Disusun Oleh :
MIKO DHARMAWAN
M.YAFI.FIRJATULLAH
M.IBADURAHMAN
RAIHAN SURYA AQILLA
AHZAMI SATRIA ABDILLAH
Kelas : X.MIPA 2
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan rahmat dari Allah S.W.T, karena berkat Rahmat-Nya saya
diberikan kesehatan dan kesempatan sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
ini. Dalam makalah ini saya menghadirkan pengayaan bahan materi ini yang berjudul
Metode Penitian Sosial atas dasar materi yang sudah disampaikan. Semoga makalah ini
dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi para
pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL......................................................................................... . i
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... . ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... . iv
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Proses Berpikir / Penalaran Tentang Penelitian ................ …………………. 1
B. Pengertian Penelitian Sosial ........................................................................... 1
C. Kegunaan Penelitian Sosial ............................................................................ 2
D. Syarat Penelitian Sosial ................................................................................... 3
E. Sikap Penelitian Sosial .................................................................................... 4
F. Jenis Penelitian Sosial ................................................................................... . 5
G. Rancangan Penelitian Sosial .......................................................................... . 5
H. Cara Berpikir Peneliti .................................................................................... 9
KESIMPULAN ................................................................................................. .... 10
iii
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Manusia adalah makhluk individu yang tidak dapat melepaskan diri dari
hubungan dengan manusia lain. Sebagai akibat dari hubungan yang terjadi di antara
individu-individu (manusia) kemudian lahirlah kelompok-kelompok sosial (social
group) yang dilandasi oleh kesamaan-kesamaan kepentingan bersama. Namun bukan
berarti semua himpunan manusia dapat dikatakan kelompok sosial. Untuk dikatakan
kelompok sosial terdapat persyaratan-persyaratan tertentu. Dalam kelompok social yang
telah tersusun susunan masyarakatnya akan terjadinya sebuah perubahan dalam susunan
tersebut merupakan sebuah keniscayaan. Karena perubahan merupakan hal yang mutlak
terjadi dimanapun tempatnya.
Cara yang paling sederhana untuk mengerti perubahan sosial (masyarakat) dan
kebudayaan itu, adalah dengan membuat rekapitulasi dari semua perubahan yang terjadi
di dalam masyarakat itu sendiri, bahkan jika ingin mendapatkan gambaran yang lebih
jelas lagi mengenai perubahan mayarakat dan kebudayaan itu, maka suatu hal yang
paling baik dilakukan adalah mencoba mengungkap semua kejadian yang sedang
berlangsung di tengah-tengah masyarakat itu sendiri.
Penelitian sosial juga dapat digunakan sebagai penyelidikan-penyeldikan yang
dirancang untuk menambah ilmu pengetahuan sosial, gejala sosial, atau praktik-praktik
sosial. Istilah sosial ini menunujuk pada hubungan-hubungan antara, dan di antara,
orang-orang, kelompok-kelompok seperti keluarga, institusi (sekolah, komunitas,
organisasi, dan sebagainya), dan lingkungan yang lebih besar.
Untuk itu dalam makalah ini kami akan menjelaskan lebih detail lagi mengenai
metode penelitian sosial.
a. Deduktif
adalah suatu cara berpikir ilmiah yang bertolak dari pernyataan atau alasan yang bersifat
umum ke pernyataan yang bersifat khusus dengan menggunakan kaidah logika tertentu.
1
Penalaran deduktif dilakukan melalui serangkaian pernyataan yang disebut silogisme
dan terdiri atas beberapa unsur berikut.
a. Dasar pemikiran utama (premis mayor)
b. Dasar pemikiran kedua (premis minor)
c. Kesimpulan
Contoh:
Premis mayor : semua siswa SMA kelas X wajib mengikuti pelajaran sosiologi
Premis minor : Tuti adalah siswi kelas X SMA
Kesimpulan : Tuti wajib mengikuti jam pelajaran sosiologi
b. Induktif
Cara ini sangat berbeda dengan deduktif, sebab memulai suatu penalaran dari
hal-hal atau pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus untuk mementukan
kesimpulan atau hukum yang bersifat mum. Dalam penalaran induktif,
kesimpulan ditarik dari sekumpulan fakta, peristiwa, atau pernyataan yang
bersifat khusus. Misalnya setiap manusia yang diamati akan merasa lapar jika
tidak makan apapun selama 12 jam. Oleh sebab itu disimpulkan bahwa manusia
akan merasa lapar jika tidak makan selama 12 jam.
c. Pendekatan ilmiah
Merupakan gabungan antara cara penalaran deduktif dan induktif. Dalam
pendekatan ilmiah, penalaran disertai suatu dugaan sementara (hipotesis).
2
a) Menurut Suharjo Sukanto, penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang
dilandaskan pada analisis dan kontruksi yang dilakukan secara metodologis,
sistematis, dan konsisten yang bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran
sebagai salah satu manifestasi hasrat manusia untuk mengetahui apa yang sedang
di hadapinya.
b) Menurut Marzuki, penelitian merupakan usaha untuk menemukan,
mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan
dengan menggunakan metode-metode ilmiah.
c) Hill Way dalam bukunya Introduction to Research mendefinisikan penelitian
sebagai suatu metode studi yang bersifat hati-hati dan mendalam dari segala
bentuk fisika yang dapat dopercaya atas masalah tertentu guna membuat
pemecahan masalah tersebut.
d) Winarno Surachmad mendefinisikan penelitian atau penyelidikan sebagai
kegiatan ilmiah mengumpulkan pengetahuan baru dari sumber-sumber primer,
dengan tekanan tujuan pada penemuan prinsip-prinsip umum, serta mengadakan
ramalan generalisasi di luar sampel yang diselidiki.
e) Soetrisno Hadi mendefinisikan, penelitian sebagai usaha untuk menemukan,
mengembangkan. Dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha mana
dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah.
Dapat disimpulkan bahwa penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah untuk
menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan atau
masalah guna mencari pemecahan terhadap masalah tersebut.
3
7. Dapat membantu masyarakat mengubah kondisi mereka menjadi lebih baik
8. Dapat membantu pemerintah dalam membentuk suatu kebijaksanaan
9. Mengembangkan sikap kritis, reaktif, dan kerja keras
4
F. SIKAP SEORANG PENELITI
Seorang peneliti harus berpikir ilmiah dalam melakukan penelitian dengan cara
berpikir sebagai berikut.
1. Skeptis. Peneliti tidak mudah percaya pada sesuatu hal yang tidak memiliki data
yang jelas.
2. Analitis. Peneliti harus menganalisis setiap persoalan yang dihadapi dalam
penelitian.
3. Kritis. Peneliti harus berpikir secara objektif berdasarkan fakta di lapangan.
G. JENIS-JENIS PENELITIAN
Secar umum ada tiga metode penelitian yang umum digunakan terutama dalam
penulisan skripsi, tesis, dan disertasi. Ketiga metode penelitian itu terdiri dari,
metode penelitian kuantitatif, metode penelitian kualitatif, dan metode penelitian
kombinasi (mixed methods).
1. Metode Penelitian Kuantitatif
Metode penelitian kuantitatif berlandaskan pada filsafat positivisme, dipakai
untuk meneliti pada populasi ataupun sampel tertentu, pengumpulan data
menggunakan alat ukur (instrumen) penelitian, analisa data bersifat
kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji dan membuktikan hipotesis
yang telah dibuat/ditetapkan.
Secara umum metode kuantitatif terdiri atas metode survey dan metode
eksperimen.
a. Metode Survei
Metode penelitian survei adalah metode penelitian kuantitatif yang
digunakan untuk mendapatkan data yang terjadi pada masa lampau atau saat
ini, tentang keyakinan, pendapat, karakteristik perilaku, hubungan variabel
dan untuk menguji beberapa hipotesis tentang variabel sosiologis dan
psikologis dari sampel yang diambil dari populasi tertentu. Teknik
pengumpulan data dengan pengamatan (wawancara atau kuisioner) dan hasil
penelitian cenderung untuk digeneralisasikan.
5
b. Metode Eksperimen
Metode eksperimen merupakan metode penelitian kuantitatif yang
digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen
(treatment/perlakuan) terhadap variabel dependen (hasil) dalam kondisi
yang terkendalikan. Kondisi dikendalikan agar tidak ada variabel lain (selain
variabel treatment) yang mempengaruhi variabel dependen. Agar kondisi
dapat dikendalikan, maka dalam penelitian eksperimen menggunakan
kelompok kontrol. Penelitian eksperimen sering dilakukan di laboratorium.
2. Metode Penelitian Kualitatif
Landasan Metode penelitian adalah filsafat postpositivisme. Digunakan
untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah (lawan eksperimen), dimana
peneliti sebagai instrument kunci. Teknik pengumpulan data dilakukan secara
triangulasi (gabungan). Analisis data bersifat induktif/kualitatif. Hasil
penelitian kualitatif menekankan makna dari pada generalisasi.
Menurut Creswell dalam Sugiyono (2012), metode penelitian kualitatif
dibagi menjadi lima macam yaitu phenomenological research, grounded
theory, ethnography, case study dan narrative research.
Phenomenological research, merupakan salah satu jenis penelitian
kualitatif, dimana peneliti melakukan pengumpulan data dengan observasi
partisipan untuk mengetahui fenomena esensial partisipan dalam pengalaman
hidupnya.
Grounded theory, adalah salah satu jenis penelitian kualitatif, yang mana
peneliti bisa menarik generalisasi apa yang diamati/dianalisa secara induktif,
teori abstrak tentang proses, tindakan atau interaksi berdasarkan pandangan
partisipan yang diteliti.
Ethnography, merupakan jenis penelitian kualitatif dimana peneliti melakukan
studi terhadap budaya kelompokk dalam kondisi yang alamiah melalui
observasi dan wawancara.
Case studies, merupakan penelitian kualitatif dimana peneliti melakukan
eksplorasi secara mendalam terhadap program, kejadian, proses, aktivitas,
terhadap satu atau lebih orang. Suatu kasus terikat oleh waktu dan aktivitas dan
peneliti melakukan pengumpulan data secara mendetail dengan menggunakan
6
berbagai prosedur pengumpulan data dan dalam waktu yang
berkesinambungan.
Narrative research, merupakan penelitian kualitatif dimana peneliti melakukan
studi terhadap satu orang individu atau lebih untuk mendapatkan data tentang
sejarah perjalanan dalam kehidupannya. Data tersebut selanjutnya oleh peneliti
disusun menjadi laporan naratif kronologis.
3. Metode Penelitian Kombinasi
Metode penelitian kombinasi merupakan metode penelitian yang berlandaskan
pada fisafat pragmatisme (kombinasai positivisme dan postpositivisme).
Digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah maupun buatan
(labratorium), dimana peneliti bisa sebagai instrumen dan menggunakan
instrumen untuk pengukuran, teknik pengumpulan data dapat menggunakan
tes, kuisioner dan gabungan (triangulasi), analisis data bersifat deduktif
(kuantitatif) dan induktif (kualitatif). Hasil penelitian kombinasi dapat berguna
untuk membuat generalisasi dan memahami makna.
Metode kombinasi akan sangat berguna ketika metode kuantitatif maupun
metode kualitatif secara sendiri-sendiri tidak cukup akurat digunakan untuk
memahami permasalahan penelitian. Penggunaan metode kombinasi dapat
memperoleh pemahaman lebih baik jika dibandingkan dengan hanya
menggunakan salah satu metode.
Metode penelitian kombinasi dibagi menadi dua, yakni desain/model
sequential (kombinasi berurutan) dan model concurrent (kombinasi campuran).
Selanjutnya model sequential (urutan) dibagi lagi menjadi dua, yaitu model
sequential explanatory (urutan pembuktian) dan sequential exploratory (urutan
penemuan). Sedangkan untuk model concurrent (campuran), ada dua yakni
model concurrent triangulation (campuran kuantitatif dan kualitatif secara
berimbang) dan concurrent embedded (campuran kuantitatif dan kualitatif tidak
berimbang).
7
H. RANCANGAN PENELITIAN
Sama halnya dengan penelitian pada umumnya, rancangan penelitian sosial sekurang-
kurangnya mempunya ruang lingkup yang terdiri atas :
1. Penentuan judul penelitian,
2. Penentuan masalah penelitian,
3. Penentuan tujuan penelitian,
4. Tinjauan kepustakaan,
5. Penetapan hipotesis (kalau diperlukan),
6. Penentuan populasi dan sampel penelitian,
7. Penentuan metode dan teknik pengumpulan data,
8. Penentuan cara mengolah dan menganalisis data, dan
9. Daftar pustaka.
B. Masalah Penelitian
Peneliti dari awal harus memikirkan bagaimana menemukan dan merumuskan masalah
penelitian.
8
1. Peranan Masalah
Ada beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan dalam memperinci masalah utama
(judul penelitian), yaitu bahwa perincian masalah :
a. Masih berhubungan erat dengan masalah utama (judul penelitian),
b. Mendukung tujuan penelitian,
c. Mengembangkan atau memperluas cara-cara menguji suatu teori,
d. Memberikan sumbangan kepada pengembangan metodologi penelitian,
e. Memanfaatkan konsep-konsep teori atau data teknik dari disiplin yang
bertalian, dan Menunjukkan variabel-variabel apa saja yang perlu diteliti.
2. Sumber Masalah Penelitian
Untuk mendapatkan masalah penelitian, perhatika hal-hal berikut:
Masalah dapat diperoleh daari kehidupan sehari-hari
Masalah dapat diperoleh dari membaca buku, jurnal, koran, & majalah
9
KESIMPULAN
10