Anda di halaman 1dari 10

KERAJAAN MAJAPAHIT

A.) Nama Anggota Kelompok :

1. Nesya Salsabila Ainunnisa


2. Malikhatun Nisa
3. Ahmad Fachri Yosa Satya

B. ) Pokok Bahasan

1. Sejarah Kerajaan Majapahit


2. Silsilah raja-raja
3. Kehidupan kerajaan Majapahit
a. Kehidupan politik
b. kehidupan ekonomi
c. kehidupan sosial
4. Masa kejayaan dan masa keruntuhan
5. Peninggalan hasil kebudayaan
a. candi
b. Kesusanteran
1.) Sastra zaman Majapahit awal
2.) Sastra zaman Majapahit akhir
1. Sejarah Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit adalah sebuah kerajaan kuno di Indonesia yang berpusat di Jawa
Timur yang berdiri sekitar tahun 1293 hingga 1500 m oleh Raden Wijaya, tepatnya di daerah
Trowulan yang sekarang menjadi Mojokerto. Berdirinya kerajaan Majapahit meeupakan
kelanjutan dari kerajaan Singosaru yang runtuh akibat serangan dari bangsa Mongol.
Kerajaan ini mencapai puncak kejayaan menjadi kemaharjaan raja yang menguasai wilayah
yang luas di Nusantara pada masa kekuasaan Hayam Wuruk, yang berkuasa dari tahun 1350
hingga tahun 1389.

Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Budha terakhir yang mengusai nusantara


dan dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar dalam sejarah Indonesia. Pada saat
terjadi serangan Jayakatwang, Raden Wijaya bertugas menghadang bagian utara, ternyata
serangan yang lebih besar justru dilancarkan dari selatan. Maka ketika Raden Wijaya kembali
ke Istana, ia melihat istana kerajaan Singosari hampir habis dilalap api dan mendengar
Kertanegara telah terbunuh bersama pembesar-pembesar lainnya. Akhirnya ia melarikan diri
bersama sisa-sisa tentaranya yang masih setia dan dibantu penduduk desa Kugagu. Setelah
merasa aman ia pergi ke Madura meminta perlindungan dari Arya Wiraraja.

Berkat bantuannya ia berhasilmenduduki tahta, dengan menghadiahkan daerah Tarin


kepada Raden Wijaya sebagai daerah kekuasaannya. Ketika tentara Mongol datang ke Jawa
dengan dipimpin Ship-Pi, Ike-Mise, dan Kau Hsing dengan tujuan menghukum Kertanegara,
maka Raden Wijaya memanfaatkan situasi itu untuk berkerja sama menyerang Jayakatwang.
Setelah Jayakatwang terbunuh, tentara Mongol berpesta pora merayakan kemenangannya.
Kesempatan itu pula dimanfaatkan oleh Raden Wijaya untuk berbalik melawan tentara
Mongol, sehingga tentara Mongol terusir dari Jawa dan pulang ke negri nya. Maka tahun
1293 Raden Wijaya naik tahta dan bergelar Sri Kertajasa Jaya Wardhana. Kemudian
terbentuklah kerajaan Majapahit.

2. Silsilah Raja-Raja

Adapun raja-raja yang sempat memerintah di kerajaan Majapahit antara lain :

1. Raden Wijaya, bergelar Kertaraja Jayawardhana (1293-1309)


2. Kalagamet, bergelar Sri Jayanegara (1309-1328)
3. Sri Gritarja, bergelar Tribhuwana Wijayatunggadewi (1328-1350)
4. Hayam Wuruk, bergelar Sri Rajasanegara (1350-1389)
5. Wikramawardhana (1389-1429)
6. Suhita (1429-1447)
7. Kerta Wijaya, bergelar Brawijaya I (1447-1451)
8. Sri Rajasawardhana, bergelar Brawijaya II (1451-1453)
9. Purwawisesa atau Girishawardhana, bergelar Brawijaya III (1456-1466)
10. BhrePandansalas atau Suraprabhawa, bergelar Brawijaya IV (1466-1468)
11. Bhre Kertabumi, bergelar Brawijaya V (1468-1478)
12. Ghirindrawardhana, bergelar Brawijaya VI (1978-1498)
13. Hudhra, bergelar Brawijaya VII (1498-1518)

3. Kehidupan Kerajaan Majapahit

a). Kehidupan Politik

Raden Wijaya (1292-1309) kerajaan Majapahit lahir dalam suasana perubahan besar
dalam waktu yang singkat. Pada tahun 1292 Kertanegara gugur oleh penghianatan
Jayakatwang Singasari hancur dan digantikan oleh Kediri. Raden Wijaya terdesak oleh
serangan tentara Jayakatwang di medan utara dan berhasil melarikan diri serta mendapat
perlindungan dari kepala desa Kudadu. Selanjutnya, ia berhasil menyebrang ke Madura
meminta perlindungan dan bantuan kepada Bupati Sumenep, Aria Wiraraja. Atas sarana dan
jaminan Aria Wiraraja, Raden Wijaya mengabdikan diri kepada Jayakatwang dan
memperoleh tanah di desa Tarik yang kemudian menjadi pusat kerajaan Majapahit.

Tentara Kubilai Khan sebanyak 200.000 orang di bawah pemimpin Shihpie, Ike
Mase, dan Kau Shing datang untuk menghukum Kertanegara. Raden Wijaya bergabung
dengan tentara Cina tidak mengetahui terjadinya perubahan kekuasaan di Jawa Timur.
Setelah Raden Wijaya dengan bantuan tentara Kubilai Kham berhasil mengalahkan
Jayakatwang, ia menghatamkan tentara asing tersebut. Serangan mendadak yang tidak terkira
sebelumnya memaksa tentara Kubilai Kham meninggalkan Jawa Timur terburu-buru dengan
jumlah besar korban. Akhirnya, Raden Wijaya dinobatkan menjadi raja pertama kerajaan
Majapahit dengan gelar Kertaraja Jaya Whardhana (1292-1309)

Untuk menjaga ketentraman kerajaan maka Raden Wijaya mengadakan konsolidasi


dan mengatur pemerintahan orang-orang yang pernah berjasa dalam perjuangan diberi
kedudukan dalam pemerintahan. Misalnya, Aria Wiraraja diberi tambahan wilayah di
Lumajang sampai dengan Blambangan. Desa Kudadu dijadikan desa Peradikan (bebas pajak
dan mengatur daerahnya sendiri). Demikian juga teman perjuangannya yang lain diberi
kedudukan, ada yang dijadikan mentri, kepala wilayah dan sebagainya. Untuk memperkuat
kedudukannya keempat putri Kertanegara dijadikan istrinya yakni, Dewi Tribhuanaeswari,
Dewi Narendradhuita, Dewi Prasnaparamita dan Dewi Gayatri. Tidak lama kemudian tentara
Singosari yang ikut Ekspedisi Pamalayu di bawah pimpinan Kebo Anabrang kembali
membawa dua putri boyongan, yakni Dara Petak dan Dara Jingga. Dara Petak diambil oleh
Raden Wijaya, sedangkan Dara Jingga menikah dengan keluarga raja yang mempunyai anak
bernama Aditya Warman. Dialah yang kelak menjadi raja di kerjaan Melayu (Minang Kabau)

Demikianlahusaha-usaha yang dilakukan oleh Raden Wijaya dalam upaya mengatur


dan memperkuat kekuasaan pada masa awal kerajaan Majapahit. Pada tahun 1309 Raden
Wijaya meninggal dunia di Dharmakan di Candi Simping (Sumberjati, Blitar) dalam
perwujudan Harihara (Siwa dan Wisnu dalam satu arca)
b). Kehidupan Ekonomi

Dibidang ekonomi, Hayam Waruk menaruh perhatian pada para petani dan pedagang
dengan menjadikan Tuban sebagai salah satu pusat perdagangan Majapahit. Berdasarkan
berita Cina bernama Wng Ta-Yuan yang menggambarkan Pulau Jawa yang padat
penduduknya, tanahnya subur dan benyaknya menghasilkan padi, lada, gandum, kain, dan
burung Kakaktua yang semuanya merupakan barang ekspor. Hayam Waruk berusaha untuk
menyejahterakan rakyatnya dengan mebuat sluran pengairan, pembuatan bendungan, dan
pembukaan tanah baru untuk perladangan.

c. Kehidupan Sosial

Kehidupan sosial pada masa kerajaan Majapahit sangat damai, aman dan tentram.
Dalam kitab Negarakrtagama disebutkan bahwa Hayam Wuruk melakukan perjalanan
keliling-keliling ke daerah-daerah untuk mengetahui sejauh mana kemajuan dan
kesejahteraan rakyatnya. Perlindungan terhadap rakyatnya sangat diperhatikan. Demkian juga
peradilan, dilaksanakannya secara ketat ; siapa yang bersalah dihukumn tanpa pandang bulu.

4. Masa Kejayaan dan Masa Keruntuhan

Kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaan saat dipimpin oleh Hayam Wuruk
yang berkuasa sejak 1350-1389. Hayam Wuruk menjadi pemimpin pada usia 16 tahun. dia
adalah raja ke empat kerajaanMajapahit setelah mewarisi tahta Ibunya Tribhuwana
Tunggadewi atau Putri dari Raden Wijaya. Di bawah pemerintahan Hayam Waruk daerah
kekuasaan mencakup seluruh Nusantara yakni meluasi sampai Sumatera, Semenanjung
Malaya, Kalimantan, Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Tumasik
(Singapura), dan sebagian kepulauan Filipina.

Sekitar 98 kerajaan pada saat itu ada digenggaman Majapahit, keberhasilan Hayam
Wuruk tak lepas dari pengaruh Gajah Mada. Gajah Mada adalah panglima tertinggi dari
Majapatih sekaligus tangan kanan Hayam Wuruk. Sumpah Palapa sebenarnya adalah janji
politi yang diucapkan Patih Gajah Mada ketika dilantik sebagai Maha Patih. Gajah Mada
bersumpah akan menyatukan wilayah-wilayah nusantara di bawah naungan
Majapahit/Kematian Gajah Mada pada tahun 1364 nenjadi awal redupnya kejayaan
Majapahit. Setelah Gajah Mada meninggal, Hayam Wuruk sangat terpukul dan menolak
menunjuk Maha Patih lain. Alasannya Hayam Wuruk melakukan itu, karena dia berhutang
budi pada Gajah Mada yang membawa puncak keemasan dan sangat menghormatinya.

Awal runtuhnya kerajaan Majapahit adalah ketika 1389 m, setelah wafatnya Raja
Hayam Wuruk selanjutnya Majapahit memasuki masa kemunduran salah satunya adalah
akibat konflik perebutan tahta. Pewaris dari Hayam Wuruk adalah Putri mahkota
Kusumawhardani yang menikahi sepupunya sendiri pangeran Wikramawardhana. Selain itu,
Hayam Wuruk memiliki putra dari selirnya yakni Wirabhuni yang juga menuntut haknya
haknya atas tahta raja. Akhirnya meletuslah perang saudara di kerajaan Majapahit yang
sering disebut dengan perang Paregreg yang diperkirakan terjadi antara 1405 hingga 1406
antara Wirabumi melawan Wikramardhana.

Perang ini akhirnya dimenangi oleh Wikramardhana, tetapi nampaknya perang


saudara tiri ini melemahkan kendali Majapahit atas daerah-daerah taklukannya di sebrang.
Pada kurun waktu pemerintahan Wikramawardhana serangkaian ekspedisi Laut Donasti
Ming yang dipimpin oleh Laksamana Cheng Ho yang merupakan seorang Jendral muslim
China. Publikasi sejarah Majapahit juga menerangkan bahwa pada akhir abad ke-14 adalah
awal abad ke-15 pengaruh Majapahit di seluruh Nusantara mulai berkurang.

Pada saat bersamaan, sebuah kerajaan perdagangan baru yang berdasarkan Islam,
yaitu kerajaan Islam Malaka mulai muncul bagia barat nusantara. Di bagian barat kerajaan
yang mulai runtuh ini, Majapahit tak kuasa lagi membendung kebangkitan kesultanan Malaka
yang pada pertengahan abad ke-15 yang mulaimenguasai Selat Malaka dan melebarkan
kekuasaannya ke pulau Jawa. Sementara ini, beberapa jajahan dan daerah taklukan Majapahit
di daerah lainnya di nusantara satu persatu mulai melepaskan diri dari kekuasaan Majapahit.

Pada akhirnya, kerajaan Majahpahit pun mulai runtuh dengan masuknya Islam ke
Indonesia. Hal ini dikarenakan salah satu penyebab runtunya Majapahit adalah adanya
intervensi kerajaan Islam Demak yang merubah beberapa aspek dalam kerajaan Majapahit.
Yang pertama, masyarakat yang semula agama Hindu-Budha beralih ke agama Islam.
Selanjutnya, adanya percampuran budaya Jawa dengan Islam yang menghilangkan pengaruh
kerajaan Majapahit. Terakhir, beralihnya kekuasaan Hindu-Budha ke sistem kekuasaan cora
Islam mula meruntuhkan Majapahit dengan perlahan.
5. Peninggalan Hasil Kebudayaan

Hasil budaya peninggalan Majapahit dapat dibedakan sebagai berikut :

a.) Candi

Ada banyak candi peninggalan Majapahit

1. Candi Penataran

Candi Penataran adalah candi yang bersifat keagamaan Hindu Sawaristis yang
terletak di Desa Penataran, kecamatan Nglegok, kabupaten Blitar, Jawa Timur. Candi
termegah dan terluas di Jawa Timur ini terletak di lereng barat daya Gunung Kelud, di
sebelahutara Blitar, pada ketinggian 450 meter di atas permukaan laut.

2. Candi Brahu
Candi Brahu merupakan salah satu candi yang terletak di dalam kawasan situs
arkeologi Trowulan, bekas ibu kota Majapahit.

3. Candi Bentar (Waringin Lawong)

Candi Bentar adalah sebutan bagi bangunan gapura berbentuk dua bangunan
serupa dan sebangun tetapi merupakan simetri cermin yang membatasi sisi kiri dan sisi kanan
pintu masuk.
4. Candi Bujang Ratu
Candi Bujang Ratu adalah sebuah gapura peninggalan Majapahit yang berada
di Desa Teman, kecamatan Trowulan, kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

5. Candi Tikus

Candi Tikus adalah sebuah peninggalan dari kerajaan yang bercorak Hindu
yang terletak di kompleks Trowulan tepatnya di Dukuh Dinuk, desa Temon, kecamatan
Trowulan, kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Nama Tikus hanya sebutan yang digunakan
masyarakat setempat. Pada saat tempat candi ini ditemukan merupakan sarang tikus yang
sangat bagus.

b.Kesusanteran

Zaman Majapahit, bidang sastra sangat berkembang. Hasil sastranya dapat dibagi
menjadi :

a.) Sastra zaman Majapahit awal

1. Kitab Negarakertagama
Karangan Empu Prapanca. Isinya tentang keadaan kota Majapahit, daerah-daerah
jajahan, dan perjalanan Hayam Wuruk keliling ke daerah-daerah.
2. Kitab Sutasoma
Karangan Empu Tantular. Di dalam kitab ini terdapat uangkapan yang berbunyi
“Bhinneka Tunggal Ikatan hana dharma mangrawa” yang kemudian dipakai sebagai
motto negara kita.
3. Kitab Arjunawijaya
Karangan Empu Tantular. Isinya tentan raksasa yang dikalahkan oleh Arjuna
Sasrabahu.
4. Kitab Kunjarakarna
Tidak diketahui pengarangnya

b.) Sastra zaman Majapahit akhir

1. Kitab Pararaton
Isinya menceritakan riwayat raja-raja singosari dan Majapahit
2. Kitab Sudayana
Isinya tentang peristiwa Bubat
3. Kitab Sorandakan
Isinya tentang pemberontaka Sora
4. Kitab Ranggalawe
Isinya tentang pemberontakan Ranggalawe
5. Kitab Panjiwijayakarma
Isinya riwayat Raden Wijaya sampai dengan menjadi raja Majapahit
6. Kitab Usna Jawa
Isinya tentang penaklukan Bali oleh Gajah Mada dan Aryadamar
7. Kitab Tantu Panggelaran
Tentang pemindahan gunung Mahameru ke pulau Jawa oleh Dewa Brahma, Wisnu,
dan, Siwa

Anda mungkin juga menyukai