Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENELTIAN SOSIAL

Oleh:
1. Ananda Ridho ( LM SOSIOLOGI )
Kata Penghantar

Puji syukur dan rahmat dari Allah S.W.T, karena berkat Rahmat-Nya saya
diberikan kesehatan dan kesempatan sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
ini. Dalam makalah ini saya menghadirkan pengayaan bahan materi kuliah yang
berjudul Metode Penitian Sosial atas dasar materi yang sudah disampaikan.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi para pembaca.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Bekasi, 12 May 2021

Ananda Ridho
BAB I
Pendahuluan

Manusia adalah makhluk individu yang tidak dapat melepaskan diri dari hubungan dengan
manusia lain. Sebagai akibat dari hubungan yang terjadi di antara individu-individu (manusia)
kemudian lahirlah kelompok-kelompok sosial (social group) yang dilandasi oleh kesamaan-
kesamaan kepentingan bersama. Namun bukan berarti semua himpunan manusia dapat dikatakan
kelompok sosial. Untuk dikatakan kelompok sosial terdapat persyaratan-persyaratan tertentu.
Dalam kelompok social yang telah tersusun susunan masyarakatnya akan terjadinya sebuah
perubahan dalam susunan tersebut merupakan sebuah keniscayaan. Karena perubahan
merupakan hal yang mutlak terjadi dimanapun tempatnya.
Cara yang paling sederhana untuk mengerti perubahan sosial (masyarakat) dan kebudayaan itu,
adalah dengan membuat rekapitulasi dari semua perubahan yang terjadi di dalam masyarakat itu
sendiri, bahkan jika ingin mendapatkan gambaran yang lebih jelas lagi mengenai perubahan
mayarakat dan kebudayaan itu, maka suatu hal yang paling baik dilakukan adalah mencoba
mengungkap semua kejadian yang sedang berlangsung di tengah-tengah masyarakat itu sendiri.
Penelitian sosial juga dapat digunakan sebagai penyelidikan-penyeldikan yang dirancang untuk
menambah ilmu pengetahuan sosial, gejala sosial, atau praktik-praktik sosial. Istilah sosial ini
menunujuk pada hubungan-hubungan antara, dan di antara, orang-orang, kelompok-kelompok
seperti keluarga, institusi (sekolah, komunitas, organisasi, dan sebagainya), dan lingkungan yang
lebih besar.
Untuk itu dalam makalah ini saya akan menjelaskan lebih detail lagi mengenai metode penelitian
sosial.

1.1. Latar Belakang


Untuk memperkuat analisis mengenai penelitian yang berkaitan dengan sosial agar mampu untuk
memecahkan persoalan masyarakat baik yang berkaitan dengan sosial, politik, ekonomi, dan
budaya yang secara umum tidak dapat terhindarkan dari kehidupan masyarakat. Metode
Penilitian Sosial merupakan salah satu solusi yang harus dikembangkan oleh semua kalangan
agar mampu menutupi semua persalahan tersebut, guna terciptanya masyarakat yang
berkompeten dalam segala hal agar dapat secara mudah memecahkan persoalan dalam
masyarakat. Penelitian sosial dapat digunakan sebagai penyelidikan-penyelidikan yang dirancang
untuk menambah ilmu pengetahuan sosial, gejala sosial, atau praktik-praktik sosial. Istilah social
ini menunjuk pada hubungan-hubungan antara dan diantara, orang-orang, kelompok-kelompok
seperti keluarga, institusi (sekolah, komunitas, organisasi dan lain sebagainya), dan lingkungan
yang lebih besar.
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memecahkan masalah social
(eksploratif), definisi eksploratif itu sendiri adalah penjelajahan lapangan dengan tujuan
memperoleh pengetahuan lebih banyak, terutama sumber-sumber alam yang ada di tempat
itu. Dari banyaknya permasalahan yang timbul maka dengan hadirnya makalah ini maka
akan sedikit membantu masyarakat dalam menanggapi bagaimana proses dalam penelitian
sosial itu, dan sebagai bahan pengayaan perkuliahan serta memenuhi tugas bimbingan dari
dosen yang sekiranya dapat menjadi pegangan penting dalam memuhi semua kewajiban yang
harus dilakukan.

BAB II
Rumusan masalah

Rumusan masalah
1 Apa itu penelitian sosial?
2 Apasajakah yang menjadi karakteristik penelitian social?
3 Apasajakah yang menjadi proses penelitian?
4 Apasajakah yang menjadi unsur-unsur penelitian sosial?
5 Apasajakah jenis jenis penelitian sosial?
6 Apasajakah jenis-jenis metode penelitian dan macam-macam metodologi  penelitian?
7 Apasajakah manfaat, tujuan, dan kegunaan penelitian sosial?
BAB III
Pembahasan

A.    PENELITIAN SOSIAL
Penelitian sosial adalah istilah yang digunakan terhadap penyelidikan-penyeldikan yang
dirancang untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan sosial, gejala sosial, atau praktik-praktik
sosial. Istilah sosial ini menunujuk pada hubungan-hubungan antara, dan di antara, orang-orang,
kelompok-kelompok seperti keluarga, institusi (sekolah, komunitas, organisasi, dan sebagainya),
dan lingkungan yang lebih besar.

a. Pengertian
Gejala sosial atau hubungan antara dua atau lebih gejala sosial dijadikan sebagai topik
penelitian sosial. Topik yang berhubungan dengan gejala sosial bisa menyangkut individu (misal,
kepuasan kerja), kelompok (misal, kepemimpinan), masyarakat (misal, struktur sosial), institusi
(misal, iklim organisasi), dan juga lingkungan yang lebih luas seperti negara (misal,
pertumbuhan ekonomi nasional). Jika demikian, studi tentang hubungan-hubungan antara, dan di
antara, orang, kelompok, institusi, atau lingkungan yang lebih luas dinamakan dengan penelitian
sosial. Penelitian sosial merupakan suatu tipe penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan sosial
(social scientist) untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang berbagai aspek sosial sehingga
kita dapat memahaminya.
Penelitian atau riset pada dasarnya merupakan suatu penyelidikan yang sistematis dan metodis
atas suatu masalah untuk menemukan solusi atas masalah tersebut dan menambah khazanah
pengetahuan.

b. karakteristik
1 Memiliki Tujuan Penelitian. Sebuah kegiatan penelitian pasti memiliki tujuan atau
sasaran yang ingin dicapai, misalnya untuk memperoleh jawaban atas dari beberapa
pertanyaan atau untuk memperoleh informasi baru. Dengan adanya tujuan penelitian,
seorang peneliti dapat fokus saat melaksanakan kegiatan penelitian dan tercegah dari
pemikiran bercabang saat menemukan fenomena baru. 
2 Mencakup Kegiatan Terencana dan Sistematis. Penelitian harus disusun berdasarkan
metode ilmiah yang terencana, sistematis, dan tepat sasaran. Hal ini penting dilakukan
agar penelitian yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
3 Bersifat Ilmiah atau Empiris. Objek penelitian harus dapat diteliti dengan metode
ilmiah tertentu dan harus benar-benar terjadi dan terdapat dan terjadi di masyarakat,
sehingga penelitian tersebut bersifat ilmiah dan empiris. Proses penelitian juga wajib
dilaksanakan dengan rasional dan objektif, sesuai dengan standar ilmu pengetahuan,
sehingga hasil penelitian tersebut dapat diterima dengan akal sehat.
4 Menggunakan Analisis Logis. Seluruh data dalam sebuah penelitian wajib dianalisis
berdasarkan teori yang sudah dipilih sebagai landasan penelitian tersebut. Dengan
demikian, analisis yang dilakukan oleh peneliti bersifat logis.
5 Objek Penelitian Merupakan Gejala dan Fakta Sosial. Sebuah penelitian pasti memiliki
tema spesifik sesuai dengan ilmu pengetahuan yang melandasinya. Penelitian sosial
tentu saja akan meneliti mengenai fenomena sosial lengkap dengan gejala dan fakta
sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat.
6 Proses Pencarian Data Dilakukan Secara Objektif. Dalam melaksanakan penelitian
sosial, setiap peneliti wajib memiliki sikap objektif dan bersikap netral dalam
melakukan pencarian data. Hal ini penting dilakukan oleh setiap peneliti agar data yang
dikumpulkan sesuai dengan fakta yang ada.
7 Proses Penelitian Dilakukan Secara Berkelanjutan. Sebagaimana pada umumnya
sebuah penelitian, penelitian sosial juga membutuhkan proses yang dilakukan
berdasarkan penyusunan rancangan penelitian atau proposal penelitian yang sudah
dibuat sebelumnya. Hal ini penting untuk dilakukan oleh setiap peneliti, agar penelitian
yang dilakukannya dapat berjalan secara berkelanjutan. 
8 Disertai Instrumen Penelitian. Dalam penelitian sosial, ada beberapa instrumen
penelitian yang dapat digunakan untuk membantu peneliti mengumpulkan data.
Misalnya, kuesioner, handycam, tape recorder, dan pedoman wawancara. Semua
instrumen tersebut berperan penting dalam membantu peneliti memperoleh data yang
sesuai dengan topik penelitian yang dilakukannya.
9 Memerlukan Manajemen Waktu. Sebuah penelitian sosial membutuhkan manajemen
waktu, sehingga peneliti dapat menentukan estimasi waktu yang ia butuhkan dalam
melaksanakan penelitiannya. Manajemen waktu juga membantu peneliti
mengkoordinasikan waktu penelitiannya secara proporsional.
10 Melakukan Kontrol. Sebuah penelitian sosial yang baik, khususnya dalam kegiatan
penelitian eksperimen, akan melakukan kontrol dalam bentuk pembatasan variabel
penelitian, agar variabel lain yang terkadang muncul tidak akan mempengaruhi hasil
penelitian.
11 Menghasilkan Kesimpulan atau Generalisasi. Setelah sebuah penelitian dilakukan
melalui serangkaian proses, penelitian tersebut harus menghasilkan kesimpulan atau
generalisasi. Namun, hal ini tidak berlaku dalam penelitian kualitatif. Dalam penelitian
kualitatif, setiap peneliti harus dapat menghindari generalisasi karena penelitian jenis
ini dilakukan dalam lingkup yang lebih kecil dan kontekstual.
c. Rancangan Penelitian Sosial
Sebuah penelitian sosial disusun secara sistematis guna dapat menjelaskan fenomena sosial
secara lebih rinci dan menyeluruh. Dalam rangka menyusun penelitian sosial, diperlukan
rancangan penelitian yang berguna dalam memandu proses penyelesasan penelitian.

1 Topik Penelitian
Topik penelitian merupakan fokus masalah utama yang menjadi inti dari sebuah
penelitian. Topik penelitian didapatkan melalui pengamatan langsung pada
kehidupan masyarakat sekitar kita atau melalui sumber-sumber litaratur. Hal
penting yang perlu diperhatikan dalam menentukan topik penelitian yaitu spesifik.
Topik tidak boleh bersifat umum dan terlalu luas cakupannya
2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan seperangkat pertanyaan yang ingin dicari
jawabannya melalui temuan data dan hasil analisa mendalam. Penyusunan
rumusan masalah harus disesuaikan dengan fokus dari topik penelitian serta jenis
penelitian – deskriptif, eksploratif, prediksi dan eksplanasi.
3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari suatu penelitian yaitu untuk menjawab pertanyaan penelitian yang ada,
tujuan penelitian harus selaras dengan rumusan masalah. Adapun, manfaat
penelitian merupakan signifikansi hasil penelitian terhadap ilmu pengetahuan
(manfaat teoritis) serta terhadap kehidupan bermasyarakat (manfaat praktis).
4 Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan upaya memperdalam fokus atau masalah penelitian
melalui sumber-sumber tertulis, seperti buku, hasil penelitian orang lain, media
cetak dan lain sebagainya. Studi kepustakaan bertujuan untuk menjadi landasan
berpikir dalam menjawab rumusan masalah penelitian.
5 Hipotesis
Hipotesis didefinisikan sebagai suatu asumsi yang belum diuji kebenarannya.
Hipotesis digunakan dalam penelitian kuantitatif. Ciri-ciri hipotesis yang baik
adalah dapat diuji kebenarannya dan merumuskan hubungan antar dua macam
variabel atau lebih. Hipotesis induktif merupakan hipotesis yang didasarkan atas
temuan yang terjadi di lapangan, sedangkan hipotesis deduktif merupakan
hipotesis yang didasarkan atas teori/konsep yang telah ada.
6 Subjek Penelitian
Subjek penelitian merupakan objek yang menjadi fokus dari penelitian. Dalam
memilih subjek penelitian maka dibutuhkan sampel penelitian guna mewakili
populasi subjek penelitian yang terlampau besar. Hal yang perlu diperhatikan
adalah proses penyusunan karakteristik subjek penelitian dan metode
pengambilan sampel: tetap, terbatas, berstrata dan cluster.

7 Jenis Data
Dalam suatu penelitian, data terbagi kedalam dua macam yaitu data primer – data
yang diperoleh langsung dari subjek penelitian – dan data sekunder – data yang
diperoleh dari studi kepustakaan. Dalam ilmu statistik, jenis data dibagi kedalam
empat macam, yaitu data diskrit (angka utuh), data kontinu (angka pecahan), data
intern (data yang diperoleh oleh peneliti sendiri), dan data ekstern (data yang
diperoleh oleh orang lain).
8 Pendekatan Penelitian
Terdapat tiga macam pendekatan penelitian, yaitu kuantitatif, kualitatif dan
pendekatan gabungan kuantitatif-kualitatif. Pendekatan kuantitatif mengandalkan
data numerik (angka, tabel, grafik) sedangkan penelitian kualitatif mengandalkan
data deskriptif (hasil wawancara lisan, gambar, tulisan).

D. Unsur-Unsur Penelitian Sosial

Unsur-unsur penting filosofi yang mendasari penelitian sosial sebagai


kegiatan ilmiah, ialah:

 Pemikiran (Kegiatan intelektual)


 Interpretasi (Mencari makna yang hakiki)
 Objek (Segala fakta dan gejala)
 Metode (Dengan cara refleksi, metodis, sistematis)
 Tujuan (Untuk kebahagiaan masyarakat)

e. Jenis-Jenis Penelitian Sosial

Berdasarkan Hasil yang Diperoleh

Berdasarkan hasil yang diperoleh, penelitian dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

 Penelitian Dasar (Basic Research), yaitu penelitian murni yang dilakukan untuk
 mengembangkan dan memperdalam suatu ilmu pengetahuan.
 Penelitian Terapan (Applied Research), yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengumpulkan
informasi dan untuk membantu memecahkan suatu masalah dalam kehidupan sehari-hari, serta
diarahkan untuk penggunaan secara praktis dalam kehidupan.
 Penelitian Evaluasi, penelitian yang dilakukan untuk mengukur hasil atau dampak dari suatu
aktivitas, program, atau proyek dengan cara membandingkannya dengan tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya dan bagaimana cara pencapaiannya.
Berdasarkan Metode yang Digunakan

Berdasarkan metode yang digunakan, penelitian dibagi menjadi empat jenis, yaitu:

 Penelitian Historik, yaitu penelitian yang berupaya mengkaji peristiwa yang


telah terjadi di masa lalu, seperti mengkaji peristiwa-peristiwa bersejarah.
 Penelitian Survey, yaitu penelitian yang bertujuan untuk memperoleh
informasi dari berbagai individu atau kelompok melalui wawancara, angket,
atau mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner
sebagai alat pengumpul data.
 Penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang memanipulasi (merekayasa,
mengatur) situasi alamiah menjadi situasi buatan sesuai dengan tujuan
penelitian.
 Penelitian Observasi, yaitu penelitian yang bertujuan untuk memperoleh
berbagai data konkret secara langsung di lapangan.

Ditinjau dari Bidang Ilmu

Dari bidang keilmuannya, penelitian sosial dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

 Penelitian Bidang Alam (Eksakta), seperti penelitian mengenai biologi


mengenai penemuan bibit unggul atau manfaat tanaman obat.
 Penelitian Bidang Sosial dan Humaniora, seperti penelitian mengenai
politik, ekonomi, sosial budaya, etnografi, pendidikan, dan lain sebagainya.

Ditinjau dari Pendekatan

Berdasarkan pendekatan yang digunakan, penelitian sosial dibagi menjadi dua


jenis, yaitu:

 Pendekatan Bujur (Longitudinal), yaitu penelitian yang menggunakan


pendekatan dengan waktu lama terhadap subjek yang sama.
 Pendekatan Silang (Cross–Section), yaitu penelitian yang menggunakan
pendekatan dengan waktu yang pendek terhadap subjek yang berbeda.
Ditinjau dari Tempat

Ditinjau dari tempatnya, penelitian dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

 Penelitian Laboratorium, yaitu penelitian yang dilakukan di tempat khusus


dengan menggunakan alat dalam melakukan percobaan. Misalnya penelitian
mengenai vaksin suatu virus.
 Penelitian Lapangan, yaitu penelitian berdasarkan kehidupan yang
sebenarnya. Misalnya penelitian mengenai kehidupan buruh pabrik es krim
atau tekstil.
 Penelitian Perpustakaan, yaitu penelitian yang bertujuan untuk
mengumpulkan data dari informasi dengan bantuan dari berbagai materi
yang ada di perpustakaan. Misalnya penelitian mengenai babad melalui
naskah, kisah sejarah, dan dokumen sejarah.

Dilihat dari Wujud Data

Berdasarkan wujud datanya, penelitian dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

 Berdasarkan Cara Memperolehnya: Data Primer, yang didapat dari sumber


pertama, seperti dari hasil wawancara. Data Sekunder, yang didapat dari
sumber kedua, seperti data mengenai monografi desa.

 Berdasarkan Sifatnya: Data Kuantitatif, yang dinyatakan dalam bentuk


angka. Data Kualitatif, yang dinyatakan dalam bentuk deskripsi.

 Berdasarkan Sumber yang Diperoleh:Data Intern, yang dikumpulkan oleh


dan untuk keperluan sendiri.Data Ekstern, yang dikumpulkan oleh orang
lain.

Ditinjau dari Cara Pembahasannya

Berdasarkan cara pembahasannya, penelitian dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

 Penelitian Deskriptif, yaitu penelitian yang memaparkan, menuliskan,


melukiskan, dan melaporkan suatu keadaan, objek atau peristiwa, secara apa
adanya.
 Penelitian Inferensial/Eksplanasi, yaitu penelitian yang melukiskan peristiwa
dan menarik kesimpulan umum dari masalah yang diteliti.
Berdasarkan Tujuan Penelitiannya

Berdasarkan tujuan penelitiannya, penelitian dibagi menjadi lima jenis, yaitu:

 Penelitian Eksploratif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggali secara


luas mengenai beberapa sebab ataupun hal yang dapat mempengaruhi
terjadinya sesuatu.
 Penelitian Development, yaitu penelitian yang bertujuan untuk
mengembangkan sekaligus meningkatkan mutu melalui percobaan dan
penyempurnaan.
 Penelitian Verifikatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengoreksi
kembali kebenaran dari hasil penelitian lain.
 Penelitian Korelatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menemukan ada
atau tidaknya kaitan antara dua variabel atau lebih.
 Penelitian Komparatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk
membandingkan persamaan serta perbedaan dua atau lebih dengan
menggunakan fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang sedang diteliti.

F. Metode Penelitian Sosial

Dalam penelitian sosial, terdapat dua jenis prosedur atau cara yang dapat ditempuh
peneliti untuk mendapatkan penjelasan mengenai gejala sosial yang ada di
masyarakat. Dua metode penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

Penelitian Kuantitatif

Metode penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang berdasarkan data numerik


atau data dalam bentuk angka, berupa grafik, angka, tabel. Jadi, sekalipun
penelitian kuantitatif menggunakan wawancara terbuka, hasil narasi dari
wawancara tersebut diubah menjadi angka melalui proses koding atau kuantifikasi.

Dalam penelitian kuantitatif, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan


instrumen seperti formulir survei, kuesioner, dan alat polling yang sudah dirancang
sebelum peneliti turun ke lapangan. 

Saat proses pengumpulan data dilakukan, peneliti akan fokus pada isi instrumen
penelitian, sehingga unsur subjektivitas dari peneliti akan sangat minim dan data
penelitian akan bersifat objektif.
Metode penelitian kuantitatif yang sering digunakan oleh peneliti adalah penelitian
longitudinal, penelitian survei, dan penelitian cross–sectional. Contoh penelitian
sosioal yang menggunakan metode penelitian kuantitatif ini adalah partisipasi
pemilih pemula dalam pemilu.

Penelitian Kualitatif

Metode penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menggunakan data naratif


atau kata-kata. Setelah peneliti mendapatkan data naratif dari proses pengumpulan
data, peneliti akan menginterpretasikan semua data tersebut.

Dalam penelitian kualitatif, proses pengolahan data juga dapat dilakukan melalui
koding, tapi bukan untuk menilai data tersebut, melainkan untuk melihat pola
jawaban informan. Perbedaan yang paling menonjol antara penelitian kualitatif dan
kuantitatif adalah penelitian kualitatif tidak dimulai dari asumsi teoritis atau
hipotesis.

Dalam mengumpulkan data, penelitian kualitatif biasanya menggunakan metode


wawancara dan observasi. Melalui dua met ode tersebut, peneliti mengumpulkan
data naratif dari informan dan kondisi lapangan berupa koleksi cerita. Dalam
proses pengumpulan data ini, unsur subjektif peneliti memegang peranan penting
karena peneliti bertugas menginterpretasi data naratif yang diperoleh selama
proses pengumpulan data. 

Selama proses pengumpulan data, biasanya peneliti menggunakan panduan


wawancara, buku catatan, tape recorder, atau instrumen lainnya untuk mencatat
atau merekam narasi dari informan di lapangan. Beberapa contoh metode
penelitian kualitatif adalah fenomenologi, etnografi, dan studi kasus.

Contoh penelitian sosiologi yang menggunakan metode penelitian kualitatif adalah


melihat hubungan antara ibu single parent dengan anak dalam lembaga keluarga.
Penelitian seperti ini biasanya akan melihat perhatian ibu single parent kepada
anaknya untuk melihat tingkat perubahan sosial yang ada dalam kehidupan
masyarakat modern.
g. Tujuan Penelitian Sosial

1. Mendefinisikan Fenomena yang Ada di Masyarakat


Penelitian sosial bertujuan untuk meneliti dan mendefinisikan fenomena sosial yang
biasa terjadi dalam masyarakat. Fenomena ini biasanya muncul karena adanya
perubahan bentuk sosial dalam suatu masyarakat, baik karena perkembangan
teknologi, adat istiadat, kebudayaan, dan lain sebagainya. 

2. Memperkirakan Fenomena Baru yang Dapat Terjadi


Penelitian sosial juga dilakukan agar kita dapat memperkirakan fenomena-fenomena
baru yang dapat terjadi di masa depan. Apabila fenomena tersebut berpotensi
membahayakan kesejahteraan masyarakat suatu negara, maka fenomena ini harus
dapat dicegah sedini mungkin.

3. Menjelaskan Hubungan Antar Fenomena


Penelitian sosial tidak hanya meneliti mengenai fenomena tunggal, tetapi juga dapat
meneliti hubungan antar fenomena yang ada. Hubungan antar fenomena ini disebut
sebagai interelasi, yang menggambarkan hubungan atau keterkaitan antara fenomena
social dengan kehidupan sosial.

4. Mengembangkan Program atau Teknik Tertentu


Penelitian sosial membutuhkan metode penelitian yang tepat agar penelitian yang
dilakukan dapat memperoleh hasil yang tepat dan akurat. Metode penelitian yang
biasanya digunakan dalam penelitian sosial adalah metode penelitian kualitatif dan
metode penelitian kuantitatif. Dalam penelitian sosial, peneliti dapat mengembangkan
program atau teknik baru sesuai dengan pengembangan alat ukur yang digunakan.

5. Memperoleh Ilmu Pengetahuan Yang Baru


Setiap penelitian dilakukan agar dapat ditemukannya suatu pengetahuan baru yang
berisi informasi baru dan pembelajaran yang bermanfaat bagi masyarakat. Demikian
juga halnya dengan penelitian sosial, yang ditujukan untuk memperoleh pengetahuan
baru mengenai fenomena sosial yang sebelumnya belum ada.

6. Pengembangan Ilmu Pengetahuan


Selain untuk memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum ada, penelitian juga
dilakukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang berkaitan erat dengan
subjek penelitian. Dengan mengembangkan ilmu pengetahuan, manusia dapat
mengetahui dan mempelajari lebih dalam mengenai subjek dalam penelitian tersebut.

7. Menguji Kebenaran Dari Ilmu Pengetahuan


Penelitian juga dilakukan untuk menguji kebenaran dari ilmu pengetahuan,
Pahamifren. Bila dalam penelitian tersebut kebenaran dari penelitian sebelumnya
terbantahkan, maka kebenaran baru dalam penelitian yang sedang sudah dilakukan
akan menjadi kebenaran baru dalam ilmu pengetahuan terkait.
H. Kegunaan Penelitian Sosial

Penjajagan (Eksploratif)

Penelitian sosial berguna untuk menemukan kemungkinan terbaik dalam


memecahkan masalah sosial, sehingga sifatnya masih mencoba-coba dan terbuka
terhadap kemungkinan baru. Misalnya, upaya untuk menanggulangi kemiskinan
atau kriminalitas dalam masyarakat.

Deksriptif

Penelitian sosial berguna untuk melakukan pengukuran yang cermat atas fenomena
sosial tertentu dalam masyarakat. Misalnya, penelitian mengenai pendapatan
masyarakat atau jumlah pengangguran.

Eksplanatori

Penelitian sosial berguna dalam menjelaskan berbagai penyebab yang


melatarbelakangi suatu keadaan tertentu. Misalnya, pengaruh kemiskinan terhadap
peluang hidup manusia.

Evaluatif

Penelitian sosial berguna untuk mengetahui seberapa jauh tujuan yang sudah
dicapai dari awal program. Misalnya, penelitian mengenai efektivitas dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) dalam mengurangi anak putus sekolah.

Prediktif

Penelitian sosial berguna untuk memprediksi fenomena sosial tertentu yang


mungkin akan terjadi di masa depan. Misalnya, penelitian mengenai akibat banjir
lumpur panas Sidoarjo di masa mendatang.
I. Manfaat Penelitian Sosial

Ada sejumlah manfaat yang dihasilkan dari sebuah penelitian sosial, di antaranya:

 Menjadi salah satu cara untuk menemukan kemungkinan terbaik dalam


memecahkan suatu masalah sosial.
 Menganalisa gejala sosial yang terjadi dalam masyarakat.
 Memprediksi kondisi yang belum ada berdasarkan fakta sosial yang sedang
dihadapi.
 Mencari sebab akibat dari permasalahan yang ada di masyarakat.
 Mengetahui keberhasilan atau pencapaian suatu program kerja.
 Memberikan sumbangan pemikiran agar hasil penelitian dapat mendorong
progres perubahan.

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

            Kesimpulan merangkum hasil penelitian. Dalam kesimpulan tidaklah


ditampilkan penjelaan rinci, tetapi ditampilkan temuan-temuan yang penting, dan
(bila ada) hubungan antara temuan data dengan hipotesis. Kesimpulan berisi
pernyataan apa yang sudah ditemukan tentang objek yang diteliti dalam konteks
kerangka teori. Ia tidak boleh menyimpulkan sesuatu yang tidak diteliti dalam
konteks dan jangkauan penelitian. Kendala-kendala apa yang dihadapi dan saran-
saran untuk menunjukan cara mengatasinya

Saran

            Dengan hadirnya makalah ini sekiranya dapat berguna untuk kedepanya


untuk lebih memahami lagi bagaimana karakteristik dalam suatu penelitian. Saran
yang dapat penulis sampaikan adalah semoga buku ini dapat diterima.

Anda mungkin juga menyukai