A. Akomodasi
Akomodasi dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang menunjuk
terciptanya
keseimbangan
dalam
hubungan-hubungan
sosial
antarindividu dan kelompok-kelompok sehubungan dengan norma-norma
dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Sebagai suatu proses,
akomodasi menunjuk kepada usaha-usaha manusia untuk meredakan
pertentangan-pertentangan atau usaha-usaha untuk mencapai kestabilan
interaksi sosial.
B. Akulturasi
Akulturasi merupakan proses sosial yang timbul apabila suatu kelompok
manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsurunsur kebudayaan asing sedemikian rupa sehingga unsur-unsur
kebudayaan itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam
kebudayaannya, tanpa menghilangkan sifat khas kepribadian kebudayaan
asli.
C. Asimilasi
Asimilasi adalah proses sosial tingkat lanjut yang timbul apabila terdapat
golongan-golongan manusia yang mempunyai latar belakang kebudayaan
yang berbeda-beda, saling berinteraksi dan bergaul secara langsung dan
intensif dalam waktu yang lama, dan kebudayaan-kebudayaan golongangolongan tadi masingmasing berubah sifatnya yang khas menjadi unsurunsur kebudayaan yang baru, yang berbeda dengan aslinya.
Itu adalah contoh yang imigran yang berhasil. Contoh lain adalah etnis
keturunan tionghoa yang berada di Indonesia. Mereka datang sejak masa
penjajahan Belanda di Indonesia. Para etnis keturunan tionghoa ini
menjadi penguasa lahan ekonomi di Indonesia, hampir semua lahan
ekonomi, sebelum tahun 1998, dikuasai oleh mereka. Tapi mereka kurang
melebur dengan masyarakat asli pribumi Indonesia, akhirnya pada
kerusuhan 1998, merekalah yang menjadi sasaran utama. Setelah itu,
para imigran tionghoa ini memahami pentingnya integrasi budaya, jadi
Definisi lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompokkelompok etnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap
kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan
kebudayaan mereka masing-masing. Integrasi memiliki 2 pengertian,
yaitu :
Bentuk-Bentuk
Interaksi
Sosial
Asosiatif
dan
Disosiatif| Pembahasan sebelumnya, kita dapat simpulkan bahwa
terdapat berbagai wujud dari interaksi sosial. Berdasarkan pendapat gillin
menyebutkan dua macam dari proses sosial dengan timbul dari akibat
adanya interaksi sosial, yaitu proses asosiatif/bersekutu (processes of
association)
dan
proses
disosiatif/memisahkan
(processes
of
dissociation). Proses interaksi sosial asosiatif adalahproses menuju
terbentuknya persatuan atau interaksi sosial. Proses interaksi sosial
disosiatif adalah proses oposisi (oppositional process) yang berarti tip
berjuang melawan seorang ataupun sekelompok orang untuk meraih
tujuan tertentu. Dari kedua macam interaksi sosial tersebut, diantaranya
memiliki beragam bentuk antara lain sebagai berikut...
A. Interaksi Sosial Asosiatif
Interaksi sosial secara asosiatif memiliki sifat positif, artinya mendukung
seseorang atau kelompok dalam mencapai tujuan tertentu. Proses
asosiatif memiliki bentuk-bentuk antara lain sebagai berikut...
Kerja sama langsung adalah kerja sama yang dilakukan dari hasil
perintah atasan atau penguasa.
Kerja sama kontak adalah kerja sama atas dasar perintah tertentu.
kerja
sama
sebagai
bagian
2. Akomodasi (accomodation)
Akomodasi adalah suatu proses penyesuaian diri individu atau kelompok
manusia dengan semula saling bertentangan untuk upaya mengatasi
ketegangan. Akomodasi berarti adanya keseimbangan interaksi sosial
dengan norma dan nilai yang ada dalam masyarakat. Akomodasi
seringkali merupakan cara untuk menyelesaikan pertentangan, entah
dengan cara menghargai kepribadian yang berkonflik ataupun paksaan
(tekanan).
Bentuk-Bentuk Akomodasi - Akomodasi sebagai proes mempunyai
beberap bentuk antara lain sebagai berikut...
3. Asimilasi (assimilation)
Asimilasi adalah usaha-usaha untuk meredakan perbedaan antarindividu
atau antarkelompok guna mencapai satu kesepakatan berdasarkan
kepentingan dan tujuan-tujuan bersama. Menurut Koentjaraningrat,
prosedur asimilasi akan timbul bila ada kelompok-kelompok yang
mempunyai perbedaan kebudayaan. Kemudian, individu-individu dalam
kelompok tersebut berinteraksi secara langsung secara terus menerus
dalam jangka waktu yang lama, sehingga kebudayaan masing-masing
kelompok berubah dan menyesuaikan diri.
Dalam asimilasi|penyerapan terjadi proses identifikasi diri dengan
kepentingan-kepentingan dan tujuan kelompok. Apabila dua kelompok
atau dua orang berbuat asimilasi, maka batas-batas antarkelompok akan
hilang dan keduanya melebur menjadi satu kelompok baru.
Sikap toleransi
Tingkahlaku
masyarakat
yang
terbuka
dari
golongan
penguasa
dalam
4.
Akulturasi
(Aculturation)
Akulturasi adalah proses penerimaan dan pengolahan unsur-unsur
kebudayaan asing menjadi bagian dari kultur suatu kelompok, tanpa
menghilangkan kepribadian kebudayaan asli. Akulturasi merupakan hasil
dari perpaduan kedua kebudayaan dalam waktu lama. Unsur kebudayaan
asing sama-sama diterima oleh kelompok yang berinteraksi, selanjutnya
diolah tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan yang asli sebagai
penerima.
Contoh Akulturasi:
5.
Paternalisme
Paternalisme adalah penguasaan kelompok pendapatang terhadap
kelompok anak negeri. Perekonomian suatu wilayah kadang kala dikuasi
oleh kelompok pendatang, bukan oleh penduduk anak negeri (pribumi).
Kaum pendatang biasanya bertindak sebagai penguasa atau pemilik
modal, sedangkan penduduk pribumi sebagai buruh atau pekerja. Kondisi
ini sudah berakar jauh pada masa penjajahan dimana bangsa Belanda
(sebagai kelompok pendatang) menguasai bangsa Indonesia (sebagai
penduduk pribumi). Penguasaan ini tidak pada bidang ekonomi ataupun
perdagangan, tetapi juga di bidang pertanahan, permodalan, pendidikan,
kesehatan, dan sebagainya. Masalah sosial seperti ini hendaknya cepat
diatasi agar tidak muncul kebencian dan konflik antara kaum pendatang
dan warga pribumi (asli).
B. Interaksi Sosial Disosiatif
Interaksi sosial disosiatif disebut juga dengan oposisi, yang artinya
bertentangan dengan seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan
2.Kontravensi
Kontravensi adalah sikap menentang dengan tersembunyi agar tidak
adanya perselisihan (konflik) terbuka. Kontravensi merupakan proses
sosial dengan tanda ketidakpastian, keraguan, penolakan, dan
penyangkalan dengan tidak diungkapkan secara terbuka. Penyebab
kontravensi adalah perbedaan pendirian antara kalangan tertentu dan
pendirian kalangan lainnya dalam masyarakat ataupun dapat juga
pendirian
menyeluruh
masyarakat.
Macam-Macam
Bentuk
Kontrakvensi - Menurut Leopald
von
Wiese dan Howard Becker, terdapat lima bentuk kontravensi antara lain
sebagai berikut....
mengejutkan
kelompok
protes,
lawan
3.
Pertikaian
Pertikaian adalah proses sosial sebagai bentuk lanjut dari kontravensi.
Dalam pertikaian, perselisihan sudah bersifat terbuka. Pertikaian terjadi
karena adanya perbedaan yang semakin tajam antara kalangan tertentu
dalam
masyarakat.
Kondisi
perbedaan
yang
semakin
tajam
mengakibatkan amarah dan rasa benci yang mendorong adanya tindakan
untuk melukai, menghancurkan, atau menyerang pihak lain. Jadi,
pertikaian muncul apabila individu atau kelompok berusaha memenuhi
kebutuhan atau tujuannya dengan jalan menentang pihak lain lewan
ancaman
atau
kekerasan.
4.Pertentanganatau
konflik
(conflict)
Pertentangan atau konflik adalah suatu perjuangan individu atau
kelompok sosial untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang
pihak lawan. Konflik biasa terjadi dengan disertai ancaman atau
kekerasan. Konflik terjadi karena adanya perbedaan pendapat, perasaan
individu, kebudayaan, kepentingan baik kepentingan individu maupun
kelompok, dan terjadinya perubahan-perubahan sosial yang cepat dengan
menimbulkan
disorganisasi
sosial.
Perbedaan-perbedaan ini akan memuncak menjadi pertentangan karena
keinginan-keinginan individu tidak dapat diakomodasikan. Akibatnya, tiap
individu atau kelom berusaha menghancurkan lawan dengan ancaman
atau kekerasan. Pertentangan kebanyakan yang berperan adlaam
perasaan. Persaan dapat mempertajam adanya perbedaan sehingga
kedua pihak berusaha saling menghancurkan. Contohnya perasaan yang
menimbulkan konflik adalah benci, iri dan sentimen. Pertentangan tidak
selalu bersifat negatif. Pertentangan menjadi alat untuk menyesuaikan
norma-norma yang telah ada sesuai dengan perkembangan masyarakat.
Pertentangan juga menghasilkan suatu kerja sama karena kedua pihak
saling introspeksi untuk mengadakan perbaikan-perbaikan. Contoh
dampak positif pertentangan (konflik) adalah perombakan aturan-aturan
yang membatasi hak politik warga negara di masa Orde Baru.
Bentuk-Bentuk Pertentangan - Pertentangan memiliki bentuk-bentuk
khusus antara lain sebagai berikut...
Pertentangan
politik. adalah
pertentangan
yang
terjadi
antargolongan dalam masyarakat antara negara-negara berdaulat.
Pengertian akulturasi
Akulturasi