Anda di halaman 1dari 28

PERTEMUAN

KEEMPAT
INTERAKSI SOSIAL

Dosen: Yohan Fitriadi, SHI,MM


INTERAKSI SOSIAL

Interaksi sosial merupakan kunci dari semua


kehidupan sosial, karena tanpa interaksi sosial tak
akan mungkin ada kehidupan bersama.

Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang


dinamis, menyangkut hubungan antar individu, antar
kelompok maupun antara individu dengan kelompok.
PENGERTIAN INTERAKSI
SOSIAL
Menurut Bonner

Interaksi Sosial merupakan suatu hubungan antara dua orang atau


lebih individu, dimana kelakuan individu mempengaruhi, mengubah
atau mempengaruhi individu lain atau sebaliknya.

 Menurut John Lewis Gillin

Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial dinamis


yang menyangkut hubungan antar individu, antara individu dan
kelompok, atau antar kelompok.
CIRI-CIRI INTERAKSI SOSIAL

Menurut Sosiologi, Ciri-ciri interaksi sosial adalah :

a. Jumlah pelakunya lebih dari satu orang


b. Terjadinya komunikasi di antara pelaku melalui
kontak sosial
c. Mempunyai maksud atau tujuan yang jelas
d. Dilaksanakan melalui suatu pola sistem sosial tertentu
SYARAT TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL

 Adanya kontak sosial (Social Contact), yang dapat berlangsung


dalam tiga bentuk.Yaitu antar individu, antar individu dengan
kelompok & antar kelompok yang bersifat langsung maupun tidak
langsung.
 Adanya Komunikasi, yaitu seseorang memberi arti pada perilaku
orang lain, perasaan-perassaan apa yang ingin disampaikan orang
tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberi reaksi
terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
INTERAKSI SOSIAL

A. Imitasi
adalah tindakan atau usaha untuk meniru tindakan orang lain sebagai tokoh
idealnya. Imitasi cenderung secara tidak disadari dilakukan oleh seseorang.
Imitasi pertama kali akan terjadi dalam sosialisasi keluarga. Misalnya, seorang
anak sering meniru kebiasaan-kebiasaan orang tuanya seperti cara berbicara dll.

B.Sugesti
adalah pemberian pengaruh pandangan seseorang kepada orang lain dengan
cara tertentu, sehingga orang tersebut mengikuti pandangan/pengaruh tersebut
tanpa berpikir panjang. Sugesti biasanya dilakukan oleh orang yang berwibawa,
mempunyai pengaruh besar, atau terkenal dalam masyarakat.
C. Identifikasi
adalah kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk
menjadi sama dengan orang lain. Identifikasi mengakibatkan terjadinya
pengaruh yang lebih dalam dari sugesti dan imitasi karena identifikasi
dilakukan oleh seseorang secara sadar. Contoh : Meniru pakaian atau
model rambut artis idola.

D.Simpati
adalah suatu proses seseorang yang merasa tertarik pada orang lain.
Perasaan simpati itu bisa juga disampaikan kepada seseorang atau
sekelompok orang atau suatu lembaga formal pada saat-saat khusus.
Contoh simpati adalah pada peringatan ulang tahun, pada saat lulus
ujian, atau pada saat mencapai suatu prestasi.
E. Empati
adalah kemampuan mengambil atau memainkan peranan secara efektif dan
seolah-olah ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain seperti rasa
senang, sakit, susah, dan bahagia. Empati hampir mirip dengan sikap simpati.
Perbedaannya, sikap empati lebih menjiwai atau lebih terlihat secara emosional.
Contoh empati adalah saat kita turut merasakan empati terhadap masyarakat
Yang terkena bencana alam.
 
f. Motivasi
adalah dorongan, rangsangan, pengaruh, atau stimulus yang diberikan seorang
individu kepada individu yang lain sedemikian rupa sehingga orang yang diberi
motivasi tersebut menuruti atau melaksanakan apa yang dimotivasikan secara
kritis, rasional, dan penuh tanggung jawab. Contoh motivasi adalah dosen yang
memberikan motivasi kepada mahasiswa agar semakin giat belajar.
BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL

A. PROSES ASOSIATIF
1. AKOMODASI
2. KERJA SAMA
3. ASIMILASI
4. ALKULTURASI

B. PROSES DISOSIATIF
1. PERSAINGAN
2. KONTRAVERSI
3. KONFLIK/PERTENTANGAN
PROSES ASOSIATIF
Merupakan bentuk interaksi sosial yang dapat menyatukan hubungan solidaritas

individu.

1. AKOMODASI

Menurut Gillin dan Gillin, akomodasi adalah suatu pengertian yang digunakan oleh

para sosiolog untuk menggambarkan suatu proses dalam hubungan-hubungan sosial yang

sama artinya dengan adaptasi dalam biologi. Maksudnya, sebagai suatu proses dimana

orang atau kelompok manusia yang mulanya saling bertentangan, mengadakan

penyesuaian diri untuk mengatasi ketegangan-ketegangan. Akomodasi merupakan suatu

cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga

lawan tidak kehilangan kepribadiannya.


Tujuan Akomodasi berbeda-beda sesuai dengan situasi yang dihadapinya,
yaitu :
 Untuk mengurangi pertentangan antara orang atau kelompok manusia
sebagai akibat perbedaan paham
 Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu atau
secara temporer
 Memungkinkan terjadinya kerjasama antara kelompok sosial yang hidupnya
terpisah akibat faktor-faktor sosial psikologis dan kebudayaan, seperti yang
dijumpai pada masyarakat yang mengenal sistem berkasta.
 Mengusahakan peleburan antara kelompok sosial yang terpisah.
Bentuk-bentuk Akomodasi

 Corecion, suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena adanya


paksaan
 Compromise, bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang terlibat saling mengurangi
tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang ada.
 Arbitration, Suatu cara untuk mencapai compromise apabila pihak-pihak yang
berhadapan tidak sanggup mencapainya sendiri
 Conciliation, suatu usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak
yang berselisih demi tercapainya suatu persetujuan bersama.
 Toleration, merupakan bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formal bentuknya.
 Stalemate, suatu akomodasi dimana pihak-pihak yang bertentangan karena mempunyai
kekuatan yang seimbang berhenti pada satu titik tertentu dalam melakukan
pertentangannya.
 Adjudication, Penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan
2. KERJA SAMA

Fungsi Kerjasama menurut Charles H.Cooley  :

”Kerjasama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka


mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat
yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian
terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingan
tersebut; kesadaran akan adanya kepentingan-kepentingan yang
sama dan adanya organisasi merupakan fakta-fakta penting dalam
kerjasama yang berguna”
Ada beberapa bentuk interaksi sosial yang berupa kerja sama, yaitu:

1. Bargaining adalah pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang-barang atau jasa antara
dua organisasi atau lebih.

2. Cooptation (kooptasi) adalah suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan
atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi untuk menghindari kegoncangan dalam stabilitas
organisasi yang bersangkutan.

3. Coalition (koalisi) adalah kerja sama yang dilaksanakan oleh dua organisasi atau lebih yang
mempunyai tujuan yang sama. Koalisi dapat menghasilkan keadaan yang tidak stabil untuk
sementara waktu, karena dua organisasi atau lebih tersebut mungkin mempunyai struktur yang
berbeda satu sama lain.

4. Join venture adalah kerja sama dengan pengusaha proyek tertentu untuk menghasilkan
keuntungan yang akan dibagi menurut proporsi tertentu. Join venture jika diterjemahkan akan
menjadi ‘usaha patungan’.
3. ASIMILASI

Asimilasi ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-


perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok
manusia dan juga meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan
tindak, sikap, dan proses-proses mental dengan memerhatikan kepentingan
dan tujuan bersama.

Proses Asimilasi timbul bila ada :


 Kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya
 orang-perorangan sebagai warga kelompok tadi saling bergaul secara
langsung dan intensif untuk waktu yang lama sehingga kebudayaan-
kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia tersebut masing-masing
berubah dan saling menyesuaikan diri
TUGAS PERTEMUAN KE 4

PADA FORUM DISKUSI BERIKAN


CONTOH ASIMILASI DALAM
KEHIDUPAN SEHARI-HARI DAN
DAMPAKNYA TERHADAP
AKTIFITAS EKONOMI
Faktor-faktor yang dapat mempermudah terjadinya suatu asimilasi adalah :

 Toleransi
 kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi
 sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya
 sikap tebuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat
 persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan
 perkawinan campuran (amaigamation)
 adanya musuh bersama dari luar
4. AKULTURASI

Berpadunya dua kebudayaan yang berbeda yang menbentuk


suatu kebudayaan baru dengan tidak menghilangkan ciri
kebudayaan masing-masing.
PROSES DISOSIATIF
Merupakan bentuk interaksi sosial yang dapat merenggangkan hubungan solidaritas
individu.

1. PERSAINGAN

Persaingan atau competition dapat diartikan sebagai suatu proses sosial dimana
individu atau kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang-
bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum (baik
perseorangan maupun kelompok manusia) dengan cara menarik perhatian publik atau
dengan mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan ancaman atau
kekerasan
Bentuk-bentuk persaingan :
 Persaingan ekonomi : timbul karena terbatasnya persediaan barang dan
jasa.
 Persaingan kebudayaan : dapat menyangkut persaingan kelompok untuk
memeperbesaar kelompok atau ideologinya.
 Persaingan kedudukan dan peranan : di dalam diri seseorang maupun di
dalam kelompok terdapat keinginan untuk diakui sebagai orang atau
kelompok yang mempunyai kedudukan serta peranan terpandang.
 Persaingan ras : merupakan persaingan di bidang kebudayaan. Persaingan
ras alebih spesifik, seperti : Bentuk tubuh, Warna Kulit dan Rambut
2. KONTRAVENSI

Yaitu bentuk proses sosial yang berada di antara


persaingan dan pertentangan atau konflik. Wujud
kontravensi antara lain sikap tidak senang, baik secara
tersembunyi maupun secara terang-terangan yang
ditunjukkan terhadap perorangan atau kelompok atau
terhadap unsur-unsur kebudayaan golongan tertentu.
BENTUK-BENTUK KONTRAVENSI

1. Kontravensi Umum : seperti penolakan, perlawanan, protes.

2. Kontravensi Sederhana : seperti menyangkal pernyataan


orang didepan umum.

3. Kontravensi Intensif : seperti penghasutan, penyebaran


desas-desus.

4. Kontravensi Rahasia : seperti Pembocoran rahasia, khianat.

5. Kontravensi Taktis : seperti provokasi, intimidasi.


Menurut Leo von Wiese dan Howard Becker ada 3 tipe umum
kontravensi :
 Kontravensi generasi masyarakat : lazim terjadi terutama pada
zaman yang sudah mengalami perubahan yang sangat cepat.
 Kontravensi seksual : menyangkut hubungan suami dengan istri
dalam keluarga.
 Kontravensi Parlementer : hubungan antara golongan mayoritas
dengan golongan minoritas dalam masyarakat.baik yang
menyangkut hubungan mereka di dalam lembaga legislatif,
keagamaan, pendidikan, dst.
3. KONFLIK / PERTENTANGAN

Pribadi maupun kelompok menyadari adanya perbedaan misalnya dalam


ciri-ciri badaniyah, emosi, unsur-unsur kebudayaan, pola-pola perilaku, dan
seterusnya dengan pihak lain. Ciri tersebut dapat mempertajam perbedaan
yang ada hingga menjadi suatu pertentangan atau pertikaian.

Penyebab pertentangan adalah :


 Perbedaan antara individu
 Perbedaan kebudayaan
 perbedaan kepentingan
 perubahan sosial. 

Anda mungkin juga menyukai