Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Budha terakhir di Nusantara yang berdiri pada
abad ke-13. Kerajaan ini pertama kali ditemukan oleh Raden Wijaya yang merupakan cucu
dari Raja Singasari.
Kerajaan Majapahit melewati masa kejayaannya pada abad ke-14. Ketika itu Majapahit yang
berada di bawah kepemimpinan Hayam Wuruk berhasil menguasai sejumlah wilayah di
Nusantara dan sekitarnya.
Kemudian, pada saat Kerajaan Singasari berada di ujung tanduk, cucu dari Raja Singasari,
yaitu Raden Wijaya, melarikan diri dan meminta bantuan dari Arya Wiraraja. Dalam
pelariannya tersebut Raden Wijaya membuat sebuah desa kecil di hutan daerah Trowulan
yang diberi nama desa Majapahit.
Konon, nama Majapahit diambil dari nama buah yang ditemukan di Hutan yang bernama
Maja. Tetapi, buah tersebut diketahui berasa pahit. Seiring berjalannya waktu, desa Majapahit
terus mengalami perkembangan. Bahkan Raden Wijaya berhasil menarik perhatian dari
penduduk Tumapel dan Daha.
Alhasil, Raden Wijaya berhasil membangun kekuatan dengan tambahan bantuan dari pasukan
Khubilai Khan pada 1293 M. Pasukan tersebut lantas digunakan untuk membalaskan dendam
runtuhnya kerajaan Singasari dengan menyerbu Jayakatwang.
Namun, setelah Jayakatwang Tumbang, pasukan Kubilai Khan justru diserang oleh Raden
Wijaya karena dinilai tidak tunduk dengan kekuasaan Kaisar Mongol.
Keberhasilan itu membuat Raden Wijaya memimpin kekuasaan wilayah Jawa dan Majapahit.
Ia juga dinobatkan sebagai raja pada tanggal 10 November 1293. Raden Wijaya pun memiliki
gelar Kertarajasa Jayawardhana. Hal tersebut pun diyakini menjadi awal mula berdirinya
Kerajaan Majapahit.
Kerajaan Majapahit lantas mengalami kejayaan ketika berada di bawah pimpinan cucu Raden
Wijaya, Hayam Wuruk. Hayam Wuruk diketahui memimpin Kerajaan Majapahit pada
periode 1350 M hingga 1389 M.
Kepemimpinan Hayam Wuruk saat itu berjaya juga karena ada peran dari Patih Gajah Mada.
Ketika itu, Patih Gajah Mada yang diangkat sebagai patih amangku bhumi bersumpah untuk
menyatukan Nusantara. Sumpah tersebut lantas dikenal sebagai Sumpah Palapa.
Dalam Sumpah Palapa itu, Gajah Mada mengatakan ingin menguasai negara-negara seperti
Gurun, Seran, Tanjung Pura, Pahang, Haru, Dompo, Bali, Palembang, Sunda, dan Tumasik.
Sumpah tersebut pun menjadi kenyataan dimana Kerajaan Majapahit berhasil menguasai
sejumlah wilayah-wilayah tersebut.
Namun, pada akhirnya kejayaan Majapahit runtuh setelah era kepemimpinan Hayam Wuruk.
Keruntuhan Majapahit disebut-sebut terjadi karena terjadinya masalah internal.
Wikramawardhana yang ditunjuk sebagai penguasa Majapahit setelah Hayam Wuruk dinilai
menjadi sosok yang membuat Majapahit runtuh.
Sekarang ini, Daha dikenal sebagai Kediri. Daha menjadi pusat pemerintahan Kerajaan
Majapahit ketiga setelah Trowulan.
Wilayah Daha ini diyakini menjadi pusat pemerintahan terakhir dari Majapahit. Pasalnya,
masalah internal dari Majapahit terjadi di Daha ini.
Tokoh Penting di Era Kerajaan Majapahit
1. Kitab Negarakertagama
Kitab Negarakertagama merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit dalam bentuk karya
sastra. Negara kertagama ditulis oleh Mpu Prapanca. Dalam kitab tersebut berisi tentang
istilah soal sejarah majapahit, mulai dari nama raja sampai wilayah kekuasaan kerajaan.
Mpu Prapanca adalah petinggi agama Budha di Majapahit. Kitab Negarakertagama
diselesaikan saat usianya sudah senja di sebuah lereng gunung di Desa Kamalasana.
2. Kitab Sutasoma
Kitab Sutasoma juga merupakan peninggalan sejarah berupa karya sastra yang ditulis oleh
Mpu Tantular. Kitab tersebut ditulis dalam bahasa Jawa Kuno dengan aksara Bali. Konon
Kitab Sutasoma merupakan awal mula dari semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”.
3. Candi Panataran
Candi Panataran yang terletak di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar
merupakan salah satu situs peninggalan Majapahit.
Di halaman Candi Panataran ditemukan prasasti Palah yang berisi soal kirab Hayam Wuruk
di Jawa Timur.
4. Candi Tikus
Candi Tikus ditemukan oleh Bupati Mojokerto, RAA Kromodjojo pada 1914. Candi Tikus ini
merupakan peninggalan dari Majapahit saat dipimpin oleh Hayam Wuruk. Candi ini
diperkirakan dulunya digunakan sebagai tempat mandi para raja dan upacara tertentu.
5. Candi Jabung
Candi Jabung berada di Probolinggo, Jawa Timur. Konon bangunan tersebut dulunya pernah
dikunjungi oleh Hayam Wuruk dan juga merupakan tempat pemakaman dari seorang
keluarga raja yang bernama Bhra Gundal.
6. Gapura Bajangratu
Gapura ini terletak di daerah Dukuh Kraton, Desa Temon, Trowulan, Kabupaten Mojokerto,
Jawa Timur.
Gapura ini diperkirakan ada pada masa pemerintahan Hayam Wuruk pada abad ke-14.
Keunikan dari Gapura ini adalah memiliki relief Ramayana di sisinya dan relief Sri Tanjung
di kakinya.