Anda di halaman 1dari 11

Kerajaan Majapahit

ANGGOTA KELOMPOK 5
1.RAHMAWATI
2. RENITA
3. RESTIA SUCI ANDINI
4. RONI REVALDO
5. RAFFA NUR AMRULLAH
Informasi Umum
Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan Hindu-Budha terakhir di Nusantara antara abad ke-13 dan ke-16. Dalam
sejarah, Majapahit dianggap sebagai salah satu kerajaan terbesar, dan wilayahnya mencakup hampir seluruh
nusantara. Kerajaan Majapahit didirikan pada tahun 1293 oleh Raden Wijaya, menantu Kertanegara, raja terakhir
Kerajaan Singasari.
Puncak kesuksesan kerajaan itu pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, yang memerintah dari tahun 1350
hingga 1389. Di bawah pemerintahan Hayam Wuruk, Majapahit berhasil menaklukkan Sumatera, Semenanjung
Malaya, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Tumasik (Singapura) dan beberapa pulau Filipina.
Kerajaan Majapahit juga memiliki hubungan dengan Kampa, Kamboja, Siam, Burma selatan, Vietnam dan Cina.
Sumber sejarah kerajaan Majapahit dapat ditemukan dalam kitab Negarakertagama, Pararaton, kitab Kidung,
prasasti dan berita Cina.

Sejarah Singkat Kerajaan Majapahit


Majapahit berdiri setelah kerajaan Singasari runtuh pada 1292 M atau pada abad ke-13. Ketika itu Kerajaan Singasari runtuh
setelah terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh raja Gelanggelang, Jayakatwang.
Kemudian, pada saat Kerajaan Singasari berada di ujung tanduk, cucu dari Raja Singasari, yaitu Raden Wijaya, melarikan diri
dan meminta bantuan dari Arya Wiraraja. Dalam pelariannya tersebut Raden Wijaya membuat sebuah desa kecil di hutan
daerah Trowulan yang diberi nama desa Majapahit.
Konon, nama Majapahit diambil dari nama buah yang ditemukan di Hutan yang bernama Maja. Tetapi, buah tersebut
diketahui berasa pahit. Seiring berjalannya waktu, desa Majapahit terus mengalami perkembangan. Bahkan Raden Wijaya
berhasil menarik perhatian dari penduduk Tumapel dan Daha.
Alhasil, Raden Wijaya berhasil membangun kekuatan dengan tambahan bantuan dari pasukan Khubilai Khan pada 1293 M.
Pasukan tersebut lantas digunakan untuk membalaskan dendam runtuhnya kerajaan Singasari dengan menyerbu
Jayakatwang.
Namun, setelah Jayakatwang Tumbang, pasukan Kubilai Khan justru diserang oleh Raden Wijaya karena dinilai tidak tunduk
dengan kekuasaan Kaisar Mongol.
Keberhasilan itu membuat Raden Wijaya memimpin kekuasaan wilayah Jawa dan Majapahit. Ia juga dinobatkan sebagai raja
pada tanggal 10 November 1293. Raden Wijaya pun memiliki gelar Kertarajasa Jayawardhana. Hal tersebut pun diyakini
menjadi awal mula berdirinya Kerajaan Majapahit.
Masa Kejayaan Kerajaan Majapahit
Meskipun sering memberontak pada tahap awal, kerajaan Majapahit tumbuh menjadi kerajaan terbesar di
Nusantara. Masa kejayaan kerajaan datang ketika dipimpin oleh Hayam Wuruk (1350-1389 M). Kejayaan
Majapahit tak luput dari peran Gajah Mada, sang mahapatih yang berhasil menumpas segala
pemberontakan dan bersumpah untuk menyatukan nusantara. Selama 39 tahun berkuasa, Hayam Wuruk
dan Gajah Mada telah berhasil membuat panji Majapahit terlihat di seluruh nusantara bahkan semenanjung
Malaka. Sumpah Palapa yang dikeluarkan oleh Gajah Mada dilaksanakan, dengan wilayah Majapahit meliputi
Sumatera, Semenanjung Malaysia, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, serta
Tumasik (Singapura) dan sebagian Kepulauan Filipina. Selain itu, kerajaan juga menjalin hubungan dengan
Campa (Thailand), Kamboja, Siam, Burma selatan, Vietnam dan Cina. Majapahit juga memiliki armada laut
yang tangguh di bawah pimpinan Mpu Nala. Berkat kekuatan dan strategi militernya, Majapahit mampu
menciptakan stabilitas di wilayahnya. Dari segi ekonomi, Majapahit telah menjadi pusat perdagangan di Asia
Tenggara dengan ekspor lada, garam, dan lengkeng.
Raja-Raja Majapahit
• Raden Wijaya (1293-1309 M)
• Sri Jayanagara (1309-1328 M)
• Tribhuwana Tunggadewi (1328-1350 M)
• Hayam Wuruk (1350-1389 M)
• Wikramawardhana (1389-1429 M)
• Dyah Ayu Kencana Wungu (1429-1447 M) RADEN WIJAYA
KENCANA WUNGU • Prabu Brawijaya I (1447-1451 M)
• Prabu Brawijaya II (1451-1453 M)
• Prabu Brawijaya III (1456-1466 M)
• Prabu Brawijaya IV (1466-1468 M)
• Prabu Brawijaya V (1468 -1478 M)
• Prabu Brawijaya VI (1478-1489 M)
• Prabu Brawijaya VII (1489-1527 M)
BRAWIJAYA VII HAYAM WURUK

Pusat Kerajaan Majapahit


Sebagai kerajaan besar saat ini, Majapahit tercatat telah tiga kali pindah pusat pemerintahan. Tiga pusat
pemerintahan tetap berada di wilayah Jawa Timur.
• Mojokerto
Pusat pemerintahan atau ibu kota kerajaan Majapahit yang pertama terletak di kota Mojokerto. Saat itu ibu
kota diperintah oleh raja pertama, diyakini Kertarajasa Jayawardhana atau Raden Wijaya. Lokasi pusat
pemerintahan tersebut konon berada di tepi Sungai Brantas.
• Trowulan
Pusat pemerintahan kemudian berpindah mengikuti masa kepimimpinan Sri Jayanegara, raja kedua kerajaan
Majapahit. Jayanegara memindahkan pusat pemerintahan ke Trowulan. Pada masa kini, kota tersebut berjarak
12 km dari Mojokerto. Pusat pemerintahan di Trowulan berjalan cukup lama.
• Daha
Daha atau disebut Kediri saat ini merupakan kota ketiga dari pusat pemerintahan kerajaan Majapahit.
Kepindahan pusat pemerintahan Majapahit ke Daha berkaitan erat dengan masalah internal di kerajaan dan
ancaman dari kerajaan Islam, kerajaan Demak yang merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa.
Keruntuhan Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit mulai mengalami kemunduran setelah wafatnya Gajah Mada dan Hayam
Wuruk. Sejak saat itu, para penerusnya tidak ada yang cakap dalam mengelola luasnya
kekuasaan Majapahit. Selain itu, terdapat beberapa faktor yang mendorong runtuhnya
Kerajaan Majapahit, di antaranya:
• Banyak wilayah taklukkan yang melepaskan diri
• Terdapat konflik perebutan takhta
• Meletusnya Perang Paregreg
• Semakin berkembangnya pengaruh Islam di Jawa
Lalu, kekuasaan Kerajaan Majapahit benar-benar berakhir pada 1527, setelah ditaklukkan oleh
pasukan Sultan Trenggana dari Kesultanan Demak. Sejak saat itu, wilayahnya yang tersisa
diambil alih oleh Kesultanan Demak
Peninggalan Kerajaan Majapahit
1. Kitab Negarakertagama
Kitab Negarakertagama merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit dalam
bentuk karya sastra. Negara kertagama ditulis oleh Mpu Prapanca. Dalam
kitab tersebut berisi tentang istilah soal sejarah majapahit, mulai dari nama
raja sampai wilayah kekuasaan kerajaan.
Mpu Prapanca adalah petinggi agama Budha di Majapahit. Kitab
Negarakertagama diselesaikan saat usianya sudah senja di sebuah lereng
gunung di Desa Kamalasana.
KITAB NEGARAKERTAGAMA

2. Kitab Sutasoma
Kitab Sutasoma juga merupakan peninggalan sejarah berupa karya sastra
yang ditulis oleh Mpu Tantular. Kitab tersebut ditulis dalam bahasa Jawa Kuno
dengan aksara Bali. Konon Kitab Sutasoma merupakan awal mula dari
semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”.

KITAB SUTASOMA
Peninggalan Kerajaan Majapahit
3. Candi Panataran
Candi Panataran yang terletak di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok,
Kabupaten Blitar merupakan salah satu situs peninggalan Majapahit.
Di halaman Candi Panataran ditemukan prasasti Palah yang berisi soal kitab
Hayam Wuruk di Jawa Timur.

CANDI PANATARAN

4. Candi Tikus
Candi Tikus ditemukan oleh Bupati Mojokerto, RAA Kromodjojo pada 1914.
Candi Tikus ini merupakan peninggalan dari Majapahit saat dipimpin oleh
Hayam Wuruk. Candi ini diperkirakan dulunya digunakan sebagai tempat mandi
para raja dan upacara tertentu.

CANDI TIKUS
Peninggalan Kerajaan Majapahit
5. Candi Jabung
Candi Jabung berada di Probolinggo, Jawa Timur. Konon bangunan tersebut
dulunya pernah dikunjungi oleh Hayam Wuruk dan juga merupakan tempat
pemakaman dari seorang keluarga raja yang bernama Bhra Gundal.

CANDI JABUNG
6. Gapura Bajangratu
Gapura ini terletak di daerah Dukuh Kraton, Desa Temon, Trowulan,
Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Gapura ini diperkirakan ada pada masa pemerintahan Hayam Wuruk pada abad
ke-14. Keunikan dari Gapura ini adalah memiliki relief Ramayana di sisinya dan
relief Sri Tanjung di kakinya.

GAPURA BAJANGRATU
THE END
THANKYOUUU!

Anda mungkin juga menyukai