Anda di halaman 1dari 21

SEJARAH

Kerajaan Pajajaran
Kerajaan Sriwijaya
Nama Anggota:
1. Rani Meisa Putri
2. Ziadatul Faroh
3. Asyrifa Najla Devi Nasywa
4. Ibnu Dzakwan Dzaky
5. Adwi Gani Septian
2024
Letak Kerajaan Pajajaran

Berada di Parahyangan Sunda, dengan Ibu Kota di Pajajaran. Dikenal dengan sebutan Pakuan Pajajaran.
Raja – Raja yang Berkuasa
 Sri Baduga Maharaja (1482 – 1521), bertahta di Pakuan (Bogor)
 Surawisesa (1521 – 1535), bertahta di Pakuan
 Ratu Dewata (1535 – 1543), bertahta di Pakuan
 Ratu Sakti (1543 – 1551), bertahta di Pakuan
 Ratu Nilakendra (1551 - 1567), meninggalkan Pakuan karena serangan Hasanudin dan anaknya yaitu Maulana Yusuf
 Raga Mulya (1567 – 1579), dikenal sebagai Prabu Surya Kencana. Memerintah dari PandeglangMaharaja Jayabhupati
(Haji-Ri-Sunda)
 Rahyang Niskala Wastu Kencana
 Rahyang Dewa Niskala (Rahyang Ningrat Kencana)
 Sri Baduga MahaRaja
 Hyang Wuni Sora
 Ratu Samian (Prabu Surawisesa)
 Prabu Ratu Dewata
Kehidupan Perekonomian

Masyarakat bercocok tanam khususnya menggarap


ladang yang menghasilkan beras, buah-buahan,
sayuran serta lada dan juga mengembangkan di
bidang pelayaran serta perdagangan.

Kerajaan Pajajaran juga mempunyai 6 pelabuhan


penting yakni Sunda Kelapa (Jakarta), Pontang,
Tamgara, Pelabuhan Banten, Cigede dan juga
Cimanuk (Pamanukan).
Kehidupan budaya masyarakat sangat
dipengaruhi oleh agama Hindu. Peninggalan-
peninggalannya berupa kitab Cerita
Parahyangan dan kitab Sangyang Siksakanda,
prasasti-prasasti, dan jenis-jenis batik.
Kehidupan
Sosial

Kehidupan
Kehidupan masyarakat dapat digolongkan
menjadi golongan seniman (pemain Budaya
gamelan, penari, badut), golongan petani,
golongan perdagangan, golongan yang
dianggap jahat (tukang copet, tukang
rampas, begal, maling, perampok).
Masa Kejayaan

Pada masa Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi melakukan pembangunan yang
menyangkut seluruh aspek kehidupan.

Prabu Siliwangi berhasil,


• Membuat telaga besar yang bernama Maharena Wijaya.
• Membuat jalan menuju ke Ibukota Pakuan dan Wanagiri.
• Memperteguh (pertahanan) ibukota.
• Memberikan desa perdikan kepada semua pendeta dan pengikutnya untuk
menggairahkan kegiatan agama yang menjadi penuntun kehidupan rakyat.
• Membuat Kabinihajian (kaputren), kesatriaan (asrama prajurit), pagelaran
(bermacam-macam formasi tempur), pamingtonan (tempat pertunjukan).
• Memperkuat angkatan perang.
• Mengatur pemungutan upeti-upeti dari raja-raja bawahan.
• Menyusun undang-undang kerajaan.
Keruntuhan Kerajaan Pajajaran
Awal mula kehancuran Kerajaan Pajajaran terjadi saat pengaruh ajaran Islam mulai menyebar di bumi
Passundan dan membuat resah Prabu Siliwangi.

Kerajaan Pajajaran hancur setelah mendapat serangan dari sejumlah kerajaan Islam yakni Kerajaan Banten
dengan bantuan Kerajaan Cirebon dan Kerajaan Demak.

Upaya pembatasan pedagang muslim yang masuk dan singgah di Pelabuhan Kerajaan Sunda pun dilakukan.
Namun, upaya ini tidak berhasil. Pada tahun 1527, Kesultanan Banten dan Cirebon meningkaykan tekanan
pada Kerajaan Pajajaran dengan merebut Pelabuhan Sunda Kelapa yang melemahkan Kerajaan Pajajaran dan
Portugis.

Kemudian, pada tahun 1570 Raja Banten, Maulana Yusuf berhasil menaklukan Kerajaan Pajajaran. Pada tahun
1579 Kerajaan Pajajaran runtuh, karena Kerajaan Banten berhasil menguasai Pajajaran. Selanjutnya, orang-
orang Hindu yang tidak mau tunduk kepada penguasa Islam melarikan diri ke daerah pedalaman yang sekarang
disebut suku Badui.
Peninggalan Kerajaan Pajajaran
* Prasasti

Prasasti Rakryan Juru


Pangambat (923 M)

Prasasti Horen

Prasasti Astana
Prasasti Gede
Citasih
* Cerita Kitab

Kitab Cerita
Kidung Sundaya Kitab Cerita Parahyangana

Menceritakan tentang
kekalahan pasukan Pajajaran Menceritakan tentang pengganti
dalam pertempuran Bubat Raja Sri Baduga setelah perang
(Majapahit) dan kekalahan Bubat yaitu Hyang Wuni Sora
Sri Baduga Maharaja beserta
putrinya.
Kerajaan
Sriwijaya
Kerajaan maritim Indonesia yang berjaya pada 8 M dan 9
M. Kerajaan ini mampu menguasai wilayah perairan
Nusantara bahkan hingga ke luar wilayah Nusantara.

Kerajaan Sriwijaya diperkirakan berdiri pada abad ke 7 M


yang didirikan oleh Dapuntahyang Sri Jayanasa.
Letak Kerajaan
Sriwijaya
G. Coedes pada tahun 1918 berpendapat
bahwa wilayah Kerajaan Sriwijaya
berpusat di Palembang.

Beberapa ahli berkesimpulan bahwa


Kerajaan Sriwijaya berpindah – pindah
pusat kerajaannya yang diperkirakan dari
Kedah, berpindah ke Muara Takus hingga
ke Jambi.
Raja – Raja Kerajaan Sriwijaya

Sri Indrawarman
Silsilah yang disepakati mengenai
Raja Dharanindra susunan raja – raja Sriwijaya
setelah kekuasaan Dapunta Hyang
Raja Samaratungga Sri Jayanasa.
Rakai Pikatan
Balaputradewa
Sri Udayadityawarman
Sri Culamaniwarman atau Cudamaniwarmadewa
Sri Marawijayatunggawarman
Sri Sanggramawijayatunggawarman
Masa Kejayaan Kerajaan
Sriwijaya
Puncak kejayaan pada masa pemerintahan Raja
Balapuntradewa pada abad ke 8 M dan 9 M. Pada
dasarnya, Kerajaan Sriwijaya mengalami masa
gemilang hingga masa pemerintahan Sri Marawijaya.
Hal ini didasarkan pada Kerajaan Sriwijaya yang
disibukkan dengan perang melawan Jawa pada tahun
922 M dan 1016 M. Dilanjutkan melawan Kerajaan
Cola (India) pada tahun 1017 hingga 1025 M hingga
raja Sri Sanggramawijaya berhasil ditawan.

Wilayah Sriwijaya mampu menguasai jalur


perdagangan Selat Malaka. Selain itu wilayah
kekuasaannya mampu diperluas hingga Jawa Barat,
Kalimantan Barat, Bangka, Belitung, Malaysia, Guna mengamankan wilayah laut, Sriwijaya membangun aramada
Singapura, dan Thailand Selatan. laut yang kuat sehingga kapal asing yang ingin berdagang merasa
aman. Sriwijaya kemudian berkembang menjadi kerajaan maritim
yang kuat di masanya.
Runtuhnya
Kerajaan
Sriwijaya
Kerajaan Singasari dari Jawa mampu mengalahkan kerajaan
Malayu yang sebelumnya berada di bawah kekuasaanya Sriwijaya
melalui ekspedisi Pamalayu. Disisi lain Sriwijaya semakin lama
semakin lemah dikarenakan persaingan dengan kerajaan – kerajaan
Abad ke 11 dari Jawa. Hingga lemahnya Sriwijaya dimanfaatkan oleh Abad ke 14
Kerajaan Sukhodaya dari Thailand dengan merebut wilayah
M Semenanjung Malaysia dan Selat Malaka. M

Sudah mengalami kemunduran. Abad ke 13 Kerajaan Sriwijaya


Kerajaan Cola yang dipimpin oleh M benar – benar runtuh
Raja Rajendra Coladewa berhasil atas serangan Majapahit.
menawan raja Sriwijaya.
Faktor Runtuhnya Kerajaan Sriwijaya
_____

● Raja Sriwijaya tidak memimpin dengan baik


_____
● Jauhnya letak Palembang dengan laut _____
● Menurunnya aktivitas perdagangan
● Melemahnya sektor militer
● Banyaknya wilayah Sriwijaya yang melepaskan diri
● Islam berkembang dengan pesat
● Adanya serangan dari kerajaan lain
Peninggalan Kerajaan
Sriwijaya
01 Prasasti Kedukan
02 Prasasti Kota Kapur
03 Prasasti Telaga Batu 04 Prasasti Karang Berahi
05 Prasasti Palas Pasemah 06 Prasasti Talang Tuo
07 Prasasti Hujung Langit 08 Prasasti Ligor
09 Prasasti Leiden 10 Candi Muara Takus
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai