoh : bersendawa setelah
makan dalam satu kelompok masyarakat dianggap tidak sopan, namun tidak diberikan sanksi
tegas
2. Kebiasaan (Folkways)
Kebiasaan merupkaan bentuk kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dan dan dilakukan
secar asadar untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dianggap baik oleh masyarakat. Contoh
: sifat disiplin yang ditanamkan dalam pribadi anak-anak sejak kecil
3. Tata Kelakuan (Mores)
Tata kelakuan adalah sekumpulan perbuatan yang mencerminkan sikap-sikap hodup dalam
masyarakat yang dilakukan secara sadar sehingga dapat berfungsi sebagai alat untuk
melakukan pengawasan terhadap anggota kelompok masyarakat. Contoh : melarang berbuat
criminal pada setiap anggota masyarakat, sehingga jika ada indovidu yang tidak patuh, akan
dikenakan sanksi sosial yang tegas.
4. Adat Istiadat (Customs)
Adat istiadat merupakan cara mengikat yang paling kuat diantara 3 cara amengikat di dalam
norma-norma sosial masyarakat. Adat istiadat merupakan kebiasaan baik yang telah dilakukan
secara turun temurun, sehingga memiliki hubungan yang paling kuat dalam kehidupan
masyarakat.

 CIRI – CIRI NORMA SOSIAL


 Hasil dari kesepakatan masyarakat
 Pada umumnya tidak tertulis
 Warga masyarakat sebagai pendukung dan yang melaksanakan sangat menaatinya
 Terdapat sanksi yang harus diterima jika melangar norma
 Norma sosial juga dapat mengalami perubahan, sesuai dengan perubahan-perubahan
dalam kehidupan penganutnya

 MACAM – MACAM NORMA SOSIAL


1. Menurut resmi atau tidaknya, norma dibedakan menjadi :
a) Norma resmi (formal)
Aturan-aturan yang berlaku dalam kehidupan masyarakat yang dirumuskan dan tertulis serta
diwajibkan bagi seluruh elemen masyarakat, sehingga bersifat memaksa.
b) Norma tidak resmi (non-formal)
Norma ini tumbuh dari kebiasaan masyarakat, tidak bersifat memaksa, dan dirumuskan secara
tidak jelas dan tidak memiliki konsekuensi yang tegas bagi pelanggarnya.

2. Menurut Kekuatan Sanksinya, dibedakan menjadi :


a) Norma Hukum (laws)
Merupakan aturan-aturan yang dirumuskan dan ditetapkan oleh lembaga-lembaga tertentu
yang resmi dan memiliki sanksi yang tegas. Contoh : membayar pajak, hukum pidana, hukum
perdata, dan lain-lain
b) Norma Agama
Merupakan norma sosial yang bersifat mutlak dan tidak bisa diubah-ubah Karen aberasal
langsung dari wahyu tuhan. Contoh : kewajiban beribadah, kewajiban menjauhi hal-hal yang
dilarang agama, dan lain-lain
c) Norma Kesopanan
Merupakan norma yang bersifat kebiasaan suatu kelompok masyarakat, dan terkait dengan
bagaimana seseorang itu harus berbuat atau bertingkah laku. Contoh : tidak membuang liur
sembarangan, dan lain-lain
d) Norma Kelaziman
Tindakan seseorang dalam masyarakat yang dilakukan tanpa harus berpikir panjang, karena
hal tersebut dianggap baik dan benar dalam masyarakat. Contoh : cara berpakaian
e) Norma Kesusilaan
Norma ini berasal dari hati nurani seseorang, sehingga ia dapat membedakan mana yang patut
untuk dilakukan dan mana yang itdak. Sanksi untuk orang yang melanggar norma ini dapat
berupa pengucilan taau diusir dari kelomponya. Contoh : bermesraan di tempat umum,
melakukan hubungan suami isteri sebelum menikah, dan lian-lain.
f) Norma Mode (fashion)
Merupakan cara dan gaya dalam melakukan sesuatu yang bersifat dinamis (berubah-ubah)
seusai dengan perkembangan zaman. Contoh : berpakaian, model rambut

 FUNGSI NORMA SOSIAL


1.Berlaku sebagai aturan dalam bertindak dan berbuat dalam kehidupan bermasyarakat
2.Sebagai laat untuk menertibkan kehidupan sosial
3.Sebagai alat untuk mengontrol perilaku sosial dalam masyarakat
4.Bertindak sebagai pembenaran dalam bertindak dan berperilaku

Anda mungkin juga menyukai