Anda di halaman 1dari 22

KERAJAAN MAJAPAHIT

Kelompok 4:
IRIANI
MARHUMI MUHAIDARO
ANSAR
IKHSAN DRAWI
ANDI MUH MAHENDRA
ASYAM ABDUL AMJAD
VIERY LATIEF
A.Sejarah Munculnya Majapahit
 Kerajaan Majapahit adalah sebuah kerajaan yang berpusat di
Jawa Timur, Indonesia, yang pernah berdiri dari sekitar tahun
1293 hingga 1500 M. Kerajaan ini mencapai puncak
kejayaannya menjadi kemaharajaan raya yang menguasai
wilayah yang luas di Nusantarapada masa kekuasaan Hayam
Wuruk, yang berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389.
 Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir
yang menguasai Nusantara dan dianggap sebagai salah satu
dari negara terbesar dalam sejarah Indonesia. Menurut
Negarakertagama, kekuasaannya terbentang di Jawa, Sumatra
, Semenanjung Malaya, Kalimantan, hingga Indonesia timur,
meskipun wilayah kekuasaannya masih diperdebatkan
Sebelum berdirinya Majapahit, Singasari telah menjadi kerajaan paling
kuat di Jawa. Hal ini menjadi perhatian Kubilai Khan, penguasa Dinasti
Yuan di Tiongkok. Ia mengirim utusan yang bernama Meng Chi ke
Singhasari yang menuntut upeti. Kertanagara, penguasa kerajaan
Singhasari yang terakhir menolak untuk membayar upeti dan
mempermalukan utusan tersebut dengan merusak wajahnya dan
memotong telinganya. Kubilai Khan marah dan lalu memberangkatkan
ekspedisi besar ke Jawa tahun 1293. Ketika itu, Jayakatwang, adipati
Kediri, sudah menggulingkan dan membunuh Kertanegara. Atas saran
Aria Wiraraja, Jayakatwang memberikan pengampunan kepada Raden
Wijaya, menantu Kertanegara, yang datang menyerahkan diri. Kemudian,
Wiraraja mengirim utusan ke Daha, yang membawa surat berisi
 Jawaban dari surat di atas disambut dengan senang
hati. Raden Wijaya kemudian diberi hutan Tarik. Ia
membuka hutan itu dan membangun desa baru. Desa
itu dinamai Majapahit, yang namanya diambil dari
buah maja, dan rasa "pahit" dari buah tersebut. Ketika
pasukan Mongol tiba, Wijaya bersekutu dengan
pasukan Mongol untuk bertempur melawan
Jayakatwang. Setelah berhasil menjatuhkan
Jayakatwang, Raden Wijaya berbalik menyerang sekutu
Mongolnya sehingga memaksa mereka menarik pulang
kembali pasukannya secara kalang-kabut karena
mereka berada di negeri asing. Saat itu juga
merupakan kesempatan terakhir mereka untuk
menangkap angin muson agar dapat pulang, atau
mereka terpaksa harus menunggu enam bulan lagi di
pulau yang asing.
 Tanggal pasti yang digunakan sebagai tanggal kelahiran
kerajaan Majapahit adalah hari penobatan Raden Wijaya
sebagai raja, yaitu tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215
saka yang bertepatan dengan tanggal 10 November 1293. Ia
dinobatkan dengan nama resmi Kertarajasa Jayawardhana.
Kerajaan ini menghadapi masalah. Beberapa orang
terpercaya Kertarajasa, termasuk Ranggalawe, Sora, dan
Nambi memberontak melawannya, meskipun
pemberontakan tersebut tidak berhasil. Pemberontakan
Ranggalawe ini didukung oleh Panji Mahajaya, Ra Arya Sidi,
Ra Jaran Waha, Ra Lintang, Ra Tosan, Ra Gelatik, dan Ra
Tati. Semua ini tersebut disebutkan dalam Pararaton. Slamet
Muljana menduga bahwa mahapatih Halayudha lah yang
melakukan konspirasi untuk menjatuhkan semua orang
tepercaya raja, agar ia dapat mencapai posisi tertinggi
dalam pemerintahan. Namun setelah kematian pemberontak
terakhir (Kuti), Halayudha ditangkap dan dipenjara, dan lalu
dihukum mati. Wijaya meninggal dunia pada tahun 1309.
 Putra dan penerus Wijaya adalah Jayanegara. Pararaton
menyebutnya Kala Gemet, yang berarti "penjahat lemah". Kira-
kira pada suatu waktu dalam kurun pemerintahan Jayanegara,
seorang pendeta Italia, Odorico da Pordenone mengunjungi
keraton Majapahit di Jawa. Pada tahun 1328, Jayanegara dibunuh
oleh tabibnya, Tanca. Ibu tirinya yaitu Gayatri Rajapatni
seharusnya menggantikannya, akan tetapi Rajapatni memilih
mengundurkan diri dari istana dan menjadi bhiksuni. Rajapatni
menunjuk anak perempuannya Tribhuwana Wijayatunggadewi
untuk menjadi ratu Majapahit. Pada tahun 1336, Tribhuwana
menunjuk Gajah Mada sebagai Mahapatih, pada saat
pelantikannya Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa yang
menunjukkan rencananya untuk melebarkan kekuasaan
Majapahit dan membangun sebuah kemaharajaan. Selama
kekuasaan Tribhuwana, kerajaan Majapahit berkembang menjadi
lebih besar dan terkenal di kepulauan Nusantara. Tribhuwana
berkuasa di Majapahit sampai kematian ibunya pada tahun
1350. Ia diteruskan oleh putranya, Hayam Wuruk.

B.Masa Kejayaan dan Aspek-aspek Kehidupan
 Kerajaan Majapahit mengalami masa kejayaan pada masa
pemerintahan Hayam Wuruk. Hayam Wuruk adalah raja
keempat yang memerintah dari tahun 1350 hingga 1389. Ia
menggantikan Tribhuwanattunggadewa Jayawisnuwarddani.
Hayam Wuruk dalam memerintah dibantu oleh Gajah Mada.
Dalam masa pemerintahannya, Hayam Wuruk dapat
membawa seluruh rakyatnya mengalami kemakmuran,
kesejahteraan, dan keadilan. Setiap perayaan agung di pusat
kerajaan di meriahkan oleh seluaruh rakyat tanpa kecuali.
 Pada masa pemerintahannya itulah kerajaan-kerajaan lain di nusantara raya
ini tidak hanya sekedar sebagai negara bawahan yang tidak mempunyai
kemerdekaan, tetapi semua kerajaan itu bersama-sama dengan pemerintah
pusat di Jawa Timur mengembangkan potensi daerah masing-masing bagi
kepentingan nusantara raya ini. Pada masa pemerintahannya juga, seluruh
kepulauan di Indonesia berada di bawah kekuasaan Majapahit. Namun hal itu
tidak lepas juga dari gigihnya Gajah Mada yang benar-benar menjalankan
Sumpah Palapa. Menurut Kakawin Negarakertagama pupuh XIII-XV, daerah
kekuasaan Majapahit meliputi Sumatera, Semenanjung Malaya, Kalimantan,
Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Tumasik (Singapura) dan
sebagian kepulauan Filipina. Majapahit juga menjalin hubungan dengan
Campa, Kamboja, Siam, Birma bagian selatan, dan Vietnam, dan bahkan
mengirim duta-dutanya ke Tiongkok.
 A. Kehidupan Politik
 Kehidupan politik yang terjadi di K
 erajaan Majapahit dapat dilihat pada masa pemerintahan raja-raja berikut ini.

 1) Raden Wijaya (1293–1309)


 Raden Wijaya dinobatkan menjadi Raja Majapahit pertama pada tahun 1293 dengan
gelar Kertarajasa Jayawardhana. Sebagai seorang raja yang besar, Raden Wijaya
memperistri empat putri Kertanegara sebagai permaisurinya. Dari Tribuana, ia
mempunyai seorang putra yang bernama Jayanegara, sedangkan dari Gayatri, Raden
Wijaya mempunyai dua orang putri, yaitu Tribuanatunggadewi dan Rajadewi
Maharajasa.

 Susunan pemerintahan Raden Wiajaya tidak banyak berbeda dengan pemerintahan


Singasari. Raja dibantu oleh tiga orang mahamenteri (i hino, i sirikan, dan i halu) dan
dua orang pejabat lagi, yaitu rakryan rangga dan rakryan tumenggung. Pada tahun
1309 Raden Wiajay wafat dan didharmakan di Simping dengan Arca Syiwa dan di
Antahpura (di kota Majapahit) dengan arca perwujudannya berbentuk Harihara
(penjelmaan Wisnu dan Syiwa).

 2) Sri Jayanegara (1309–1328)


 Setelah Raden Wiajaya mangkat, digantikan putranya yang bernama Kala Gemet dengan
gelar Sri Jayanegara. Kala Gemet sudah diangkat sebagai raja muda (kumararaja) sejak
ayahnya masih memerintah (1296). Ternyata, Jayanagara adalah raja yang lemah. Oleh
karena itu, pada masa pemerintahannya terus dirongrong oleh sejumlah
pemberontakan.
 3) Tribhuwanatunggadewi Jayawisnuwarddhani (1328–1350)
 Raja Jayanegara tidak berputra sehingga ketika baginda mangkat, takhta
kerajaan diduduki oleh adik perempuannya dari ibu berbeda (Gayatri)
yang bernama Bhre Kahuripan. Ia dinobatkan menjadi Raja Majapahit
dengan gelar Tribhuwanatunggadewi Jayawisnuwarddhani. Selama
memerintah, Tribhuwana didampingi suaminya yang bernama Cakradhara
atau Cakreswara yang menjadi raja di Singasari (Bhre Singasari) dengan
gelar Kertawardhana. Berkat bantuan dan saran dari Patih Gajah Mada,
pemerintahannya dapat berjalan lancar walaupun masih timbul
pemberontakan.

 4) Raja Hayam Wuruk (1350–1389)


 Hayam Wuruk setelah naik takhta bergelar Sri Rajasanagara dan dikenal
pula dengan nama Bhre Hyang Wekasing Sukha. Ketika
Tribhuwanatunggadewi masih memerintah, Hayam Wuruk telah
dinobatkan menjadi rajamuda (kumararaja) dan mendapat daerah Jiwana
sebagai wilayah kekuasaannya. Dalam memerintah Majapahit, Hayam
Wuruk didampingi oleh Gajah Mada sebagai patih hamangkubumi.Hayam
Wuruk adalah raja yang cakap dan didampingi oleh patih yang gagah
berani pula. Pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk inilah Majapahit
mencapai puncak kebesaran.

 5) Raja Wikramawardhana (1389–1429)
 Setelah Raja Hayam Wuruk mangkat, terjadilah perebutan kekuasaan di
antara putra-putri Hayam Wuruk. Kemelut politik pertama meletus pada
tahun 1401. Seorang raja daerah dari bagian timur, yaitu Bhre Wirabhumi
memberontak terhadap Raja Wikramawardhana. Raja Wikramawardhana
adalah suami Kusumawardhani yang berhak mewarisi takhta kerajaan
ayahnya (Hayam Wuruk), sedangkan Bhre Wirabhumi adalah putra Hayam
Wuruk dari selir. Dalam kitab Pararaton, pertikaian antarkeluarga itu
disebut Perang Paregreg. Pasukan Bhre Wirabhumi dapat dihancurkan dan
ia terbunuh oleh Raden Gajah.



 6) Raja Suhita (1429–1447)
 Wikramawardhana wafat pada tahun 1429 dan digantikan oleh putrinya
yang bernama Suhita. Penobatan Suhita menjadi Raja Majapahit
dimaksudkan untuk meredakan pertikaian keluarga tersebut. Namun, benih
balas dendam sudah telanjur tertanam pada keluarga Bhre Wirabhumi.
Akibatnya, pada tahun 1433 Raden Gajah dibunuh karena dipersalahkan
telah membunuh Bhre Wirabhumi. Hal itu menunjukkan bahwa pertikaian
antarkeluarga Majapahit terus berlangsung.

 7) Raja Majapahit Terakhir
 Pada tahun 1447 Suhita meninggal dan digantikan Dyah
Kertawijaya. Ia hanya memerintah selama empat tahun (1447–
1451) karena pada tahun 1451 meninggal dan didharmakan
di Kertawijayapura. Apa yang diperbuat oleh raja tidak ada
keterangan yang jelas. Sepeninggal Kertawijaya, pemerintahan
Majapahit dipegang oleh Bhre Pamotan dengan gelar Sri
Rajawarddhana. Rajawarddhana juga disebut Sang Sinagara.
Dalam kitab Pararaton disebutkan bahwa ia berkedudukan di
Keling, Kahuripan. Ini lebih dikuatkan lagi oleh Prasasti
Waringin Pitu yang dikeluarkan oleh Kertawijaya (1447).
 Sepeninggal Rajawarddhana (1453), Kerajaan Majapahit
selama tiga tahun (1453–1456) tidak mempunyai seorang
raja. Pada tahun 1456 Majapahit diperintah oleh Bhre Wengker
dengan gelar Girindrawardhana. Bhre Wengker adalah anak
Bhre Tumapel Kertawijaya. Masa pemerintahannya
berlangsung selama 10 tahun (1456–1466).

 B. Kehidupan Ekonomi
 Kegiatan ekonomi yang dijalankan oleh rakyat dan pemerintah
Kerajaan Majapahit adalah sebagai berikut.
 Di Pulau Jawa dititikberatkan pada sektor pertanian rakyat yang
banyak menghasilkan bahan makanan.
 Di luar Jawa, terutama bagian timur (Maluku), dititikberatkan pada
tanaman rempah-rempah dan tanaman perdagangan lainnya.
 Di sepanjang sungai-sungai besar berkembang kegiatan
perdagangan yang menghubungkan daerah pantai dan pedalaman.
 Di kota-kota pelabuhan, seperti Tuban, Gresik, Sedayu, Ujung
Galuh, Canggu, dan Surabaya, dikembangkan perdagangan
antarpulau dan dengan luar negeri, seperti Cina, Campa, dan India.
 Dari kota-kota pelabuhan, pemerintah menerima bea cukai,
sedangkan dari raja-raja daerah pemerintah menerima pajak dan
upeti dalam jumlah yang cukup besar.
 Perekonomian yang maju ini membuat rakyat hidup sejahtera dan
keluarga raja beserta para pejabat negara lebih makmur lagi.

 C. Kehidupan Sosial-Budaya
 Kehidupan sosial masa Majapahit aman, damai, dan tenteram.
Dalam kitab Negarakrtagama disebutkan bahwa Hayam Wuruk
melakukan perjalanan keliling ke daerah-daerah untuk
mengetahui sejauh mana kemajuan dan kesejahteraan
rakyatnya. Perlindungan terhadap rakyat sangat diperhatikan.
Demikian juga peradilan, dilaksanakan secara ketat; siapa yang
bersalah dihukum tanpa pandang bulu. Dalam kondisi
kehidupan yang aman dan teratur maka suatu masyarakat
akan mampu menghasilkan karya-karya budaya yang bermutu
tinggi.

 D.Kehidupan Agama
 Zaman kerajaan Majapahit diperintah oleh Raja Hayam
Wuruk dengan patihnya Gajah Mada, terdapat tiga golongan
masyarakat penganut agama, yaitu pengenut agama Resi,
penganut agama Siwa dan penganut agama Buddha. Tiga
golongan masyarakat Majaphit tersebut disebut Tripaksa.

C.Runtuhnya Kerajaan Majapahit
 Kerajaan Majapahit Runtuh pada tahun 1500
Masehi. Faktor-faktor yang menyebabkan
runtuhnya Kerajaan Majapahit adalah sebagai
berikut:
 Tidak ada pembentukan pimpinan baru (tidak

ada kaderisasi).
 Gajah Mada sebagai Patih Amangkubumi

memegang segala jabatan yang penting. Ia


tidak memberi kesempatan generasi penerus
untuk tampil, sehingga setelah meninggalnya
Gajah Mada tidak ada penggantinya yang
cakap dan berpengalaman.
 Perang saudara melemahkan kekuatan. Perang
Paregreg menimbulkan malapetaka bagi rakyat dan
kaum bangsawan, sehingga melemahkan kekuatan
dan tidak ada persatuan. Daerah-daerah melepaskan
diri, karena pemerintaahan pusat Kerajaan Majapahit
Iemah dan kacau, para adipati di Jawa dan kerajaan-
kerajaan di luar Jawa melepaskan diri
 Kelemahan pemerintahan pusat akibat perang saudara
mengakibatkan kemunduran ekonomi Majapahit.
Perdagangan di Kepulauan Nusantara diambil alih oleh
pedagang-pedangan Melayu dan Islam.
 Masuk dan tersiarnya agama Islam. Adipati dan daerah
pesisir pantai daerah pedalaman yang beragama Islam
merasa tidak terikat oleh kekuasaari Kerajaan
Majapahit, sehingga mereka tidak taat dan setia
kepada penguasa yang beragama Hindu.
D.Peninggalan-peninggalan Kerajaan Majapahit

 1.Gapura Wringin Lawang


 2. Candi Pari
 3.Candi Tikus
 4.Prasasti Kudadu (1294 M)
 5.Prasasti Sukamerta (1296 M) dan Prasasti
Balawi (1305 M)
Kesimpulan
 Sejarah Majapahit patut dicatat oleh bangsa Indonesia,
karena kerajaan ini dianggap sebagai nenek moyang
Negara Indonesia.

Majapahit adalah sebuah kerajaan Hindu-Budha yang


berkuasa sekitar tahun 1293 – 1527 Masehi. Kerajaan ini
merupakan kerajaan terbesar dan terluas di Asia Tenggara
sepanjang sejarah.

Wilayah kekuasaannya yang luas dan masih diperdebatkan


sampai dengan saat ini adalah meliputi beberapa di Asia
Tenggara seperti Kalimantan, Sumatera, Semenanjung
Malaya, Singapura, Filipina, Kalimantan, Sulawesi, Nusa
Tenggara, Maluku, sampai Papua.

Anda mungkin juga menyukai