Disusun oleh:
April Bustomi
NIM: 0101.18.0004
Roudahnur
NIM : 0101.18.0045
Dosen Pengampu
FAKULTAS TARBIYAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM TAFAQQUH FIDDIN DUMAI
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur atas kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi dan
Antropologi. .
Dalam penyusunan makalah ini, Penulis banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa
teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya
mendapat balasan dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca
sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sosiologi pada hakikatnya bukanlah semata mata ilmu murni yang hanya
mengembangkan ilmu pengetahuan secara abstrak demi usaha peningkatan
kualitas ilmu itu sendiri., namun sosiologi bisa juga menjadi ilmu terapan yang
menyajikan cara-cara untuk mempergunakan pengetahuan ilmiahnya guna
memecahkan masalah praktis atau masalah sosial. Sosiologi menjadi hal yang
terpenting dalam kehidupan manusia. Karena adanya komunikasi maka terjalinlah
kontak sosial yang dapat menumbuhkan proses dimana masyarakat dapat menjalin
komunikasi dengan efisien dan efektif.
B. Rumusan masalah
1. Apa saja metode metode dalam sosiologi ?
2. Bagaimana perkembangan sosiologi di Indonesia ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui metode-metode dalam sosiologi
2. Untuk mnegetahui perkembangan sosiologi di Indonesia
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Metode Sosiologi
Sosiologi adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari tentang
masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial individu di dalam
masyarakat yang dibangunnya. Ruang lingkup kajian sosiologi sebagai ilmu
sangatlah luas, mencakup semua bidang kehidupan masyarakat, baik di bidang
ekonomi, politik, agama, Pendidikan, Kebudayaan, dan lain-lain dalam perspektif
sosiologi. Sosiologi dikatakan sebagai ilmu tersendiri karena ia adalah disiplin
intelektual yang secara khusus sistematis mengembangkan pengetahuan tentang
hubungan sosial manusia pada umumnya dan tentang produk dari hubungan
tersebut. Bahasan sosiologi adalah fokus pada interaksi manusia, yaitu pengaruh
timbal balik di antara dua orang atau lebih dalam perasaan, sikap dan tindakan.
Sosiologi tidak begitu menitikberatkan pada apa yang terjadi dalam diri manusia
(merupakan bidang studi psikologi), melainkan pada apa yang berlangsung
diantara manusia.1
Metode adalah suatu kerangka kerja dan dasar-dasar pemikiran
digunakannya cara-cara yang khusus. Metode merupakan jalan menuju suatu
tujuan.2 Metode sosiologi merupakan langkah-langkah ilmiah yang diterapkan
peneliti dalam rangka penelitian sosiologi. Metode sosiologi menjelaskan tentang
posisi disiplin sosiologi sebagai metodologi. Metode sosiologi merupakan cara-
cara sosiologi dalam mempelajari objeknya yaitu masyarakat. Metode sosiologi
tidak terdiri dari hanya seperangkat tunggal saja, akan tetapi memiliki beberapa
metode penelitian yang ada didalam sosiologi.
1
J. Dwi Narkowo dan Bagong Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan (Jakarta :
Kencana, 2007) hal 3
2
Soelaiman Joeoef dan Slamet Santoso, Pengantar Pendidikan Sosial (Surabaya: Usaha
Nasional, 1981) hal.38
2
3
Pada dasarnya terdapat dua jenis cara kerja atau metode, yaitu metode
kualitatif dan metode kuantitatif.3
1. Metode kualitatif mengutamakan bahan yang sukar dapat diukur dengan
angka-angka, atau dengan ukuran-ukuran lain yang bersifat eksak, walaupun
bahan-bahan tersebut terdapat dengan nyata di dalam masyarakat. Penelitian
kualitatif menggunakan pemahaman makna tindakan manusia dalam saling
tindaknya dengan sesama anggota masyarakat. 4 Di dalam metode kualitatif
termasuk metode historis dan metode komparatif keduanya dikombinasikan
menjadi historis – komparatif, metode studi kasus.
1) Metode historis, menggunakan analisis atas peristiwa-peristiwa
dalam masa silam untuk merumuskan prinsip-prinsip umum.
Seorang sosiolog yang ingin menyelidiki akibat-akibat revolusi
(secara umum) akan mempergunakan bahan-bahan sejarah untuk
meneliti revolusi-revolusi penting yang terjadi dalam masa yang
silam.
2) Metode komparatif mementingkan perbandingan antara bermacam-
macam masyarakat beserta bidang-bidangnya untuk memperoleh
perbedaan-perbedaan dan persamaan-persamaan serta sebab-
sebabnya. Perbedaan-perbedaan dan persamaan-persamaan tersebut
bertujuan untuk mendapatkan petunjuk-petunjuk mengenai
perilaku masyarakat pada masa silam dan masa sekarang, dan juga
mengenai masyarakat-masyarakat yang mempunyai tingkat
peradaban yang berbeda atau yang sama.
Contoh dari penelitian metode komparatif yaitu, membandingkan
perilaku masyarakat pada masa lampau dan perilaku masyarakat
pada masa sekarang, seperti dulu masyarakat bisa dikatakan
masyarakat primitif sekarang adalah masyarakat industri.
3
Soerjono Soekanto dan Budi Sulistyiwati, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2017) hal. 42-44
4
Herry Widyastono “Metodologi Penelitian Ilmiah dan Alamiah” Jurnal Pendidikan dan
Kebudayaan, No.068 Tahun ke-13, September 2017 hal. 760
4
yang lebih luas dan metode deduktif yang mempergunakan proses sebaliknya,
yaitu mulai dengan kaidah-kaidah yang dianggap berlaku umum untuk kemudian
dipelajari dalam keadaan yang khusus.
Metode induktif diawali dari pembentukan teori hipotesis defenisi
operasional dan Instrumen dan operasional. Maksudnya memahami gejala dari
masyarakat itu terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori-teori tentang
gejala gejala yang dilakukan penelitian dilapangan. Jadi pertama kita harus
memahami gejala-gejala terlebih dahulu yang ada di masyarakat kemudian ketika
kita ingin meneliti kita harus memiliki konsep, kita harus memiliki teori-teori
terlebih dahulu tentang gejala gejala tersebut barulah kita lakukan penelitian.
Penggolongan metode-metode sosiologi ke dalam jenis metode empiris
yang menyandarkan diri pada keadaan-keadaan yang dengan nyata didapat dalam
masyarakat, dan jenis metode rationalistis yang mengutamakan pemikiran dengan
logika dan pikiran sehat untuk mencapai pengertian tentang masalah-masalah
kemasyarakatan. Metode empiris dalam ilmu sosiologi modern diwujudkan
dengan research atau penelitian yaitu cara mempelajari suatu masalah secara
sistematis dan intensif untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih banyak
mengenai masalah tersebut. Research dapat bersifat basic atau applied. Basic
research adalah penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan yang
lebih banyak dari ilmu pengetahuan, sedangkan applied research ditujukan pada
penggunaan ilmu pengetahuan secara praktis.
Akhirnya, sosiologi juga sering mempergunakan metode fungsionalisme.
Secara singkat dapat dijelaskan bahwa metode fungsionalisme bertujuan untuk
meneliti kegunaan lembaga-lembaga kemasyarakatan dan struktur sosial dalam
masyarakat. Metode tersebut berpendirian pokok bahwa unsur-unsur yang
membentuk masyarakat mempunyai hubungan timbal-balik yang saling pengaruh
memengaruhi, masing-masing mempunyai fungsi tersendiri terhadap masyarakat.
Metode-metode sosiologi tersebut di atas bersifat saling melengkapi dan
para ahli sosiologi sering kali menggunakan lebih dari satu metode untuk
menyelidiki objeknya. Kecuali metode-metode tersebut di atas, masing-masing
ilmu pengetahuan dan juga sosiologi mempunyai perlengkapan alat-alatnya
7
sendiri, yaitu alat-alat yang disebut konsep (concept) untuk menganalisis masalah-
masalah yang terdapat dalam lapangannya khususnya untuk sosiologi, yaitu
masyarakat.
5
Soerjono soekanto dan budi sulistyiwati. Op.cit. hal. 47-51
8
khusus adalah Sosiologi Hukum oleh Satjipto Rahardjo, Soerjono Soekanto, dan
lain-lain, serta juga Sosiologi Kota oleh N. Daldjoeni, dan seterusnya.
Dapat disebutkan pula buku-buku sosiologi lain yang dikarang oleh
orang Indonesia, yaitu buku Social Changes in Yogyakarta, yang merupakan hasil
karya Selo Soemardjan yang terbit dalam tahun 1962. Buku yang ditulis dalam
bahasa Inggris itu merupakan disertasi penulis untuk mendapatkan gelar doktor
pada Cornell University, Amerika Serikat. Isinya adalah perihal perubahan-
perubahan dalam masyarakat di Yogyakarta sebagai akibat dari revolusi politik
dan sosial pada waktu revolusi masih berpusat di kota Yogyakarta. Bersama
Soelaeman Soemardi, pengarang yang sama telah menghimpun bagian-bagian
terpenting dari beberapa textbook ilmu sosiologi dalam bahasa Inggris yang
disertai dengan pengantar ringkas dalam bahasa Indonesia. Buku yang berjudul
Setangkai Bunga Sosiologi itu diterbitkan pada 1964 dan dipakai sebagai bacaan
wajib pada beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta. Tidak kurang pentingnya
pula bagi perkembangan sosiologi adalah karangan-karangan pendek mengenai
masalah-masalah sosiologi yang tersebar di sana-sini, baik dalam bentuk publikasi
yang dicetak dalam majalah-majalah berkala atau tak berkala, maupun dalam
bentuk stensilan yang hanya dapat dibaca dalam kalangan peminat yang tidak
luas.
Pada dewasa ini telah ada sejumlah Universitas Negeri yang mempunyai
Fakultas Sosial dan Politik atau Fakultas Ilmu Sosial di mana sosiologi
dikuliahkan sampai tingkat yang lebih tinggi daripada tingkat persiapan. Namun,
belum ada universitas yang mempunyai fakultas tersendiri khusus untuk sosiologi.
Yang telah ada ialah jurusan sosiologi pada beberapa fakultas, misalnya pada
Fakultas Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada, Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Indonesia, dan Fakultas Sosial dan Politik Universitas Pajajaran. Dari
jurusan sosiologi itulah diharapkan sumbangan dan dorongan lebih besar untuk
mempercepat dan memperluas perkembangan sosiologi di Indonesia untuk
kepentingan umum dan masyarakat.
Penelitian-penelitian sosiologis di indonesia belum mendapat tempat
yang sewajarnya karera masyarakat masih terlampau percaya pada angka-angka
12
yang relatif mutlak. Sosiologi tidak akan mungkin menghasilkan hal-hal yang
berlaku mutlak, karena masing-masing manusia mempunyai kekhususan sehingga
sulit sekali untuk menerapkan teori-teori sosiologi secara umum. Apalagi
masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang mencakup beratus
suku. Dalam hal ini masih diperlukan usaha yang tekun dan keras untuk
menempatkan penelitian sosiologis pada tempat yang wajar.
3) Masa revolusi
Perubahan-perubahan yang cepat pada masyarakat terutama pada
negara Eropa, masa ini terjadi revolusi sosial yang berpengaruh ke di
seluruh dunia termasuk Indonesia.
4) Masa kelahiran
Istilah sosiologi untuk pertama kali diciptakan oleh Auguste Comte dan
oleh karenanya Comte sering disebut sebagai bapak sosiologi. Istilah
13
B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini para pembaca dan kami selaku
pemateri, bisa mendapatkan manfaatnya. Apabila terdapat kekurangan
dalam penulisan atau penyajian makalah ini kami senantiasa
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar makalah ini
lebih bermanfaat di masa yang akan datang.
14
DAFTAR PUSTAKA
15
Pertanyaan