Anda di halaman 1dari 11

KERAJAAN SRIWIJAYA

• Awal Berdirinya
• Puncak Kejayaannya
• Raja Raja
• Peninggalan Sriwijaya
Kelompok 4
- Iqbal Rinaldi
- Bagas Kara
• Keruntuhan Sriwijaya
- Reni
- Intan
- Sisko
• Awal Berdirinya Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya lahir pada abad ke-7


Masehi dengan pendirinya yang
bernama Dapuntahyang Sri Jayanasa.
Keterangan ini tertulis pada salah satu
prasasti yang ditemukan di Kota Kapur,
Mendo Barat, Bangka.
Namun, kisah pendirian kerajaan ini
merupakan salah satu bagian yang sulit
dipecahkan oleh peneliti. Sebab dalam
sumber-sumber yang ditemukan tidak
ada struktur genealogis yang tersusun
rapi antar raja Sriwijaya.

https://www.selasar.com/
kerajaan/kota-kapur/
Prasasti Kedukan Bukit (682 Masehi)
menyebutkan nama Dapunta Hyang, dan
prasasti Talang Tuo (684 Masehi)
memperjelasnya menjadi Dapunta Hyang Sri
Jayanasa. Kedua prasasti ini adalah
penjelasan tertua mengenai seseorang yang
dianggap sebagai raja atau pemimpin
Sriwijaya.
Dalam Prasasti Kedukan Bukit juga
menceritakan bahwa Dapunta Hyang
mengadakan perjalanan dengan memimpin
20 ribu tentara dari Minanga Tamwan ke
Palembang, Jambi, dan Bengkulu. Dalam
perjalanan tersebut, ia berhasil menaklukkan
https://www.google.com/amp/s/ daerah-daerah yang strategis untuk
amp.kompas.com/stori/read/
2021/04/08/144928479/prasasti-
perdagangan sehingga Kerajaan Sriwijaya
kedukan-bukit-sejarah-isi-dan-artinya menjadi makmur.
Berdasarkan prasasti Kota (686 M) di Pulau
Bangka, Sriwijaya diperkirakan telah berhasil
menguasai Sumatera bagian selatan, Bangka dan
Belitung, bahkan sampai ke Lampung.
Bukti ini juga menyebutkan bahwa Sri Jayanasa
bahkan mencoba untuk melancarkan ekspedisi
militer menyerang Jawa yang dianggap tidak mau
berbakti kepada maharaja Sriwijaya.
Peristiwa ini terjadi pada waktu yang kurang lebih
bersamaan dengan runtuhnya kerajaan
Tarumanegara di Jawa Barat dan Kerajaan Holing
(Kalingga) di Jawa Tengah yang bisa saja terjadi
karena serangan yang dilancarkan oleh Sriwijaya.
Pada masa kekuasaan Balaputradewa
sampai dengan Sri Marawijaya, Kerajaan
• Puncak Kejayaannya Sriwijaya menguasai Selat Malaka yang
Raja Balaputradewa dianggap sebagai merupakan jalur utama perdagangan
raja yang membawa Sriwijaya ke puncak antara India dan Cina. Selain itu, seperti
kegemilangannya pada abad ke-8 dan 9. yang dilansir dari buku Mengenal
Namun pada dasarnya, kerajaan ini Kerajaan-Kerajaan Nusantara karya Deni
mengalami masa kekuasaan yang Prasetyo, mereka berhasil memperluas
gemilang sampai ke generasi Sri kekuasaannya hingga Jawa Barat,
Marawijaya. Kalimantan Barat, Bangka, Belitung,
Hal ini disebabkan raja-raja setelah Sri Malaysia, Singapura, Thailand Selatan.
Marawijaya sudah disibukkan dengan Untuk menjaga keamanan itu, Sriwijaya
peperangan melawan Jawa pada 922 M membangun armada laut yang kuat.
dan 1016 M. Dilanjutkan dengan melawan Sehingga kapal-kapal asing yang ingin
Kerajaan Cola (India) pada tahun 1017 berdagang di Sriwijaya merasa aman dari
hingga 1025 Raja Sri Sanggramawijaya gangguan perompak. Hingga lambat laun,
berhasil ditawan. Sriwijaya berkembang menjadi negara
maritim yang kuat.
Inilah daftar raja-raja yang pernah memimpin
Kerajaan Sriwijaya :
• Ra
• Dapunta Hyang Sri Jayanasa (683 M)
ja
• Indrawarman (702 M)
• Rudra Wikrama (728-742 M) Raja
• Sanggramadhananjaya (775 M) Sriw
• Dharanindra/Rakai Panangkaran (778 M)
• Samaragrawira/Rakai Warak (782 M)
ijaya
• Dharmasetu (790 M)
• Samaratungga/Rakai Garung (792 M)
• Balaputradewa (856 M)
• Sri Udayadityawarman (960 M)
• Sri Wuja atau Sri Udayaditya (961 M)
• Hsiae-she (980 M)
• Sri Cudamani Warmadewa (988 M)
• Malayagiri/Suwarnadwipa (990 M)
• Sri Marawijayottunggawarman (1008 M)
• Sumatrabhumi (1017 M)
• Sri Sanggrama Wijayatunggawarman (1025 M)
• Sri Dewa (1028 M) •Dharmawira (1064 M)
• Sri Maharaja (1156 M)
• Trailokyaraja Maulibhusana •Warmadewa (1178 M)
• Peninggalan - Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

1. Prasasti Talang Tuo 2. Prasasti kedukan batu 3. Prasasti Telaga Batu

6. Prasasti Hujung Langit 7. Prasasti Palas Pasemah


4. Prasasti Kerang 5. Prasasti Kota Kapur
Berahi
• Runtuhnya Kerajaan Sriwijaya
Sebagai salah satu kerajaan terbesar di Nusantara,
wilayah kekuasaan Sriwijaya membentang dari
Sumatera, Kepulauan Riau, Bangka, Singapura,
Semenanjung Malaka , Thailand, Kamboja, Vietnam
Selatan, Kalimantan, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
Selain itu, kebesaran yang dicapai Raja
Balaputradewa juga dapat dilihat dari keberhasilannya
di beberapa bidang, seperti bidang maritim, politik,
dan ekonomi.
Setelah beberapa abad berkuasa, Kerajaan Sriwijaya
mulai mengalami kemunduran pada abad ke-11.
Berikut ini faktor-faktor penyebab runtuhnya Kerajaan
Sriwijaya :
1. Serangan Colamandala 2. Wilayah bawahan yang
melepaskan diri
Salah satu penyebab runtuhnya Sriwijaya
adalah serangan dari Dinasti Chola dari India Serangan dari Dinasti Chola ternyata
Selatan, yang saat itu dipimpin oleh Rajendra
memberi pengaruh buruk terhadap
Chola I. Penyebab serangan ini adalah pajak
tinggi yang dikenakan oleh Kerajaan Sriwijaya kondisi internal Kerajaan Sriwijaya.
pada kapal-kapal pedagang di Selat Malaka. Serangan Kerajaan Chola mampu
Hal itu membuat kapal yang berasal dari membuat lemahnya kekuatan politik
Colamandala merasa dirugikan. Karena itu, dalam istana Kerajaan Sriwijaya.
Dinasti Chola kemudian menyerbu Kerajaan Alhasil, banyak daerah kekuasaan
Sriwijaya sebanyak dua kali, yaitu pada 1017 Sriwijaya yang kemudian memanfaatkan
dan 1025.
momentum itu untuk melepaskan diri.
Akibat dari serbuan besar yang dilakukan
Dinasti Cola, Sriwijaya mengalami kemunduran Dampaknya, Sriwijaya semakin
yang besar. Bahkan beberapa daerah mengalami kemunduran ekonomi dan
kekuasaannya berhasil ditaklukkan dan perdagangan karena bandar-bandar
diambil alih. pentingnya juga melepaskan diri.
3. Masuknya Islam
Setelah Islam mulai masuk ke wilayah daerah
kekuasaan Sriwijaya, secara perlahan pengaruh
Islam mulai menguat dan mempengaruhi
perdagangan kerajaan.
Salah satu daerah yang terpengaruh kuat oleh
Islam adalah Aceh. Hal itu membuat banyaknya
kerajaan-kerajaan bercorak Islam yang berdiri di
Sumatera.
Contohnya adalah berdirinya Kerajaan Samudera
Pasai di Pesisir Timur Aceh pada abad ke-13.
Karena sebab-sebab tersebut, Kerajaan Sriwijaya
runtuh pada masa pemerintahan Raja Srimat Sri
Udayadityawarma Pratapaparakrama Rajendra
Maulimali Warmadewa.
Sekian
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai