PENELTIAN SOSIAL
Oleh:
1. Ananda Ridho ( LM SOSIOLOGI )
Kata Penghantar
Puji syukur dan rahmat dari Allah S.W.T, karena berkat Rahmat-Nya saya
diberikan kesehatan dan kesempatan sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
ini. Dalam makalah ini saya menghadirkan pengayaan bahan materi kuliah yang
berjudul Metode Penitian Sosial atas dasar materi yang sudah disampaikan.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi para pembaca.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Ananda Ridho
BAB I
Pendahuluan
Manusia adalah makhluk individu yang tidak dapat melepaskan diri dari hubungan dengan
manusia lain. Sebagai akibat dari hubungan yang terjadi di antara individu-individu (manusia)
kemudian lahirlah kelompok-kelompok sosial (social group) yang dilandasi oleh kesamaan-
kesamaan kepentingan bersama. Namun bukan berarti semua himpunan manusia dapat dikatakan
kelompok sosial. Untuk dikatakan kelompok sosial terdapat persyaratan-persyaratan tertentu.
Dalam kelompok social yang telah tersusun susunan masyarakatnya akan terjadinya sebuah
perubahan dalam susunan tersebut merupakan sebuah keniscayaan. Karena perubahan
merupakan hal yang mutlak terjadi dimanapun tempatnya.
Cara yang paling sederhana untuk mengerti perubahan sosial (masyarakat) dan kebudayaan itu,
adalah dengan membuat rekapitulasi dari semua perubahan yang terjadi di dalam masyarakat itu
sendiri, bahkan jika ingin mendapatkan gambaran yang lebih jelas lagi mengenai perubahan
mayarakat dan kebudayaan itu, maka suatu hal yang paling baik dilakukan adalah mencoba
mengungkap semua kejadian yang sedang berlangsung di tengah-tengah masyarakat itu sendiri.
Penelitian sosial juga dapat digunakan sebagai penyelidikan-penyeldikan yang dirancang untuk
menambah ilmu pengetahuan sosial, gejala sosial, atau praktik-praktik sosial. Istilah sosial ini
menunujuk pada hubungan-hubungan antara, dan di antara, orang-orang, kelompok-kelompok
seperti keluarga, institusi (sekolah, komunitas, organisasi, dan sebagainya), dan lingkungan yang
lebih besar.
Untuk itu dalam makalah ini saya akan menjelaskan lebih detail lagi mengenai metode penelitian
sosial.
BAB II
Rumusan masalah
Rumusan masalah
1 Apa itu penelitian sosial?
2 Apasajakah yang menjadi karakteristik penelitian social?
3 Apasajakah yang menjadi proses penelitian?
4 Apasajakah yang menjadi unsur-unsur penelitian sosial?
5 Apasajakah jenis jenis penelitian sosial?
6 Apasajakah jenis-jenis metode penelitian dan macam-macam metodologi penelitian?
7 Apasajakah manfaat, tujuan, dan kegunaan penelitian sosial?
BAB III
Pembahasan
A. PENELITIAN SOSIAL
Penelitian sosial adalah istilah yang digunakan terhadap penyelidikan-penyeldikan yang
dirancang untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan sosial, gejala sosial, atau praktik-praktik
sosial. Istilah sosial ini menunujuk pada hubungan-hubungan antara, dan di antara, orang-orang,
kelompok-kelompok seperti keluarga, institusi (sekolah, komunitas, organisasi, dan sebagainya),
dan lingkungan yang lebih besar.
a. Pengertian
Gejala sosial atau hubungan antara dua atau lebih gejala sosial dijadikan sebagai topik
penelitian sosial. Topik yang berhubungan dengan gejala sosial bisa menyangkut individu (misal,
kepuasan kerja), kelompok (misal, kepemimpinan), masyarakat (misal, struktur sosial), institusi
(misal, iklim organisasi), dan juga lingkungan yang lebih luas seperti negara (misal,
pertumbuhan ekonomi nasional). Jika demikian, studi tentang hubungan-hubungan antara, dan di
antara, orang, kelompok, institusi, atau lingkungan yang lebih luas dinamakan dengan penelitian
sosial. Penelitian sosial merupakan suatu tipe penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan sosial
(social scientist) untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang berbagai aspek sosial sehingga
kita dapat memahaminya.
Penelitian atau riset pada dasarnya merupakan suatu penyelidikan yang sistematis dan metodis
atas suatu masalah untuk menemukan solusi atas masalah tersebut dan menambah khazanah
pengetahuan.
b. karakteristik
1 Memiliki Tujuan Penelitian. Sebuah kegiatan penelitian pasti memiliki tujuan atau
sasaran yang ingin dicapai, misalnya untuk memperoleh jawaban atas dari beberapa
pertanyaan atau untuk memperoleh informasi baru. Dengan adanya tujuan penelitian,
seorang peneliti dapat fokus saat melaksanakan kegiatan penelitian dan tercegah dari
pemikiran bercabang saat menemukan fenomena baru.
2 Mencakup Kegiatan Terencana dan Sistematis. Penelitian harus disusun berdasarkan
metode ilmiah yang terencana, sistematis, dan tepat sasaran. Hal ini penting dilakukan
agar penelitian yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
3 Bersifat Ilmiah atau Empiris. Objek penelitian harus dapat diteliti dengan metode
ilmiah tertentu dan harus benar-benar terjadi dan terdapat dan terjadi di masyarakat,
sehingga penelitian tersebut bersifat ilmiah dan empiris. Proses penelitian juga wajib
dilaksanakan dengan rasional dan objektif, sesuai dengan standar ilmu pengetahuan,
sehingga hasil penelitian tersebut dapat diterima dengan akal sehat.
4 Menggunakan Analisis Logis. Seluruh data dalam sebuah penelitian wajib dianalisis
berdasarkan teori yang sudah dipilih sebagai landasan penelitian tersebut. Dengan
demikian, analisis yang dilakukan oleh peneliti bersifat logis.
5 Objek Penelitian Merupakan Gejala dan Fakta Sosial. Sebuah penelitian pasti memiliki
tema spesifik sesuai dengan ilmu pengetahuan yang melandasinya. Penelitian sosial
tentu saja akan meneliti mengenai fenomena sosial lengkap dengan gejala dan fakta
sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat.
6 Proses Pencarian Data Dilakukan Secara Objektif. Dalam melaksanakan penelitian
sosial, setiap peneliti wajib memiliki sikap objektif dan bersikap netral dalam
melakukan pencarian data. Hal ini penting dilakukan oleh setiap peneliti agar data yang
dikumpulkan sesuai dengan fakta yang ada.
7 Proses Penelitian Dilakukan Secara Berkelanjutan. Sebagaimana pada umumnya
sebuah penelitian, penelitian sosial juga membutuhkan proses yang dilakukan
berdasarkan penyusunan rancangan penelitian atau proposal penelitian yang sudah
dibuat sebelumnya. Hal ini penting untuk dilakukan oleh setiap peneliti, agar penelitian
yang dilakukannya dapat berjalan secara berkelanjutan.
8 Disertai Instrumen Penelitian. Dalam penelitian sosial, ada beberapa instrumen
penelitian yang dapat digunakan untuk membantu peneliti mengumpulkan data.
Misalnya, kuesioner, handycam, tape recorder, dan pedoman wawancara. Semua
instrumen tersebut berperan penting dalam membantu peneliti memperoleh data yang
sesuai dengan topik penelitian yang dilakukannya.
9 Memerlukan Manajemen Waktu. Sebuah penelitian sosial membutuhkan manajemen
waktu, sehingga peneliti dapat menentukan estimasi waktu yang ia butuhkan dalam
melaksanakan penelitiannya. Manajemen waktu juga membantu peneliti
mengkoordinasikan waktu penelitiannya secara proporsional.
10 Melakukan Kontrol. Sebuah penelitian sosial yang baik, khususnya dalam kegiatan
penelitian eksperimen, akan melakukan kontrol dalam bentuk pembatasan variabel
penelitian, agar variabel lain yang terkadang muncul tidak akan mempengaruhi hasil
penelitian.
11 Menghasilkan Kesimpulan atau Generalisasi. Setelah sebuah penelitian dilakukan
melalui serangkaian proses, penelitian tersebut harus menghasilkan kesimpulan atau
generalisasi. Namun, hal ini tidak berlaku dalam penelitian kualitatif. Dalam penelitian
kualitatif, setiap peneliti harus dapat menghindari generalisasi karena penelitian jenis
ini dilakukan dalam lingkup yang lebih kecil dan kontekstual.
c. Rancangan Penelitian Sosial
Sebuah penelitian sosial disusun secara sistematis guna dapat menjelaskan fenomena sosial
secara lebih rinci dan menyeluruh. Dalam rangka menyusun penelitian sosial, diperlukan
rancangan penelitian yang berguna dalam memandu proses penyelesasan penelitian.
1 Topik Penelitian
Topik penelitian merupakan fokus masalah utama yang menjadi inti dari sebuah
penelitian. Topik penelitian didapatkan melalui pengamatan langsung pada
kehidupan masyarakat sekitar kita atau melalui sumber-sumber litaratur. Hal
penting yang perlu diperhatikan dalam menentukan topik penelitian yaitu spesifik.
Topik tidak boleh bersifat umum dan terlalu luas cakupannya
2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan seperangkat pertanyaan yang ingin dicari
jawabannya melalui temuan data dan hasil analisa mendalam. Penyusunan
rumusan masalah harus disesuaikan dengan fokus dari topik penelitian serta jenis
penelitian – deskriptif, eksploratif, prediksi dan eksplanasi.
3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari suatu penelitian yaitu untuk menjawab pertanyaan penelitian yang ada,
tujuan penelitian harus selaras dengan rumusan masalah. Adapun, manfaat
penelitian merupakan signifikansi hasil penelitian terhadap ilmu pengetahuan
(manfaat teoritis) serta terhadap kehidupan bermasyarakat (manfaat praktis).
4 Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan upaya memperdalam fokus atau masalah penelitian
melalui sumber-sumber tertulis, seperti buku, hasil penelitian orang lain, media
cetak dan lain sebagainya. Studi kepustakaan bertujuan untuk menjadi landasan
berpikir dalam menjawab rumusan masalah penelitian.
5 Hipotesis
Hipotesis didefinisikan sebagai suatu asumsi yang belum diuji kebenarannya.
Hipotesis digunakan dalam penelitian kuantitatif. Ciri-ciri hipotesis yang baik
adalah dapat diuji kebenarannya dan merumuskan hubungan antar dua macam
variabel atau lebih. Hipotesis induktif merupakan hipotesis yang didasarkan atas
temuan yang terjadi di lapangan, sedangkan hipotesis deduktif merupakan
hipotesis yang didasarkan atas teori/konsep yang telah ada.
6 Subjek Penelitian
Subjek penelitian merupakan objek yang menjadi fokus dari penelitian. Dalam
memilih subjek penelitian maka dibutuhkan sampel penelitian guna mewakili
populasi subjek penelitian yang terlampau besar. Hal yang perlu diperhatikan
adalah proses penyusunan karakteristik subjek penelitian dan metode
pengambilan sampel: tetap, terbatas, berstrata dan cluster.
7 Jenis Data
Dalam suatu penelitian, data terbagi kedalam dua macam yaitu data primer – data
yang diperoleh langsung dari subjek penelitian – dan data sekunder – data yang
diperoleh dari studi kepustakaan. Dalam ilmu statistik, jenis data dibagi kedalam
empat macam, yaitu data diskrit (angka utuh), data kontinu (angka pecahan), data
intern (data yang diperoleh oleh peneliti sendiri), dan data ekstern (data yang
diperoleh oleh orang lain).
8 Pendekatan Penelitian
Terdapat tiga macam pendekatan penelitian, yaitu kuantitatif, kualitatif dan
pendekatan gabungan kuantitatif-kualitatif. Pendekatan kuantitatif mengandalkan
data numerik (angka, tabel, grafik) sedangkan penelitian kualitatif mengandalkan
data deskriptif (hasil wawancara lisan, gambar, tulisan).
Berdasarkan hasil yang diperoleh, penelitian dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
Penelitian Dasar (Basic Research), yaitu penelitian murni yang dilakukan untuk
mengembangkan dan memperdalam suatu ilmu pengetahuan.
Penelitian Terapan (Applied Research), yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengumpulkan
informasi dan untuk membantu memecahkan suatu masalah dalam kehidupan sehari-hari, serta
diarahkan untuk penggunaan secara praktis dalam kehidupan.
Penelitian Evaluasi, penelitian yang dilakukan untuk mengukur hasil atau dampak dari suatu
aktivitas, program, atau proyek dengan cara membandingkannya dengan tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya dan bagaimana cara pencapaiannya.
Berdasarkan Metode yang Digunakan
Berdasarkan metode yang digunakan, penelitian dibagi menjadi empat jenis, yaitu:
Dari bidang keilmuannya, penelitian sosial dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
Berdasarkan wujud datanya, penelitian dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
Dalam penelitian sosial, terdapat dua jenis prosedur atau cara yang dapat ditempuh
peneliti untuk mendapatkan penjelasan mengenai gejala sosial yang ada di
masyarakat. Dua metode penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
Penelitian Kuantitatif
Saat proses pengumpulan data dilakukan, peneliti akan fokus pada isi instrumen
penelitian, sehingga unsur subjektivitas dari peneliti akan sangat minim dan data
penelitian akan bersifat objektif.
Metode penelitian kuantitatif yang sering digunakan oleh peneliti adalah penelitian
longitudinal, penelitian survei, dan penelitian cross–sectional. Contoh penelitian
sosioal yang menggunakan metode penelitian kuantitatif ini adalah partisipasi
pemilih pemula dalam pemilu.
Penelitian Kualitatif
Dalam penelitian kualitatif, proses pengolahan data juga dapat dilakukan melalui
koding, tapi bukan untuk menilai data tersebut, melainkan untuk melihat pola
jawaban informan. Perbedaan yang paling menonjol antara penelitian kualitatif dan
kuantitatif adalah penelitian kualitatif tidak dimulai dari asumsi teoritis atau
hipotesis.
Penjajagan (Eksploratif)
Deksriptif
Penelitian sosial berguna untuk melakukan pengukuran yang cermat atas fenomena
sosial tertentu dalam masyarakat. Misalnya, penelitian mengenai pendapatan
masyarakat atau jumlah pengangguran.
Eksplanatori
Evaluatif
Penelitian sosial berguna untuk mengetahui seberapa jauh tujuan yang sudah
dicapai dari awal program. Misalnya, penelitian mengenai efektivitas dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) dalam mengurangi anak putus sekolah.
Prediktif
Ada sejumlah manfaat yang dihasilkan dari sebuah penelitian sosial, di antaranya:
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Saran