Anda di halaman 1dari 10

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI VISUAL


PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
TAHUN AKADEMIK 2018/2019 SEMESTER GENAP
UJIAN AKHIR SEMESTER
Mata Kuliah : Kecakapan Antar Personal
Nama Dosen : Oki Rusmardian, S.Kom
Hari : Senin, 29 Juli 2019
Nama : Anggita Suci
NIM : 201722005

1. Dalam kehidupan bermasyarakat sebaiknya kita selalu menghargai orang lain, supaya
hidup kita dapat berjalan harmonis, apa yang dimaksud dengan “ sikap orang lain
kepada anda adalah cermin sikap anda ” Jelaskan! Sebutkan bentuk-bentuk interaksi
sosial Assosiatif (mengakrabkan) dan Dessosiatif (merenggangkan) hubungan manusia .
Kaitkan dengan human relations . Jelaskan !

Jawab:

Menurut anda, bagaimana cara untuk mengetahui dunia luar berada di dalam diri kita ?
Mudah. Coba perhatikan sikap kita terhadap orang lain dan lingkungan kita. Sikap orang
lain atau lingkungan terhadap diri kita adalah cerminan dari sikap kita terhadap
mereka. Jika kita bersikap baik dan menghargai diri kita, maka kita akan melakukan hal
yang sama terhadap orang lain. Sebaliknya, Jika kita bersikap buruk dan tidak mencoba
berusaha menghargai diri kita, maka kita pun juga akan melakukan hal yang sama
terhadap orang lain. Jadi, cara orang lain memperlakukan diri kita sebenarnya
merupakan cerminan dari apa yang kita pikirkan mengenai diri kita dan apa yang kita
pikirkan mengenai lingkungan kita.

I N T E R A K S I S O S I AL A S O S I A T I F
Interaksi sosial secara asosiatif memiliki sifat positif, artinya mendukung seseorang atau
kelompok dalam mencapai tujuan tertentu. Proses asosiatif memiliki bentuk-bentuk
antara lain sebagai berikut…
1. Kerja Sama (Cooperation)
Kerja sama adalah suatu usaha bersama antarindividu ataupun kelompok untuk
mencapai kepentingan dan tujuan yang serupa, serta menyadarinya bermanfaat untuk
dirinya atau orang lain.
Bentuk-Bentuk Kerja Sama – Berdasarkan pelaksanaannya, kerja sama memiliki
bentuk-bentuk antara lain lain sebagai berikut…
 Kerukuran atau gotong royong ialah bentuk kerja sama yang dilakukan secara
sukarela demi mengerjakan pekerjaan-pekerjaan tertentu yang berkaitan
langsung dengan orang-orang yang terlibat dalam gotong royong.
 Bargaining, yaitu kegiatan perjanjian pertukaran barang ataupun jasa dua
organisasi ataupun lebih
 Kooptasi, yaitu prosedur penerimaan unsur-unsur baru di kepemimpinan dan
pelaksanaan ketatanegaraan organisasi sebagai satu-satunya tips untuk
menghindari adanya konflik yang dapat mengguncang organisasi
 Koalisi, adalah kombinasi yang dilakukan dari dua organisasi atau lebih yang
memiliki tujuan yang sama. Koalisi menghasilkan keadaan dengan tidak stabil
karena ke-2 organisasi memiliki struktur tersendiri.
 Joint-venture, adalah bentuk kerja sama dalam perusahaan proyek khusus, seperti
pengeboran minyak dan juga perhotelan.
Berdasarkan bentuk kerjanya, kerja sama dibagi dalam beberapa macam antara lain
sebagai berikut…
 Kerja sama spontan adalah kerja sama serta-merta
 Kerja sama langsung adalah kerja sama yang dilakukan dari hasil perintah atasan
atau penguasa.
 Kerja sama kontak adalah kerja sama atas dasar perintah tertentu.
 Kerja sama tradisional adalah kerja sama sebagai bagian antaraunsur dalam
sistem sosial
Human Relationsnya:

Kerja sama berorientasi antara individu terhadap kelompok (in group) dan individu
terhadap kelompok lainnya (out group). Menurut Charles H. Cooley, kerja sama dapat
berlangsung jika seseorang menyadari dirinya memiliki kepentingan yang sama dengan
orang lain. Selain dari itu, pada saat yang sama memiliki pengetahuan dan pengendalian
terhadap dirinya sendiri dalam memenuhi kepentingan tersebut. Kesadaran dari
kepentingan yang sama dan juga pengorganisasian diri merupakan sesuatu yang
penting dalam kerja sama.

2. Akomodasi (accomodation)
Akomodasi adalah suatu proses penyesuaian diri individu atau kelompok manusia
dengan semula saling bertentangan untuk upaya mengatasi ketegangan.
Bentuk-Bentuk Akomodasi – Akomodasi sebagai proes mempunyai beberap bentuk
antara lain sebagai berikut…
 Koersi adalah bentuk dari akomodasi yang berlangsung karena paksaan kehendak
suatu pihak terhadap pihak lain yang lemah dengan didominasi suatu kelompok
atas kelompok lain. Contohnya sistem rezim (pemerintahan) totaliter.
 Kompromi adalah bentuk dari akomodasi yng pihak-pihak terlibat perselisihan
saling meredakan tuntutan sehingga tercapai suatu penyelesaian. Sikap dasar
kompromi adalah semua pihak bersedia merasakan dan memahami keadaan
pihak lain. Contohnya: perjanjian gencatan senajata antara kedua negara yang
sedang terlibat perang.
 Arbitrase adalah bentuk akomodasi yang terjadi apabila terdapat pihak-pihak
yang berselisih tidak sanggup mencapai kompromi sendiri. Maka dari itu
diundanglah kelompok ketiga yang tidak berat sebelah (netral) untuk
mengusahakan penyelesaian. Pihak ketiga tersebut berasal dari badan yang
berwenang. Contohnya: penyelesaian pertentangan antara pengusaha dan serikat
buruh diselesaikan melalui arbitrase (pihak ketiga yang netral).
 Mediasi adalah pihak ketiga untuk penengah atau juru damai. Keputusan
berdamai tergantung pihak-pihak yang betikai. Contohnya: mediasi pemerintah
Republik Indonesia untuk mendamaikan faksi-faksi yang bersilih di kamboja.
 Konsiliasi ialah upaya mempertemukan keinginan pihak-pihak yang berselisih
untuk tercapainya suat persetujuan bersama. Konsiliasi bersifat lebih lunak dan
membuka kesempatan mengadakan asimilasi. Contohnya, panitia tetap
penyelesaian masalah ketenagakerjaan mengundang perusaan dan wakil
karyawan untuk menyelesaikan masalah.
 Toleransi adalah bentuk akomodasi tanpa adanya persetujuan resmi karena tanpa
disadari dan direncanakan, adanya keinginan untuk menghindarkan diri dari
perselisihan yang saling merugikan.
 Stalemate adalah bentuk dari akomodasi yang terjadik ketika kelompok terlibat
pertentangan dengan kekuatan seimbang. Dengan kesadaran ke-2 belah pihak
maka tidak ada yang maju ataupun mundur sehingga pertentangan akan berhenti
dengan sendirinya
Human Relationsnya:

Akomodasi berarti adanya keseimbangan interaksi sosial dengan norma dan nilai yang
ada dalam masyarakat. Akomodasi seringkali merupakan cara untuk menyelesaikan
pertentangan, entah dengan cara menghargai kepribadian yang berkonflik ataupun
paksaan (tekanan).

3. Asimilasi (assimilation)
Asimilasi adalah usaha-usaha untuk meredakan perbedaan antarindividu atau
antarkelompok guna mencapai satu kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuan-
tujuan bersama.
Faktor-Faktor Mempermudah/Mendorong Asimilasi – Faktor-faktor yang
mempermudah terjadinya asimilasi ialah
 Sikap toleransi
 Kesempatan yang seimbang dalam ekonomi (tiap-tiap individu mendapat
kesempatan yang serupa untuk mencapai kedudukan khusus atas dasar
kemampuan & jasanya)
 Sikap menghargai orang-orang asing dan kebudayaannya
 Tingkahlaku yang terbuka dari golongan penguasa dalam masyarakat
 Adanya Persamaan pada unsur kebudaaan
 Perkawinan campuran (amalgamasi)
 Adanya musuh bersama dari luar.
Faktor-Faktor Penghalang/Penghambat Asimilasi – Sebaliknya, faktor-faktor yang
menjadi penghalang terjadinya asimilasi adalah sebagai berikut…
 Terisolasinya kehidupan suatu kelompok tertentu dalam masyarakat. Misalnya,
orang indian di Amerika Serikat yang diharuskan bertempat tinggal di wilayah-
wilayah khusus (reservation).
 Kurangnya pengetahuan tentang kebudayaan yang dihadapi
 Memiliki perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang dihadapi
 Terdapat perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan atau kelompok tertentu
lebih tinggi daripada kebudayaan golongan atau kelompok lain.
 Terdapat perbedaan warna kulit atau ciri-ciri badaniah.
 Terdapat in group feeling yang kuat. Artinya, adanya suatu perasaan yang kuat
bahwa individu terikat di dalam kelompok dan kebudayaan kelompok yang
bersangkutan
 Terdapat gangguan golongan minoritas terhadap golongan yang berkuasa.
Contoh, perlakuan kasar terhadap orang-orang jepang yang tinggal di Amerika
Serika sesudah pangkalan Armada Laut Amerika Serikat Pearl Harbor diserang
secara mendadak oleh tentara Jepang pada tahun 1941.
 Memiliki perbedaan kepentingan dan pertentangan-pertentangan pribadi.
Human Relationsnya:

Menurut Koentjaraningrat, prosedur asimilasi akan timbul bila ada kelompok-kelompok


yang mempunyai perbedaan kebudayaan. Kemudian, individu-individu dalam kelompok
tersebut berinteraksi secara langsung secara terus menerus dalam jangka waktu yang
lama, sehingga kebudayaan masing-masing kelompok berubah dan menyesuaikan diri.
Dalam asimilasi/penyerapan terjadi proses identifikasi diri dengan kepentingan-
kepentingan dan tujuan kelompok. Apabila dua kelompok atau dua orang berbuat
asimilasi, maka batas-batas antarkelompok akan hilang dan keduanya melebur menjadi
satu kelompok baru.

4.Akulturasi(Aculturation)
Akulturasi adalah proses penerimaan dan pengolahan unsur-unsur kebudayaan asing
menjadi bagian dari kultur suatu kelompok, tanpa menghilangkan kepribadian
kebudayaan asli.
Human Relationsnya:

Akulturasi merupakan hasil dari perpaduan kedua kebudayaan dalam waktu lama.
Unsur kebudayaan asing sama-sama diterima oleh kelompok yang berinteraksi,
selanjutnya diolah tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan yang asli sebagai
penerima.
 Kebudayaan Hindu dan kebudayaan Islam bertemu di Indonesia kemudian
menciptakan kebudayaan Islam yang bercorak Hindu
 Musik Melayu bertemu dengan musik portugis dibawa oleh para penjajah
menghasilkan musik keroncong

5.Paternalisme
Paternalisme adalah penguasaan kelompok pendatang terhadap kelompok anak negeri.
Human Relationsnya:

Perekonomian suatu wilayah kadang kala dikuasi oleh kelompok pendatang, bukan oleh
penduduk anak negeri (pribumi). Kaum pendatang biasanya bertindak sebagai
penguasa atau pemilik modal, sedangkan penduduk pribumi sebagai buruh atau pekerja.
Kondisi ini sudah berakar jauh pada masa penjajahan dimana bangsa Belanda (sebagai
kelompok pendatang) menguasai bangsa Indonesia (sebagai penduduk pribumi).
Penguasaan ini tidak pada bidang ekonomi ataupun perdagangan, tetapi juga di bidang
pertanahan, permodalan, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya. Masalah sosial seperti
ini hendaknya cepat diatasi agar tidak muncul kebencian dan konflik antara kaum
pendatang dan warga pribumi (asli).

I N T E R A K S I S O S I AL D I S O S I A T IF
Interaksi sosial disosiatif disebut juga dengan oposisi, yang artinya bertentangan
dengan seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi sosial
disosiatif dibedakan menjadi bebeama bentuk, antara lain sebagai berikut…
1.Persaingan(competition)
Persaingan merupakan proses sosial ketika terdapat ke-2 pihak atau lebih saling
berlomba melakukan sesuatu untuk mencapai kemenangan tertentu.

Human Relationsnya:

Persaingn terjadi jikalau beberapa pihak menginginkan sesuatu dengan jumlah yang
terbatas ataupun menjadi pusat perhatian umum. Seperti, ribuan remaja bersaing agar
masuk jajaran 12 besar penyanyi idola. Persaingan dilakukan atas norma dan nilai yang
diakui bersama dan berlaku di masyarakat tersebut. Kemungkin kecil, persaingan
menggunakan kekerasan ataupun ancaman. Jadi, dapat disebut bahwa persaingan
dilakukan dengan sehat atau sportif. Persaingan disertai dengn kekerasan, bahaya, atau
keinginan untuk merugikan pihak lain, hal ini dinamakan dengan persaingan tak sehat
dan bukan lagi disebut dengan persaingan akan tetapi telah menjurus kepada
permusuhan atau persengketaan.Hasil dari persaingan harus diterima dengan kepala
dingin, tanpa dendam sedikit pun. Mulai dari awal, Setiap pihak yang bersaing
menyadari akan ada yang menang dan kalah.

Macam-Macam Contoh Persaingan – Perhatikan beberapa contoh persaingan berikut


ini…

 Contoh persaingan pada bidang ekonomi: persaingan antara produsen barang


sejenis dalam merebut pasar yang terbatas
 Contoh persaingan dalam sesuatu kedudukan: persaingan untuk menduduki
jabatan strategis
 Contoh persaingan dalam hal kebudayaan: persaingan dalam penyebaran
ideologi, pendidikan, dan unsur kebudayaan yang lain.
Fungsi Persaingan – Persaingan memiliki beberapa fungsi antara lain sebagai berikut..

 Menyalurkan keinginan individu atau kelompok yag sama-sama menuntut


dipenuhi, padahal sulit dipenuhi seluruhnya secara serentak. Contohnya,
membangun jalan desa atau memperbaiki pos keamanan di permukiman.
 Menyalurkan kepentingan dan nilai dalam masyarakat, paling utama kepentingan
dan nilai dengan menimbulkan konflik. Contohnya, dalam Provinsi Aceh
warganya tak boleh berpakaian minim ataupun pendek, mereka harus berpakaian
islami.
 Menyeleksi individu dengan pantas memperoleh kedudukan dan peran yang
sesuai secara kemampuannya.

2.Kontravensi
Kontravensi adalah sikap menentang dengan tersembunyi agar tidak adanya
perselisihan (konflik) terbuka.

Human Relationsnya:

Kontravensi merupakan proses sosial dengan tanda ketidakpastian, keraguan,


penolakan, dan penyangkalan dengan tidak diungkapkan secara terbuka. Penyebab
kontravensi adalah perbedaan pendirian antara kalangan tertentu dan pendirian
kalangan lainnya dalam masyarakat ataupun dapat juga pendirian menyeluruh
masyarakat.

Macam-Macam Bentuk Kontrakvensi – Menurut Leopald von Wiese dan Howard


Becker, terdapat lima bentuk kontravensi antara lain sebagai berikut….

 Kontravensi umum, seperti penolakan, keengganan, protes, perlawanan,


gangguan, dan mengancam pihak lawan.
 Kontravensi sederhana, seperti menyangkal pernyataan orang di depan umum.
 Kontravensi intensif, seperti penghasutan dan penyebaran desas-desus.
 Kontravensi rahasia, seperti membocorkan rahasia atau berkhianat.
 Kontravensi taktis, misalnya mengejutkan kelompok lawan provokasi dan
intimidasi.
3.Pertikaian
Pertikaian adalah proses sosial sebagai bentuk lanjut dari kontravensi. Dalam
pertikaian, perselisihan sudah bersifat terbuka.

Human Relationsnya:

Pertikaian terjadi karena adanya perbedaan yang semakin tajam antara kalangan
tertentu dalam masyarakat. Kondisi perbedaan yang semakin tajam mengakibatkan
amarah dan rasa benci yang mendorong adanya tindakan untuk melukai,
menghancurkan, atau menyerang pihak lain. Jadi, pertikaian muncul apabila individu
atau kelompok berusaha memenuhi kebutuhan atau tujuannya dengan jalan menentang
pihak lain lewan ancaman atau kekerasan.

4.Pertentangan/konflik(conflict)
Pertentangan atau konflik adalah suatu perjuangan individu atau kelompok sosial untuk
memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan.

Human Relationsnya:

Konflik biasa terjadi dengan disertai ancaman atau kekerasan. Konflik terjadi karena
adanya perbedaan pendapat, perasaan individu, kebudayaan, kepentingan baik
kepentingan individu maupun kelompok, dan terjadinya perubahan-perubahan sosial
yang cepat dengan menimbulkan disorganisasi sosial.

Perbedaan-perbedaan ini akan memuncak menjadi pertentangan karena keinginan-


keinginan individu tidak dapat diakomodasikan. Akibatnya, tiap individu atau kelom
berusaha menghancurkan lawan dengan ancaman atau kekerasan. Pertentangan
kebanyakan yang berperan adlaam perasaan. Persaan dapat mempertajam adanya
perbedaan sehingga kedua pihak berusaha saling menghancurkan. Contohnya perasaan
yang menimbulkan konflik adalah benci, iri dan sentimen. Pertentangan tidak selalu
bersifat negatif. Pertentangan menjadi alat untuk menyesuaikan norma-norma yang
telah ada sesuai dengan perkembangan masyarakat. Pertentangan juga menghasilkan
suatu kerja sama karena kedua pihak saling introspeksi untuk mengadakan perbaikan-
perbaikan. Contoh dampak positif pertentangan (konflik) adalah perombakan aturan-
aturan yang membatasi hak politik warga negara di masa Orde Baru.

Bentuk-Bentuk Pertentangan – Pertentangan memiliki bentuk-bentuk khusus antara


lain sebagai berikut…

 Pertentangan pribadi, adalah individu yang sejak mereka mulai berkenalan sudah
tidak slaing menyukai. Awal buruk dikembangkan akan menimbulkan kebencian.
Masing-masing pihak akan berusaha menghancurkan pihak lawan.
 Pertentangan rasial, adalah pertentangan yang terjadi karena kepentingan
kebudayaan. Keadaan bertambah buruk jika terdapat salah satu ras yang menjadi
golongan minoritas.
 Pertentangan antarkelas sosial, adalah pertentangan yang terjadi karena terdapat
perbedaan kepentingan, misalnya perbedaan kepentingan antara majikan dan
buruh.
 Pertentangan politik. adalah pertentangan yang terjadi antargolongan dalam
masyarakat antara negara-negara berdaulat. Contohnya, pertentangan yang
terjadi antarpartai poltiik menjelang pemilu atau pertentangan antarnegara.
 Pertentangan yang bersifat internasional, adalah pertentangan yang disebabkan
oleh kepentingan yng lebih luas menyangkut kepentingan naional dan kedaulatan
masing-masing negara. Jika terdapat pihak yang tak dapat mengendalikan diri,
maka akan terjadi peperangan.

2. Dalam penilaian performance pegawai, attitude merupakan hal penting untuk


mempromosikan seorang pegawai naik ke jenjang yang lebih tinggi. Mengapa
attitude begitu penting bagi setiap pegawai ? Jelaskan !

Jawab:

Persaingan dalam dunia kerja yang semakin ketat dari tahun ke tahun membuat setiap
orang harus mempersiapkan dirinya sebaik mungkin dalam menghadapi dunia kerja.
Perubahan akan permintaan sumber daya yang ada berubah sangat cepat dan dinamis.
Setiap pegawai tidak hanya dituntut untuk memiliki knowledge dan skill yang mumpuni,
tetapi juga harus mememiliki attitude yang baik. Attitude yang ditunjukan oleh pegawai
dapat mencerminkan bagaimana perusahaan itu akan dikelola dan bagaimana sikap
pekerja bila menghadapi permasalahan di dalam perusahaan. Sikap atau attitude
menjadi peran penting bagi kemajuan perusahaan dimana sumber daya manusia
merupakan asset terpenting bagi suatu perusahaan. Selain itu, pegawai suatu
perusahaan juga dapat mencerminkan produk maupun brand image perusahaan
tersebut. Untuk itu, attitude perlu tetap dijaga. Attitude memiliki porsi yang cukup besar
dalam penilaian yang dilakukan oleh departemen sumber daya manusia. Tidak
dipungkiri kemampuan teknis dalam pekerjaan penting, namun tanpa sikap yang baik
tidak ada alasan yang kuat bagi perusahaan untuk mempertahankan pekerjanya.
Attitude yang baik juga dapat berpengaruh terhadap keberhasilan seorang pegawai,
dimana dengan adanya attitude yang baik maka atas akan menilainya sebagai sosok
yang dapat diberikan tanggung jawab dan dipercaya, sehingga mudah bagi pegawai
tersebut untuk meningkatkan karirnya.

3. Dalam kehidupan kita harus memiliki konsep diri yang kuat dan selalu berpikir
positif terhadap apapun. Apakah dengan konsep diri yang kuat akan mempengaruhi
kehidupan Anda ? Jelaskan !

Jawab:

Konsep diri(Self-Concept) merupakan Pandangan individu tentang dirinya, meliputi


gambaran tentang diri dan kepribadian yang diinginkan, yang diperoleh melalui
pengalaman dan interaksi yang mencakup aspek fisik atau psikologi. Faktor konsep diri
ini sangat penting dalam menentukan keberhasilan hidup seseorang. Dimana konsep
diri yang positif menunjukkan adanya penerimaan diri dengan baik sekali. Individu yang
memiliki konsep diri positif dapat memahami dan menerima sejumlah fakta yang sangat
bermacam-macam tentang dirinya sendiri sehingga menjadi positif hingga bisa
menerima dirinya sendiri apa adanya. Karna seseorang dengan konsep diri positif
ditandai dengan rasa yakin akan kemampuannya dalam mengatasi masalah, merasa
setara dengan orang lain, lalu mampu memperbaiki dirinya sendiri sehingga timbullah
rasa optimisme, percaya diri, berani mencoba hal-hal baru, menyukai tantangan dan
lain-lain. Sebaliknya konsep diri yang negatiflah dapat menjatuhkan kita dari rasa
optimis menjadi pesimis, lalu ketidakpercayadirian muncul, enggan mencoba hal-hal
baru, dan membenci tantangan.
4. Dalam pelaksanaan suatu pekerjaan kadangkala dibutuhkan team work yang solid
agar hasilnya memuaskan dan tepat waktu. Apabila anda sebagai team leader
bagaimana mengajak seluruh tim untuk bekerjasama dan bertanggungjawab
terhadap tugas? Jelaskan !

Jawab:

Fokus pada Tujuan Secara Keseluruhan


Jelaskan rencana jangka panjang perusahaan dan lakukan follow-up secara teratur.
Orang-orang seringkali terlalu fokus pada masalah hari ini dan pekerjaan rutin lainnya
sehingga kehilangan gambaran akan tujuan utama secara keseluruhan. Pada waktu
anggota lainnya sedang berkonsentrasi untuk menyelesaikan masalah, orang lain dapat
mendedikasikan lebih banyak waktunya untuk me-review proses untuk mengeliminasi
masalah-masalah yang mungkin muncul di masa depan.

Definisikan Peran Masing-masing dengan Jelas


Garisbawahi dengan jelas tanggung jawab dan peran masing-masing individu dalam
suatu tim. Hal ini sangat penting untuk menjamin kesuksesan tim. Bila kita mengerti
tugas dan tanggung jawab masing-masing individu dengan baik, maka akan sangat
membantu dalam pelaksanaan kerja sama tim secara kolaboratif. Dukunglah tim Anda
untuk mendefinisikan fungsi mereka masing-masing. Mereka akan mampu untuk
mengambil lebih banyak tanggung jawab apabila mereka berada dalam posisi yang
cocok, dan seseorang dari mereka mungkin akan dapat mengeluarkan bakat baru yang
tidak mereka sadari sebelumnya.

Tetapkan Tujuan
Anggota tim perlu untuk memperhatikan tujuan individu maupun tujuan tim. Dukunglah
mereka untuk menentukan tujuan jangka pendek yang dapat diraih dan dapat diukur,
serta tujuan jangka panjang. Dengan tujuan yang jelas dalam suatu tim dan adanya suatu
kode etik dan aturan tertentu, tim itu akan mulai bisa mengatur dirinya sendiri untuk
mencapai tujuan-tujuan tersebut. Pantauan atau pengawasan dari pihak-pihak ahli atau
senior sangat dibutuhkan untuk menghilangkan atau paling tidak mengurangi sifat-sifat
negatif seperti kemalasan, keterlambatan, serta suka menunda-nunda pekerjaan.
Komunikasikanlah selalu setiap tujuan dengan jelas, dan pastikan setiap anggota tim
mengerti benar-benar setiap tujuan tersebut.

Bagikan Setiap Informasi yang Ada


Setiap informasi yang disembunyikan akan dianggap sebagai gosip atau rumor. Hal ini
akan sangat menurunkan produktivitas dan moral semua anggota tim, bila mereka
menemukan banyak gosip atau informasi-informasi yang tidak jelas berkeliaran di
antara mereka. Terutama dalam masa-masa sulit, atau masa-masa peralihan, bagikan
dan sebarkanlah semua informasi yang memang perlu untuk dikomunikasikan ke semua
anggota tim, dan jangan lupa terus meng-update informasi tersebut sesering mungkin.

Bangunlah Rasa Kepercayaan antar Anggota Tim


Jadilah orang yang dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Hargailah kata-kata Anda
sendiri. Bila Anda adalah seorang pemimpin, dan Anda telah berjanji untuk memberikan
sesuatu kepada anak buah, maka pastikan Anda menepati janji tersebut. Bila Anda
adalah salah satu anggota tim, dan pernah berjanji untuk melakukan sesuatu kepada
sesama anggota tim atau pemimpin Anda, maka pastikan juga Anda menepati janji
tersebut. Perlakukan setiap anggota tim dengan perlakuan yang sama. Jangan ada “anak
emas”, “orang istimewa”, dan lain sebagainya.

Tunjukkan Antusiasme
Antusiasme mudah menular. Selalu bersikap positif, dan penuh harap. Bila mereka
melihat Anda mengharapkan sesuatu dari mereka, maka ada peluang mereka akan
memberikan yang terbaik dan berusaha untuk tidak mengecewakan Anda. Fokuslah
juga pada hal-hal yang dikerjakan dengan benar, dan tidak selalu melihat kesalahan
orang lain saja.

Have Fun
Bangun semangat yang ada di dalam tim untuk selalu dapat memberikan energi yang
tinggi dan semangat untuk terus bersatu. Sediakan waktu untuk tertawa bersama dan
ciptakan suasana yang sesantai mungkin. Tidak ada tujuan yang dapat dicapai dengan
mudah bila suasana kerja sama selalu berada dalam keadaan tegang.

Delegasi
Biasakan untuk bisa menjelaskan apa yang harus dikerjakan dan mungkin bagaimana
cara mengerjakannya (bila diperlukan), lalu biarkan. Lebih baik lagi bila Anda dapat
menjelaskan masalah yang ada dan hasil seperti apa yang Anda inginkan, lalu biarkan
tim Anda mengembangkan caranya sendiri untuk menyelesaikan tugas Anda tersebut.
Percayakan tugas kepada setiap individu dalam tim secara keseluruhan untuk
menyelesaikan tugas-tugasnya sesuai dengan waktu yang telah Anda tetapkan. Bila
sudah ada jadwal untuk me-reviewproyek Anda pada hari Selasa depan, maka jangan
menanyakan hasilnya hari ini. Berilah kepercayaan kepada tim Anda untuk dapat
memenuhi deadline-nya masing-masing.
Terakhir yang penting adalah terus menerus memberikan inspirasi kepada semua
anggota tim Anda. Bila Anda berbicara tentang hal apa pun yang berhubungan dengan
tim, gunakanlah kata “kita” dan bukan kata “saya”. Selamat bekerja sama dalam tim, dan
sukses untuk Anda semua.

5. Dalam pelaksanaan presentasi banyak hal yang mempengaruhi keberhasilan


penyampaian kepada audiens, juga terdapat beberapa hal yang menjadi kendala,
bagaimana cara anda mengoptimalkan tingkat keberhasilan dalam menyajikan sebuah
presentasi? Jelaskan !

Jawab:

Fokus pada Presentasi


 Perhatikan konten presentasi yang akan dibawakan, presentasi yang baik
merupakan keselarasan dari sebuah konten didalamnya dengan tema yang akan
dibawakan.
 Konten tersebut jelas harus to the point, tersusun rapi, runut, masuk alur logika,
sistematis, mengikuti perkembangan jaman, cukup cakupan dan kedalaman
penyajiannya sehingga dapat mendukung tema utama dari presentasi tersebut.
 Selain itu perhatikan mulai dari audio(backsound), visual(layout desig, typography,
warna), hingga media bergerak(animasi, movie) agar konten presentasi semakin
memukau audiens.
Banyak Berlatih
 Mulailah dengan membuat storyline dari presentasi yang akan dibawakan, guna
agar kita bisa melakukan improvisasi sehingga tidak terlalu terlihat text powerpoint
banget.
 Berlatihlah di depan cermin, perhatikan ekspresi dan intonasi saat kita
membawakan presentasi tersebut.
 Cobalah untuk merekamnya dalam bentuk video ataupun audio, bandingkan dan
evaluasilah kekurangan dari pembawaan diri kita terhadap presentasi tersebut.
Berpenampilan Baik
Cara ini juga akan memukau perhatian audiens dalam sebuah presentasi, karna
keberhasilan sebuah presentasi adalah cerminan dari diri kita sendiri, apabila kita
berpenampilan baik maka cerminan diri kita akan tampak terlihat baik juga, begitupun
sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai