Anda di halaman 1dari 40

BAB I PENDAHULUAN 1.1.

Latar Belakang Sebuah perangkat lunak dalam kehidupan ini merupakan hal yang penting agar dapat memudahkan kita melakukan atau membuat sesuatu. Misalnya saja perangkat lunak seperti microsoft access, yang digunakan untuk membuat database, sehingga memudahkan kita dalam membuat suatu laporan tentang pengolahan nilai, pengolahan harga barang, pengolahan gaji karyawan, dan lain sebagainya. Microsoft Access adalah suatu aplikasi yang dapat membantu kita membuat sebuah aplikasi database dalam waktu yang relatif singkat. Biasanya digunakan untuk pembuatan aplikasi-aplikasi yang kecil. Misalnya Program untuk kasir di koperasi, penjualan untuk toko dan lain sebagainya. Kali ini saya akan membahas database di tempat fitness & gym. Seperti yang kita ketahui, Kata Gymnastic berasal dari Yunani Kuno, yang berarti suatu sarana yang baik untuk pendidikan melatih fisik dan intelektual orang muda. Di ruang gymnasium inilah pemuda-pemuda dilatih fisiknya untuk menanamkan rasa disiplin dan sportif di dalam berlagak di lomba olahraga. Bagi sebagian orang yang namanya gymnasium, yang terbayang adalah suatu ruangan yang dipenuhi oleh manusia-manusia berbadan kekar yang tengah melatih ototototnya dengan peralatan pembentuk badan yang serba modern serta didampingi instruktur yang juga berbadan atletis. Padahal, Gym dalam arti yang lebih luas memiliki makna ruang atau gedung olahraga. Singkat kata, Gym adalah suatu wadah bagi mereka yang ingin menyegarkan badan dengan melakukan olahraga, yang dapat melenturkan tubuh, mengencangkan otot dan membuat tubuh menjadi kekar. Seiring makin kompleksnya jenis aktivitas olahraga, kini pengertian Gym lebih jauh sebagai media yang menawarkan bermacam-macam solusi, mulai dari

pg. 1

konsultasi kesehatan, pemilihan olahraga yang tepat juga mencoba mengatasi permasalahan bentuk badan. 1.2. Batasan Masalah Adapun batasan masalah dari makalah ini, yaitu membuat tabel, membuat query, membuat form, dan membuat report dari data-data yang terkumpul dari tempat fitness & gym. 1.3. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari makalah ini, yaitu: 1. 2. 3. Bagaimana membuat Table dari data-data yang terkumpul? Bagaimana membuat Query dari data-data yang terkumpul? Bagaimana membuat Relationship dari data-data yang terkumpul?

1.4. Tujuan 1. 2. 3. 4. Menampilkan hasil pembuatan Table dari data-data yang terkumpul. Menampilkan hasil Query dari data-data yang terkumpul. Menampilkan hasil Relationship dari data-data yang terkumpul. Mempermudah dalam pencarian data dan informasi tentang Fitness & Gym

pg. 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Basis Data Basis data adalah sekumpulan data yang saling berhubungan secara logikal,dirancang untuk memenuhi kebutuhan organisasi (Connolly dan Begg, 2005, p15). Sedangkan sistem basis data adalah sekumpulan aplikasi program yang berinteraksi dengan basis data melalui DBMS dan basis data itu sendiri (Connolly dan Begg, 2005, p4). Basis data adalah sekumpulan data dari persisten yang digunakan oleh aplikasi sistem dari perusahaan (C.J. Date, 2000, p2). Sedangkan sistem basis data pada dasarnya merupakan suatu sistem penyimpanan record yang terkomputerisasi. Sistem basis data terdiri dari empat komponen, yaitu: data, hardware, software, pengguna (C.J. Date, 2000, p5). Dari sumber-sumber definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa basis data adalah sekumpulan relasi data persisten yang secara logika terhubung dimana data tersebut merupakan deskripsi dari satu atau lebih aktivitas dari organisasi yang bersangkutan yang digunakan oleh aplikasi sistem perusahaan yang dibagi dan saling berhubungan yang dirancang demi memenuhi kebutuhan organisasi. Sedangkan sistem basis data dapat disimpulkan sebagai sekumpulan aplikasi program yang saling berinteraksi dengan basis data melalui DBMS dan basis data itu sendiri dan juga merupakan suatu sistem penyimpanan record yang sudah terkomputerisasi. 2.2. Database Management System (DBMS) 2.2.1. Definisi DBMS DBMS adalah salah satu sistem perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan , membuat, memelihara, dan mengendalikan akses terhadap sistem basis data (Connolly dan Begg, 2005, p16). DBMS adalah perangkat lunak yang menangani semua berkas ke basis data (C.J. Date, 2000, p43). Dari definisi - definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa DBMS adalah suatu sistem perangkat lunak yang didesain untuk

pg. 3

menangani pengelolaan dan penggunaan dari suatu kumpulan data, serta memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan, membuat, memelihara, dan mengendalikan akses terhadap sistem basis data. 2.2.2. Fungsi-fungsi dasar DBMS Menurut C.J. Date (2000,p44-p46), ada beberapa fungsi-fungsi dasar yang harus didukung oleh DBMS adalah: 1. Pendefinisian data (data definition) DBMS harus dapat menerima pendefinisian data (skema eksternal, skema konseptual, dan semua asosiasi pemetaan) dari sumber dan mengkonversikan ke dalam bentuk objek yang sesuai. 2. Manipulasi data (data manipulation) DBMS harus dapat menangani permintaan untuk mengambil, memperbaharui atau menghapus data yang sudah ada di basis data, maupun menambah data baru ke dalam basis data. 3. Optimalisasi dan eksekusi (optimization and execution) Permintaan Data Manipulation Language (DML) harus diproses dikomponen pengoptimalisasi yang bertujuan untuk menentukan cara yang efisien untuk implementasi permintaan. Permintaan yang telah dioptimalisasi kemudian dieksekusi di bawah kendali re-time manager. 4. Keamanan dan integritas data (data security and integrity) DBMS harus mengawasi permintaan pengguna dan menolak gangguan yang dapat membahayakan keamanan dan integrity constraint yang sudah ditentukan oleh Database Administrator (DBA). 5. Perbaikan data dan konkurensi (data recovery and concurrency)

pg. 4

DBMS yang dapat juga disebut Transaction Processing Monitor (TP Monitor) harus melakukan kendali perbaikan dan konkurensi. 6. Kamus data (data dictionary) Kamus data berisi data mengenai data adalah definisi dari objek lain di sistem. Semua skema dan pemetaan, berbagai sistem keamanan, dan integrity constraint akan disimpan, baik di sumber maupun bentuk objek di dalam kamus data. 7. Kinerja (performance) DBMS harus dapat mengerjakan semua tugas seefektif mungkin. 2.2.3. Keuntungan dan Kelemahan DBMS Keuntungan Database Management System menurut Connolly dan Begg (2005, p26-p29), antara lain: 1. Pengendalian redudansi data (control of data redundancy) Pendekatan basis data berupaya untuk menghilangkan redundansi dengan mengintegrasikan file sehingga beberapa salinan dari data yang sama tidak tersimpan. Namun, pendekatan basis data tidak sepenuhnya menghilangkan redundansi, tetapi mengendalikan jumlah redundansi yang melekat dalam basis data. Sebagai contoh, ketika kita menyimpan data yang sama untuk properti sewa dan pelanggan didalam Penjualan dan Departemen Kontrak, data tersebut mungkin saja redundan. 2. Konsistensi data (data consistency) Dengan menghilangkan atau mengendalikan redundansi, kita mengurangi resiko terjadinya ketidakkonsistenan. Jika item data disimpan hanya sekali didalam basis data, setiap update dari data

pg. 5

tersebut dilakukan hanya sekali dan data yang baru langsung tersedia untuk semua pengguna. Jika item data disimpan lebih dari sekali, sistem dapat memastikan bahwa semua salinan dari item data tersebut tetap konsisten. Sayangnya, banyak dari DBMSs saat ini tidak secara otomatis memastikan konsistensi data. 3. Informasi untuk jumlah data yang sama (more information from the same amount of data ) Dengan adanya integrasi data operasional, maka memungkinkan organisasi untuk memperoleh informasi tambahan dari data yang sama. 4. Berbagi data (sharing of data) Umumnya, file dimiliki dan digunakan oleh seseorang atau suatu departemen. Di sisi lain, basis data dimiliki keseluruhan organisasi dan dapat dibagi oleh semua pengguna yang berwenang. Dengan cara ini, semakin banyak pengguna yang berbagi semakin banyak pula datanya. Selain itu, aplikasi baru dapat dibangun diatas data yang sudah ada dalam basis data dan hanya menambahkan data yang belum tersimpan didalam basis data. Aplikasi baru juga dapat bergantung pada fungsi yang disediakan oleh DBMS, seperti definisi dan manipulasi data, kontrol pemulihan, daripada harus menyediakan fungsi-fungsi itu sendiri. 5. Meningkatkan integritas data (improved data integrity) Integritas basis data mengacu pada validitas dan konsistensi data yang tersimpan. Integritas biasanya dinyatakan dalam persyaratan dari constraints, yang merupakan aturan konsistensi yang tidak boleh dilanggar oleh basis data. Constraints dapat berlaku untuk item data dalam single record atau hubungan antara record. Sebagai contoh, sebuah batasan integritas dapat menyatakan bahwa gaji karyawan tidak dapat lebih besar dari $40,000 atau jumlah cabang yang berada

pg. 6

dalam catatan karyawan mewakili cabang dimana karyawan bekerja, harus sesuai dengan kantor cabang yang ada. Integrasi memungkinkan DBA untuk menetapkan dan DBMS untuk menerapkan integrity constraints. 6. Meningkatkan keamanan (improved security) Keamanan basis data adalah perlindungan basis data dari pengguna yang tidak berhak. Tanpa tindakan keamanan yang cocok, integrasi membuat data lebih rentan daripada file berbasis sistem. Namun, integrasi memungkinkan DBA untuk menetapkan dan DBMS untuk menegakkan keamanan basis data. Hal ini dapat berupa username dan password untuk mengidentifikasi orang yang berwenang untuk menggunakan basis data. Akses data oleh pengguna yang berwenang mungkin dibatasi oleh jenis operasi (retrieval, insert, update, delete). Sebagai contoh, DBA memiliki akses ke semua data didalam basis data, seorang manajer cabang dapat memiliki akses ke semua data yang berhubungan dengannya atau kantor cabangnya, dan seorang asisten penjualan mungkin memiliki akses ke semua data yang berhubungan dengan properti tetapi tidak memiliki akses ke data sensitif seperti rincian gaji karyawan.

7.

Penegakan standar (enforcement of standards) Integrasi memungkinkan DBA untuk menetapkan dan menegakkan standar yang diperlukan. Hal ini dapat mencakup departemen, organisasi, standar nasional atau internasional untuk hal-hal seperti format data untuk memfasilitasi pertukaran data antara sistem, konvensi penamaan, standar dokumentasi, update prosedur, dan aturan akses.

8.

Ekonomi skala (economy of scale)

pg. 7

Menggabungkan semua data operasional organisasi ke dalam satu basis data dan membuat aplikasi yang bekerja pada salah satu sumber data dapat menghasilkan penghematan biaya. Dalam kasus ini, anggaran yang biasanya akan dialokasikan untuk masing-masing departemen untuk pengembangan dan pemeliharaan sistem berbasis file yang dapat digabungkan, mungkin mengakibatkan total biaya yang lebih rendah, yang menyebabkan ekonomi skala. Anggaran gabungan dapat digunakan untuk membeli konfigurasi sistem yang lebih cocok dengan kebutuhan organisasi. Hal ini bisa terdiri dari satu komputer yang besar, kuat atau jaringan komputer yang lebih kecil. 9. Keseimbangan ketentuan yang bertentangan (balance of conflicting requirements) Setiap pengguna atau departemen memiliki kebutuhan yang mungkin bertentangan dengan kebutuhan pengguna lain. Basis data berada dibawah kontrol DBA, DBA dapat membuat keputusan tentang desain dan penggunaan operasional dari basis data yang menyediakan penggunaan sumber daya terbaik bagi organisasi secara keseluruhan. Keputusan ini akan memberikan performa yang optimal untuk aplikasi penting. 10. Meningkatkan aksesibilitas dan respon data (improved data accessibility and responsiveness) Sebagai hasil integrasi, data yang melintasi batas-batas departemental secara langsung diakses oleh pengguna akhir. Hal ini menyediakan sistem dengan fungsionalitas yang lebih, misalnya, akan digunakan untuk menyediakan layanan yang lebih baik kepada pengguna akhir atau klien organisasi. Banyak DBMS menyediakan bahasa query yang memungkinkan pengguna untuk mengajukan pertanyaan ad-hoc yang menghasilkan informasi yang diperlukan langsung di terminal mereka tanpa memerlukan programmer.

pg. 8

11. Meningkatkan produktivitas (increased productivity) DBMS menyediakan penanganan semua file tingkat rendah secara rutin yang khas didalam program aplikasi. Penyediaan fungsi ini memungkinkan programmer untuk berkonsentrasi pada fungsi spesifik yang dibutuhkan oleh pengguna tanpa harus khawatir tentang implementasi rincian tingkat rendah. Banyak DBMS yang juga menyederhanakan pengembangan aplikasi basis data. Hasilnya produktivitas programmer meningkat dan mengurangi waktu pengembangan. 12. Meningkatan pemeliharaan melalui independensi data (improved maintenance through data independence) Dalam sistem berbasis file, deskripsi data dan logika untuk mengakses data yang dibangun ke dalam setiap program aplikasi, membuat program bergantung pada data. Perubahan pada struktur data, misalnya membuat alamat iklan 41 karakter, bukan 40 karakter atau perubahan dengan cara data disimpan pada disk, dapat memerlukan perubahan yang substansial (besar) untuk program yang dipengaruhi oleh perubahan. Sebaliknya, DBMS yang memisahkan deskripsi data yang dikenal sebagai independensi data. Penyediaan independensi data menyederhanakan pemeliharaan aplikasi basis data. 13. Meningkatkan konkurensi (increased concurrency) Dalam beberapa sistem berbasis file, jika dua atau lebih pengguna diperbolehkan untuk mengakses file yang sama secara bersamaan kemungkinan akses tersebut akan mengganggu satu sama lain. Hal ini mengakibatkan hilangnya informasi atau bahkan hilangnya integritas. Banyak DBMSs mengelola akses basis data bersamaan dan memastikan masalah tersebut tidak dapat terjadi.

pg. 9

14. Meningkatkan cadangan dan pemulihan layanan (improved backup and recovery services) Banyak sistem berbasis file meletakkan tanggung jawab pada pengguna untuk memberikan langkah-langkah untuk melindungi data dari kegagalan sistem komputer atau program aplikasi. Hal ini bisa berarti mengambil backup data, apabila terjadi kegagalan, cadangan dipulihkan dan pekerjaan yang telah terjadi sejak backup yang hilang dan harus dimasukkan kembali. Sebaliknya, DBMS modern menyediakan fasilitas untuk meminimalkan jumlah pengolahan data yang hilang setelah kegagalan. Kelemahan penggunaan DBMS antara lain sebagai berikut (Connolly dan Begg, 2005, p695-p696) : 1. Kompleksitas (complexity) Keinginan untuk membuat DBMS yang baik akan membuat DBMS tersebut menjadi perangkat lunak yang kompleks. Perancang dan pembuat basis data, pengelola data dan basis data, serta pengguna akhir harus memahami fungsionalitasnya agar dapat memperoleh keuntungan dari DBMS tersebut. Apabila terjadi kesalahan dalam mengerti, sistem akan menghasilkan rancangan yang buruk yang akhirnya akan berdampak buruk bagi suatu organisasi atau perusahaan. 2. Ukuran (size) Fungsionalitas yang kompleks membuat DBMS menjadi perangkat lunak yang memiliki ukuran besar dan membutuhkan tempat yang besar pula di memori agar dapat bekerja secara efisien. 3. Biaya DBMS (cost of DBMS) Biaya DBMS bervariasi sesuai dengan lingkungan dan fungsionalitas yang disediakan. Selain itu ada juga biaya perawatan per tahun.

pg. 10

4. Biaya tambahan untuk perangkat keras (additional hardware cost) Tempat penyimpanan untuk DBMS dan basis data yang dibutuhkan mengakibatkan biaya tambahan. Selain itu, untuk menghasilkan kinerja yang diinginkan, maka mungkin pembelian mesin yang lebih besar dibutuhkan bahkan mungkin sebuah mesin tersendiri untuk menjalankan DBMS. 5. Biaya konversi (cost of conversion) Alam beberapa situasi, biaya DBMS dan tambahan perangkat keras (hardware) bisa tidak sebanding dengan biaya untuk mengkonversikan aplikasi yang sudah ada untuk berjalan pada DBMS yang baru dan perangkat kerasnya (hardware). Biaya ini termasuk biaya pelatihan karyawan untuk menggunakan sistem yang baru, dan kemungkinan mempekerjakan karyawan ahli untuk membantu konversi dan menjalankan sistem. 6. Kinerja (performance) DBMS ditulis menjadi lebih umum untuk mendukung banyak aplikasi. Akibatnya beberapa aplikasi bisa tidak berjalan dengan kecepatan yang seharusnya. 7. Dampak yang lebih besar dari kegagalan (higher impact of a failure) Sumber data yang tersentralisasi meningkatkan kerentanan dari sistem. Sejak semua pengguna dan aplikasi bergantung kepada ketersediaan dalam DBMS, kegagalan dari beberapa komponen bisa mengakibatkan operasi terhenti. 2.3. Pengertian Ms.Access Microsoft Access (atau Microsoft Office Access) adalah sebuah program aplikasi basis data komputer relasional yang ditujukan untuk kalangan rumahan dan perusahaan kecil hingga menengah. Aplikasi ini merupakan anggota dari beberapa aplikasi Microsoft Office, selain tentunya Microsoft Word, Microsoft

pg. 11

Excel, dan Microsoft PowerPoint. Aplikasi ini menggunakan mesin basis data Microsoft Jet Database Engine, dan juga menggunakan tampilan grafis yang intuitif sehingga memudahkan pengguna. Versi terakhir adalah Microsoft Office Access 2007 yang termasuk ke dalam Microsoft Office System 2007. Microsoft Access dapat menggunakan data yang disimpan di dalam format Microsoft Access, Microsoft Jet Database Engine, Microsoft SQL Server, Oracle Database, atau semua kontainer basis data yang mendukung standar ODBC. Para pengguna/programmer yang mahir dapat menggunakannya untuk mengembangkan perangkat lunak aplikasi yang kompleks, sementara para programmer yang kurang mahir dapat menggunakannya untuk mengembangkan perangkat lunak aplikasi yang sederhana. Access juga mendukung teknik-teknik pemrograman berorientasi objek, tetapi tidak dapat digolongkan ke dalam perangkat bantu pemrograman berorientasi objek. 2.4. Sejarah Ms.Access Mcrosoft merilis Microsoft Access 1.0 pada bulan November 1992 dan dilanjutkan dengan merilis versi 2.0 pada tahun 1993. Microsoft menentukan spesifikasi minimum untuk menjalankan Microsoft Access 2.0 adalah sebuah komputer dengan sistem operasi Microsoft Windows 3.0, RAM berkapasitas 4 megabyte (6 megabyte lebih disarankan) dan ruangan kosong hard disk yang dibutuhkan 8 megabyte (14 megabyte lebih disarankan). Versi 2.0 dari Microsoft Access ini datang dengan tujuh buah disket floppy 3 inci berukuran 1.44 megabyte. Perangkat lunak tersebut bekerja dengan sangat baik pada sebuah basis data dengan banyak record tapi terdapat beberapa kasus di mana data mengalami kerusakan. Sebagai contoh, pada ukuran basis data melebihi 700 megabyte sering mengalami masalah seperti ini (pada saat itu, memang hard disk yang beredar masih berada di bawah 700 megabyte). Buku manual yang dibawanya memperingatkan bahwa beberapa kasus tersebut disebabkan oleh driver perangkat yang kuno atau konfigurasi yang tidak benar.

pg. 12

Nama kode (codename) yang digunakan oleh Access pertama kali adalah Cirrus yang dikembangkan sebelum Microsoft mengembangkan Microsoft Visual Basic, sementara mesin pembuat form antarmuka yang digunakannya dinamakan dengan Ruby. Bill Gates melihat purwarupa (prototype) tersebut dan memutuskan bahwa komponen bahasa pemrograman BASIC harus dikembangkan secara bersama-sama sebagai sebuah aplikasi terpisah tapi dapat diperluas. Proyek ini dinamakan dengan Thunder. Kedua proyek tersebut dikembangkan secara terpisah, dan mesin pembuat form yang digunakan oleh keduanya tidak saling cocok satu sama lainnya. Hal tersebut berakhir saat Microsoft merilis Visual Basic for Applications (VBA). 2.5. Penggunaan Ms. Access Microsoft Access digunakan kebanyakan oleh bisnis-bisnis kecil dan menengah, di dalam sebuah organisasi yang kecil bahkan mungkin juga digunakan oleh perusahaan yang cukup besar, dan juga para programmer untuk membuat sebuah sistem buatan sendiri untuk menangani pembuatan dan manipulasi data. Access juga dapat digunakan sebagai sebuah basis data untuk aplikasi Web dasar yang disimpan di dalam server yang menjalankan Microsoft Internet Information Services (IIS) dan menggunakan Microsoft Active Server Pages (ASP). Meskipun demikian, penggunaan Access kurang disarankan, mengingat telah ada Microsoft SQL Server yang memiliki kemampuan yang lebih tinggi. Beberapa pengembang aplikasi profesional menggunakan Microsoft Access untuk mengembangkan aplikasi secara cepat (digunakan sebagai Rapid Application Development/RAD tool), khususnya untuk pembuatan purwarupa untuk sebuah program yang lebih besar dan aplikasi yang berdiri sendiri untuk para salesman. Microsoft Access kurang begitu bagus jika diakses melalui jaringan sehingga aplikasi-aplikasi yang digunakan oleh banyak pengguna cenderung menggunakan solusi sistem manajemen basis data yang bersifat klien/server. Meskipun demikian, tampilan muka Access (form, report, query, dan kode Visual

pg. 13

Basic) yang dimilikinya dapat digunakan untuk menangani basis data yang sebenarnya diproses oleh sistem manajemen basis data lainnya, seperti halnya Microsoft Jet Database Engine (yang secara default digunakan oleh Microsoft Access), Microsoft SQL Server, Oracle Database, dan beberapa produk lainnya yang mendukung ODBC. 2.6. Fitur Ms. Access Salah satu keunggulan Microsoft Access dilihat dari perspektif programmer adalah kompatibilitasnya dengan bahasa pemrograman Structured Query Language (SQL); query dapat dilihat dan disunting sebagai statemen-statemen SQL, dan statemen SQL dapat digunakan secara langsung di dalam Macro dan VBA Module untuk secara langsung memanipulasi tabel data dalam Access. Para pengguna dapat mencampurkan dan menggunakan kedua jenis bahasa tersebut (VBA dan Macro) untuk memprogram form dan logika dan juga untuk mengaplikasikan konsep berorientasi objek. Microsoft SQL Server DeskAlvaro Engine (MSDE) 2000, yang merupakan sebuah versi mini dari Microsoft SQL Server 2000, dimasukkan ke dalam Office XP Developer Edition dan dapat digunakan oleh Microsoft Access sebagai alternatif dari Microsoft Jet Database Engine. Tidak seperti sebuah sistem manajemen basis data relasional yang komplit, Microsoft JET Database Engine tidak memiliki fitur trigger dan stored procedure. Dimulai dari Microsoft Access 2000 yang menggunakan Microsoft Jet Database Engine versi 4.0, ada sebuah sintaksis yang mengizinkan pembuatan kueri dengan beberapa parameter, dengan sebuah cara seperi halnya sebuah stored procedure, meskipun prosesur tersebut dibatasi hanya untuk sebuah pernyataan tiap prosedurnya. Access juga mengizinkan form untuk mengandung kode yang dapat dieksekusi ketika terjadi sebuah perubahan terhadap tabel basis data, seperti halnya trigger, selama modifikasi dilakukan hanya dengan menggunakan form tersebut, dan merupakan sesuatu hal yang umum untuk menggunakan kueri yang akan diteruskan (pass-through dan teknik lainnya di dalam Access untuk menjalankan stored procedure di dalam RDBMS yang mendukungnya.

pg. 14

Dalam berkas Access Database Project (ADP) yang didukung oleh Microsoft Access 2000 dan yang selanjutnya, fitur-fitur yang berkaitan dengan basis data berbeda dari versi format/struktur data yang digunakan Access (*.MDB), karena jenis berkas ini dapat membuat koneksi ke sebuah basis data MSDE atau Microsoft SQL Server, ketimbang menggunakan Microsoft JET Database Engine. Sehingga, dengan menggunakan ADP, adalah mungkin untuk membuat hampur semua objek di dalam server yang menjalankan mesin basis data tersebut (tabel basis data dengan constraints dan trigger, view, stored procedure, dan UDF). Meskipun demikian, yang disimpan di dalam berkas ADP hanyalah form, report, macro, dan modul, sementara untuk tabel dan objek lainnya disimpan di dalam server basis data yang membelakangi program tersebut. 2.7. Pengembangan dengan Ms. Access Access mengizinkan pengembangan yang relatif cepat karena semua tabel basis data, kueri, form, dan report disimpan di dalam berkas basis data miliknya (*.MDB). Untuk membuat Query, Access menggunakan Query Design Grid, sebuah program berbasis grafis yang mengizinkan para penggunanya untuk membuat query tanpa harus mengetahui bahasa pemrograman SQL. DI dalam Query Design Grid, para pengguna dapat memperlihatkan tabel basis data sumber dari query, dan memilih field-field mana yang hendak dikembalikan oleh proses dengan mengklik dan menyeretnya ke dalam grid. Join juga dapat dibuat dengan cara mengklik dan menyeret field-field dalam tabel ke dalam field dalam tabel lainnya. Access juga mengizinkan pengguna untuk melihat dan memanipulasi kode SQL jika memang diperlukan. Bahasa pemrograman yang tersedia di dalam Access adalah Microsoft Visual Basic for Applications (VBA), seperti halnya dalam beberapa aplikasi Microsoft Office. Dua buah pustaka komponen Component Object Model (COM) untuk mengakses basis data pun disediakan, yakni Data Access Object (DAO),

pg. 15

yang hanya terdapat di dalam Access 97, dan ActiveX Data Objects (ADO) yang tersedia dalam versi-versi Access terbaru. 2.8. Cara Menggunakan Ms. Access 2.8.1. Membuat Tabel Untuk membuat tabel terlebih dahulu kita membuka lembar kerja dari microsoft access. Caranya, yaitu: Klik Start Pilih All Programs Pilih Microsoft Office Pilih Microsoft Office Access 2007 Atau dengan cara lain: Klik pada icon Microsoft Office (MS) Access 2007 yang ada pada deskAlvaro. Untuk membuat database baru, maka ikuti langkah berikut:

pg. 16

Setelah halaman utama terbuka maka klik blank database, seperti pada gambar. Ketik nama file dalam kotak File Name.Jika anda tidak mengetik apapun, Access akan menambahkannya untuk anda. Lokasi file bawaannya adalah sebagai berikut : Microsoft Windows Vista C:\Users\user name\Documents atau Microsoft Windows Server 2003 atau Microsoft Windows XP C:\Documents and Settings\user name\My Documents. Untuk mengubah lokasi penyimpanan file, klik Browse di sebelah kotak File Name, anda bisa memilih lokasi yang baru, dan kemudian klik OK. Klik Create

Maka akan muncul lembar kerja seperti di atas. Untuk membuat tabel lakukan langkah berikut: Pilih View, lalu klik Design View

pg. 17

Isikan nama tabel, lalu klik OK. Isi nama field, lalu tentukan tipe datanya. Selanjutnya tentukan ukuran field pada kolom dibawahnya.

Keterangan: Field Name : Fungsinya untuk memasukkan nama-nama field dari suatu tabel. Record : Isi dari field atau atribut yang saling berhubungan yang menempati bagian baris. DataType : Text : Merupakan tipe data yang sering digunakan ( Alfabetic dan Numeric). Panjang maksimumnya 255. Number : Hanya digunakan untuk menyimpan data numerik. Date/Time : Digunakan untuk menyimpan nilai tanggal dan jam. Panjang maksimumnya 8 karakter. Memo : Mampu menampung nilai sampai 65535 karakter. Currency : Sering digunakan untuk nilai mata uang. AutoNumber : Berisi angka urut yang sudak ditetapkan oleh Access yang muncul secara otomatis dan nilainya tidak dapat diubah. Yes/No : Berisi dua nilai saja yaitu Yes/No atau True/false dan On/Off.

pg. 18

OLE Object : Digunakan untuk eksternal objek. Misalnya gambar,suara, dan sebagainya.

Hyperlink : Gabungan dari Text dan Numerik yang disimpan dalam bentuk Text. Digunakan untuk manyimpan pointer ke situs web.

Lookup Wizard : Untuk memilih sebuah nilai dari tabel lain atau List Box atau Combo Box.

Setelah selesai, simpan tabel, klik ikon Save atau tombol Ctrl+S.

Untuk mengisi tabel ketikan data data yang diperlukan sesuai dengan fieldnya. Setelah selesai simpan data tersebut.

2.8.2. Membuat Query Query bisa diartikan sebagai pernyataan atau permintaan untuk memproses table yang ada. Query adalah bahasa untuk melakukan manipulasi terhadap database. Digunakan untuk menampilkan, mengubah, dan menganalisa sekumpulan data. Query dibedakan menjadi 2, yaitu : a) DDL (Data Definition Language) digunakan untuk membuat atau mendefinisikan obyek-obyek database seperti membuat tabel, relasi antar tabel dan sebagainya. b) DML (Data Manipulation Language) digunakan untuk manipulasi database, seperti : menambah, mengubah atau menghapus data serta mengambil informasi yang diperlukan dari database. Untuk membuat Query lakukan langkah langkah sebagai berikut :

pg. 19

Pilih Create, klik Query Wizard. Kemudian pilih Simple Query Wizard, lalu klik OK. Selanjutnya pilih Tabel, lalu pilih field yang akan digunakan, lalu klik tombol >. Selanjutnya klik Next berikutnya isi judul query dan klik Finish.

2.8.3. Membuat Form Untuk membuat form, maka ikuti langkah berikut: Pilih menu Create Klik Form Selanjutnya akan muncul sebuah form yang berisi tabel tabel berdasarkan relasinya. Untuk melihat data selanjutnya, klik ikon Next yang terletak pada bagian bawah halaman. Untuk menambah, mengubah, dan menghapus data melalui form, lakukanlah langkah langkah berikut: Klik Format, Klik View, lalu pilih Form View. Untuk menambah data. Pada tab Home, klik New, ketikan data baru pada form, lalu klik Save. Untuk mengubah data. Pilih record yang akan diubah, lalu ubah datanya, kemudian klik Save. Untuk menghapus data. Pilih record yang akan dihapus, lalu klik tanda panah pada Delete, lalu pilih Delete Record. Selanjutnya klik Yes pada konfirmasi yang muncul.

pg. 20

2.8.4. Membuat dan Mencetak Laporan ( Report ) Untuk membuat report maka ikuti langkah berikut: Pada tab Create, klik Report. Maka akan tampil halaman report. Untuk mencetak, pada tab Home pilih View, kemudian klik Print Preview. Selanjutnya atur halaman cetak, lalu klik Print. 2.8.5. Table Relationship Table Relationship adalah relasi atau hubungan antara beberapa tabel. Relasi antar tabel dihubungkan oleh primary key dan foreign key. Untuk membuat relationship maka masing-masing tabel harus memiliki primary key dan foreign key untuk dapat menghubungkan antara tabel induk dengan tabel anak. Sehingga diperlukan teknik normalisasi terlebih dahulu sebelum membuat relationship antar tabel. Normalisasi merupakan proses pengelompokkan data elemen menjadi tabel yang menunjukkan entitas dan relasinya. Primary Key Tabel memiliki primary key, yaitu suatu atribut yang tidak hanya mengidentifikasi secara unik suatu kejadian tetapi juga mewakili setiap kejadian dari suatu entitas. Foreign Key Foreign key adalah atribut yang melengkapi relationship dan menunjukkan hubungan antara tabel induk dengan tabel anak. Foreign key ditempatkan pada tabel anak. 2.9. Pengertian Fitness Fitness adalah sebuah jenis olahraga kebugaran, dimana dengan melakuan olahraga ini kita bisa mendapatkan tubuh yang sehat dan kita juga dapat mendapatkan tubuh yang atletis.

pg. 21

Olahraga ini merupakan oleh raga yang memiliki aturannya sendiri dalam setiap gerakan yang akan dilakukan oleh kita tergantung pada apa yang mau kita inginkan seperti : pembentukan otot kaki, otot tangan, otot perut, otot dada, dan sebagainya. Olahraga ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu melalui peralatan khusus atau tanpa menggunkan peralatan tergantung pada kebutuhan.

pg. 22

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat fakta-fakta yang di kumpulkan secara jelas selanjutnya diolah, dianalisis, dan di teliti untuk digunakan dalam penulisan laporan tugas akhir. 3.1.1. Sejarah Perusahaan ALVARO GYM perusahaan yang bergerak dibidang jasa dimana kegiatannya menjual jasa kepada para konsumen. ALVARO GYM berdiri pada tanggal 15 Juli 2012 dan pada saat itu masih memakai 13 unit peralatan, dan memiliki anggota yang masih belum begitu banyak. Dan setelah itu pada tahun yang sama menambah 7 unit peralatannya menjadi 20 unit. Seiring bertambahnya waktu ALVARO GYM mulai berkembang dan dikenal dimasyaratat luas, jumlah keanggotaannyapun semakin meningkat. Pada tahun 2013 ini rencananya ALVARO GYM akan mempersebar tempat usahanya dan untuk kedepannya ALVARO GYM akan terus berkembang. 3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan Visi dan Misi merupakan suatu tujuan yang menjadikan setiap perusahaan dapat bersaing, dan memiliki kualitas dalam menjalankan usahanya. Tanpa Visi dan Misi suatu perusahaan tidak akan berkembang dan bersaing dalam menjalankan usahanya. 3.1.2.1. Visi Perusahaan Visi yang diembankan oleh perusahaan ALVARO GYM adalah: Membantu meningkatkan kesehatan masyarakat luas

pg. 23

3.1.2.2. Misi Perusahaan Misi ALVARO GYM adalah Berkembang dan terus meningkatkan pelayanan yang berkualitas. 3.1.3. Struktur Organisasi
Dewan Penasihat

Pimpinan

Administrasi

Instruktur Fitness

Instruktur Aerobic

Gambar 3.1. Struktur Organisasi ALVARO GYM 3.1.4. Deskripsi Tugas 1. Dewan Penasihat Memantau perkembangan perusahaan dan memberikan saran kepada pimpinan sekaligus kepada staff. 2. Pimpinan Bertugas untuk mengatur seluruh management baik perusahaan dalam strategi pengembangan maupun pemasarannya dan bertanggung jawab penuh untuk memberikan laporan terakhir kepada dewan penasihat. 3. Administrasi Bertugas mencatat segala transaksi-transaksi di perusahaan sepertitransaksi penyewaan, pendaftaran anggota,

pg. 24

perpanjangan keanggotaan, penjualan dan pembelian suplemen-suplemen, serta perbaikan dalam kesalahankesalahan transaksi dan mempertanggung jawabkan seluruh laporan kepada pimpinan. 4. Instruktur Fitness Bertugas memberi pembinaan dan pengarahan mengenai teknik-teknik dalam olahraga fitness kepada anggotanya dan memberikan usulan untuk pengembangan .fitness dilapangan kepada pimpinan. 5. Instruktur Aerobic Bertugas memberi pembinaan dan pengarahan mengenai teknik-teknik dalam olahraga Aerobic kepada anggotanya dan memberikan usulan untuk pengembangan aerobic dilapangan kepada pimpinan. 3.2. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam pelaksanaan pembuatan tugas akhir ini terdiri metode pengumpulan data, metode pendekatan dan pengembangan sistem 3.2.1. Desain Penelitian Dalam melakukan suatu penelitian perlu dilakukan perencanaan penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis. Dalam perancangan sistem ini digunakan metode deskriptif, metode ini tujuannya adalah untuk membuat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pada suatu objek penelitian tertentu yang hanya menggambarkan dan meringkaskan berbagai kondisi, situasi atau berbagai variable.

pg. 25

Data deskriptif pada umumnya dikumpulkan melalui metode pengumpulan data, yaitu wawancara atau metode observasi. Dalam perancangan sistem digunakan pendekatan prototype. Pengertian prototyping menurut Jogiyanto (2003: 252) adalah proses pengembangan suatu prototype secara cepat untuk digunakan terlebih dahulu dan ditingkatkan terus menerus sampai didapatkan sistem yang utuh. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan jasa dimana data yang diteliti adalah proses transaksi pelayanan yang ada di ALVARO GYM. 3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang penulis lakukan dalam penelitian ini yaitu menggunakan data primer dan data sekunder, berikut penjelasannya: 3.2.2.1. Sumber Data Primer Sumber data primer yaitu data atau suatu informasi yang diperoleh dan didapat oleh penulis langsung dari sumber sumber pertama, baik individu atau sekelompok bagian dari objek yang akan diteliti, dalam hal ini adalah pekerja di ALVARO GYM. 1. Observasi Suatu cara untuk mendapatkan data dengan mengadakan pengamatan dan penelitian secara langsung di instansi tempat penelitian dilakukan yakni di ALVARO GYM. Kemudian hasil dari pengamatan tersebut dicatat dan dianalisis lebih lanjut.

pg. 26

2. Wawancara Suatu proses untuk memperoleh keterangan untuk bertujuan penelitian dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung dengan narasumber terkait. 3.2.2.2. Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder yaitu data primer yang telah diolah lebih lanjut dandisajikan dengan baik oleh pengumpul data primer atau pihak lain. Data primer disajikan antara lain dalam bentuk tabeltabel / diagram dan segala informasi yang berasal dari literatur yang ada hubungannya dengan teoriteori mengenai Alvaroik penelitian. 3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem Adapun metode pendekatan dan pengembangan sistem yang penulis gunakan adalah sebagai berikut : 3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem Metode pendekatan sistem yang digunakan adalah metode pendekatan terstruktur (Data Flow Oriented Approach). Melalui pendekatan terstruktur permasalahanpermasalahan yang komplek di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah dipelihara dan mempunyai dokumen yang baik, tepat pada waktunya, dan sesuai dengan anggaran pengembangannya. Sehingga dapat meningkatkan produktifitas dan kualitasnya akan lebih baik. Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan tehnikteknik (techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan sisitem seperti Flow Map, Diagram

pg. 27

Konteks, Data Flow Diagram (DFD), Kamus Data, Normalisasi, Tabel Relasi, Entity Relationship Diagram (ERD). sehinga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas. 3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem Metodologi pengembangan sistem yang digunakan adalah metodologi Prototype. Perangkat pembuatan prototype biasa dipakai untuk membuat antarmuka suatu sistem. Perangkat ini menentukan keluaran atau masukan suatu data pada layar atau laporan. Prototype biasanya diperlihatkan kepada pengguna sebelum sistem yang sesungguhnya selesai dibuat, untuk meyakinkan bahwa sistem sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Kebutuhan awal Pengguna

Implementasi Prototype

Pengujian oleh Pengguna

Perubahan Prototype

Memuaskan

tidak

ya Selesai

Gambar 3.2 Metode Pengembangan Prototyping

pg. 28

1.

Mengindentifikasi kebutuhan pengguna Pada tahap ini, analisis sistem akan melakukan studi kelayakan dan studi terhadap kebutuhan pengguna baik meliputi model interface, teknik prosedural maupun dalam teknologi yang akan digunakan.

2.

Implemantasi Prototipe Pada tahap ini, analisis sistem bekerja sama dengan pemrograman pengembangkan prototipe sistem untuk memperlihatkan kepada pemesan pemodelan sistem yang akan dibangun

3.

Pengujian Prototipe Pada tahap ini, analisis sistem memperlihatkan kepada pemesan pemodelan sistem yang telah dibangun.

4.

Menentukan Prototipe Apakah dapat diterima oleh pengguna atau pemakai. Analisis sistem pada tahap ini akan mendeteksi dan mengidentifikasi sejauh mana pemodelan yang dibuatkanya dapat diterima oleh pemesan atau bahkan harus merombak secara keseluruhan.

5.

Perubahan Prototipe Pada tahap ini analisis sistem bekerja sama lagi pemrograman untuk perbaikan pemodelan prototipe yang dibuatnya menjadi suatu sistem yang dapat diterima oleh pemesan atau pengguna. Kelebihan Prototipe : 1. Mempersingkat waktu pengembangan.

pg. 29

2.

Memperkecil kesalahan karena kesalahan segera terdeteksi oleh pemakai.

3.

Pemakai memiliki kesempatan yang lebih banyak dalam meminta perubahan-perubahan.

4.

Menghemat biaya.

Kekurangan prototipe : 1. Mengingat waktu target yang pendek ada kemungkinan sistem yang di buat tidak lengkap 2. Jika terlalu banyak proses pengulangan ada kemungkinan pemakai merasa jenuh dan memberikan reaksi yang negatif 3. Apabila tidak terkelola dengan baik prototype menjadi tak pernah berakhir hal ini di sebabkan permintaan terhadap perubahan terlalu mudah untuk di penuhi. 3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan Adapun alat bantu pemodelan yang digunakan dalam perancangan sistem adalah : 1. Flow Map Flow map merupakan metode untuk menggambarkan tahap-tahap pemecahan masalah dengan merepresentasikan simbol-simbol tertentu yang mudah dimengerti dan mudah digunakan. Tujuan utama penggunaan flow map adalah untuk menggambarkan suatu tahapan penyelesaian masalah secara sederhana, terurai, rapi, dan jelas dengan menggunakan simbol-simbol yang standar.

pg. 30

2.

Diagram Konteks Diagram konteks merupakan pola penggambaran yang berfungsi untuk memperlihatkan interaksi sistem informasi tersebut dengan lingkungan dimana sistem tersebut ditempatkan.

3.

Data Flow Diagram Data Flow Diagram (DFD) berfungsi untuk menggambarkan secara rinci mengenai sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu sama lain, dan menunjukan dari mana dan kemana data mengalir serta penyimpanannya. Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD: 1. Kesatuan Luar (External Entity) Merupakan kesatuan luar (external entity) dilingkungan luar sistem dapat berupa orang, organisasi atau sistem yang lainnya yang menerima input atau memberi input dari sistem kesatuan luar digambarkan dalam bentuk kotak.

Gambar 3.3 Kesatuan Luar (External Entity) 2. Arus Data (Data Flow) Menuju dari data yang dapat berupa input bagi sistem disimbolkan dalam bentuk panah.

Gambar 3.4 Arus Data (Data Flow)

pg. 31

3.

Proses (Process) Kegiatan yang dilakukan oleh sistem dari arus data yang masuk untuk menghasilkan arus data keluaran, proses disimbolkan dengan bentuk lingkaran.

Gambar 3.5 Proses (Process) 4. Data Simpanan (Data Store) Data simpanan merupakan simpanan dari data yang dapat berupa suatu file atau database pada sistem komputer, simpanan data dapat disimbolkan dengan garis horizontal paralel yang ditutup salah satu ujungnya.

Gambar 3.6 Data Simpanan (Data Store) 4. Kamus Data Kamus data menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan dalam penggambaran dalam data flow diagram, mendeskripsikan komposisi paket data yang begerak melalui aliran data, menjelaskan spesifikasi nilai dan satuan yang relevan terhadap data yang mengalir dalam sistem tersebut. 5. Perancangan Basis Data Merancang database (basis data) merupakan hal yang penting, karena database merupakan salah satu

pg. 32

komponen yang penting dalam sistem informasi dan berfungsi sebagai dasar dalam menyediakan informasi bagi pemakai. a. Normalisasi Normalisasi merupakan peralatan yang digunakan untuk melakukan proses pengelompokan data menjadi tabel-tabel yang menunjukan entitas data relasinya. b. Tabel Relasi Relasi Tabel secara sederhana dapat dikatakan sebagai suatu database yang didalamnya terdapat tabel-tabel yang saling berelasi satu sama lain. Relasi antar satu tabel dengan tabel yang lainnya ditentukan berdasarkan aturan-aturan tertentu. c. Entity Relationship Diagram Entity Relationship Diagram (ERD) berfungsi untuk menggambarkan relasi dari dua file atau dua tabel yang dapat digolongkan dalam tiga macam bentuk relasi. Yaitu satu ke satu, satu kebanyak, banyak ke banyak.

pg. 33

BAB IV ANALISIS, IMPLEMENTASI & PENGUJIAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis sistem yang sedang berjalan dilakukan bertujuan untuk mengetahui proses kerja yang sedang berjalan atau dikerjakan sampai saat penelitian dilakukan di perusahaan ini. Oleh karena itu sistem informasi yang berjalan akan digunakan untuk merancang sistem informasi baru yang lebih baik dari sistem yang sudah ada maka tahapan ini harus dilakukan sebaik mungkin. Untuk alur data sistem informasi pelayanan fitness di ALVARO GYM yang sedang berjalan akan diuraikan. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan oleh penulis, maka sistem informasi pelayanan fitness di ALVARO GYM yang sedang berjalan diperoleh keterangan sebagai berikut : 4.1.1. Analisis Dokumen Analisis dokumen terdiri dari deskripsi, sumber, rangkap dan atribut.Adapun analisis dokumen pada sistem informasi pelayanan fitness di ALVARO GYM sebagai berikut : Analisis Dokumen Pendaftaran : 1) Nama Dokumen Fungsi Sumber Distribusi Rangkap 2) Nama Dokumen Fungsi Sumber Distribusi Rangkap 3) Nama Dokumen Fungsi : Kartu Anggota : Memberikan informasi data anggota : Pelanggan : Pegawai :1 : Buku Anggota : Mengetahui identitas data anggota : Pegawai : Pelanggan :1 : Formulir Pendaftaran : Membuat transaksi pendaftaran

pg. 34

Sumber Distribusi Rangkap 4) Nama Dokumen Fungsi Sumber Distribusi Rangkap

: Pegawai : Pelanggan :2 : Laporan Anggota : Mengetahui data anggota : Pegawai : Pimpinan :1

4.1.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan Prosedur merupakan langkah langkah yang dilakukan oleh sistem sehingga dapat memberikan hasil berupa laporan. Prosedur yang sedang berjalan di ALVARO GYM, penulis menjabarkan melalui event list sebagai berikut: Prosedur pendaftaran anggota yang sedang berjalan adalah : 1) 2) Pelanggan memberikan identitasnya kepada pegawai. Pegawai mencatat identitas pelanggan di formulir pendaftaran. 3) Formulir pendaftaran dibuat 2 rangkap, 1 diberikan kepada pelanggan dan 1 lagi dibuat arsip dan dicatat dibuku anggota. 4) Pegawai membuat kartu anggota dan diberikan kepada pelanggan. 5) Pegawai membuat laporan keanggotaan dari buku anggota dan diberikan kepada pimpinan 4.2. Implementasi Tahap implementasi merupakan tahapan lanjutan setelah melakukan tahapan perancangan sistem. Setelah melakukan perancangan sistem ini maka sistem tersebut diimplementasikan. Hal ini merupakan langkah untuk mewujudkan suatu sistem yang sesuai dengan kebutuhan. Implementasi perancangan Sistem Informasi Pelayanan Fitness Di ALVARO GYM Pontianak ini dilakukan dengan

pg. 35

menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi 7 dengan basis data yang digunakan adalah Microsoft SQL Server 2005. Program tersebut dijalankan pada sistem operasi dan perangkat keras, tetapi implementasi dan pengujian sepenuhnya hanya dilakukan di PC (Personal Computer) dengan sistem operasi Microsoft Windows 7. 4.3. Pengujian Sistem Penampakan tabel :

Gambar : Tabel Data GYM

pg. 36

Gambar : Table Lokasi

Gambar : Tabel Instruktur

pg. 37

Gambar : Tabel Nama GYM

Gambar : Relationship

pg. 38

Gambar : Query

pg. 39

BAB V PENUTUP 2.1. Kesimpulan Dalam melakukan berbagai pengecekkan di ALVARO GYM Pontianak ini dapat dikatakan belum terlalu baik. Maka dari itu penulis mencoba membuat Database Informasi Tempat Fitness & Gym. Dengan dibuatnya database informasi pelayanan fitness ini maka proses untuk melihat data data atau transaksi yang telah dilakukan. 2.2. Saran Untuk meningkatkan kinerja dari Database Informasi Tempat Fitness & Gym, maka penulis memberikan beberapa saran diantaranya : 1) Dalam pembuatan kartu anggota, dapat ditambahkan photo anggotanya. 2) 3) Pelatihan admin dalam memakai Ms. Access 2007. Untuk kedepannya database informasi pelayanan fitness ini dikembangkan menjadi berbasis web agar data- data dan transaksitransaksinya dapat dilakukan dengan online. 4) Penyimpanan data-data dapat disimpan di cloud.

pg. 40

Anda mungkin juga menyukai