Anda di halaman 1dari 21

TUGAS SEJARAH INDONESIA

“KERAJAAN SUNDA GALUH”

MATA PELAJARAN
SEJARAH INDONESIA (WAJIB)
KELAS X MIPA 4
Disusun oleh :
1. Riris Trista. S (30)
2. Salsyabila Rahmadhani (31)
3. Yuniors Christian. N (37)
4. Zella Zelliane. K (39)

SMA NEGRI 3 TAMBUN SELATAN


Perum. Graha Prima Bekasi Rt. 10 Rw. 16, Mangunjaya, Kec.
Tambun Selatan, Kab. Bekasi Prov. Jawa Barat
DAFTAR ISI

DAFTAR NAMA KELOMPOK............................................................................1


JUDUL, MEDIA, SUMBER BELAJAR, METODE PERTANYAAN,
DAFTAR PERTANYAAN.....................................................................................2
1. MATERI..........................................................................................................3
2. POWERPOINT................................................................................................12
3. DAFTAR HADIR............................................................................................14
4. HASIL ANGKET............................................................................................14
5. DOKUMENTASI I........................................................................................16
6. DOKUMENTASI II......................................................................................17
7. KESIMPULAN..............................................................................................18
8. DAFTAR PUSTAKA...................................................................................19
DAFTAR NAMA KELOMPOK
KERAJAAN SUNDA GALUH

No Nama Lengkap Absen


1. Riris Trista. S 30
2. Salsyabila Rahmadhani 31
3. Yuniors Christian. N 37
4 Zella Zelliane. K 39

1
KOMPONEN

A. JUDUL
”KERAJAAN SUNDA GALUH”

B. MEDIA
Pada saat presentasi, kami menggunakan media Powerpoint. Alasan kami menggunakan
Powerpoint karena dapat membuat sesi presentasi menjadi mudah dengan menggunakan
template, animasi dan looks yang menarik yang sudah pasti tidak membosankan.

C. SUMBER BELAJAR
Kami mencari referensi sumber belajar dari berbagai artikel seperi Kompas.com, CNN
Indonesia, serta dari buku paket dan LKS yang menurut kami informasi yang diberikan
adalah valid.

D. METODE PERTANYAAN

Metode pertanyaan yang kami gunakan dalam memberikan pertanyaan kepada teman-
teman adalah dengan metode Quiziz.
Quiziz merupakan sebuah web tool untuk membuat permainan kuis yang digunakan
sebagai metode pembelajaran di sekolah. Quiziz ini bersifat interaktif dan sangat kreatif.
Alasan kami menggunakan metode Quiziz sebagai media untuk memberikan pertanyaan
kepada teman-teman kami karena Penggunaannya sangat mudah,

E. DAFTAR PERTANYAAN

1) Ikbal (10) : Kerajaan Sunda Galuh bercorak agama apa ?


2) Herlina (8) : Kapan kerajaan Sunda Galuh runtuh ?
3) Mim Sulaiman (16) : Bukti keruntuhan kerajaan Sunda Galuh ?

2
MATERI

1) LATAR BELAKANG KERAJAAN SUNDA GALUH

Kerajaan Sunda Galuh didirikan oleh Tarusbawa pada tahun 591 Caka Sunda (669 M).
Menurut sumber sejarah primer yang berasal dari abad ke-16, kerajaan ini merupakan
suatu kerajaan yang meliputi wilayah yang sekarang menjadi Provinsi Banten, Jakarta,
Provinsi Jawa Barat , dan bagian barat Provinsi Jawa Tengah. Berdirinya Kerajaan Sunda
serta “merdekanya” Kerajaan Galuh, sekaligus pula merupakan pertanda berakhirnya era
kekuasaan Kerajaan Tarumanegara

A. ASAL USUL NAMA KERAJAAN SUNDA GALUH


Kerajaan Sunda Galuh (sering disebut juga Kerajaan Pajajaran) adalah suatu kerajaan
yang merupakan penyatuan dua kerajaan besar di Tanah Sunda yang saling terkait erat,
yaitu kerajaan Sunda dan kerajaan Galuh. Kedua kerajaan tersebut merupakan pecahan
dari kerajaan Tarumanagara. Berdasarkan peninggalan sejarah seperti prasasti dan
naskah kuno, ibu kota Kerajaan Sunda berada di daerah yang sekarang menjadi kota
Bogor, sedangkan ibu kota Kerajaan Galuh adalah kota Kawali di Kabupaten Ciamis.
Keterangan keberadaan kedua kerajaan tersebut juga terdapat pada beberapa sumber
sejarah lainnya. Prasasti di Bogor banyak bercerita tentang Kerajaan Sunda sebagai
pecahan Tarumanagara, sedangkan prasasti di daerah Sukabumi bercerita tentang
keadaan Kerajaan Sunda sampai dengan masa Sri Jayabupati.

B. SEJARAH BERDIRINYA KERAJAAN SUNDA GALUH

Tarusbawa yang berasal dari Kerajaan Sunda Sambawa, pada tahun 669 M
menggantikan kedudukan mertuanya yaitu Linggawarman raja Tarumanagara yang
terakhir. Karena pamor Tarumanagara pada zamannya sudah sangat menurun, ia
ingin mengembalikan keharuman zaman Purnawarman yang berkedudukan di
purasaba (ibu kota) Sundapura. Dalam tahun 670 M, ia mengganti nama
Tarumanagara menjadi Kerajaan Sunda. Peristiwa ini dijadikan alasan oleh
Wretikandayun, pendiri Kerajaan Galuh dan masih keluarga kerajaan Tarumanegara,
untuk memisahkan diri dari kekuasaan Tarusbawa.

3
Dengan dukungan Kerajaan Kalingga di Jawa Tengah, Wretikandayun menuntut
kepada Tarusbawa supaya wilayah Tarumanagara dipecah dua. Dukungan ini dapat
terjadi karena putera mahkota Galuh bernama Mandiminyak, berjodoh dengan Parwati
puteri Maharani Shima dari Kalingga. Dalam posisi lemah dan ingin menghindari perang
saudara, Tarusbawa menerima tuntutan Galuh. PADA TAHUN 669 M, wilayah
Tarumanagara dipecah menjadi dua kerajaan; yaitu KERAJAAN SUNDA dan
KERAJAAN GALUH dengan SUNGAI CITARUM SEBAGAI BATASNYA.

C. KETERLIBATAN KALINGGA

Karena putera mahkota wafat mendahului Tarusbawa, maka anak wanita dari putera
mahkota (bernama Tejakancana) diangkat sebagai anak dan ahli waris kerajaan. Suami
puteri ini adalah cicit Wretikandayun bernama Rakeyan Jamri, yang dalam tahun 723
menggantikan Tarusbawa menjadi Raja Sunda ke-2. Sebagai penguasa Kerajaan Sunda
ia dikenal dengan nama Prabu Harisdarma dan setelah menguasai Kerajaan Galuh
dikenal dengan nama Sanjaya.
Ibu dari Sanjaya adalah SANAHA, cucu Ratu Shima dari Kalingga, di Jepara. Ayah dari
Sanjaya adalah Bratasenawa / SENA / SANNA, Raja Galuh ketiga, teman dekat
Tarusbawa. Sena adalah cucu Wretikandayun dari putera bungsunya, Mandiminyak, raja
Galuh kedua (702-709 M). Sena pada tahun 716 M dikudeta dari tahta Galuh oleh
PURBASORA. Purbasora dan Sena sebenarnya adalah saudara satu ibu, tetapi lain ayah.
Sena dan keluarganya menyelamatkan diri ke Sundapura, pusat Kerajaan Sunda, dan
meminta pertolongan pada Tarusbawa. Ironis sekali memang, Wretikandayun, kakek
Sena, sebelumnya menuntut Tarusbawa untuk memisahkan Kerajaan Galuh dari
Tarumanegara / Kerajaan Sunda. Dikemudian hari, Sanjaya yang merupakan penerus
Kerajaan Galuh yang sah, menyerang Galuh, dengan bantuan Tarusbawa, untuk
melengserkan Purbasora. Setelah itu ia menjadi Raja Kerajaan Sunda Galuh.
Sanjaya adalah penguasa Kerajaan Sunda, Kerajaan Galuh dan Kerajaan Kalingga
(setelah Ratu Shima mangkat).
Sebagai ahli waris Kerajaan Kalingga, Sanjaya menjadi penguasa Kalingga Utara yang
disebut Bumi Mataram (Mataram Kuno) pada tahun 732 M. Kekuasaan di Jawa Barat
diserahkannya kepada puteranya dari Tejakencana, yaitu Tamperan Barmawijaya alias
Rakeyan Panaraban. Ia adalah kakak seayah Rakai Panangkaran, putera Sanjaya dari
Sudiwara puteri Dewasinga Raja Kalingga Selatan atau Bumi Sambara.

4
D. RAJA-RAJA YANG PERNAH MEMIMPIN KERAJAAN SUNDA GALUH

Masa
No Raja Keterangan
pemerintahan
1 Maharaja Tarusbawa 669-723
cucu-menantu no.
2 Sanjaya Harisdarma 723-732
1
3 Tamperan Barmawijaya 732-739
4 Rakeyan Banga 739-766
5 Rakeyan Medang Prabu Hulukujang 766-783
6 Prabu Gilingwesi 783-795 menantu no. 5
7 Pucukbumi Darmeswara 795-819 menantu no. 6
8 Prabu Gajah Kulon Rakeyan Wuwus 819-891
9 Prabu Darmaraksa 891-895 adik-ipar no. 8
10 Windusakti Prabu Dewageng 895-913
Rakeyan Kemuning Gading Prabu
11 913-916
Pucukwesi
12 Rakeyan Jayagiri Prabu Wanayasa 916-942 menantu no. 11
Prabu Resi Atmayadarma
13 942-954
Hariwangsa
14 Limbur Kancana 954-964 anak no. 11
15 Prabu Munding Ganawirya 964-973
Prabu Jayagiri Rakeyan Wulung
16 973-989
Gadung
17 Prabu Brajawisesa 989-1012
18 Prabu Dewa Sanghyang 1012-1019
19 Prabu Sanghyang Ageng 1019-1030
Prabu Detya Maharaja Sri
20 1030-1042
Jayabupati

5
E. MASA KEJAYAAN KERAJAAN GALUH

Masa Kejayaan Kerajaan Galuh dipimpin oleh Prabu Siliwangi, yang kemudian disebut
sebagai Pajajaran dalam waktu tertentu. Pada masa itu rakyat hidup dengan baik dan juga
perkembangan ekonomi yang berlangsung dengan pesat.
Kerajaan Galuh sendiri tidak memiliki defalh secara rinci pada saat masa kejayaan. Hal
ini dikarenakan perpindahan ibu kota dan juga pergantian namanya yang sampai
sekarang masih dipelajari oleh sejarawan. Apakah kerajaan ini masuk sebagai kerajaan
Sunda, Pajajaran atau Galuh.
1. Kehidupan Kerajaan Galuh
Kehidupan yang ada pada masyarakat Kerajaan Galuh dibagi menjadi 4 aspek yakni,
Aspek Politik, Aspek Agama, Aspek Ekonomi, Aspek Sosial dan Aspek Budaya.
Berikut ini merupakan penjelasan dari masing-masing aspek yang ada!
2. Kehidupan Politik Kerajaan Galuh
Kehidupan politik yang ada pada kerajaan ini tidak bisa lepas dari berbagai
perpecahan dan juga penyatuan dari kerajaan, dua kerajaan tersebut adalah kerajaan
Sunda dan juga Galuh.
Setelah penyatuan yang telah dilakukan oleh Sanjaya, kerajaan ini pecah kembali
tepatnya pada tahun 739 M, pada tahun tersebut kerajaan Galuh dan Sunda di pecah
kembali untuk anak Panaraban.
Pada saat itu kerajaan Galuh dipimpin oleh anak pertama dari Paraban yang bernama
Sang Manarah. Kemudian kerajaan Sunda di bawah kepemimpinan Sang Bangga.
Pada tahun 1482 dua kerajaan tersebut bersatu kembali, hal ini dikarenakan adanya
pernikahan antar keluarga oleh Jayadewata dengan gelar yang tersemat yakni Sri

6
Baduga Maharaja, beliau memerintah di kerajaan pada sekitar tahun 1482 hingga
1521.
3. Kehidupan Agama Kerajaan Galuh
Kehidupan agama yang berada di kerajaan ini adalah mayoritas masyarakat beragama
Hindu, hal ini bisa dilihat dari peninggalan dari prasasti kerajaan ini.
Prasasti tersebut menggunakan bahasa Sunda kuno dan hal ini juga didukung dengan
kerajaan Tarumanegara yang dulunya juga merupakan kerajaan Hindu tertua yang
berada di Pulau Jawa.
Tetapi karena seiring dengan perkembangan dan juga datangnya para pedagang Arab
yang turut menyebarkan agama Islam, sehingga Islam juga berkembang pada kerajaan
tersebut.
Hal ini dapat dilihat dari pendirian madrasah Islam dan jufa pengurangan dari adat
istiadat Agama Hindu di dalam masyarakat dan juga dalam kegiatan dari kerajaan.
4. Kehidupan Ekonomi Kerajaan Galuh
Kehidupan ekonomi yang ada di kerajaan adalah petani dan nelayan. Hal ini
dikarenakan memang kebanyakan dari masyarakat dari Galuh tersebut bermata
pencaharian sebagai petani dan nelayan, tetapi kebanyakan dari masyarakat
menjadikan pertanian sebagai alat untuk bertahan hidup.
Pada prasasti dan juga naskah kuno, tidak menjelaskan secara rinci dari keadaan
ekonomi kerajaan Galuh, tetapi karena melihat dari seringnya kerajaan untuk
berpindah ke ibu kota, hal itu memungkinkan bahwa kerajaan ini memiliki kehidupan
ekonomi yang cukup bagus.
Karena datangnya Belanda ke negara Indonesia menyebabkan masyarakat dari
kerajaan Galuh harus kerja paksa yakni untuk menanam kopi dan juga kelapa serta
nila.
Karena adanya kerja paksa tersebut raja tidak bisa berbuat banyak, sehingga beliau
memutuskan untuk membuat sebuah saluran irigasi yang digunakan untuk membantu
beban dari rakyat agak pengairan dapat berjalan dengan mudah
5. Kehidupan Sosial Kerajaan Galuh
Kehidupan sosial dari kerajaan ini adalah menggunakan sistem pemerintahan
monarki. Yakni sistem yang menganggap bahwa raja dan juga keluarganya akan
mendapatkan tingkat yang lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat pada
kalangan biasa.

7
Hal tersebut tidak bisa untuk ditolak, sehingga masyarakat menerima dengan baik
dengan sistem pemerintahan tersebut. Tetapi perselisihan terjadi antara Galuh dan
juga Sunda.
Perselisihan dapat diatas dan seiring perkembangannya kemudian kedua kerajaan
tersebut bisa menjadi kerajaan yang setara dan juga mengadakan hubungan bilateral
yang cukup baik.
Mata pencaharian selain bertani dan sebagai nelayan adakah sebagai pedagang.
Masyarakat yang ada di Galuh juga mengandalkan segi ekonomi dengan cara
berdagang, sehingga banyak juga pedagang yang berasal dari Arab dan Timur
Tengah. Masyarakat hidup dengan tatanan sosial yang cukup baik seperti pada
umumnya.
6. Kehidupan Budaya Kerajaan Galuh
Kehidupan Budaya yang ada pada masyarakat Kerajaan bisa dilihat dengan adanya
naskah kerajaan dan juga perkembangan agama.
Dimana pada saat itu sempat muncul keinginan untuk penurunan dari derajat sang
hyang pada raja, tetapi hal tersebut ternyata dapat memberikan warna pada kerajaan
dalam aspek kebudayaan.
Karena kerajaan ini bercorak Hindu, maka banyak prasasti, naskah dan juga candi
yang ditemukan, benda-benda tersebut merupakan peninggalan dari kerajaan Hindu
dan menjadi bukti bahwa adanya pengembangan agama Hindu di Indonesia
khususnya di wilayah Pulau Jawa.
Prasasti yang ditemukan juga menjelaskan tentang kehidupan raja dan juga
menceritakan tentang ada dan juga budaya yang telah dianut oleh masyarakat Sunda,
hal ini tercantum khususnya pada Prasasti Kawali 4, sastrawan mengambil
kesimpulan bahwa adat dan budaya yang ada pada kerajaan ini berkembang dengan
baik.

F. . RUNTUHNYA KERAJAAN SUNDA GALUH


Pasangan Premana dan Nagandingrum sendiri memiliki putera bernama Surotama
alias Manarah (lahir 718 M, jadi ia baru berusia 5 tahun ketika Sanjaya
menyerang Galuh). Surotama atau Manarah dikenal dalam literatur Sunda klasik
sebagai Ciung Wanara. Kelak di kemudian hari, Ki Bimaraksa alias Ki
Balangantrang, buyut dari ibunya, yang akan mengurai kisah sedih yang menimpa

8
keluarga leluhurnya dan sekaligus menyiapkan Manarah untuk melakukan pembalasan.
Untuk mengikat kesetiaan Premana Dikusumah terhadap pemerintahan pusat di
Pakuan, Sanjaya menjodohkan Raja Galuh ini dengan Dewi Pangrenyep, puteri
Anggada, Patih Sunda. Selain itu Sanjaya menunjuk puteranya, Tamperan, sebagai Patih
Galuh sekaligus memimpin "garnizun" Sunda di ibu kota Galuh.
Dikusumah menerima kedudukan Raja Galuh karena terpaksa keadaan. Ia tidak berani
karena Sanjaya memiliki sifat seperti Purnawarman, baik hati terhadap raja, bawahan
yang setia kepadanya dan sekaligus tak mengenal ampun terhadap musuh-musuhnya.
Penolakan Sempakwaja dan Demunawan masih bisa diterima oleh Sanjaya karena
mereka tergolong angkatan tua yang harus dihormatinya.
Kedudukan Premana serba sulit, ia sebagai Raja Galuh yang menjadi bawahan Raja
Sunda yang berarti harus tunduk kepada Sanjaya yang telah membunuh kakeknya.
Karena kemelut seperti itu, maka ia lebih memilih meninggalkan istana untuk bertapa di
dekat perbatasan Sunda sebelah timur Citarum dan sekaligus juga meninggalkan istrinya,
Pangrenyep. Urusan pemerintahan diserahkannya kepada Tamperan, Patih Galuh yang
sekaligus menjadi "mata dan telinga" Sanjaya. Tamperan mewarisi watak buyutnya,
Mandiminyak yang senang membuat kandal. Ia terlibat skandal dengan Pangrenyep, istri
Premana, dan membuahkan kelahira Kamarasa alias Banga (723 M)

G. PENINGGALAN KERAJAAN KUTAI MARTADIPURA


1. Prasasti Cikapundung

Pada tanggal 8 Oktober 2010, warga menemukan batu prasasti yang ditemukan di sekitar
sungai Cikapundung. Batu prasasti ini diperkirakan sudah ada sejak abad ke-14. Pada
batu prasasti Cikapundung terdapat sebuah tulisan dengan huruf Sunda kuno dan gambar
telapak tangan, telapak kaki, dan wajah. Kalimat yang dituliskan pada prasasti itu
berbunyi “unggal jagat jalmah hendap”, yang jika diartikan berarti semua manusia di
dunia akan mengalami sesuatu. Pada saat ditemukan, batu prasasti ini mempunyai

9
panjang 178 cm, lebar 80 cm, dan tinggi 55 cm.
Hingga saat ini, batu prasasti Cikapundung masih diteliti oleh para peneliti dari Balai
Arkeologi .
2. Prasasti Pasir Datar

Tahun 1872 menjadi tahun ditemukannya prasasti Pasir Datar. Prasasti Pasir Datar
ditemukan di Cisande, Sukabumi atau lebih tepatnya ditemukan di Perkebunan Kopi di
Pasir Datar. Untuk menjaga keasliannya, prasasti ini dipindah dan disimpan di Museum
Nasional Jakarta. Prasasti Pasir Datar terbuat batu alam. Sampai saat ini, Isi atau pesan
yang terdapat pada prasasti Pasir Datar belum ditranskripsi sehingga isi dan pesannya
belum diketahui.
3. Prasasti Huludayeuh

Prasasti Huludayeuh terletak di pertengahan sawah di kampung Huludayeuh, Desa


Cikalahang, Kecamatan Sumber. Namun, setelah terjadi pemekaran wilayah menjadi
Kecamatan Dukupuntang, Cirebon.
Sebenarnya warga setempat sudah lama mengetahui keberadaan batu prasasti
Huludayeuh. Namun, para ahli arkeologi dan ahli sejarah baru mengetahui letak batu
prasasti ini pada bulan September 1991. Setelah batu prasasti ini sudah diketahui oleh
ahli sejarah dan arkeologi, barulah diumumkan atau diberitakan di media cetak.
Pemberitaan tentang batu prasasti Huludayeuh di media cetak terjadi pada tanggal 11
September 1991 di Harian Pikiran Rakyat. Sedangkan Harian Kompas memberitakan

10
berita ini pada tanggal 12 September 1991.

5. Prasasti Jaya

Isi Prasasti
Telah diungkapkan di awal bahwa nama Sunda sebagai kerajaan tersurat pula dalam
prasasti yang ditemukan di daerah Sukabumi. Prasasti ini terdiri atas 40 baris sehingga
memerlukan empat (4) buah batu untuk menuliskannya. Keempat batu bertulis itu
ditemukan pada aliran Sungai Cicatih di daerah Cibadak, Sukabumi. Tiga ditemukan di
dekat Kampung Bantar Muncang, satu ditemukan di dekat Kampung Pangcalikan.
Keunikan prasasti ini adalah disusun dalam huruf dan bahasa Jawa Kuno. Keempat
prasasti itu sekarang disimpan di Museum Pusat dengan nomor kode D 73 (dari Cicatih),
D 96, D 97 dan D 98.
Isi ketiga batu pertama (menurut Pleyte) adalah sebagai berikut:
"Selamat. Dalam tahun Saka 952 bulan Kartika tanggal 12 bagian terang, hari Hariang,
Kaliwon, Ahad, Wuku Tambir. Inilah saat Raja Sunda Maharaja Sri Jayabupati
Jayamanahen Wisnumurti Samarawijaya Sakalabuwanamandaleswaranindita Haro
Gowardhana Wikramottunggadewa”, membuat tanda di sebelah timur Sanghiyang
Tapak. Dibuat oleh Sri Jayabupati Raja Sunda. Dan jangan ada yang melanggar
ketentuan ini. Di sungai ini jangan (ada yang) menangkap ikan di sebelah sini sungai
dalam batas daerah pemujaan Sanghyang Tapak sebelah hulu. Di sebelah hilir dala

11
POWERPOINT

12
13
DAFTAR HADIR :

Jumlah siswa yang hadir adalah 38 orang.


Nama siswa yang tidak hadir : -

HASIL ANGKET
PERINGKAT NAMA POINT
1 Raja Salomo M 8340
2 Iqbal rizki 8250
3 Nesya Safira 8210
4 Allisya Lulu 8060
5 Maulana Indratno 8000
6 Rena Kartika Putri 7960
7 Zahwa Rahma P 7900
8 Puspita Indah Wilujeng 7860
9 M.Rifqi Satrio 7770
10 Novita Dwi A. 7480
11 Yessica Indriani 7220
12 Azka Halimah 6950
13 Umar Fadhilah 6900
14 Syeila Della M 6900
15 Khoirunnisa 6730
16 Satrio Edwar N 6530
17 Alfiansyah Gusti 6460
18 Istiqomah Indah 6460
19 Nada Syifa D. 6380
20 Niko Aryo 6030
21 Rahmatika Ulan 6005
22 Viranti Zahrani R 5890
23 Herlina Sahrah 5670
24 Humairaa Zaharani 5600
25 Ekhsan Nur R 5550
26 Ashraf Sasetya 4400
27 Nabila 4400
28 Dzaki Prasetyo 4300
29 Syifa Mulyana 4250
30 Pasaribu Gireno 4250
31 Novia Dyah 4200

14
32 Keysha Putri 0
33 Mim Sulaiman 0
34 M. Hazemi R 0
35 Salsyabila Rahmadani ANGGOTA
36 Riris Rista S ANGGOTA
37 Yuniors Christian N ANGGOTA
38 Zella Zelliane K ANGGOTA

15
DOKUMENTASI I

MATERI : KERAJAAN SUNDA GALUH


TANGGAL : 26 NOVEMBER 2022
KELAS : X MIPA 4

FOTO KETIKA
PRAKTEK
PRESENTASI

FOTO KETIKA
PRAKTEK
PRESENTASI

Deskripsi : Kelompok kami sedang mempresentasikan materi “Kerajaan Sunda Galuh” menggunakan
Powerpoint dengan total keseluruhan 11 slide.

16
DOKUMENTASI II

FOTO KETIKA
MENGERJAKAN
QUIZ

FOTO SESI
PENYERAHAN
REWARD BAGI 3
POINT TERATAS

Deskripsi: Menggunakan Metode Pertanyaan Quiziz, dengan kode “8847 704” Suasana
kelas sangat kondusif, diikuti oleh 31 peserta

17
KESIMPULAN

Keberadaan Kerajaan Sunda juga terbukti lewat prasasti yang ditemukan yaitu
Prasasti Cibadak dan Prasasti Kawali yang menyatakan berdirinya Kerajaan
Sunda.
Kemudian pada abad ke-16 Masehi dan seterusnya baru ditemukan dalam prasasti
dan naskah-naskah klasik contohnya Carita Parahiyangan yang disusun tahun
1580 M, jika nama Pajajaran disebutkan.
Nama Kerajaan Pajajaran kian terkenal setelah ditemukan pantun-pantun Sunda
serta babad-babad yang tertulis ketika Kerajaan Pajajaran sudah tidak ada

Kesimpulan presentasi:

Presentasi dilakukan pada hari Sabtu, 26 November 2022, diikuti oleh 31 audiens, dengan
materi “Kerajaan Sunda Galuh

”, lalu menggunakan metode pertanyaan Quiziz dengan total 10 pertanyaan.

18
DAFTAR PUSAKA

Link Website

 https://perpustakaan.tanahimpian.web.id/2012/10/sunda-galuh-670-m.html
 https://www.romadecade.org/kerajaan-galuh/#!
 http://p2k.unkris.ac.id/id3/1-3065-2962/Sunda-Galuh_23898_p2k-unkris.html
 https://p2k.unibabwi.ac.id/en4/2-2829-2718/Sunda-Galuh_23898_mh-unkris_p2k-
unibabwi.html

19

Anda mungkin juga menyukai